“Siapa Mah, tamu yang datang?” Tanya Pak Bramantyo yang tak lain ialah Ayah dari Lea.
“Ohh ini loh Pah nak Adrian yang dateng,,, dia baru pulang dari london.” seru Mama Devi.
“Mari silahkan duduk Nak Adrian,” seru Pak Bram.
Ada perlu apa nak Adrian datang kemari?”
Apa ada sesuatu yang penting.”ucap Pak Bram.
“Mohon maaf sebelumnya Om, Tante kalau kedatangan Adrian yang secara tiba-tiba ini mengejutkan Omm dan Tante.” ucap Adrian.
Ia mengutarakan niat nya untuk melamar Lea.
“Saya datang kesini sebenarnya ingin melamar Lea jadi istri saya.” Jawab Adrian penuh keyakinan.
Tapi tidak dengan kedua Orang Tua yang usia nya tampak seumuran dengan Ibunya.
“APAAA...?” Pekik kedua Orang Tua itu bersamaan.
karna jujur saja apa yang di ucapkan oleh Adrian begitu menngejutkan mereka.
Berbagai pertanyaan ada dalam benak kedua Orang tua Alea. Mengapa Andrian tiba-tiba datang ingin melamar putri kesayangan nya terus berkecamuk dalam pikiran mereka.
“Jujur saja Om, Tante sebenarnya saya sudah jatuh cinta dengan Lea putri Omm dan Tante sejak acara makan malam beberapa waktu lalu.” Ucap Adrian.
“Dan saya juga sudah mengetahui banyak hal tentang Lea, termasuk dengan mantan nya yang seorang Tentara terdahulu..
Saya sangat berharap Om dan Tante mau menerima kehadiran saya di dalam hidup Lea.”ucap Adrian dengan tatapan penuh harap pada kedua Orang Tua Lea.
“Saya sangat mencintai Leaa, dan saya tidak ingin kehilangan nya..” Jujur Adrian.
“Saya sungguh-sungguh ingin menjadikan Lea satu-satunya istri saya, menemani saya dan menghabiskan waktu kami bersama hingga maut memisahkan nanti.” Ucap Adrian mantap.
“Saya berharap Om, dan Tante merestui hubungan kami.” Ujar Adrian meyakinkan mereka.
Walaupun saya sangat tau jika Lea belum sepenuhnya menerima kehadiran saya dalam hidup nya.
Saya akan dengan sangat berusaha keras membuat Lea jatuh cinta dengan saya.” Ucap Adrian Masih dengan Rasa percaya diri setinggi gunung himalaya.
“Dan saya juga akan dengan sabar menunggu nya.”
“Untuk itu saya ingin langsung mengikatnya dalam ikatan PERNIKAHAN.” seru Adrian.
“Apa kamu yakin dengan keputusanmu ini Nak Adrian?” Tanya pak Bram pada Adrian.
Walau sebenarnya kedua orang tua itu hati nya di liputi kegembiraan. Dan percaya jika Adrian merupakan sosok pria yang Pantas untuk mendampingi satu-satunya putri yang di milikinya itu.
Ia tetap merasa harus menanyakan nya kembali pada Adrian.
Mengingat jika putrinya pernah merasakan sakitnya di tinggalkan laki-laki
yang sangat di cintainya.
Memembuat kedua orang tua paruh baya itu bertekad ingin membuat putrinya bisa merasakan kebahagiaan kembali.
“Baik kami merestuimu.” Akan tetapi semua keputusan akan kami serahkan pada Lea.
Karena dia lah yang akan menjalani nya dengan mu kelak.” Ucap Pak Bram kembali.
“Adrian sungguh bahagia malam ini, hatinya seakan-akan di kelilingi oleh ratusan kupu-kupu.
“Terimakasih Om, Tante saya janji akan selalu membahagiakan nya.”seru Adrian.
“Tapi om dan tante jangan katakan dulu pada Lea tujuan saya Datang kemari Malam ini.” Ucap Adrian.
“Tapi kenapa nak Adrian?”Bukan kah sudah seharusnya Lea Tahu akan hal ini.” jawab Mama Devi dengan mengerutkan kening.
Ia di buat keheranan dengan permintaan calon menantunya itu.
“Adrian ingin membuat kejutan acara lamaran dengan makan malam romantis malam ini hehehe..” jawab Adrian malu-malu.
