"Non Tisha makan ya,Bibi udah masakin makanan kesukaan Non Tisha"Bi Tuti tak bisa membendung air matanya lagi melihat keadaan Tisha yang sangat memprihatinkan.
"Tisha gak lapar Bi"Dengan suara pelan Tisha menjawab rasa sakit disudut bibir dan pipinya membuatnya sedikit kesusahan berbicara
"Non Tisha belum makan sejak pagi,Bukan kah calon bayi nya butuh nutrisi"Mendengar Bi Tuti menyebutkan bayi air mata Tisha mengalir deras lagi.
"Apa salah Tisha Bi,sehingga suamiku tega menyakitiku "rintihan pilu Tisha membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasakan kesedihan yang mendalam.
Bibi memeluk Tisha mencoba memberi kekuatan pada wanita yang kini sudah menginjak usia 25 tahun itu.
tiga tahun bukanlah waktu yang sebentar bagi Tisha harus menjalani kehidupan berumah tangga yang jauh dari kata bahagia.Siksaan demi siksaan ia terima dengan ketegaran hatinya.ia baru merasa tenang saat suaminya pergi keluar negeri dalam waktu yang lama.
Hubungan suami istri tetap mereka lakukan namun tak bisa dibayangkan seperti apa Ardan memperlakukan Tisha saat menyetubuhi istrinya.ditambah Ardan selalu meminta saat keadaan mabuk.
"Bi Tuti mau obatin Non Tisha ya",Bi tuti berdiri dan mengambil Kotak P3K.dan membuka nya perlahan Bi Tuti membersihkan sisa darah disudut bibir Tisha.
"Bi Tuti udah Tisha anggap seperti keluarga sendiri,Rasanya berat bila sewaktu nanti kita akan berpisah Bi"Tisha harus meninggalkan rumah Ardan saat ini setelah resmi bercerai.
"Non Tisha mau pergi kemana,Bi Tuti ikut"
ucap bi Tuti dan masih terus membersihkan luka pada Tisha dan mengompres lebam dipipi Tisha
"Entahlah Bi,Tisha sudah gak memiliki keluarga lagi,mungkin panti adalah tempat tujuan Tisha sementara"Pikiran Tisha melayang jauh ia pasti sangat merepotkan apalagi dalam keadaanya sekarang tengah hamil.
"Bi Tuti ikut ya''
"Bibi tetap disini,jaga mas Ardan kesehatannya, sedikit menurun beberapa bulan ini"Tisha masih mengkhawatirkan suami nya karena sering mengkonsumsi alkohol.
"Tapi kesehatan Nona lebih penting"Protes Bi Tuti
"Aku gak punya uang banyak Bi,tempat tinggal pun masih aku pertimbangkan".
"Bibi gak perlu digaji Non Tisha,kita cari rezeki nya sama-sama,Bibi bisa jadi buruh cuci atau bekerja diwarung makan buat memenuhi kebutuhan kita nanti"tekad Bi Tuti.
Tisha merasa terharu melihat ketulusan hati Bi Tuti untuknya."Tisha sangat bersyukur bisa mengenal Bi Tuti"Dengan sisa kekuatannya memeluk erat wanita yang sudah paruh baya itu.namun Tisha tepat gak mau membawa Bi Tuti hidup susah bersamanya.
"Sekarang Non Tisha dengerin Bi Tuti ya,harus mau makan demi calon bayi diperut Non Tisha''.Bibi mengingatkan Tisha
Tisha mengangguk setuju dan Bibi segera kedapur mengambil makanan yang sudah ia siapkan.
"Bibi suapin ya Non"Bi Tuti melihat tangan Tisha gemetar saat memegang sendok"tenaga Tisha sudah terkuras habis
sekali lagi Tisha mengangguk setuju.perlahan Tisha memasukan makanan hingga akhirnya habis.
Masakan Bi Tuti selalu enak,Tisha akan merindukan Rasa masakan Bi Tuti kelak saat ia sudah tak lagi tinggal dirumah Ardan.
"Sekarang Non Tisha istirahat ya,Bibi mau membersihkan dapur dan menyiapkan Makan siang buat Tuan Ardan takut dia tiba-tiba pulang".
"Biar aku yang masak buat mas Ardan bi"Tisha mencoba berdiri dari tidurnya.
"Non Tisha masih lemah saat ini,bibi gak mau terjadi hal buruk pada Non Tisha.
"Untuk terakhir kali bi,aku ingin memasak untuknya,dan seperti biasa jangan sampai mas Ardan tau aku yang memasak nya,melihat ia lahap memakan masakan ku ada kebahagian tersendiri bi".Tisha selalu melayani suaminya dengan ikhlas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 211 Episodes
Comments
FUZEIN
Fuhhhh...panas2...aku baca part ni...sampainya hati suami tisha
2023-10-20
0
Mulyanthie Agustin Rachmawatie
Suami macem Ardan itu sgt menyebalkan untung cuma di dunia novel , tpi cukup menguras pikiran juga hrs nya menghibur he...he...he..
2023-07-19
0
Mbah Edhok
menyesakkan ...
2023-03-11
0