Hari ini adalah hari yang sangat menegangkan bagi Alea Noura Wijaya dan kedua sahabatnya yaitu Audi Ayunda dan Dini Juliana, karena hari ini adalah hari sidang skripsi yang sudah mereka tunggu-tunggu, mereka bertiga merupakan kelompok pertama yang melakuka sidang skripsi di kampusnya.
Mereka sudah siap dan sedang menunggu para dosen penguji, namun Alea terus mondar mandir tak tenang karena dia merupakan orang pertama yang sidang pada hari itu.
“Alea Noura Wijaya silahkan masuk”
ucap seseorang memanggilnya.
Alea merasa sangat gugup saat namanya di panggil, dia mulai mengatur nafasnya untuk menghilangkan rasa gugup tersebut.
“Ketika akan masuk ruang sidang kedua sahabatnya memberikan semangat dan berdoa bersama untuk kelancaran mereka semua.
“Semangat Lea, lo pasti bisa, jangan gugup oke.”
“Semangat, kita di sini doain Lo,”
Kedua sahabatnya sambil memegang kedua tangan Alea, padahal kedua sahabatnya pun merasakan hal yang sama seperti Alea, karena aelanjutnya giliran mereka masuk jika Alea sudah selesai.
Setelah tiga jam akhirnya Alea keluar dan merasakan lega di dada nya. Kini sekarang giliran Dini dan berikutnya Audi. Mereka saling menunggu memberikan dukungan dan juga doa hingga mereka bertiga selesai.
Banyak sekali ucapan selamat untuk Alea atas kelancaran sidang skripsi yang telah ia lalui, tak lupa bunga dan kado lainnya dari para sahabat dan tak lupa dari para pengagum rahasianya.
Alea bergegas pulang ke rumah, karena hari telah sore. Di rumahnya dia di berikan sambutan hangat oleh keluarganya karena dia melakukan sidang skripsinya dengan lancar dan baik.
“Selamat ya sayang, akhirnya anak Mama sebentar lagi wisuda,” ucap Mama Alea sambil memeluk dan menciumnya.
“Mana kadonya buat Alea Mah, Pa? Aku kan udah lulus sidang.”
“Tenang sayang Papa akan kasih kamu hadiah apapun yang kamu mau, asal kamu bisa lulus dengan nilai cum laude.” seru Papa Alea
Alea yang mendengar ucapan sang Ayah merasa sangat bahagia, langsung saja ia mengucapkan keinginannya karena ia tidak ingin menyiakan kesempatan yang di berikan oleh Ayahnya.
“Papah serius nih? termasuk ganti mobil baru yang aku inginkan, boleh Pah?” Ucapnya dengan raut wajah gembira dan memeluk Papa nya.
“Iya sayang, Papa dan Mama serius”
Terlihat raut wajah bahagia di wajah Alea, ketika Mama dan Papanya mengiyakan nya, Alea tidak sabar untuk wisuda karena saat itu akan di umumkan juga mahasiswa dengan nilai cum laude, Alea terus berdoa dan yakin bahwa dirinya akan mendapatkan nilai cum laude sehingga ia bisa membahagiakan kedua orang tuanya dan mendapatkan hadiah yang ia inginkan.
Alea kini menaiki anak tangga untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua, Namun saat berjalan ponsel Alea pun bergetar.
Drrrrt......
Saat di lihat ternyata itu adalah panggilan video call dari grup whatsappnya yaitu Alea, Audi, dan Dini.
Alea langsung menjawabnya sambil berjalan menuju kamarnya, ternyata Audi dan Dini mengingatkan Alea untuk tidak terlambat, karena pada jam delapan malam hari ini mereka akan pergi bersama di cafe xxx dan Alea pun berbalik memperingati Audi dan Dini untuk tidak mengajak kekasih mereka masing-masing.
Alea pun mematikan ponselnya, sehingga obrolan video call mereka pun berakhir, Alea membaringkan tubuhnya yang terasa lelah, dia merasakan jika hari ini sangat melelahkan baginya tapi dia juga merasa begitu lega.
Waktu untuk bertemu dengan kedua sahabatnya tinggal satu jam lagi, Alea pun mulai bersiap-siap. Kali ini ia hanya merias wajahnya dengan makeup tipis, menampilkan kesan natural. Dan ia hanya menggunakan bedak dan liptint, setelah 10 menit ia telah selesai merias dirinya, ia malam ini mengenakan pakaian casual namun tetap terlihat cantik, anggun dan elegant.
Setelah selesai berdandan, Alea bersiap pergi untuk merayakan keberhasilan mereka karena telah lulus sidang skripsi.