“Ohh baiklah kalau itu yang Nak Adrian inginkan.
tante pikir kamu tidak benar-benar serius dengan Lamaranmu tadi.” seru Mama Devi dengan senyum mengembang.
“Baiklah kalau begitu sekarang tante akan meminta Lea agar segera bersiap-siap.”Ucap Mama Devi seraya berjalan menaiki anak tangga menuju kamar Lea yang terletak di lantai dua.
Lea yang saat ini sedang berbaring di atas tempat tidurnya, tidak mengetahui jika kak Adrian sudah berada di dalam rumah, bahkan sudah menyiapkan kejutan sebuah lamaran untuknya.
Karena Lea tidak mengetahui dengan jelas perihal kepulangan Adrian dari london.
Sampai akhirnya terdengar suara ketukan dari pintu kamar nya.
Tok....,
Tok....,
Tok...,
“Leaaa...apa kamu ada di dalam Nak??” Panggil Mama Devi dari luar.
“Yaa Mama...Lea ada di dalam, masuklah pintu tidak di kunci.” Seru Lea sambil mempersilahkan Mama nya masuk ke dalam kamar.
“Sayang kamu lagi sibuk ngga?”Tanya Mama Devi.
“Ah ngga kok Mah Lea ngga lagi sibuk, ada apa mama mencariku.” ucap Lea.
“Itu di bawah ada nak Adrian yang sedang menunggumu, tadi nak Adrian baru saja tiba dan sekarang dia ingin mengajakmu pergi untuk makan malam.”ujar Mama
“Kak Adrian di sini?”
gumam Lea dengan mengernyitkan pangkal alis.
“Mama ngga sedang bohongin Lea kan?”
kak Adrian beneran ada di sini Mah?”Tanya Lea yang begitu bersemangat mendengar nama Adrian sedang menunggunya.
“Iya sayang.” ucap Mama Devi seraya mengelus pucuk kepala Putrinya dengan sayang.
“Sudah kamu segera siap-siap ya,Mama mau turun ke bawah dulu menemani Papa.
“Dan jangan membuat kak Adrian mu itu menunggu terlalu lama.” ucap Mama seraya berlalu pergi meninggalkan kamar Lea.
“Siap Nyonyaa.” Seru Lea.
Lea dengan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membilas wajahnya agar terlihat segar.
lalu kembali masuk ke dalam kamar ganti miliknya, sepuluh menit berlalu Lea sudah siap dan rapi.
Lea memandangi wajahnya di depan meja rias.
Lea memakai make up tipis natural yang semakin memancarkan kecantikan alami yang di miliki nya. Alea malam ini tampil cantik dengan mengenakan gaun malam berwarna putih dan rambutnya di biarkan tergerai begitu indah.
Lea perlahan keluar dari kamar nya dan berjalan perlahan menuruni anak tangga, suara langkah kaki Lea terdengar sampai di telinga Adrian.
Dan saat Adrian mendongak menatap ke arah Lea dengan tatapan penuh kekaguman.
Adrian pun terpesona oleh kecantikan Lea malam ini. Dan Lea yang di tatap seperti itu oleh Adrian, wajahnya sudah merona merah bak kepiting rebus.
“Cantik..” gumam Adrian.
“Sudah siap?”Ucap Adrian,
“Ayo kita berangkat sekarang sebelum malam semakin larut,” seru Adrian seraya menggenggam erat tangan Lea berjalan menuju mobil Adrian.
Tak lupa sebelum nya mereka telah berpamitan pada kedua orang tua Alea.
Saat Adrian dan Lea sudah berada di dalam mobil, yang di kemudikan oleh pak Man. Suasana di dalam nya menjadi begitu hening dan canggung. Keduanya tak ada yang saling bicara, kedua nya masih tampak tetap diam.
Mereka sama-sama menatap kearah jalanan, keduanya hanyut dalam pikiran mereka masing-masing.
Setelah selama kurang lebih satu bulan tidak bertemu, benar benar membuat mereka semakin menjadi canggung satu sama lain nya.
Empat puluh lima menit kemudian mereka telah sampai di depan sebuah restoran mahal. Mereka berdua keluar dari mobil.
Dan Adrian menggenggam tangan Lea menuntun nya masuk ke dalam sebuah tempat. Lea terkejut melihat lampu kecil kecil diatas nya
Bersambung
Jangan lupa like,vote komentar dan dukungan nya ya kak .😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments