Bab 19

Alya mengambil hpnya, membuka sosmed sambil menunggu makanan datang. Alya mencuri pandang ke arah Abimanyu berharap Abimanyu sudah tidak menatapnya, tapi ternyata Abimanyu masih saja menatapnya.

Se benci itukah dia padaku?. Tanya dalam hati

Makanan pun datang, pelayan menatanya dimeja. Abimanyu menikmati makanannya, sedangkan Alya masih melamun, memikirkan dari mana dia akan membayar makanannya. Ia hanya membawa uang 200 rb di tasnya.

Duh gimana aku bayar makanan ini? Apa aku pinjam saja dulu sama mas Abi? Ahh iya kenapa aku gak kepikiran dari tadi. Nanti aku ganti dirumah. Ah iya....bener.

Alya tersenyum sendiri, dan langsung memakan makanan yang dari tadi sudah sangat menggodanya. Alya sangat menikmati makanannya.

Emmm.......makanannya enak banget. Emang ya uang gak pernah bohong. Kata Alya dalam hatinya sambil tersenyum.

Abimanyu yang memperhatikannya dari tadi, merasa heran sekaligus betah melihat Alya yang selalu tersenyum sendiri.

Kenapa aku suka melihat senyumnya?. Batin Abimanyu

"Kamu kenapa senyam-senyum sendiri dari tadi?." Tanya Abimanyu.

"Tidak apa-apa. Saya hanya sedang bahagia."Jawab Alya.

"Bahagia kenapa? Kamu di tembak Rama?" Tanya Abimanyu.

Alya mengerutkan alisnya mendengar pertanyaan Abimanyu, heran mengapa Abimanyu bertanya seperti itu. Alya tidak menjawab pertanyaan Abimanyu, karena dia pikir Abimanyu hanya asal bicara.

Alya sudah menghabiskan makanannya. Dia sekarang sedang menunggu Abimanyu selesai. "Mas Abi, saya bisa minta tolong nggak?"

"Minta tolong apa?" Tanya Abimanyu.

"Sa...ya mau min...jem uang." Ucap Alya ragu.

"Buat apa?"

"Buat bayar makanan ini." Jawab Alya.

"Maksud kamu?"

"Uang saya nggak cukup untuk membayar makanan ini. Jadi mas Abi tolong bayarin dulu ya? Nanti dirumah saya ganti."

Abimanyu tersenyum.

"Apa kamu pikir, aku nggak akan bayarin kamu?. Alya, aku yang sudah mengajak kamu makan, jadi aku yang akan bayar makanan kamu."

"Tidak mas Abi, saya tidak mau merepotkan. Saya tau harga makanan ini sangat mahal. Jadi nanti saya akan ganti uangnya."

"Jangan keras kepala Alya. Kamu lupa kalau aku banyak uang? Kamu tidak perlu mengganti uangku mumpung aku lagi baik."

Apa? lagi baik? Berarti sewaktu-waktu dia bisa saja kembali jahat lagi. Dan nanti dia akan mengungkit semua kebaikan yang sudah dia lakukan. Aku nggak mau.

"Tidak mas Abi, saya tetap akan mengganti uang mas Abi."

Memang keras kepala kamu Alya.

"Oke kalau kamu tidak mau aku traktir. Berarti kamu yang traktir aku, iya kan?" Kata Abimanyu, lalu pergi membayar makan malam mereka. Setelah itu, mereka pun pulang.

..

Di mobil, Abimanyu menyerahkan struk pembayaran makan malam mereka pada Alya. Mata Alya membulat sempurna melihat nominal yang tertera di struk itu.

"Mas gak salah ini?" Tanya Alya.

Senyuman mengembang di bibir Abimanyu, melihat reaksi Alya. "Enggak.!! Deal ya, kamu yang traktir aku?" Ucap Abimanyu

"Kapan saya ngomong saya mau traktir mas Abi?." Tanya Alya

"Tadi kan kamu sendiri yang bilang nggak mau aku traktir, berarti kamu yang traktir aku."Jawab Abimanyu.

"Bukan gitu mas, maksud saya kita bayar sendiri-sendiri."

"Aku nggak biasa kayak gitu. Setiap aku pergi makan dengan seseorang, aku biasa yang bayar, atau orang yang pergi bersamaku yang bayar."

"Saya juga nggak biasa dibayarin orang."

"Ya sudah kalau gitu, berarti kamu yang bayarin."