“Kamu mau pergi kemana sayang, kok sudah rapih dan cantik gini anak Mamah.” Ucap Mamah Alea.
“Alea, mau pergi ke cafe XX, Mah mau ngerayain kelulusan kami.
Oh, yaudah kamu hati-hati ya sayang, jangan malam-malam pulangnya.” Ucap Mama Alea.
“Iya Mah, Alea pergi dulu ya,” seru Alea sembari mencium punggung tangan ibu nya.
“Hemm...., sayang minggu ini kamu ngga sedang ada acara kan??” Tanya Mama
“Engga Mah, ngga ada.” Memangnya ada apa Mah?
“Mamah sama Papah,” mau ngajak kamu pergi makan malam di luar.
“Ohh, oke Mah Lea mau kok, ya udah Lea, pamit ya Mah!”
“Iya, hati-hati di jalan, ingat pesan Mama.”
Setelah 40 menit Alea mengemudi, kini Alea dan sahabatnya telah berada di cafe XX. Mereka mulai memesan makanan, tak butuh waktu lama menu yang telah di pesan pun akhirnya datang, sambil menikmati makanan mereka pun mengobrol mulai dari pembicaraan gosip yang sedang hangat di kampus sampai ke rencana mereka masing-masing setelah kuliah.
“Jadi nanti setelah wisuda llu semua mau ngelamar dimana? Bareng ya gue ikut kalian.”
“Ish sorry, kalau gue mah ogah ngelamar maunya di lamar aja,” ucap Audi yang memang mengaitkan segalanya tentang cinta, dasar bucin stadium akhir lo, pengen nya cepat-cepat di lamar si Haikal kekasihnya.
“Lu h bucin mulu Di, gue nanya serius nih” ucap Dini dengan wajah datar nya.
“Lu juga sama Din semenjak pacaran sama Reno udah mulai ketularan bucin sama kaya si Audi hahaha” kekeh Lea.
Fakta memang jika setelah Dini mempunyai pacar, kini ia juga mulai berubah bahkan juga tertular virus bucin seperti Audi semenjak dirinya berpacaran dengan Reno.
Kini Dini yang mendengar ucapan Alea hannya tertawa karena dia merasa Alea membelanya.
“Tapi gue ga sebucin dia kok, udah ah gue nanya serius nih” ucap Audi kesal karena tak ingin di sama samakan dengan kebucinan yang melanda Dini.
“Kalau gue kayaknya sebelum wisuda pun mau ngelamar kerja dari sekarang deh, kita mau ngapain coba? masa mau diem aja nunggu wisuda kan masih lama, masih empat bulan lagi kita wisudanya.
“Bener tuh, gue juga kalau gitu mau ngelamar kerjaan dari sekarang, dan siapin semua berkasnya” ucap Dini.
“Jadi kalian mau ngelamar ke perusahaan apa?” Lo ngga mau kerja di Rumah sakit bokap lo Le,”? Kan lo bisa jadi bagian keuangan atau adm disana,” tanya Audi.
Orang tua Alea memang memiliki rumah sakit, tapi dirinya tidak ingin bekerja dengan pengaruh orang tuanya, dia ingin menjadi mandiri dan sukses karena kerja kerasnya sendiri.
“Ga gue ngga minat, gue mau belajar mandiri mulai sekarang, dan mulai sekarang gue harus bisa tanpa bantuan kedua orang tua gue, mungkin gue bakalan masukin lamaran gue ke perusahaan di kota ini, atau bahkan gue mungkin akan ngelamar di kota B atau di kota J.”
“Wihh, Alea mau belajar mandiri, uluulu..., kaya lu di izinin kerja aja sama bokap lu.” Ucap Audi mengejek, Dini hanya tertawa mendengar perkataan Audi,
Alea, terlihat hanya diam memikirkan apa yang di ucapkan sahabatnya. Ia takut jika bekerja jauh tidak di beri izin oleh orang tuanya. Alea takut jika ia akan di minta untuk mengelola, rumah sakit milik kedua orang tuanya.
Alea memang anak yang berasal dari kedua orang tua yang cukup berada, Ayah dan Ibunya memiliki rumah sakit dan juga bisnis di bidang perkebunan dan kuliner, di kota J tempat Alea tinggal. Kedua orang tua Alea selama ini memang sangat protektif, bahkan bisa di bilang possesif terhadap Alea karena dia anak satu-satunya dan wajar saja jika Alea menjadi anak kesayangan kedua orang tuanya.
Bersambung,
Jangan lupa like, komentar positif dan vote author ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Rusland Wuland
semangat thor...seru ceritanya
2022-04-20
1
putek riyanti.
kena mental thor
2022-01-22
0
putek riyanti.
kena mental thor
2022-01-22
0