Aku Calon Suamimu”

“Dan terimakasih kakak sudah mencintaiku begitu dalam nya.” jawab Lea.

“Aku sungguh bahagia kak,”

Lea yang bahagia atas pernyataan cinta dan acara makan malam juga lamaran romantis yang Adrian berikan untuk nya.

Semakin membuat Lea sangat bahagia hingga ia mampu menghilangkan bayang-bayang Jery yang selalu mengganggu pikirannya selama ini.

Adrian membenamkan wajah cantik lea kedalam pelukan nya, dibiarkan nya wanita yang sangat ia cintai bersandar pada dada bidang nya.

Lea akhirnya tersadar dengan keadaan ia sedang berada di pelukan Adrian pun secara reflek melepaskan pelukan yang sesaat membuat dia merasakan kenyamanan tersendiri.

Saat Lea akan melepaskan pelukan nya, dengan cepat Adrian membawanya kembali ke pelukan nya, mendekap erat tubuh mungil Lea.

“Biarkan seperti ini sebentar saja.” ucap Adrian biarkan aku memelukmu dan menikmati indah nya malam berdua dengan mu malam ini.

Aku ingin bisa memelukmu lebih lama lagi saat ini.

“Memelukmu adalah keinginanku sejak lama, aku sudah sangat lama menantikan saat-saat seperti ini denganmu, karna kau dulu selalu saja menghindariku.” Adrian.

Sejak Lea menerima lamaran dari Adrian, kini ia sudah tak merasa canggung lagi mengatakan kata Aku, Kamu, pada Lea.

Dan bahkan ia sekarang juga sudah tak merasa sungkan lagi membawa Lea ke dalam dekapan nya. Karna ia merasa jika sekarang ia dan Lea adalah calon suami istri.

Hingga membuat jarak yang tercipta di antara keduanya dulu sudah terkikis dengan status mereka sekarang.

“Kak.” panggil Lea.

Dengan satu alis yang terangkat, Adrian menatap lekat lea seraya berkata, berhenti memanggilku dengan sebutan “kak”

Aku tak menyukainya, dan lagi aku juga bukan kakakmu, aku calon suamimu.

Adrian mengatakan nya dengan lembut namun penuh penekanan di setiap kata yang ia ucapkan.

Mengatakan dengan membisikan nya tepat di samping wajah Lea, hembusan hangat nafas Adrian dapat ia rasakan. Membuat wajah Lea seketika merona.

Dengan cepat ia sembunyikan agar Adrian tidak dapat melihat rona merah yang menimbulkan sensasi panas di kedua pipi nya. Saat ini Lea juga merasakan darahnya seakan berdesir naik turun, membuat perasaan nya menjadi tak menentu dan detak jantung nya berdetak tak karuan seakan ingin melompat dari tempatnya.

Lalu” aku harus memanggilmu dengan sebutan apa?? “Lea.

“Hmmm” ...., kau bisa coba memanggil namaku langsung, atauu memanggilku dengan sebutan Syang.” ucap Adrian dengan mengusap lembut pucuk kepala Lea.

Lea mendongak menatap Adrian. Tatapan mereka kini saling terkunci, Lea seakan begitu terpesona dengan mata indah milik Adrian.

Tanpa sadar tangan Lea bergerak menyusuri setiap inci wajah tampan Adrian dengan jari nya, tangan nya bergerak mengusap lembut pipi lelaki di hadapan nya.

Rahang tegas, dan ketampanan yanng di miliki Adrian seakan menghipnotisnya, di pandang nya dengan kembut wajah tampan itu, wajah yang akan slalu ia tatap di setiap ia akan terbangun dari tidurnya.

Wanita itu terus menatapnya, entah kenapa Adrian terasa sangat berbeda sali. Ia tak bosan memandang lelaki yang perlahan sudah mencuri hatinya iitu.

Apakah orang tua kita mengetahui ini semua??” Tanya Lea pada Adrian.

“Tentu sayang..., Kedua Orang Tua kita sudah mengetahuinya, bahkan sebelum aku melamarmu tadi, sebelumnya aku sudah meminta restunya terlebih dulu.”jawab Adrian.

“Bahkan sekarang mereka juga sudah menentukan tanggal pernikahan kita.”Dan mereka sudah mempersiapkan segalanya.