"Yang benar saja, masa aku harus bayarin makan anak orang kaya, kayak dia sih. Mana mahal banget lagi. Nyesel aku ikut dia tadi..huh." Gerutu Alya.

"Kamu harus ikhlas Alya. Kamu kan belum pernah mentraktir aku makan." Sahut Abimanyu dengan senyum di bibirnya. Abimanyu tidak bersungguh-sungguh dengan ucapannya, dia hanya ingin menggoda Alya.

Alya akhirnya setuju, kalau Abimanyu mentraktirnya. Setelah dia pikir-pikir, sayang sekali kalau ia harus mengeluarkan uang sejumlah setengah gajinya, hanya untuk membayar satu kali makan saja.

............................

Hari Senin di kantor Rama.

Alya membawakan dua cangkir kopi ke ruangan Rama, karena Rama kedatangan tamu. Alya terkejut saat ia tahu siapa tamu yang datang menemui bos nya. Dia adalah Abimanyu, suaminya.Wajahnya langsung merah. Entah apa yang dirasakannya saat itu.

Alya meletakan kopi itu dimeja. Rama merasa aneh dengan sikap Alya. Dia melihat tangan Alya yang sedikit gemetar, dan pipinya yang merah.

"Kamu kenapa Alya? Kamu sakit?." Tanya Rama.

"Tidak pak, saya baik-baik saja. Permisi." Pamit Alya.

Abimanyu merasa tidak suka melihat sikap Rama, terhadap Alya. Dia melihat sendiri, sepertinya Rama memang menyukai Alya.

"Lo kok perhatian banget sama Alya?." Tanya Abimanyu .

"Lo kenal Alya?" Tanya Rama.

"Eng.....nggak." Jawab Abimanyu.

Dia ingin mengatakan yang sebenarnya, tapi ia sudah berjanji pada Alya, tidak akan mengatakan kepada Rama bahwa Alya adalah istrinya yang selalu ia ceritakan kepada Rama.

"Tapi kok lo tau namanya Alya?"

"Tadi gue denger lo manggil nama dia."Jawab Abimanyu.

"Ohh iya bener..gue lupa." Jawab Rama.

"Lo belum jawab pertanyaan gue Ram. Lo suka sama dia?"

"Gue..." Rama tidak menyelesaikan kalimatnya, karena tiba-tiba Alex datang kesana.

"Maaf pak Rama, ada yang harus saya bicarakan, penting!! Ucapnya serius.

"Kalau gitu gue pamit Ram. Gue harus ke kantor sekarang." Abimanyu pun pamit. Dia keluar dari ruangan Rama. Matanya menjelajahi ruangan karyawan, mencari sosok Alya, tapi dia tidak melihatnya.

Kembali ke ruangan Rama.

"Ada apa Lex? Apa ada informasi penting?"

"Tadi Bram nelpon gue. Katanya dia udah berhasil nemuin alamat rumah yang lo berikan.Tapi menurut Bram, yang tinggal dirumah itu bukan Fitri, tapi orang lain."

"Apa maksud lo?"

"Katanya orang itu mengontrak rumah Fitri. Dan Fitri sudah pindah ke Jakarta, tinggal bersama ibunya. Kata tetangganya ibunya bekerja menjadi pembantu."

"Apa??"

"Tunggu apalagi. Perintahkan Bram kembali, dan mencari mereka di Jakarta, dan temukan mereka secepatnya. Dan, apa tetangga mereka tahu dimana mereka tinggal?" Ucap Rama.

"Tidak Ram. Mereka hanya tahu, kalau Fitri dan ibu lo tinggal di Jakarta. Gue akan perintahkan Bram kembali secepatnya, dan mencari mereka di jakarta."

Bram adalah orang suruhan Rama, yang diperintahkan mencari keberadaan ibu dan adiknya di Bandung. Dia tidak ingat betul alamat rumahnya. Dia hanya ingat nama kampungnya, dan nama ibu juga adiknya. Rama terpaksa harus terpisah dengan ibu dan adik perempuannya, karena kebohongan kakeknya sendiri.

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

ho ho nti kl Rama tau Alya adiknya lihat saja Abi nggak terima adiknya kamu sakiti

2024-06-30

0

Jumadin Adin

Jumadin Adin

kok nama adiknya fitri bkn alya

2022-04-08

1

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

ooooooo ternyata Rama kakaknya Alya to 🤔🤔🤔🤔🤔🤔

2022-02-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!