Tanda kedewasaan adalah ketika seseorang selalu menyakitimu, dan kamu mencoba memahami situasi mereka daripada balik menyakiti mereka. Dan jangan pernah menangis untuk seseorang yang menyakitimu.
Ya begitu juga Dengan Lea. Si gadis manis dan cantik yang menjadi idola para pria.
Satu bulan berlalu cinta Lea pada Jery kian bertambah, membuat hari-hari nya menjadi lebih berwarna.
“Maukah kamu menikah denganku sayang?”
Suara itu tiba tiba muncul dari seberang sana
seorang gadis yang telah lama menunggu kekasihnya. Pria itu mengatakan, ingin menikah dengan kekasih nya.
Astaga apa barusan aku tidak salah dengar, mas Jery melamarku, kekasih yang selama ini aku cintai, ini bukan sebuah mimpi kan? Tuhan, aku sungguh bahagia, aku ingin menikah dengannya.
“Sayang!” panggil Jery.
“Iya aku mau sayang, aku mau menikah denganmu,” jawab Alea meyakinkan.
“Terimakasih sayang,” tersenyum lalu memeluk kekasihnya.
Mimpi apa aku semalam? Jery melamarku, cincin ini, ya... cincin ini sebagai tanda kepemilikan untukku, cincin ini sangat bagus, aku menyukainya, sungguh aku seperti berada di dalam syurga, satukan kami tuhan.
Jery mencium pucuk rambut Alea dengan tulus, mencium bibir kecil Alea perlahan semakin memanas, sampai akhirnya Alea yang menghentikannya karena kesulitan bernafas.
“Terimakasih sayang, telah menemaniku selama tiga tahun ini,” Alea tersenyum bahagia memandang kekasihnya.
“Iya sayang, aku sangat mencintaimu,” balas Jery mengusap pipi putih sang calon istri yang baru saja ia lamar.
“Benarkah? kau akan menjadi yang terbaik untukku?” Alea memandang wajah Jery dengan tulus.
“Iya sayang,” aura negatif. Alea tidak menyadari hal itu terlihat dari raut wajah Jery. Cinta membutakan semuanya. Alea hanya berfokus untuk melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius.
Sayang,” aku besok harus kembali ke kota K. masa cutiku sudah habis dan aku harus sudah kembali lagi ke sana.” Ucap Jery
Alea mendengar ucapan calon suaminya, melepaskan pelukan Jery dan memutar tubuh saling berhadapan dengannya.
“Secepat itu?” seru Alea dengan mengerutkan kening.
“Iya sayang,” maafkan aku yang tidak bisa menemanimu lebih lama lagi di sini, sebenarnya aku masih ingin menghabiskan lebih banyak waktu lagi bersamamu seperti sekarang ini.
“Hmm...” tidak apa sayang, kembalilah kau harus kembali untuk bekerja bukan?
“Terimakasih sayang,” kau sudah mau untuk mengerti.
“Jam berapa besok kamu akan kembali!” ucap Alea.
“Besok pagi pagi sekali penerbanganku.”
“ABaiklah,” berhati hatilah kau di sana, jaga hatimu, dan jangan pernah macam-macam di sana.” Seru Alea
“Hahahaha....” apa kau pikir aku akan meninggalkanmu sayang?”
“Ya, siapa tahu kan kamu di sana akan menemukan gadis yang lebih cantik dariku,” lea pura pura cemberut.
“Tidak sayang,” kamu lah segalanya untukku. Dan tidak akan ada yang bisa menggantikanmu di hatiku.
“Baiklah aku mempercayaimu,” ucap Alea
Hari ini tiba di mana Jery harus kembali ke kota tempat ia bertugas setelah dua minggu masa cuti nya ia habiskan di ibukota tempat kelahiran nya. Juga merupakan tempat tinggal calon istrinya.
Hari ini ia harus kembali melaksanakan tugasnya sebagai seorang anggota Tentara Angkatan Darat di kota K.
Dan pagi ini Alea mengantar kepergian calon suaminya itu beserta keluarga Jery di bandara.
Saat di bandara Alea masih enggan melepas pelukannya dari Jery, pria yang telah menjadi tunangannya.
“Sayang..., aku harus segera masuk, nanti ketinggalan pesawat.” seru Jery sambil tertawa pelan dan menepuk-nepuk punggung Alea.
“Tidak mau...., aku masih ingin memelukmu lebih lama lagi, kita tidak akan pernah bertemu lagi setelah kamu kembali bertugas nanti” tolak Alea manja.
“Kita kan masih bisa video call sayang, setelah sampai di kota K, kaulah yang pertama kali akan ku telpon.” ucap Jery.
Alea mengangguk kecil di dada Jery, lalu sambil cemberut ia melepas pelukannya, tangannya masih tetap berada di pinggang Jery.
