Keesokan hari nya sari telah bersiap untuk pergi ke pasar, rutinitas yang selalu dia lakukan tanpa paksaan,dan beban. Semua yang dia lakukan ikhlas untuk ke dua orang tua nya. Sari sangat menyayangi bu siti dan pak pardi, begitupun sebaliknya.
Sari tumbuh menjadi gadis muda yang tangguh, sejak kecil sudah merasakan hidup susah,tapi sari tak pernah meminta apapun kepada orang tua nya, hingga sekarang sari sudah berumur 23 tahun,sedikitpun tak pernah merepotkan orang tua nya. Dulu sari hanya lulusan SMP, setelah itu dia tak melanjutkan sekolah sebab tak ada biaya,orang tua sari tak mampu membiayai sekolah nya.
"Sari,ini tahu nya sudah ibu rapikan dalam keranjang, kamu tinggal berangkat, semoga hari ini tahu nya habis lagi nak" ucap bu sari membawa keranjang berisi tahu.
"Amin... doakan sari ya bu,insyaallah kalau rejeki tidak akan kemana... ya sudah, sari berangkat ke pasar sekarang" kata sari sambil menteteng keranjang nya.
"Hati-hati nak"....
"Iya bu... asslamualaikum" kata sari seraya mencium punggung tangan ibu nya.
"walaikumsalam.."jawab bu siti.
Setelah berjalan sekitar 30 menit akhirnya sari sampai di pasar. Segera ia menata dagangannya di atas meja.
Hari ini pasar tidak begitu ramai,sebab di tengah perjalanan tadi langit tiba-tiba mendung,tapi itu tak mengurungkan niat sari untuk berjualan. Banyak para pedagang yang lebih memilih menutup dagangannya padahal hari masih begitu pagi.. namun langit memang tak bersahabat,awan yang begitu gelap menutupi sinar matahari pagi itu.
"Sepertinya akan turun hujan lebat, padahal tahu nya belum ada yang terjual sama sekali, bagaimana ini... kasihan ibu"! batin sari melihat dagangannya yang belum laku terjual.
Setelah berfikir panjang, akhirnya sari memasukkan kembali dagangannya ke dalam keranjang, karna sebentar lagi hujan akan turun. Sari buru-buru berjalan pulang sebelum hujan turun,karna ia tak membawa payung. Petir mulai menggelegar,di sertai angin yang bertiup agak kencang, sari mempercepat langkahnya,setengah berlari.
Tak sampai 30 menit sari telah sampai di rumahnya, keberuntungan masih berpihak pada sari, sebab hujan langsung turun dengan derasnya.
"Asalamualaikum, pak bu sari pulang" kata sari sambil berjalan masuk kedalam rumah.
"Walaikumsalam, sari akhirnya kamu sudah sampai rumah nak, baru saja ibu mau jemput kamu,membawakan payung" kata bu siti yang terlihat cemas
"Sari buru-buru pulang bu,sebelum hujan turun,jadi pas sari nyampe rumah hujan langsung turun. Tapi dagangannya belum terjual satupun bu" kata sari terlihat sedih
"Udah, gak apa-apa nak, yang penting kamu pulang dengan selamat. Nanti tahu nya kita goreng buat makan kita saja" kata bu siti menghibur anak nya.
"Iya bu... Bapak kemana?" tanya sari
"Bapak ada di kamar,. ibu goreng tahu nya dulu,buat sarapan" kata bu siti.
Sari hanya menganggukkan kepalanya,seraya memperhatikan ibu nya pergi ke dapur. Sari duduk di kursi kayu sambil memandang hujan dari dalam rumah, sari merasa sedih karna dagangannya tak laku sama sekali. Banyak yang dia pikirkan, kebutuhan sehari-hari,obat untuk ayah nya untuk bayar listrik,dan keperluan lainnya. Tak terasa cairan bening menetes di pipinya. Sari terlihat begitu sedih, ingin sekali rasanya sari membahagiakan ke dua orang tua nya.
Setelah berfikir panjang,sari bertekad nanti malam akan berbicara kepada orang tua nya kalau ia ingi pergi ke kota dan mencari pekerjaan di sana. Sari ingin mengubah nasibnya,memperbaiki kehidupannya dan ke dua orang tua nya, Bukan karna sari tak terima dengan takdirnya. Tapi apa salahnya berusaha menjadi lebih baik. Sari tak tega jika harus melihat orang tua nya serba kekurangan, untuk makan pun susah.
"Nanti malam akan aku coba bicara dengan bapak dan ibu tentang niatku kerja di kota, semoga mereka mengijinkan" kata sari dalam hati.
