Bab 20

***KEMBALI KE SEASON SARI DAN RENDRA**.........

***********

Sore telah menjelang, matahari seakan enggan untuk tenggelam, sinar nya yang masih terlihat begitu cerah menyinari kota jakarta. Tapi mau tak mau, sang surya harus menutup sinar terang nya, dan berganti dengan malam yang datang. Seakan sang malam tak mau kalah, malam itu langit di penuhi dengan bintang-bintang, dan bulan bersinar dengan terang nya.

Tepat jam 8 malam rendra pulang dari kantor nya.. Dia langsung masuk lewat garasi mobil,yang sekalian memasukan mobil nya ke garasi. Di rumah terdapat 2 sopir, tapi rendra lebih suka membawa mobil nya sendiri dari pada di antar jemput oleh sopir.

Sampai di ruang tengah, terlihat tuan yudi dan nyonya lestari sedang menonton tv bersama. Kemudian rendra berjalan menuju ke mereka dan menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Sudah pulang anak mama.... gimana sayang kerjaan hari ini... lancar kan?" kata mama nya.

"Lancar kok ma, apapun yang rendra kerjakan pasti di jamin lancar...hehe....!" kata rendra cengengesan.

"Iya papa percaya ren, tapi inget, jangan menyombongkan diri, karna itu tidak baik, papa sudah selalu bilang kan sama kamu!" kata papa nya, mengingatkan.

"iya pah, rendra selalu inget kok..

yaa udah, rendra mau ke kamar dulu, mau mandi!" kata rendra yang beranjak dari duduk nya.

"Mama sama papa tadi udah makan malam, nanti biar makan malam kamu di anter ke atas ya ren!" kata mama nya

Rendra hanya mengangkat jari jempol nya tanda setuju sambil tersenyum.. Lalu berjalan menaiki tangga menuju kamar nya.

Kemudian nyonya lestari memanggil sari...

"Mbak sari... mbaaakkk...!" panggil nyonya lestari dari ruang tengah.

Sari yang mendengar nama nya di panggil langsung bergegas menghampiri majikan nya.

"Iya nya... ada yang bisa saya bantu?" tanya sari setelah sampai dan berdiri di samping nyonya besar nya.

"Iya mbak, tolong antarkan makan malam rendra ke kamar nya ya!" jawab nyonya lestari.

"iya nya... ada lagi yang bisa saya bantu?" tanya lestari kembali.

"Tidak mbak, sudah itu saja!" jawab nyonya lestari.

Sari kemudian permisi untuk ke belakang kembali. Lalu segera menyiapkan makan malam untuk rendra. Sebenar nya sari lebih takut berhadapan dengan rendra dari pada ke dua orang tua nya. Entah mengapa dia takut dan gugup dengan tatapan nya. Tapi mau tak mau dia harus menjalankan perintah majikan nya.

Sari mengambil piring nasi, kemudian lauk,dan segelas air putih. Setelah semua siap di atas nampan sari segera beranjak menuju kamar rendra.

Tiba tiba asih melihat sari yang membawa nampan...

"Sari itu buat siapa?" tanya asih penasaran.

"Buat den rendra mbak, saya tadi di suruh sama nyonya nganterin makan malam ke kamar den rendra!" jawab sari.

"Oh, ya sudah sar... dianterin dulu!" kata asih.

Sari melangkah menaiki tangga menuju kamar rendra. Sampai nya di depan pintu sari mengetuk perlahan..

Tok...tok....tok.....

"Masuk..." seru suara dari dalam kamar.

Kemudian sari membuka pintu, dan masuk.

Di sana terlihat rendra duduk di ranjang sambil memainkan ponsel nya.

Sari melangkah menuju meja,lalu meletakkan nampan yang di bawa nya.

"Silahkan den, makan malam nya.... ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya sari menundukkan kepala nya.

"Tidak.... !" jawab rendra singkat.

"Kalau begitu saya permisi dulu den" kata sari.

