SELAMAT MEMBACA!
***
Ceklek!
Pintu kamar mandi di buka Erwin. Erwin melihat Delima berbaring di ranjang dengan posisi menyandarkan punggunya dan menutup matanya.
"Del, kamu kenapa?" tanya Erwin mendekat ke arah Delima.
"Eh... mas sudah selesai?" ucap Delima tergagap.
"Hmm... kau sakit?" tanya Erwin lagi saat melihat wajah pucat dan tubuh lemah Delima.
Delima menggeleng, "Tidak, aku baik-baik saja," bohong Delima.
"Tapi kenapa wajahmu pucat dan tubuhmu juga terlihat lemah begitu?" desak Erwin.
"Cuma perasaanmu saja mungkin mas," sangkal Delima lalu bangkit daru baringnya untuk menyiapkan baju kerja Erwin.
"Kamu istirahat saja, biar aku yang melakukannya sendiri," cegah Erwin.
"Aku baik-baik saja mas," imbuh Delima tersenyum pada Erwin.
"Tidak, kamu tidak baik-baik saja," pungkas Erwin. "Jangan keras kepala Del, ikuti kata-kataku. Kalau aku bilang istirahat, yah kamu harus istirahat! Kamu gak maukan lihat aku marah-marah?" tambah Erwin.
"Baiklah," balas Delima lalu kembali berbaring.
Lebih baik mengalah dari pada nanti Erwin kembali ke sikapnya yang dulu.
Erwin pun masuk ke dalam walk in closet untuk menyiapkan sendiri pakaian kerjanya.
Setelah rapih, Erwin kembali mendekat ke Delima. Istrinya itu ternyata sedang tertidur. Erwin tersenyum hangat melihat betapa cantiknya sosok Delima bila tidur.
Bukan berarti jika Delima bangun ia tidak cantik, namun wajahnya saat tidur begitu damai dan di mata Erwin itu sangatlah cantik.
Erwin tidak mau mengganggu tidur Delima, ia pun keluar dari kamar dan bergabung dengan yang lain di meja makan.
"Pagi pah, mah," sapa Erwin.
"Pagi," balas kedua orangtuanya serentak.
"Di mana istrimu?" tanya Mama Isnah.
"Delima sedang tidur," jawab Erwin.
"Tidur? Ini masih pagi loh, Win," tutur Mama Isnah.
"Emang Erwin tadi bilang malam? Tidakan," sewot Erwin.
"Kamu ini yah," geram Mama Isnah hendak memukul Erwin dengan sendok sayur tapi ditahan oleh Papa Ardi.
"Lepas pah," ketus Mama Isnah melototkan matanya dan Papa Ardi pun melepaskan pegangannya.
"Orangtua ngomong itu di jawab yang benar! Bukan malah ngejek!" ceramah Mama Isnah.
"Iya-iya maafkan Erwin," balas Erwin malas.
"Kenapa istrimu gak kamu bangunin?" tanya Papa Ardi.
"Dia lagi gak enak badan pah, jadi aku suruh istirahat saja. Kasihan kalau dibagunin," jelas Erwin.
"Oh begitu," kata Mama Isnah. "Ya sudah kalian berdua makanlah, mama mau temui Delima dulu," lanjut Mama Isnah berlalu meninggalkan meja makan.
***
Ceklek!
Mama Isnah membuka pintu kamar Erwin dan Delima.
"Kasihan Delima, dia mungkin kecapean," gumam Mama Isnah lalu duduk di bibir ranjang samping Delima.
Delima mengerjap-ngerjapkan matanya kala merasakan sesuatu duduk di sampingnya.
"Eh, mamah," seru Delima dengan nada seraknya.
"Tidurlah Del! Istirahat saja dulu," imbuh Mama Isnah.
Delima mengangguk lalu kembali berbaring dengan posisi bersandar pada kepala ranjang.
"Kamu sakit Del?" tanya Mama Isnah.
"Cuma kelelahan kok mah," jawab Delima tersenyum.
"Ya sudah kalau begitu istirahat saja dulu kembalikan tenagamu," jelas Mama Isnah. Delima menganggukan kepalanya.
"Mama mau pamit, maafkan mama tidak bisa menemanimu Del. Kamu tahukan hari ini mama ada undangan bersama papamu," lirih Mama Isnah.
"Gak papa kok mah, lagian nanti juga Delima bakal ke rumah teman Delima," balas Delima.
"Mending gak usah dulu Del! Kamu lagi gak sehat sekarang, mama takut kamu kenapa-kenapa di sana," ujar Mama Isnah.
"Aku udah baikan kok mah," terang Delima.
"Baiklah, terserah kamu aja. Baik-baik yah di sana," pungkas Mama Isnah.
"Pasti," balas Delima.
***
SLOW UP YAH😊
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTENYA🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Jam'ah Sublie
kebaikan Erwin cuma ada kedua orang tua nya
2023-06-10
0
YuliaBilqis
Erwin baik pas ada orang tuanya aja kali y 😭😭
2021-06-06
0
indah auliya
heran sm sikap erwin
2021-04-02
2