Hari Sabtu jam 11.
Aku lihat Abimanyu sudah bersiap-siap akan pergi. Aku yakin dia akan berkencan dengan kekasihnya., dan untuk pertama kalinya dia pamit dengan baik-baik padaku hari itu.
"Aku akan keluar sebentar, menemui temanku. Aku mungkin nggak akan makan siang di rumah." Ucapnya.
"Saya juga akan pergi sebentar lagi mas. Saya ada janji dengan atasan saya."
"Atasan? Mau kemana kalian?"
"Nggak kemana-mana, hanya makan siang."
"Dimana?."
"Saya tidak tahu. Katanya tadi dia akan mengirim alamatnya lewat WA."
"Oh." (Sedikit penasaran).
Abimanyu pun pergi. Sepanjang jalan dia memikirkan Alya. Dia tidak suka mendengar Alya akan pergi dengan atasannya.
Mau pergi kemana mereka? Kenapa atasan Alya mengajaknya makan? Ada hubungan apa mereka? Mengapa aku tidak suka mendengarnya?. Padahal itu bukan urusanku. Aku juga sering pergi bersama Tamara, padahal jelas-jelas Alya istriku. Apa Alya juga merasakan hal yang sama, saat aku pergi dengan Tamara?.Apa aku cemburu? Ah mana mungkin.
Berbagai pertanyaan muncul di hati Abimanyu, sampai akhirnya dia pun sampai di sebuah kafe dimana temannya menunggu. Dia langsung menghampiri temannya itu.
"Udah lama? Sori telat. Biasa macet. Ujar Abimanyu.
"Kalau nggak macet, bukan Jakarta pak."Jawab temannya.
"Udah pesen makanan?." Tanya Abimanyu.
"Belum. Aku lagi nunggu seseorang."
"Siapa?."
"Itu.... model yang aku pakai untuk foto produk ku."
"Ohh....kamu ngajak dia juga?."
"Iya..aku mau ngobrolin sesuatu sama dia. Btw, kamu udah lihat kan foto-foto produk baru aku?."
"Iya ...aku sudah melihatnya."
"Gimana menurut kamu?"
"Bagus."
"Bagus aja?"
"Bagus banget. Mudah-mudahan bisnis kamu lancar Karin. Dan baju-baju kamu laku keras dipasaran."
"Aamiin..."
" Eh btw, aku nggak pake model asli lho kemaren?. Tapi dia terlihat seperti model sungguhan kan?."
"Oh ya!! Emangnya siapa dia?."
"Kamu nggak akan nyangka deh, kalau dia itu seorang office girl di kantorku."
"Serius kamu? Kok kamu pakai dia?. Kenapa nggak pake model asli?"
"Aku serius. Aku pakai dia karena menurutku dia emang cocok buat jadi model produk-produk aku. Selain itu, aku kan bisa ngirit biaya, hehehe...Kalau model asli lumayan bayarannya.Tapi dia juga nggak kalah kan sama model sungguhan."
"Iya lah..kamu memang jagonya kalau urusan pangkas memangkas budget."
"Hehehe....eh tuh dia orangnya dateng." Ucap Karin, seraya menatap ke arah Alya yang sedang berjalan di belakang Abimanyu.
"Maaf mbak, saya telat." Kata Alya yang baru saja tiba.
"Nggak apa-apa, nyantai aja. Oh ya Alya kenalin teman mbak, Abimanyu. Bi.....kenalin ini Alya, model yang aku ceritain."
Abimanyu dan Alya sama-sama terkejut, karena mereka tidak menyangka akan bertemu disana. Alya bertanya dalam hatinya, kenapa Abimanyu dan Karin bisa saling mengenal. Dan Abimanyu, selain terkejut, kini dia tahu dimana dan apa pekerjaan Alya, yaitu office girl di kantor Karin.
"Kok malah pada bengong?. Apa kalian saling mengenal?." Tanya Karin.
"Tidak." Jawab Alya, lalu ia mengulurkan tangannya. "Alya." Ucapnya memperkenalkan diri, agar Karin tidak curiga.
"Abimanyu." Sahut Abimanyu. Mereka pun bersalaman, layaknya orang yang baru pertama berkenalan. Lalu mereka duduk.
"Abimanyu ini temen kuliah mbak dan pak Rama, bos kita. Kami bersahabat sejak dulu."Jelas Karin.
Apa?.Jadi pak Rama dan mas Abimanyu bersahabat. Pantas saja aku merasa pernah melihat pak Rama sebelumya.Ya Tuhan...dia kan yang datang di acara pernikahan kami.
Iya ...aku ingat sekarang.Tapi pak Rama sepertinya tidak mengenaliku. Dia tidak pernah menanyakan Abimanyu, atau apapun yang berhubungan dengan pernikahan kami .
"Al...Alya..kok ngelamun?."
"Eh..enggak kok mbak."
"Mau pesan apa?"
"Apa saja, terserah mbak."
Karin lalu memesan makanan untuk mereka.
