"Apa maksud ibu?."
"Maksudku, aku melakukan semua ini tentu saja tidak cuma-cuma. Kamu tentu harus membalas semua ini."
"Tentu saja bu. Saya akan membalas kebaikan ibu. Saya akan mengganti semua biaya pengobatan ibu saya.Tapi saya mohon, beri saya waktu, atau kalau bisa saya akan mencicilnya."
Bu Monika kembali tersenyum mendengar ucapanku.
"Kamu pikir saya tukang kredit. Dengar Alya, saya tidak membutuhkan uang kamu. Kamu tidak perlu mengganti semua uang yang saya keluarkan untuk pengobatan ibu kamu. Kamu cukup lakukan sesuatu untuk saya."
"Benarkah?"
"Benar."
"Lalu apa yang harus saya lakukan bu? Saya pasti akan melakukannya untuk ibu."
"Bagus!! Alya, saya mau kamu menikah dengan putra saya, Abimanyu."
"Apaaa? Menikah? Dengan tuan Abimanyu?. Ibu jangan bercanda. Saya tidak mungkin melakukannya."
"Kenapa tidak mungkin? Tadi kamu sendiri yang mengatakan akan melakukan apapun untuk saya bukan? Sekarang saya tagih janji kamu?."
"Tapi bu, saya belum mau menikah, apalagi dengan tuan Abimanyu. Tuan Abimanyu sudah memiliki kekasih, dia pasti tidak akan mau menikah dengan saya. Ibu minta saya melakukan hal lain, saya pasti akan melakukannya."
Aku tentu saja menolak keinginan bu Monika, yang tidak masuk akal bagiku. Tuan Abimanyu sangat mencintai nona Tamara, aku bisa melihatnya. Mana mungkin aku menikah dengan laki-laki yabg tidak mencintaiku.
"Tidak ada hal lain yang harus kamu lakukan, selain menikah dengan anak saya.Tapi saya tidak akan memaksa kamu. Keputusan ada ditangan kamu.Tapi maaf Alya, kalau kamu menolak, sekarang juga saya minta kamu mengganti uang saya."
Aku terkejut mendengar permintaan bu Monika, yang lagi-lagi tidak mungkin aku penuhi. Aku tahu sudah berapa banyak uang yang ibu Monika keluarkan, untuk pengobatan ibu. Dan aku tidak mungkin mengganti uang sebanyak itu sekarang juga. Bagaimana caranya aku bisa dapat uang sebanyak itu dalam waktu sehari?
"Pilihannya hanya dua, menikah atau ganti uang saya sekarang." Tambahnya.
Aku terdiam tidak menjawab bu Monika yang menyudutkanku. Karena tidak ada pilihan yang menguntungkan ku. Aku tidak menyangka, bu Monika akan melakukan ini padaku. Dia memanfaatkan keadaan untuk menjebak ku agar mau menikah dengan anaknya.Tapi mengapa?
"Tapi kenapa saya harus menikah dengan tuan Abimanyu? Apa ibu tidak malu punya menantu anak pembantu seperti saya? Apa yang akan teman-teman ibu katakan nanti, kalau mereka tahu, ibu mempunyai menantu miskin seperti saya?. Mending ibu nikahkan tuan Abimanyu, dengan gadis lain yang sederajat dengan keluarga ibu." Ucapku berusaha membujuk bu Monika.
"Saya tidak butuh saran kamu Alya. Saya mau kamu yang menikah dengan anak saya, bukan gadis lain."
"Tapi tuan Abimanyu tidak akan setuju. Saya sangat yakin."
"Itu urusan saya. Kamu hanya harus menjawab iya atau tidak? Dan ingat Alya, biaya yang saya keluarkan untuk ibu kamu tidak sedikit. Ini masih separuh jalan, ibu kamu tentu masih harus menjalani pengobatan sampai ia benar-benar sembuh. Kalau kamu setuju menikah dengan anak saya, saya akan tetap membiayai pengobatan ibu kamu.Tapi kalau kamu menolak, tentu saja saya tidak akan melakukannya lagi, dan kamu harus mengganti sekarang juga. Pikirkan baik-baik ucapan saya."
Pilihan yang diberikan kepadaku, bukanlah sebuah pilihan menurutku.Tapi secara tidak langsung, dia telah memaksaku menikah dengan anaknya. Aku bingung harus bagaimana. Di satu sisi nyawa ibuku, disisi lain, masa depanku yang harus aku pertaruhkan.