Hujan mulai reda, hanya gerimis yang masih tertinggal.
Tak berapa lama,bu siti memanggil sari.
"sari,tahu nya udah matang, kamu bisa bantu bapak bangun untuk sarapan?" seru bu siti dari dapur.
Panggilan ibunya sontak mengagetkan sari yang sedang melamu.
" I...iya buu..." kata sari yang langsung berdiri dan menuju kamar ayah nya.
Di dalam kamar, pak pardi ternyata sudah duduk di pinggir ranjang,hendak berdiri untuk keluar..
"Pak, alhamdulillah, bapak sudah bisa bangun sendiri!" seru sari dengan wajah senang.
"Iyaa sar, tapi bapak belum mampu untuk berjalan sendiri... tolong bantu bapak!" kata pak pardi.
"Pelan-pelan saja pak, tidak usah buru-buru, bapak sudah bisa bangun sendiri itu sudah ada peningkatan,jika bapak rajin minum obat,insyaallah bapak akan sehat kembali" kata sari seraya membantu ayah nya berdiri dan berjalan keluar kamar.
Setelah sampai di tempat untuk makan, mereka segera menyatap makanan nya, tak lupa mereka berdoa terlebih dahulu.
"tahu nya tadi tidak laku ya nak" tanya pak pardi.
"Tidak pak,karna setelah sampai pasar tiba-tiba mendung, terus sari langsung buru-buru pulang pak, takut nanti kalau tahunya basah kena hujan" jelas sari.
"Yaa sudah, mungkin hari ini belum rejeki kita, insyaalah Allah akan mengganti nya di lain waktu" kata pak pardi.
"Amin.." jawab sari dan bu siti bersamaan.
Mereka makan dengan penuh rasa syukur, meskipun hari ini hanya dengan lauk tahu dan nasi sisa semalam, itu sudah membuat mereka makan dengan nikmat.
Di tengah mereka lagi menikmati makanannya, terdengar ketokan pintu dari luar.
tok..tok...tok..
"Biar sari aja bu yang lihat, bapak sama ibu lanjutin makannya"ucap sari...
setelah sampai pintu,sari melihat bu indah ..
" Bu indah, mari silahkan masuk..."
"Tidak usah sari, saya ke sini mau beli tahu aja kok, masih ada atau tidak.. saya langsung kesini karna saya pikir kamu udah pulang dari pasar karna hujan, dan ternyata benar kamu sudah di rumah" kata bu indah.
"saya sudah pulang dari tadi kok bu, sempet dagang sebentar di pasar,.. masih ada tahu nya, bu indah butuh berapa?" tanya sari.
"Masih sisa berapa sar,saya mau beli semua"..
"Sebentar yaa bu saya ambilkan" kata sari kemudian berjalan ke dalam mengambil tahu.
Tak lama sari menghampiri bu indah dengan membawa kantong plastik yang berisi tahu.
"Tahunya sisa 50 biji bu, ibu bawa saja tidak usah di bayar" kata sari seraya menyerahkan kantong plastiknya.
"Jangan begitu sar, saya ke sini mau beli.... jadi berapa ini semua?"tanya bu sari
"dua puluh ribu aja bu"jawab sari.
"kok murah banget sar... ini ambil ibu gak bawa uang receh, kembaliannya simpan aja!"kata bu indah menyerah kan uang seratus ribuannya dan langsung berjalan pulang.
"Bu indah, tunggu, tapi ini kebanyakan bu" kata sari agak sedikit teriak karna bu indah yang sudah menjauh.
Setelah bu indah tak terlihat,sari kembali ke tempat makannya.
"Siapa sar yang dateng?" tanya bu siti
"Bu indah bu, beli tahu,terus dikasih uang lebih"jawab sari sambil menyerahkan uang tersebut kepada ibu nya.
"Masyaallah, banyak sekali sar, ibu jadi tidak enak" kata bu siti sedikit terkejut.
"Itu nama nya rejeki bu... bu indah memang orang baik,semoga kebaikannya di balas sama Allah.
sekarang habiskan dulu makannya.." ucap pak pardi seraya tersenyum...
Merekapun melanjutkan makan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Annierosaulina Rafhaelgultom
👍👍👍👍👍
2022-04-22
1
Andayani Ahmat
💪💪💪💪💪😭😭😭😭👍👍👍❤❤
2021-12-14
0
Rosminah Mtp
meski hidupnya susah tetapi selalu bersyukur kepada yang memberi segala gala nya ya pasti selalu ada rejeki yang tak terkira menghampiri kita 👍
2021-11-27
0