"Mbak permisi, saya mau ke toilet sebentar." Pamit Alya, lalu melangkahkan kakinya menuju toilet.
Abimanyu menatap Alya, sampai ia tak terlihat.
"Gitu banget ngelihatin nya?" Goda Karin. "Gimana, cantik kan model aku?.Orang nggak akan nyangka deh kalau dia itu office girl."
"Jadi dia office girl di kantor Rama?." Tanya Abimanyu
"Iya. Dia baru bekerja dua bulan lebih. Hampir semua orang di kantor menyukainya. Anaknya baik, kerjanya juga bagus. Aku simpati sama dia. Dia yatim piatu. Dan kamu tahu Bi, sepertinya Rama juga suka sama dia."
"Suka gimana maksud kamu?"
"Ya ....suka selayaknya seorang lelaki yang menyukai wanita."
"Maksud kamu, Rama cinta sama dia?. Masa sih Rama suka sama seorang office girl."
"Ya kalau udah suka apalagi cinta, orang gak akan pernah mandang status seseorang. Lagipula kalau menurut aku, Alya sangat cantik dan anaknya juga baik. Jadi wajar aja sih kalau Rama suka sama dia. Tapi yang aku lihat dari sikapnya Rama ke Alya, sepertinya dia memang menyukai Alya."
Tak lama kemudian Alya datang. Dia sangat canggung saat itu. Dia ingin segera pergi dari sana, tapi dia tidak enak dengan Karin yang sudah mengajaknya makan. Alya lebih banyak diam.
Makanan pun datang. Alya hanya fokus pada makanannya.
Kenapa mbak Karin ngajak aku ketemu disini, dan ngajak mas Abimanyu?. Batin Alya
Abimanyu sesekali menolehkan pandangannya pada Alya. Dia tidak menyangka kalau Alya bekerja di perusahaan Rama, bersama Karin sahabatnya. Dan ucapan Karin yang mengatakan bahwa mungkin saja Rama menyukai Alya sedikit menggangunya.
"Al kamu sudah tahu kan kalau hari kamis depan kita akan tour ke Jogja?."
"Iya mbak, saya tahu."
"Kamu ikut kan?"
Alya diam, dan matanya refleks melirik ke arah Abimanyu, yang juga sedang melirik ke arahnya. Alya merasa ragu untuk menjawab pertanyaan Karin, karena Abimanyu.
"i..i...iya mbak, saya....saya ikut." Jawabnya ragu.
"Oke kalau gitu. Jadi rencananya, disana mbak mau ajak kamu pemotretan lagi. Gimana kamu mau kan?."
"Boleh mbak." Jawab Alya.
"Tadinya mbak mau ngomongin ini di kantor. Tapi kemaren-kemaren mbak sibuk. Jadi mbak putuskan untuk ngajak kamu kesini. Mbak nggak ganggu waktu kamu kan?"
"Tidak kok mbak."
"Oh ya Al. Kamu sudah punya pacar?."
uhuk....uhuk......Alya tiba-tiba tersedak mendengar pertanyaan Karin. Abimanyu spontan memberikan air minum padanya.
Karin terlihat terkejut, kemudian dia tersenyum.
"Kalian berdua cocok kayaknya kalau pacaran." Celetuk Karin.
Abimanyu dan Alya saling pandang. Alya segera membuang muka. Sementara Abimanyu menatap ke arah Karin.
"Becanda Bi....becanda. Biasa aja kali matanya. Nggak usah sok serem gitu. Iya tau, kamu kan cinta mati sama pacar kamu itu. Lagian Alya juga belum tentu mau sama kamu, Alya lebih cocok sama Rama. Kalian sama-sama kalem. Iya kan Al?." Ujar Karin.
Alya tersentak mendengar ucapan Karin. Kenapa mbak Karin harus ngomong gitu sih?.Bawa-bawa pak Rama lagi. Batin Alya
Tak hanya Alya, Abimanyu juga nampak terkejut mendengar ucapan sahabatnya, Karin. Tapi dia berusaha menyembunyikan keterkejutannya.
..
Acara makan siang telah selesai. Kini mereka bersiap akan pulang.
"Al kamu pulang naik apa?."Tanya Karin.
"Saya naik ojol mbak." Jawab Alya
"Mending kamu bareng Abimanyu, kalian satu arah kok. Gapapa kan Bi, kalau Alya bareng kamu?."
"Gapapa, bareng aja." Jawab Abimanyu.
"Gak usah ...terimakasih. Saya sudah pesan ojol."
"Udah batalin aja. Mending bareng Abimanyu aja." Ucap Karin.
"Iya, mending bareng aja." Timpal Abimanyu.
Aku pun akhirnya pulang bersama Abimanyu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
fitriani
panas kan lu bi... mang enak makanya jgn jadi dajjall😏😏😏😏
2023-07-30
1
Jumadin Adin
biar tau rasa abinya
2022-04-08
1
Hasrie Bakrie
next
2022-02-25
1