Aku memang menyukai tuan Abimanyu, tapi bukan berarti aku mencintainya dan mau menikah dengannya atau dengan siapapun, setidaknya untuk saat ini. Aku masih ingin menikmati masa mudaku. Dan yang terpenting, dia sendiri tidak akan mau menikah denganku. Dia tidak mencintaiku.
Aku meminta waktu, untuk memikirnya, dan bu Monika setuju.
"Oke. Besok saya tunggu jawaban kamu."
Semalaman aku memikirkan permintaan bu Monika. Aku tidak menyangka, dibalik sikapnya yang baik selama ini, bu Monika ternyata mempunyai niat tertentu.
Aku tidak habis pikir, kenapa dia mau aku menikah dengan putranya. Apa yang sebenarnya dia rencanakan? Aku rasa, dia tidak benar-benar menginginkanku jadi menantunya. Dia pasti punya maksud tertentu.
*Mengapa nasib orang miskin selalu terpojok seperti in*i? batinku.
Esoknya.
"Baiklah bu, saya akan menikah dengan tuan Abimanyu, kalau tuan Abimanyu setuju. Tapi kalau dia menolak, saya harap ibu tidak memaksa kami."
"Bagus. Kamu memang anak baik. Urusan anak saya, kamu tidak perlu khawatir. Saya pastikan dia akan setuju. Sekarang bersiap-siaplah, kamu akan segera menikah dan menjadi menantu saya. Saya akan memenuhi janji saya untuk membiayai pengobatan ibu kamu.
"Baik bu. Terima kasih."
"Saya yang berterima kasih sama kamu."
Aku tidak mengerti ucapan bu Monika saat itu.Tapi aku tidak peduli. Yang terpenting bagiku saat ini, adalah kesembuhan satu-satunya orang yang paling kucintai didunia ini, yaitu ibuku.
.......
Disisi lain.
"Apa? Menikah dengan Alya? Mama gak salah? Mana mungkin aku menikah dengan Alya."
"Mama nggak salah. Mama mau kamu menikah dengannya."
"Hanya Tamara yang aku cintai, dan yang akan aku nikahi. Aku tidak mau menikah dengan siapapun selain dia, apalagi dengan Alya, gadis kecil itu. Aku tidak mungkin mengkhianati Tamara."
"Kamu tahu sendiri, mama tidak suka gadis yang bernama Tamara itu."
"Aku tahu mah.Tapi aku tidak akan menyerah. Aku akan mempertahankan hubunganku dengan Tamara, sampai mama merestui kami."
"Sampai mati pun aku tidak akan merestui hubungan kalian. Dan ingat Abimanyu, jangan pernah memanggil atau menganggap aku mama kamu, kalau kamu tidak menuruti keinginanku.
Silahkan kalau kamu mau menikahi gadis itu. Sekarang kamu boleh pergi dari sini. Jangan pernah menginjakan kaki kamu dirumah ini lagi. Jangan bawa apapun dari rumah ini. Dan kamu harus keluar dari perusahaan." Ancam bu Monika.
Abimanyu tercengang mendengar ucapan bu Monika. Dia tidak mengerti mengapa bu Monika sampai mengancamnya, hanya karena dirinya menolak menikahi Alya.
Abimanyu tidak mungkin bisa pergi dari rumah keluarganya, tanpa membawa apa-apa. Bagaimana dia bisa bertahan hidup? Apalagi selama ini kekasihnya selalu meminta ia membelikannya barang -barang mewah dan mahal.
Selama ini, bu Monika terlihat lembut dan jarang bicara.Tapi kali ini, mengapa dia sangat berapi-api ingin menikahkan anaknya dengan Alya, gadis kecil yang bahkan tidak pernah ada dalam kriteria calon pendampingnya.
Walau selama ini, dia memperlakukan Alya dengan baik, tapi tidak pernah sekalipun terbesit rasa suka dalam dirinya, terhadap Alya.
Sebenarnya apa yang sudah dilakukan gadis itu? Sampai-sampai mama begitu bernafsu menikahkan aku dengannya?. Tanya Abimanyu dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Fransiska Widyanti
mungkin maknya Abi tau kl Tamara selingkuh
2024-06-30
0
Vina
mungkin maksud dr bu monika supaya abimanyu tak salah pilih cari istri karena tamara selalu minta uang
2022-02-16
1
dila cahyani
👍🏻
2022-01-24
1