Jam telah menunjukkan pukul 19.30 malam, Sari dan orang tua nya baru saja selesai menunaikan sholat isya'. Meraka sedang duduk diruang tengah, tanpa ada televisi,radio, hanya suara jangkrik dan kodok yang saling bersahutan. Suara yang setiap malam terdengar, menemani keheningan malam sari dan keluarga nya.
Dalam diam sari memberanikan diri untuk membicarakan perihal dirinya yang akan merantau ke kota.
"Pak, bu... ada yang ingin sari bicarakan sama ibu dan bapak, penting" ucap sari dengan hati\-hati.
"Hal penting apa yang ingin kamu sampaikan nak?" tanya pak pardi penasaran.
"Begini, Sebenarnya sari ingi mencari pekerjaan lain,pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan kita setiap hari nya. Karna dari berjualan tahu,terkadang kita tidak menghasilkan apa-apa.. untuk membeli beraspun tak ada. Sari ingin membuat bapak dan ibu senang,tidak seperti ini. Bukannya sari tidak bersyukur dengan kehidupan yang sekarang, tapi sari hanya ingin berusaha mendapatkan yang lebih pak,bu" jelas sari panjang lebar.
Pak pardi dan bu siti hanya bisa terdiam sejenak setelah mendengarkan penjelasan sari. Ada rasa sedih dan tidak tega yang muncul di hati mereka. Mereka merasa tidak bisa apa\-apa untuk anaknya, memenuhi kebutuhan dan keinginan sang anak.
"Apa sudah kau fikirkan matang\-matang nak niatanmu itu?" tanya pak pardi menatap sari.
"Sudah pak, sari sudah berniat dan bertekad untuk pergi ke kota". jawab sari.
"Tapi sar, ibu tidak tega jika harus melepaskanmu pergi ke kota sendirian, apa lagi kamu belum pernah ke kota. Kota itu kejam nak,banyak orang-orang jahat di sana, pikirkanlah kembali niatan mu itu.. Ibu akan kerja bantu kamu cari uang disini" kata bu siti yang terlihat sedih.
"Bu, sari gak mau lihat ibu kerja, biar sari yang kerja cari uang. Sari sudah dewasa bu,bukan anak kecil lagi, sari bisa jaga diri,Allah selalu melindungi sari. Bapak sama ibu doain sari aja,semoga sari di sana bisa sukses dan bisa bahagiain ibu dan bapak.
Lagian, bapak juga butuh obat bu, sari pengen bapak sembuh.. maka nya sari mohon ijin biarkan sari pergi ya bu!" kata sari sambil menggenggam tangan ibu nya.
"Jika itu memang menjadi keinginan dan niat sari, biarkan sari pergi bu. Biarkan sari meraih cita\-citanya, kita hanya bisa mendoakan.." sela pak pardi menasehati istri nya.
"Sebenar nya ibu berat nak, jika kamu harus pergi jauh,ibu tidak tega. Tapi jika itu memang niat kamu, ibu hanya bisa mendoakan dari sini" kata bu siti,tak terasa cairan bening sudah menetes di pipinya.
Tanpa menjawab sari langsung memeluk ibu nya, sari tidak pernah mau melihat air mata sang ibu menetes. Hanya kedua orang tua nya yang sari punya di dunia ini, tidak ada siapa pun lagi. Sari memeluk ibunya sangat erat. Sari berjanji akan berusaha untuk membahagiakan ke dua orang tua nya.
"Seandainya bapakmu ini tidak sakit-sakitan seperti ini, mungkin kamu tidak akan sesusah ini nak,Maafkan bapak" kata pak pardi dengan mata yang berkaca-kaca.
"Jangan bicara seperti itu pak, sari tidak mau mendengar itu, udah menjadi kewajiban sari sebagai seorang anak membahagiakan orang tuanya. Jangan punya fikiran seperti itu lagi. Sari bahagia jika bapak dan ibu juga bahagia. jadi senyum donk jangan sedih terus" kata sari sambil tersenyum yang kemudian diikuti oleh bu siti dan pak pardi.
