Menjadikan ia sempat berfikir tak akan pernah menemukan kembali cinta nya, yang ternyata cinta itu datang dari sosok Adrian.
Yang membuatnya merasa bersyukur telah di hadiahi serangan cinta bertubi tubi darinya.
Walaupun di sisi lain hati nya masih tersimpan sedikit rasa kepada Jery.
Dan masih terasa sulit untuk ia hapus seluruhnya.
Bagaimana kabarmu saat ini mas?Apakah kamu sudah menemukan penggantiku.
Dimana keberadaanmu sekarang, gumam Lea lirih.
Aahhh semakin ku memikirkan nya semakin hatiku terasa sesak. Kenapa aku sulit sekali menghapus bayangmu dari ingatanku.” Lirih Lea.
Ngga aku ngga boleh seperti ini. Lea menggelengkan kepala, aku harus mulai berusaha untuk mulai mencintai kak Adrian.
Come on Lea lupain Jery. Dia masalalu kamu dan sekarang Adrian lah masadepanmu, dia yang selalu ada di saat kamu sedih karna Jery. monolog Lea pada dirinya sendiri.
Pagi hari*
Hari berlalu begitu cepat, pagi ini Lea sudah kembali melakukan aktivitas nya ke kampus.
Lea sudah terlihat rapi dengan pakaiannya dan segera bersiap hendak pergi ke kampus nya, saat Lea keluar dari kamarnya dan bersiap untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.
Saat ia berjalan menuruni anak tangga, Lea tampak terkejut dan membulatkan mata.
Di meja makan sudah terlihat seorang pria sedang bercengkrama dengan kedua orang tuanya.
Ngapain kak Adrian masih pagi begini sudah ada di sini, apa dia ngga kerja. Gumam Lea pada dirinya.
Sosok pria yang sedang bersama kedua Orang Tua Lea adalah Adrian, pria tampan incaran wanita, yang tak lain Tunangan dari Alea Noura Sanjaya.
Dari meja makan Mama Devi tersenyum melihat anak gadisnya yang berjalan untuk ikut sarapan bersama.
“Pagi Ma, Pa, ucap Lea seraya mencium pipi Papa dan Mamanya bergantian.
“Pagi juga sayang,” sahut Mama dan Papa bersamaan.
“Kamu ngga mau sapa Calon suami kamu ini juga sayang??” Goda sang Mama pada putrinya.
“Pagi kak Adrian,” sapa Lea seraya mendudukan dirinya di kursi samping Adrian.
“Pagi juga sayang,” ucap Adrian dengan senyum mengembang.
“Kak Adrian ngapain pagi-pagi sudah ada di rumah Lea??” Emang nya ngga ke kantor ya, tanya Lea.
“Ih kamu kok gitu sih kak sama calon Suami ngga boleh ngomong seperti itu.” Ucap Mama
“Ngga apa-apa Tante”, Adrian sudah biasa dengan sikap Lea yang seperti ini, ucap adrian dengan menarin lengkungan bibir nya kepada Alea.
“Kok manggilnya tante sih??” Panggil saya mama seperti Lea” ucap mama Alea,
“Iya Ma heee.. Adrian terkekeh.”
“Ya udah yuk sayang... kita berangkat sekarang saja yuk, nanti kamu telat masuk kelas loh, kamu hari ini ada kelas pagi kan??”ajak Adrian kepada Lea.
“Eh iya aku lupa kalau ada kelas pagi..” ya sudah Lea berangkat dulu ya Ma,Pa.” ucap Lea.
“Mah,Pa, Adrian pergi dulu ya antar Lea setelah itu Adrian kekantor,” ucap Adrian.
Saat ini Adrian dan Alea sedang berada di dalam mobil yang sama, Adrian hari ini yang sengaja berniat untuk nengantar Alea ke tempatnya kuliah.
Ia beralasan ingin mengantar Alea tidak lain karena ingin menikmati waktu berdua bersama dengan Alea.
Alea saat ini tengah duduk di samping Adrian, karena Adrian lebih suka mengemudikan mobilnya sendiri dari pada harus menggunakan supir.
Atau bahkan asisten nya sekalipun.
Tak ada suara dari kedua nya, Alea yang pandangan matanya menatap jalanan di balik kaca mobil, sedang Adrian fokus memperhatikan jalan saat mengemudi.
Dan sesekali ekor mata Adrian memperhatikan Alea yang menatap jalanan terlihat tersenyum tipis dari sudut bibir nya.