“Rasanya sangat lama jika harus menunggumu kembali lagi di sini tahun depan.” Seru Alea.
“Bersabarlah sayang,” satu tahun tidak akan lama, dan tahun depan kita akan segera menikah.
“Sungguh?” Tahun depan kita akan menikah,” ucap Alea penuh semangat.
Sekarang rasa sedih melepas kepergian Jery sudah hilang menguap begitu saja, berganti menjadi rasa tidak sabar menantikan hari bahagianya bersama seseorang yang ia cintai.
“Baiklah..., aku akan selalu menunggumu kembali.”
Rasa bahagia nya sudah tidak dapat ia tutupi lagi.
“Ya sudah pergilah,” segera masuklah ke dalam pesawat, nanti kau akan tertinggal di sini jika terus bersamaku.” Seru Alea sambil mendorong Jery menjauh.
“Jaga diri baik-baik di sana,” dan juga jaga hatimu untukku sayang,” goda Alea pada Jery.
“Kamu juga jagalah hatimu untukku, dan berhati-hatilah saat mengemudi, ingat jangan ngebut”
Jery melambaikan tangannya pada Alea, sebelum masuk ke dalam ruang tunggu keberangkatan.
Alea menghela nafas panjang, setelah kepergian Jery, memikirkan kembali waktu satu tahun lagi dia harus kembali menunggu Jery untuk menikahinya.
“Bersabarlah nak,” jika kalian berjodoh kalian akan tetap bersatu di pelaminan.”ucap bu Dina ibu calon suaminya.
“Iya bu, waktu satu tahun rasanya sangat lama.” Seru Alea.
“Percayalah pada takdir Tuhan sayang, jika takdir yang membuat kalian bersama, maka takdir jugalah yang akan mempersatukan kalian dalam ikatan pernikahan.” Seru ibu Jery.
Karena, sejatinya jodoh, maut, dan rezeki hanya Tuhan lah yang akan menentukannya.
“Kalian hanya bisa menjaga dengan baik cinta kalian agar tetap bersemi dan kembali di pertemukan di waktu yang tepat,” seru ibu Jery menangkan hati Alea.
“Ibu benar, semua yang kita jalani ini hanya bisa kita rencanakan sesuai keinginan kita, tapi semu itu kembali lagi pada kehendak Tuhan, akan mempersatukan kami kembali atau akan memisahkan kami.” Ucap Alea pada ibu Jery.
“Ya sudah, sekarang lebih baik kamu segera pulang, dan berhati-hatilah di jalan, ingat pesan Jery tadi padamu, jangan ngebut di jalan.” Seru ibu Jery kembali mengingatkan pesan anaknya pada Alea.
“Baik bu, Alea pamit pulang dulu ya, ibu dan bapak juga hati-hati di jalan,” ucap Alea seraya menyalami tangan kedua orang tua Jery bergantian.
Setelah kepergian Alea, ibu Jery menghela nafas panjang.
“Ibu tidak tega pak melihat kebahagiaan anak kita jika ia tahu kita akan memisahkan nya dengan Alea.” Ucap bu Aminah
Sejujurnya ayah dan ibu Jery juga sudah menganggap Alea seperti putri kandung mereka, ayah dan ibu Jery juga sangat menyayangi wanita pilihan putranya. Namun takdir berkata lain, sebab tanpa sepengetahuan Jery neneknya dan juga kakak dari ayah Jery sudah menjodohkan nya dengan cucu dari sahabat neneknya.
“Ayah juga sebenarnya ngga tega bu, tapi mau bagaimana lagi?” Nasi sudah menjadi bubur, dan kita juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.” Ucap pak Bambang pada istrinya.
“Apa kita tidak bisa membujuk ibu pak, untuk membatalkan perjodohan ini?” Mengingat anak kita juga sudah bertunangan dengan Lea” seru ibu Aminah.
“Ibu tidak tega melihat Lea pak,” dia anak yang baik. Dan keluarganya juga sudah setuju dengan rencana pernikahan anak kita dengan putri mereka. Lalu bagaimana caranya kita menjelaskan pada mereka nanti !”
“Sudah lebih baik kita pulang saja dulu, kita pikirkan kembali bagaimana caranya membatalkan perjodohan ini.” Ucap pak Bambang sambil berlalu pergi meninggalkan bandara.
Ibu Jery mengangguk kecil sebagai jawaban, dan mereka juga berlalu pergi meninggalkan bandara, setelah melihat pesawat yang di tumpangi mereka telah pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Elma Sukmala
lanjut....
2020-11-07
0
asnavirr
love
2020-10-28
0
Nur Hayani
hallo saya datang... semagat terus ya buat up nya...
salam kenal dari Hidup di perantauan..
jagan lupa mampir yaa
di tunggu...🤗
2020-10-15
1