"Tunggu, kamu di sini saja, tungguin saya sampai selesai makan!" kata rendra, yamg mulai beranjak dari tempat tidur nya menuju sofa.

"Ta tapi den.... apa tidak apa apa saya di sini?" tanya sari dengan gugup.

"Lho memang nya kenapa, gue cuma nyuruh lo nungguin gue makan" kata rendra mulai memakan nasi nya.

"Iya den, saya tunggui.."kata sari

"Terus ngapain lo masih berdiri di situ, duduk aja di sofa!"

"i...iya den" kata sari, kemudian duduk di sofa satu nya. Sari tidak berkata atau bertanya apa pun, hanya diam dengan sedikit menundukan kepala nya.

Sedangkan rendra masih menikmati makan malam nya. Ke dua nya hanya diam dalam fikiran masing masing.

Sari tidak mengerti kenapa dia di suruh menunggui nya makan.. Sari ingin bertanya namun tidak berani.

Dia hanya berharap tuan muda nya segera menyelesaikan makanan nya,agar dia bisa cepat pergi dari kamar tersebut.

"Lo sudah makan?" tanya rendra tiba tiba yang mengagetkan sari.

"Sa....saya sudah den!" jawab sari terbata.

Tanpa ada jawaban kembali suana kembali hening. Rendra masih melanjutkan makan nya, sedangkan sari masih duduk dengan kepala menunduk.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, rendra telah selesai makan. Sari kemudian langsung membereskan dan segera membawa piring kotor ke dapur.

"Saya permisi dulu den!" kata sari

" Iya, terimakasih sudah di temenin makan"kata rendra, dengan senyum mengembang di bibir nya.

"Sa... sama sama den, mari!" kata sari membungkuk kan badan nya,dan setelah nya pergi menuju pintu keluar.

Hati sari rasa nya tidak karuan. Dia masih belum menyangka dengan apa yang di dengar nya barusan. Tuan muda nya mengucapkan terimakasih kepada nya.

Hati nya merasa sangat senang namun juga masih dengan kebingungan nya

Setelah sampai dapur, sari langsung mencuci piring dan gelas yang di bawa nya tadi.

Kemudian sari menuju kamar asih. Pintu kamar asih masih terbuka, di lihat nya asih masih menonton tv.

Sari masuk kemudian duduk di samping asih.

"Kok lama banget sar nganter makan ke kamar den rendra?" tanya asih langsung, karna penasaran.

"Saya tadi tidak boleh pergi mbak, saya di suruh nemenin den rendra makan!" kata sari.

Asih yang mendengar jawaban sari langsung menatap sari karna kaget...

"Serius kamu sar...masak den rendra nyuruh kamu nunggui dia makan?" tanya asih masih tak percaya.

"Iya mbak. . saya serius, buat apa saya bohong. Saya sendiri juga bingung,kenapa saya di suruh nemenin, padahal saya ini cuma pembantu" kata sari

"Sama sar, saya juga lebih bingung... Den rendra tidak pernah seperti itu sebelum nya. Selama saya kerja di sini, belum pernah saya di suruh nemenin makan, apa lagi di kamar nya.. Orang tua nya saja juga tidak pernah!" jelas asih

"Entalah mbak... saya juga cuma menjalankan perintah!" kata sari.

" Iya sar, aku ngerti kok... mungkin den rendra butuh temen buat nemenin makan!"

Sari hanya tersenyum.... Mereka lanjut dengan mengobrol dengan pembahasan lain, sambil menonton tv....

*********

TERIMAKASIH UNTUK DUKUNGAN NYA, SEHINGGA SAYA BISA MELANJUTKAN NOVEL SAYA SAMPAI SEKARANG.

SEMOGA KALIAN SEMUA MASIH SETIA DENGAN NOVEL SAYA

MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK KATA YANG SALAH DAN ALUR CERITA YANG KURANG NYAMBUNG.

SEMOGA KAKAK SEKALIAN MASIH SETIA MEMBACA KARYA SAYA...

TERIMAKASIH😊😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***

