Bab 4

SELAMAT MEMBACA!

***

"Selamat siang dok," sapa Delima pada dokter bernama tag Tia itu.

"Siang Delima," balas doker Tia tersenyum hangat lalu menjabat tangan Delima.

"Silahkan duduk!" titah dokter Tia.

"Jadi bagaimana langsung saja?" tanya dokter Tia.

"Langsung saja dok, saya tidak punya banyak waktu senggan," jawab Delima tersenyum canggung.

"Wah enak yah jadi pengantin baru," canda dokter Tia lalu tertawa. Delima hanya tersenyum kaku.

orang-orang beranggapan jika pernikahannya sesuatu yang luar biasa. Tapi nyatanya pernikahannya bukanlah seperti apa yang mereka pikirkan dan bayangkan.

Namun, sebisa mungkin Delima menunjukkan jika pernikahannya baik-baik saja didepan umum.

"Baiklah silahkan berbaring," ucap dokter Tia.

Delima menurut. Dia pun membaringkan tubuhnya diranjang pemeriksaan.

Dokter Tia mulai menjalankan tugasnya memeriksa Delima. Setelah beberapa menit akhirnya pemeriksaan Delima selesai.

"Apa tidak sebaiknya hal ini kamu beritahukan pada keluarga atau suamimu?" tanya dokter Tia cemas.

Delima menggeleng lemah. Dia tidak mau papa dan mama mertuanya tahu hal ini. Walaupun ia mau memberitahukan hal ini pada suaminya, rasanya percuma. Suaminya itu tidak akan perduli, jadi lebih baik biarlah dia yang menanggung semuanya.

"Kenapa? Bukankah mereka wajib mengetahui ini semua?" tanya dokter Tia setalah mendapatkan penolakan halus dari Delima.

"Saya tidak mau menyusahkan mereka dok," jawab Delima berusaha membujuk doker Tia agar mengerti posisinya.

"Baiklah terserah padamu," pasrah dokter Tia.

"Tapi kondisimu saat ini sangatlah buruk Del," tambah dokter Tia menatap senduh Delima.

Delima adalah pasien pertama yang membuatnya salut akan pengorbanan wanita muda itu. Disaat orang lain membutuhkan keluarganya selalu menemaninya disaat-saat seperti ini, Delima malah sebaliknya.

Ia tidak mau menyusahkan keluarga yang merupakan keluarga suaminya. Memang walaupun sudah menjadi keluarga, tapi perasaan canggung itu pasti ada.

"Pastikan kali ini kamu tidak melewatkan kemomu lagi! Okey! Ini demi kebaikanmu juga Del," tegas dokter Tia.

"Baiklah dok. Terima kasih telah sabar merawat wanita penyakitan ini," imbuh Delima sambil terkekeh.

"Makanya sering-seringlah melakukan kemo agar kau tidak dinobatkan sebagai perempuan penyakitan," balas dokter Tia dengan nada seriusnya.

"Siap bos," kata Delima lalu berdiri dari duduknya.

"Jangan lupakan itu!" peringat dokter Tia sebelum delima meninggalkan ruangannya.

Sebelum pulang, Delima menyempatkan waktunya untuk menjenguk anak-anak yang mengidap penyakit kanker.

"Siang suster," sapa Delima pada suster Tiara yang merupakan teman kerjanya dulu di rumah sakit, namun sebelum dirinya berhenti suster Tiara lebih dulu dipindahkan ke rumah sakit ini.

"Hay Del, kamu datang lagi?" ucap suster Tiara sembari mendorong kursi roda anak perempuan yang berusia sekitar enam tahunan itu menuju Delima.

"Seperti yang kamu lihat," jawab Delima lalu mensejajarkan tingginya dengan gadis berparas cantik yang duduk nyaman dikursi roda itu.

"Halo cantik," sapa Delima sembari melambaikan tangannya.

"Halo kakak cantik," balas anak perempuan itu dengan suara lemahnya, namun masih bisa tersenyum manis.

"Siapa namamu?" tanya Delima sembari mengelus-elus surai hitam nan panjang milik gadis manis itu.

"Dara kak," jawab gadis bernama Dara itu sembari menghentikkan elusan tangan Delima dikepalanya.

"Jangan dielus kak, rambutku rontok," ucapnya tersenyum manis.

"Kakak cantik, rambut kakak juga panjang seperti Dara, tapi sayang sebentar lagi rambut Dara botak," pungkas Dara sedih, namun masih dengan senyum manisnya.

"Mau berjalan-jalan?" tawar Delima agar gadis yang manis itu tidak bersedih lagi.

"Apa boleh suster?" tanya Dara mendongakkan wajahnya menatap penuh harap kepada suster Tiara.

"Plisss," melas Delima dan suster Taiara pun mengangguk menyetujui dengan syarat ia juga ikut serta dengan mereka.

"Baiklah princess mari kita ke taman," ucap Delima penuh semangat lalu mendorong kursi roda Dara menggantikan suster Tiara.

***

SLOW UP YAH😊

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTENYA🤗

Terpopuler

Comments

Dewie

Dewie

waahh jangan2 ini ceritanya sad ending... delimanya dibikin mati kah thor endingnya?
aku ga akan ngintip ah.. baca pelan2 aja

2022-01-30

0

YuliaBilqis

YuliaBilqis

Kalau dah tau Delima sakit mungkinkah suaminya berubah 😔😔

2021-06-06

0

Anna

Anna

seru niiihhh,, bakalan byk bawang niiihh ☹️

2021-05-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!