Ayam berkokok menandakan pagi telah tiba, jam menunjukan pukul 4.30. Sari terbangun karna suara kokokan ayam, segera ia lekas pergi ke kamar mandi untuk wudhu, dan kemudian menunaikan ibadah sholat subuh.
Sedangkan bu siti dan pak pardi sudah bangun terlebih dahulu,dan baru saja melaksanakan sholat subuh.
Bu siti dan pak pardi sedang berada di depan rumah... Terlihat bu siti membantu suami nya untuk berjalan. Sejak sering sakit-sakitan pak pardi tidak mampu untuk berjalan, belum tau penyakit apa yang di derita pak pardi. Hanya obat warunglah yang senantiasa ada untuk meringankan sakitnya.
"Bangunkan sari bu, nanti keburu waktu subuhnya habis" perintah pak pardi kepada istri nya.
"Iya pak, bapak tunggu di sini ya"kata bu siti seraya melepaskan pegangannya di tangan suami nya.
Sebelum bu siti akan masuk rumah, sari sudah berjalan keluar mencari orang tua nya.
"Sudah bangun kamu nak, baru saja ibu mau membangunkanmu" ucap bu siti.
"Sudah bangun kok bu, sudah sholat subuh juga... Bapak ngapain itu bu, kok berdiri di situ?" tanya sari yang melihat sang ayah, berdiri dihalaman rumah.
"Bapak lagi belajar jalan sendiri nak, sudah terlalu lama bapakmu tidak bisa jalan sendiri" ucap bu siti
"Pasti bapak bisa sembuh kok bu, dan bisa berjalan lancar seperti sedia kala!" kata sari dengan senyum tipis nya.
Sari melihat ayah nya dari kejauhan.. tak tega hati sari melihat tak keperdayaan ayah nya.. Akibat keterbatasan biaya, sari tak bisa membawa ayah nya berobat ke puskesmas atau pun ke rumah sakit. Untuk kesembuhan sang ayah sari hanya bisa membelikan obat warung,sehingga kesembuhan ayah nya sangat lama dan menyebabkan ayah nya kesulitan untuk berjalan.
"Sabar pak.. sari akan cari uang yang banyak untuk kesembuhan bapak" batin sari.
Jam sudah menunjukkan pukul 8.00 pagi.. Sari sudah bersiap\-siap akan pergi ke rumah bu indah untuk meminjam uang.
Sebelum pergi dia menemui ke dua orang tua nya terlebih dahulu yang berada di kamar.
"Pak,bu sari pergi sebentar yaa" kata sari seraya membuka gorden kamar.
"Mau kemana kamu sari, apa kah kamu masih akan berjualan tahu?" tanya pak pardi.
"Enggak pak, sari udah tidak jualan tahu lagi, sari mau pergi ke rumah bu indah.. sari mau mencoba pinjam uang ke sana pak,bu untuk ongkos nanti sari pergi ke kota" kata sari
"Apa kamu yakin nak mau pinjam uang sama bu indah, ibu merasa tidak enak hati" kata bu siti sambil menatap anak nya.
"Insyaallah sari yakin bu, karna mau ke mana lagi sari cari uang, nanti kalau sari di sana sudah dapat kerjaan dan dapat gaji, sari langsung mengembalikan nya ke bu indah..!" jelas sari.
Sejenak pak pardi dan bu siti saling berpandangan.....
"Gimana menurut bapak?" tanya bi siti.
"Kalau bapak nurut saja sar, bapak yakin kamu orang yang bertanggung jawab" kata pak pardi.
"Kalau gitu sari pergi dulu yaa pak,bu... bapak dan ibu tidak usah memikirkan apa-apa.. Serahkan semua pada sari... percaya sama sari" kata sari meyakinkan orang tua nya.
Pak pardi dan bu siti hanya mengangguk sambil tersenyum. Kemudian sari perpamitan dan langsung pergi menuju rumah bu indah.
Dalam perjalanan perasaan santi tak karuan,ada rasa khawatir jika nanti tidak mendapatkan pinjaman uang, harus kemana lagi sari mencari pinjaman. Hanya bu indah lah harapan sari satu-satu nya.
"Bismillah, semoga Engkau meridhoi setiap langkahku ya Allah,amin" doa sari dalan hati.
Setelah berjalan sekitar 15 menit akhirnya sari sampai di rumah bu indah.
Rumah yang cukup besar,dengan bunga-bunga indah dan terdapat kolam ikan di halaman rumahnya.
Sari menuju depan pintu yang tertutup, mengetuknya perlahan...tok...tok..tok...
"Assalamualaikum..."