"Lalu kapan kau akan berangkat ke kota nak" tanya ibu nya.
"Insyaallah 3 hari lagi sari berangkat, sari tidak mau berlama\-lama lagi bu, sari sudah membulatkan tekad. Demi memperbaiki perekonomian kita" kata sari menggebu\-gebu.
"Tapi bagaimana dengan ongkos untuk pergi ke sana dan untuk makan selama kamu belum mendapatkan pekerjaan nak?" tanya sang ayah mulai khawatir dengan ongkos sang anak.
"Bapak dan ibu tidak usah memikirkan hal itu, sari sudah memikirkan masalah itu, biar sari yang cari,insyaallah pasti ada rejeki" jawab sari berbohong, sebab dia pun tidak tau harus mencari uang dari mana untuk ongkos ke sana. Sari memberikan jawaban seperti itu karna dia tidak mau membuat orang tua nya kepikiran. Sari yang akan memikirkannya sendiri.
Jauh di dalam lubuk hati nya,sebenar nya sari tidak tega meninggalkan orang tua nya pergi jauh,apa lagi dengan keadaan ayah nya yang masih sakit. Tapi hanya dengan cara itu sari bisa mencari uang lebih untuk keluarga nya. Tak ada saudara, sari adalah anak tunggal, mau tak mau, dialah yang menanggung semua nya. Sari tak pernah menyesali hidup nya. Mempunyai seorang ibu dan ayah adalah harta yang paling berharga bagi sari. Tekad sari hanya satu, yaitu membahagiakan ke dua orang tua nya dan jika memang ada rejeki lebih, sari ingin menaikkan haji orang tua suatu saat nanti.
Malam kian larut,udara pun menjadi semakin dingin...
"Bu,pak, sari tidur duluan yaa... bapak sama ibu buruan tidur juga, udah malam"kata sari seraya berdiri dari tempat duduk nya.
"Tidurlah nak, ibu sama bapak juga mau tidur" kata bu siti
Mereka pun bergegas memasuki kamar masing-masing, malam itu udara menjadi sangat dingin. Sari memasuki kamar nya,kemudian membaringkan tubuh nya diatas alas tikar. Sari tidak bisa langsung memejamkan mata nya, pikirannya masih tertuju pada ongkos untuk dia pergi ke kota. Sari bingung harus mencari uang kemana, tidak ada sanak saudara untuk meminjam uang.
Setelah berfikir lama,sari menemukan orang siapa yang bisa membantu nya..
Bu indah, ya..nama itu yang terlintas di pikiran sari.
"Besok aku akan ke rumah bu indah untuk meminjam uang,semoga beliau berkenan meminjamkan uang untuk ku" batin sari dengan sedikit senyum di bibir nya.
Tiba\-tiba terdengar suara petir menggelegar disertai kilatan cahaya. Hal tersebut membuat sari terkejut.
Tak berapa lama hujan pun turun kembali membasahi bumi. Udara yang dingin kini menjadi lebih dingin. Sari segera menarik selimut jarik nya untuk menutupi tubuh nya yang mulai kedinginan. Sari mencoba menutup mata nya namun belum bisa terpejam. Sari menatap langit-langit rumahnya, dia khawatir jika rumahny roboh karna terguyur air hujan yang begitu deras.
"Ya Allah semoga Engkau senantiasa melindungi keluarga hamba dari marabahaya" doa sari dalam hati.
Setelah memanjat kan doa, sari mencoba memejamkan mata nya kembali... Lama-kelamaan pun rasa kantuk mulai menerpa, dan akhirnya sari bisa tidur dengan nyenyak meski diluar hujan masih turun dengan deras nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Qori Maret
Terimakasih untuk ceritanya Thor. jadi keinget jaman dulu, di mana orang tua kita masih hidup di jaman kuno.❤️❤️❤️
2024-01-29
1
Celya Kyungsoo
minta visual sari thor
2022-09-24
0
Annierosaulina Rafhaelgultom
klo rezeki tak lari
2022-04-24
0