Mobil tersebut pun telah berjalan membelah padatnya jalanan ibukota, dan tak terasa mobil yang di kemudikan Adrian berjalan cukup jauh, mobil itu pun berhenti di depan sebuah universitas atau lebih tepatnya tempat dimana Alea kuliah.
Adrian berjalan turun dari dalam mobil dan berjalan mengitari pintu disamping tempat Alea duduk, dan membukakan pintu untuk Alea.
Tak lama setelah itu Alea pun turun dari dalam mobil.
Setelah turun dari mobil Alea yang hendak berbalik dan melangkah pergi, tetapi sebelum itu, tiba-tiba suara Adrian menghentikannya.
“Lea”.. sayang. panggil Adrian pelan
Dan Alea yang mendengar itu, ia pun langsung menoleh dan menatap Adrian.
“Kemarilah sebentar, ucap Adrian.”
Alea pun menuruti perintah Adrian, ia pun sedikit berjalan mendekat ke arah pintu mobil Adrian, setelah Alea sampai pada mobil Adrian ia membuka kaca jendela mobil nya dan ia pun terus memandang wajah Alea.
“Kamu belajar yang bener ya sayang,jangan nakal.” Adrian.
Setelah kuliah nanti kamu jangan lupatelphone aku karena aku nanti yang akan menjemputmu pulang,” ucap Adrian sambil mengusap pucuk kepala Alea dengan sayang.”
Alea pun mengangguk sebagai jawaban.
“Kamu” juga hati-hati ya sayang di jalan,” ucap Alea seraya tersenyum.
“Nanti jika aku sudah selesai kuliah aku akan telpon kamu.”Alea.
Setelah selesai berbicara dengan Adrian Alea berjalan berlalu pergi ke arah kelas nya.
Dan saat ia berjalan di lorong kampus, ia di kejutkan dengan suara seseorang yang memanggil namanya.
Dan siapa lagi yang berteriak memanggilnya kalau tidak lain tidak bukan ialah Dini, dan Audi sahabatnya.
Dan Alea pun menoleh, ia menatap kearah Dini dan Audi yang di seberang jalan berlarian menghampirinya.
“Aleaa.... “
Ucap, Audi dan Dini seraya berlari menghampiri Alea, ia yang mendengar suara Dini yang tengah berteriak pun menghentikan langkahnya menunggu Dini dan Audi.
“Lo tumben datang ke kampus pagi-pagi begini neng?” Tanya Dini.
“Memangnya kenapa kalau gue dateng nya pagi-pagi, ngga boleh gitu gue rajin.” Terus kalian juga kenapa datang nya pagi-pagi gini?” Ucap Alea.
“Yaudahlah, kita ngomongnya nanti saja,sekarang ayo kita ke kelas” lanjut Alea.
Dan mereka bertiga pun berjalan sambil mengobrol dan sesekali tertawa bersama,tak lama mereka berdua pun sampai di kelas mereka.
“Eh, lo ngga biasanya deh datang pagi-pagi gini.” Sahut Audi.
“Le, lo tadi pasti berangkatnya bareng bokap lo ya kok bisa datang pagi?” Ucap Dini menimpali.
“Iya gue tadi berangkat pagi-pagi di anter sama Adrian bukan bareng Papa seraya memamerkan gigi nya yang rata.
“Kok lo bisa bareng kak Adrian gimana ceritanya, jangan bilang kalau lo sudah jadian ya sama dia?” Tanya Dini.
“Bukan kok kita ngga pacaran tau Din, lo coba deh liat ini jari manis gue ada apanya,” jawab Alea.
“Tu-tunggu deh ini cincin tunangan bukan sih Le??” ucap Audi dengan wajah keterkejutan nya.
Iya Dy, kita sudah bertunangan dan tiga bulan lagi kami menikah.” Jawab Alea dengan wajah sendu.
Lo serius kan Le?” Tapi kalau lo mau Married harusnya lo itu senang dong, karena kak Adrian itu juga orang yang baik dan pastinya dia juga sayang banget sama lo.” ucap Dini.
Bersambung
Jangan lupa dukung Author ya kak dengan like,komentar positif dan jangan lupa vote juga ya ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Jian Septia
membingungkan
2022-05-26
0
Arin
🤣🤣ini gmna Thor kok bkin bingung critnya...
2022-01-31
0
Mathilda
kt ny udh sidang skripsi d bab sblm ny,kok masih kuliah d bab yg ini....????
2021-12-07
0