*SEKARANG KITA LIHAT KEA**DAAN ORANG TUA SARI DI KAMPUNG YUUK......
***** Kampung halaman sari************************...
Pagi hari yang sejuk,matahari pun telah bersinar dengan sangat terang nya. Kicauan burung yang saling bersahutan menambah keindahan pagi itu.
Di kediaman sari di kampung... pak pardi dan bu siti sedang duduk menikmati teh dan pisang goreng di teras rumah.
Kini keadaan pak pardi semakin membaik, beliau sudah bisa bangun dan berjalan sendiri dengan pelan pelan.
Kehidupan mereka setelah di tinggal oleh sari pergi ke kota,tak ada yang berbeda, hanya rasa rindu yang selalu datang melanda kepada bu siti dan pak pardi.
"Kapan ya pak sari pulang, ibu kangen sekali sama tuh anak, sudah hampir 2 minggu dia pergi.. terasa begitu lamaa sekali pak!" kata bu sari
"Baru juga pergi 2 minggu bu, sabar, pasti nanti sari pulang. Kita doa kan saja, semoga dia di sana baik baik saja dan sudah mendapatkan pekerjaan" kata pak pardi mencoba menenangkan hati istri nya.
"iyaa pak, semoga saja!" kata bu siti.
Di gubuk kecil nya,pak pardi dan bu siti tidak bekerja.. karna sari tidak memperbolehkan mereka untuk bekerja. Mereka mencukupi kebutuhan sehari hari dengan uang yang sari berikan kepada mereka sebelum berangkat ke kota.
Mereka menggunakan uang tersebut,hanya untuk membeli makanan dan obat pak pardi, selebih nya untuk keperluan yang lain meraka meminta jangka waktu untuk membayar nya.. seperti membayar air dan listrik.
"bapak sudah lapar bu, ibu kata nya tadi mau belanja!" kata pak pardi,membuyarkan lamunan istri nya.
"astaghfirullah pak, maaf..ibu sampai lupa, ya sudah ibu belanja dulu yaa pak!"
Pak pardi menganggukan kepala nya. Kemudian bu siti masuk ke dalam untuk mengambil uang. Lalu pergi warung dekat rumah.
Sampai nya di warung bu siti memilih sayuran yang tertata di atas meja..
"Eh bu siti... mau belanja apa bu?" tanya pemilik warung.
"Mau beli sayur bayam sama tempe aja bu supi!" jawab bu siti
"Sama apa lagi bu...?" tanya kembali bu supi nama pemilik warung.
"sudah bu,itu saja...jadi semua nya berapa?" tanya bu siti
"5 ribu aja bu....
oya bu siti, gimana kabar nya sari, apa sudah dapat kerjaan di kota?" tanya bu supi seraya menyerahkan kantong plastik belanjaan kepada bu siti.
"Alhamdulillah kabar baik bu.. Insyaallah sari sudah dapat pekerjaan di sana. Mau tanya keadaan pun susah bu, saya maupun sari tidak punya telepon. Jadi tidak bisa saling tau kabar!" jelas bu siti
"Semoga semua nya baik baik saja bu.." kata bu supi
"Amin... tadi semua nya 5 ribu ya bu... ini uang nya pas ya... saya langsung permisi pulang dulu bu!" kata bu siti seraya melangkah pergi.
"Iya bu siti... terima kasih!"...
Dalam perjalanan pulang bu siti masih memikirkan sari. Beliau sangat mengkhawatirkan keadaan anak nya. Entah bagaimana keadaan nya sekarang, sudah bekerja atau belum. Rasa nya bu siti ingin menyusul anak nya ke kota, tapi itu tidak mungkin. Mana mungkin bu siti meninggalkan suami nya yang masih sakit. Bu siti hanya bisa berdoa dan terus berdoa untuk anak semata wayang nya.
Tanpa terasa bu siti sudah sampai depan rumah nya. Pak pardi masih terlihat duduk di teras menunggu kepulangan istri nya.
"Ayo masuk pak, ibu mau masak dulu, bapak istirahat di kamar saja!" kata bu siti mengajak suami nya masuk.
