SELAMAT MEMBACA!
***
"Mbok, Delima keatas yah," ucap Delima dan dijawab anggukan oleh mbok Tini.
Dengan perasaan was-was beserta gelisah, Delima melangkahkan kakinya menaiki tangga.
Ceklek!
Delima membuka pintu kamar. Sepi. Tidak ada siapapun didalam sana. Suasananya begitu hening. Tidak ada bau-bau jika suaminya ada didalam sana, lantas kemana dia?
"Baru pulang?" tanya Erwin dengan dinginnya. Lelaki itu baru saja selesai berpakaian.
Delima menundukkan pandangannya. Mata dengan sorotan penuh luka itu tidak sanggup menatap mata tajam elang milik suaminya itu.
"Kenapa diam? Apa sekarang kau sudah bisu?" cemoh Erwin.
Delima menggelengkan kepalanya pelan. Dia mau menjawab tapi takut. Meskipun dia berbuat benar dia selalu saja salah dimata suaminya dan demikian, disaat dia berkata jujur semuanya akan dianggap bohong oleh Erwin.
Menjelaskan semuanya pun seakan percuma. Mata dan hati suaminya itu sudah ditutup rapat untuknya.
"Aku bertanya padamu apa kau tidak bisa menjawabku, ha!!" bentak Erwin lalu mendorong keras tubuh Delima sampai wanita itu tersungkur dilantai.
Delima meringis dalam hati. Sepertinya tangan kirinya keseleo karena yang pertama mendarat dilantai adalah tangannya itu.
"Sudah berapa kali aku mengatakan jangan keluar rumah kalau aku tidak ada!! Dan jangan berani sekali-kali kau melanggar apa yang aku katakan bodoh!!" hardik Erwin.
"Maafkan aku mas," sahut Delima pelan.
"Aku tidak membutuhkan kata maaf dari mulut kotormu itu ja*lang!!" lontar Erwin membuat hati Delima teriris.
"Aku bukan ja*lang mas," ingin rasanya Delima melontarkan kata-kata itu, tapi biarlah.
Dirinya memang dilahirkan bukan untuk bahagia, tapi untuk menderita. Meskipun ibunya selalu mengusahakan semua yang terbaik untuknya, tapi kenyataan tetaplah kenyataan orang lain memandang rendah harga dirinya.
Lihat saja sekarang, bahkan imamnya sendiri menyebutnya ja*lang secara terang-terangan. Dimana letak kesalahan Delima?
Apa salah Delima jika suaminya itu pernah disakiti oleh seorang wanita?
Tidak! Bukan salahnya tapi itu adalah kehendak yang diatas.
Salahkah jika dirinya menikah dengan Erwin?
Tidak! Karena inilah takdir.
"Sini ikut denganku!" ucap Erwin lalu menarik paksa tangan kiri Delima yang keseleo masuk kedalam kamar mandi.
Sekali lagi Erwin menghempaskan tubuh tak berdaya itu dilantai pas dibawah shower.
"Ini hukuman untukmu! Jangan keluar sampai aku yang menghentikkan air shower ini mengalir!" seru Erwin lalu menyalakan shower itu dan otomatis membasahi Delima yang duduk dibawahnya dengan pasrah.
Erwin berlalu meninggalkan istrinya itu, ia menutup pintu kamar mandi dengan keras membuat Delima terkejut.
Air mata Delima mengalir bersamaan dengan mengalirnya air shower membasahi wajah cantiknya.
Delima memeluk erat-erat kedua lututnya sambil terisak dalam diam.
***
"Sial gara-gara wanita tidak tahu diri itu pakaianku sampai basah seperti ini," tuduh Erwin kemudian masuk kembali ke walk in closet guna untuk mengganti pakaiannya yang telah basah.
Setelah mengganti pakaiannya, Erwin meraih ponsel dan juga kunci mobilnya lalu keluar kamar meninggalkan Delima sendirian.
"Mbok, saya malam ini makan diluar, tugas mbok sudah selesai sekarang!" kata Erwin saat dirinya tidak sengaja berpapasan dengan mbok Tini.
"Dan katanya Delima tidak ingin makan malam, jadi semua makanan itu mbok masukan saja ke dalam kulkas," tambahnnya sebelum meninggalkan mbok Tini yang hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Mbok Tini tahu jikalau apa yang dikatakan tuannya itu bohong. Nyatanya majikan perempuannya itu belum makan sejak pagi, pastilah majikannya itu akan kelaparan malam ini.
"Kasihan anda nyonya," lirih mbok Tini.
Ia ingin memastikan keadaan majikan perempuannya itu, tapi dia tidak punya hak untuk masuk ke dalam kamar itu.
Berdoa dan berdoa. Hanya itu yang bisa ia lakukan. Meminta kepada Allah agar majikan laki-lakinya itu membuka mata dan hatinya agar bisa melihat betapa tulusnya seorang Delima.
Delima telah melakukan semuanya berharap sang suami terkesan, tapi semua yang dilakukannya hanyalah sia-sia.
"Sabar nyonya! Allah mungkin sedang merencanakan sesuatu untuk anda," gumam mbok Tini.
***
SLOW UP YAH😊
JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTENYA🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Ana Krinyol
Suami nggak ada akhlak..binasakan saja thor....biar tau bahwa istri itu harus di cintai..bukan di sia-siakan dan dapat caci maki..Aduh aku nangis..,😭😭😭😭😭😭😭
2021-12-15
0
Dee Na
ada y perempuan digituin diem saja, buat apa coba. buat anterin nyawa iya
2021-09-19
0
aira
mewek aku di sini 😭😭😭😭😭
2021-08-03
0