Adrian tersenyum tipis, “dan tiga bulan lagi Perrnikahan kita akan diadakan.” Ucap Adrian.

“Apaa? Bahkan secepat itu Pekik Lea.”

Memangnya kenapa sayang?” Bukannya lebih cepat itu lebih baik ya hehehe.

“Dan kau sebentar lagi akan menjadi miliku seutuhnya.” Adrian terkekeh.

Adrian pun tak tahu, dengan perasaan nya saat ini. Perasaan yang tak pernah ia rasakan sebelum nya, bahkan kepada wanita lain sekalipun perasaannya tak sekuat ini.

Rasa ingin memiliki wanita ini seutuhnya begitu kuat tertanam di hatinya, kebaikan dan sikap lembut yang di miliki oleh Lea, ternyata membuatnya semakin menyukai gadis itu.

Banyak kolega dan wanita dari kalangan pembisnis dan kalangan model internasional. berebut ingin Adrian menjadi suami nya.

Namun, hal itu sama sekali tak membuat Adrian tertarik atau bahkan untuk sekedar melirik pada gadis-gadis yang sudah mencoba menarik perhatian nya.

Tapi dengan Lea begitu berbeda, hatinya tak bisa memungkiri, ia sangat ingin memilikinya sejak awal Adrian bertemu dengan nya.

Sejak pertama kali Adrian berjumpa dengan nya, pesona yang ada dalam diri Lea mampu membuat Adrian jatuh pada pesona cinta yang Lea miliki, membuatnya jatuh begitu dalam.

Ya, Adrian jatuh cinta pada Lea sejak pandangan pertama. Kata itu lah yang tepat di ungkapkan sebagai perumpamaan dari perasaan yang ia miliki untuk Lea.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼SKIP🌼🌼🌼🌼

KAMAR#

Di dalam kamar Lea, terbaring merebahkan tubuh nya dari rasa letih yang ia rasakan, rasa kantuk kian menderap namun apa daya mata nya masih sulit untuk ia pejamkan.

Lea menatap lurus pada langit-langit dengan tatapan kosong, kepingan-kepingan kejadian yang Adrian lakukan kepadanya kemarin masih terus terekam jelas bagaikan sebuah film yang terekam pada ingatan nya.

“Lea masih terus termenung di dalam lamunan nya, Tentang kejadian kemarin malam.

Pikiran nya tentang Adrian masih terus berputar memenuhi kepalanya, kenapa Adrian tiba tiba datang melamar dirinya.

Bukankah untuk ukuran seorang Adrian, pria tampan seperti dia harusnya memiliki kekasih yang sepadan dengannya??

Semakin Lea mencoba memikirkan, mencari tahu alasan Adrian, semakin merasakan pusing kepalanya.

Gadis itu kemudian melirik jam dinding yang menggantung di kamarnya, di lihatnya jam menunjukan masih pukul dua dini hari. Ia memilih untuk merebahkan tubuhnya kembali, mencoba memejamkan matanya yang sedari tadi terjaga.

Di saat seperti ini Lea kembali teringat pada Jery, lelaki yang pernah menjadi cinta pertama baginya. Cinta semanis chery yang pernah ia rengkuh dengannya, sebelum pada akhirnya cinta itu perlahan menyakitinya.

Menjadikan ia sempat berfikir tak akan pernah menemukan kembali cinta nya, yang ternyata cinta itu datang dari sosok Adrian, yang membuatnya merasa bersyukur telah di hadiahi serangan cinta bertubi tubi darinya.

Walaupun di sisi lain hati nya masih tersimpan sedikit rasa kepada Jery.

Yang masih terasa sulit untuk ia hapus seluruhnya.

Bagaimana kabarmu saat ini mas? Apakah kamu sudah menemukan penggantiku.

Dimana keberadaanmu sekarang, gumama lirih Lea.

“Aahhh semakin ku memikirkan nya semakin hatiku terasa sesak, kenapa begitu sulit menghapus bayangmu dari ingatanku Mas.”lirih Lea.

Bersambung

Jangan lupakan author ya, jangan lupa like, komentar positif dan jangan lupa vote author ya kakak ☺️

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***