"Iya bu...."
Bu siti langsung memasak belanjaan nya yang di beli nya tadi ke dapur.
Memasak sayur bayam dan goreng tempe. Hanya itu lauk untuk hari ini. Meskipun hanya lauk sederhana, tapi pak pardi dan bu siti sudah sangat bersyukur.
Tak berapa lama, bu siti sudah selesai memasak. Kemudian sarapan bersama pak pardi.
"tidak makan bu?" tanya pak pardi yang melihat istri nya diam saja setelah mengambilkan nasi untuk nya.
"Nanti saja pak, bapak duluan saja yang makan, ibu belum lapar!" jawab bu siti
"Kenapa bu, masih kepikiran sari terus...
Dengarkan bapak.. Memang kita belum tau gimana keadaan sari di sana, tapi bapak yakin bu, kalau Allah selalu bersama sari, selalu menemani sari dan pasti akan menolong nya. Sama seperti ibu,bapak pun juga khawatir dengan sari, tapi jangan berlarut bu, kasihan sari di sana berjuang untuk kita juga!" kata pak pardi menasehati istri nya panjang lebar.
"Iya pak, ibu ngerti... Cuma ibu belum bisa tenang sebelum tau kabar sari bagaimana" kata bu siti dengan wajah sedih.
"Kita berdoa bu, doain sari terus.. kalau sari tau ibu sedih kayak gini, pasti dia juga ikut sedih" kata pak pardi.
"iya pak... bapak buruan makan keburu dingin nanti,terus abis makan minum obat.. ibu juga makan kok!" kata bu siti seraya mengambil nasi di piring nya.
Kesedihan yang di rasakan oleh seorang ibu yang memikirkan dan mengkhawatirkan anak nya, tidak akan pernah bisa terobati sebelum mengetahui kabar nya secara langsung. Begitupun
yang di rasakan oleh bu siti.. Setiap hari nya beliau tak pernah lepas memikirkan anak nya, rasa kekhawatiran yang selalu melanda membuat bu siti selalu menangis dalam diam tanpa di ketahui oleh suami nya.
Bu siti hanya bisa menunggu, berharap anak gadis nya akan segera pulang.
tok...tok....tok....
tiba tiba terdengar suara pintubdi ketuk dari depan.
Bu siti segera beranjak menuju depan rumah,melihat siapa yang datang.
Ternyata yang datang ke rumah nya adalah bu indah dengan membawa sebuah kantong plastik putih.
"Asalamualaikum bu siti... maaf menggangggu, saya cuma mau kasih ini buat bu siti dan pak pardi.. mohon di terima!" kata bu indah seraya menyerahkan barang yang di bawa nya.
"Waalaikumsalam... ini apa bu, tidak usah repot repot?" kata bu siti menerima nya dengan wajah agak bingung.
"Tidak repot kok bu... ini nanti anak saya ada acara ulang tahun, terus ada yang lebih, maka nya saya bawa kemari!" kata bu indah.
"Terimakasih kalau begitu bu, salam buat anak nya.... Mari silahkan masuk dulu kebetulan saya dan suami lagi sarapan, mari bu kita sarapan sekalian!" kata bu siti menawarkan.
"Terimakasih bu, kebetulan saya baru aja selesai sarapan. Saya juga mau pamit langsung pulang, masih banyak yang belum selesai bu di rumah, salam saja buat pak pardi...!" kata bu indah
"Iya bu, sekali lagi terimakasih"...
"Sama sama bu, assalamualaikum....." kata bu indah berpamitan.
"waalaikumsalam..."
Kemudian setelah di rasa bu indah sudah tak terlihat , bu siti kembali belakang,melanjutkan sarapan nya yang sempat tertunda. Lalu menceritakan kepada suami nya, siapa yang barusan datang....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Retna
saya kira pak pos juga.
2021-10-31
0
Lasmi Kasman
sari kirim surat
2021-07-19
0
Anah Sanusi
sari kirim surat dong ibumu nunggu kabarmu
2021-05-31
1