Tak berapa lama pintu di buka...
Bu indah agak terkejut melihat kedatangan sari. Karna Hampir tak pernah sama sekali sari berkunjung ke rumah bu indah, hanya sekali mungkin, itu pun mengantar tahu,pesanan bu indah.
Walaikumsalam... Sari, ada apa, tumben kamu ke sini.... Ayo mari silahkan masuk"! kata bu indah sambil mempersilah kan sari masuk.
"Terimakasih bu... saya datang ke sini karna ada hal yang ingin saya bicarakan sama ibu" jelas sari, pelan\-pelan.
"Duduk dulu sari... saya buatkan minum dulu ya, baru nanti kita bicarakan" Kata bu indah sambil berlalu ke dapur.
Sari duduk di kursi sofa yang cukup besar. Empuk...Kata itu yang langsung ada di fikiran sari.
Rumah bu indah bisa di bilang cukup mewah, perabot di dalam nya juga terlihat mahal, bersih rapi dan sejuk...itu lah yang dirasakan sari sambil mata nya melihat-lihat ke kanan kiri. Ada sebuah foto keluarga yang cukup besar di sana yang ditempel di dinding. Foto bu indah,suami dan ke dua anaknya. Bu indah mempunyai dua orang anak, laki-laki dan perempuan. yang perempuan usia nya 19 tahun,yang bersekolah di luar negri, sedangkan anak laki-laki nya berusia 10 tahun.
Tak lama bu indah datang dengan membawa 2 cangkir teh hangat.
"Ayo sari, diminum dulu teh nya, mumpung masih anget...!" kata bu indah
"Iya bu, maaf jadi merepotkan" kata sari seraya mengambil cangkir dan meminumnya.
"Tidak merepotkan kok sar... oya, ada hal apa yang ingin kamu sampaikan sama ibu?" tanya bu indah.
"Begini bu, sebenarnya kedatangan saya ke sini, untuk me...meminjam uang bu, untuk saya gunakan sebagai ongkos saya pergi ke kota. rencana nya saya ingin mencari pekerjaan di sana bu" jelas sari terbata karena gugup.
"Lho,kenapa sar kamu tiba-tiba ingin pergi ke kota, lalu bagaimana dengan dagangan tahu mu"tanya bu indah agak terkejut mendengar sari yang ingin pergi ke kota.
"Begini bu, saya sudah berniat untuk pergi ke kota mencari pekerjaan di sana, karna kalau jualan tahu disini hasil nya tidak seberapa,dan apa lagi bapak saya juga lagi sakit bu jadi butuh biaya banyak" jelas sari.
"Lalu kapan kamu akan berangkat ke kota sar?" tanya bu indah.
"Rencana nya besok lusa saya berangkat bu" kata sari.
"Kamu butuh uang berapa sar" tanya bu indah.
"saya mau pinjam... kalau ada 3jt bu" jawab sari.
"Tunggu ya sar,saya ambil kan uang nya dulu di kamar. kata bu indah seraya berdiri lalu berjalan menuju kamar.
Sari menganggukkan kepalanya,dengan senyum di bibir nya. Lega rasanya, karna sari dapat pinjaman uang dari bu indah.
Alhamdulillah, hanya kata itu yang terucap di bibir nya, rasa syukur yang tak terhingga.
Tak lama, bu indah sudah kembali, kemudian duduk,dan menyerah kan uang 3 juta kepada sari.
"Alhamdulillah, terima kasih banyak bu... insyaallah kalau nanti saya sudah dapet kerjaan dan gaji, saya segera mengembalikann nya" kata sari bahagia seraya menerima uang nya.
"Tidak usah terlalu di pikirkan dan terburu-buru untuk mengembalikannya sar, yang terpenting kamu di sana jaga diri.. ibu hanya bisa mendoakan" kata bu indah sambi tersenyum.
Setelah mengucapkan rasa terima kasihnya berulang-ulang kepada bu indah, sari berpamitan pulang.
Dalam perjalanan pulang, tak henti-henti nya sari tersenyum karna merasa senang akhir nya bisa mendapat pinjaman uang.
Tak sabar sari sampai rumah dan mengabari orang tua nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Annierosaulina Rafhaelgultom
🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑🤑
2022-04-27
0
Annierosaulina Rafhaelgultom
nasib 🤔
2022-04-24
0
Stella Sandira
kirain Diperjalanan uang sari di rampok hehe kaya sinetron ikan terbangkan udah dapet duitnya tp malah di rampok 😂
baru nyampe sini lumayan suka ceritanya next lanjut baca deh
2022-03-21
0