Bab 13

"Mungkin mas Abi benar. Saya menikah dengan mas Abi karena uang." Ujar Alya

"Maksud kamu?." Tanya Abimanyu.

"Apa mas Abi tahu, selama almarhum ibu saya sakit, ibu Monika lah yang telah membiayai semua pengobatannya?" Tanya Alya

"Tidak. Aku tidak tahu." Jawab Abimanyu.

"Saya sangat senang saat bu Monika mengatakan kalau beliau akan membiayai pengobatan almarhumah ibu saya. Mas Abi tahu sendiri, biayanya tidak murah. Saya benar-benar sangat berterimakasih padanya.

Tapi, kemudian saya terkejut saat bu Monika meminta saya untuk menikah dengan mas Abi, sebagai balasan atas apa yang dilakukannya. Waktu itu saya langsung menolaknya. Lalu bu Monika berkata, kalau saya menolak keinginannya, saya harus mengganti uang yang sudah dikeluarkan bu Monika, hari itu juga. Dan tentu saja itu tidak mungkin. Darimana saya bisa dapatkan uang sebanyak itu dalam sehari?.

Akhirnya, saya terpaksa menyetujui permintaan bu Monika. Saya setuju menikah dengan mas Abi, kalau mas Abi juga setuju, karena waktu itu saya sangat yakin, mas Abi tidak akan setuju.Tapi ternyata mas Abi malah menyetujuinya. Kalau saja waktu itu mas Abi menolak, pernikahan ini mungkin tidak akan terjadi, dan kita tidak perlu pura-pura seperti ini." Jelas Alya.

Abimanyu terkejut mendengar penjelasan Alya. Kini dia tahu alasan Alya menikah dengannya. Semua ini memang rencana mamanya.

"Kalau saya tahu ibu akan pergi, mungkin saya tidak akan menyetujui permintaan bu Monika.Tadinya saya pikir, ibu akan benar-benar sembuh." Ujar Alya dengan mata berkaca-kaca. Dia selalu merasakan sesak di dadanya, setiap kali teringat pada ibunya.

"Maafkan aku, Alya. Aku tidak bermaksud mengingatkanmu pada ibu kamu."

"Tidak apa-apa. Saya yang harus minta maaf."

"Lalu apa rencana kamu sekarang?."Tanya Abimanyu.

"Saya akan mengumpulkan uang untuk mengganti uang bu Monika yang dipakai biaya pengobatan ibu. Dengan begitu, bu Monika tidak punya alasan untuk tidak menyetujui perceraian kita."

"Kamu serius Alya?."

"Iya...saya serius. Saya tidak mau terus-menerus berpura-pura seperti ini. Mas Abi juga kan? Mas Abi pasti ingin menikah dengan orang yang mas Abi cintai kan?. Saya juga blegitu. Saya ingin menikah dengan orang yang saya cintai dan mencintai saya."Jawab Alya.

"Apa kamu yakin, dengan cara ini mama akan setuju?" Tanya Abimanyu.

"InsyaAllah. Saya yakin setiap masalah akan ada jalan keluarnya. Atau bagaimana kalau kita sama-sama katakan kepada bu Monika kalau kita ingin berpisah?."

"Entahlah...nanti aku pikirkan.Tapi aku rasa itu tidak akan berhasil. Aku tahu bagaimana mama. Untuk saat ini kita jalani saja. Aku tidak mau menentangnya."Jawab Abimanyu.

Alya diam. Dia lalu membereskan meja makan. "Sudah malam mas. Saya mau tidur." Alya pamit ke kamarnya meninggalkan Abimanyu .

....

Abimanyu POV.

Aku sangat terkejut, saat mendengar semua ucapan Alya. Aku merasa bersalah padanya, karena selama ini aku salah menilai dirinya.

Malam itu aku bisa melihat sisi lain dari seorang Alya. Dia ternyata lebih dewasa dari usianya. Dia rela berkorban demi ibunya. Dia juga tidak bahagia dengan pernikahan ini.

Benar apa yang dikatakan Rama, seharusnya aku tidak memperlakukannya dengan kasar. Seharusnya aku bisa lebih menghargainya, walau aku tidak mencintainya.

Entah mengapa aku merasa tidak suka, saat Alya mengatakan ingin bercerai denganku. Apalagi saat dia bilang ingin menikah dengan lelaki yang ia cintai dan mencintainya, aku seperti tidak rela.

Apa aku cemburu?. Mana mungkin aku cemburu. Aku tidak mencintainya sama sekali. Aku hanya kasihan padanya. Satu-satunya wanita yang aku cintai, hanya Tamara.

...

Sekarang, hampir setiap hari aku dan Alya sarapan bersama. Setiap hari aku melihat Alya, aku semakin menyadari kalau ternyata Alya sangat cantik. Apapun yang dipakainya selalu kelihatan cantik di mataku. Padahal baju yang dipakainya hanya baju sederhana.

Tanpa dia sadari, aku selalu memperhatikannya saat dia masak, atau saat sedang membersihkan rumah. Wajahnya yang imut, membuat aku betah berlama-lama memandangnya. Aku pun selalu mengajaknya berangkat bersama, tapi dia selalu menolak.

...

Di Kantor Rama.

Seperti biasanya, hari ini Rama meminta Alya membelikannya makanan dari luar. Alya pun pergi membeli makanan itu. Pengunjung restoran siang itu cukup ramai. Alya segera kembali saat ia sudah selesai membeli pesanan bos nya.

Alya tidak tahu kalau suaminya, Abimanyu ada di restoran. Dia melihat Alya dan memperhatikannya sejak Alya masuk dan keluar dari sana. Abimanyu ingin menghampiri, tapi dia sedang bersama kliennya.

Sebenarnya kerja dimana dia?. Dan untuk siapa makanan itu? Makanan sebanyak itu, tidak mungkin untuk dirinya sendiri.

batin Abimanyu.

Abimanyu tidak melihat seragam yang dipakai Alya, karena Alya memakai kardigan seperti saat dia berangkat dari rumahnya.

..

Kembali ke kantor Rama.

"Ram, lo kenapa baik banget sama Alya?. Jangan-jangan gosip itu benar?." Tanya Alex.

"Gosip apa?."

"Lo tahu nggak, semua orang di kantor ini gosipin elo. Mereka bilang lo suka sama Alya."

"Yang bener lo?"

"Kalo gak percaya, lo tanya aja ama Karin. Dia juga pasti tahu gosip itu."

"Ah ngapain gue harus tanya segala. Biarin aja mereka mau gosipin gue."

"Lo nggak risih apa, digosipin ama Alya? Lo digosipin ada affair sama office girl, lo nggak keganggu?"

"Nggak lah. Kenapa gue harus keganggu?. Lagian gue males mikirin hal gituan. Mikirin perusahaan aja gue udah pusing." Jawab Rama.

Tak lama Alya pun datang, dan menyerahkan pesanan bosnya. Rama memberikan Alya satu bungkus makanan itu, dan juga uang kembaliannya seperti biasa.

Pak Rama kenapa baik banget sama aku? Apa jangan-jangan dia beneran suka sama aku? Ah nggak mungkin itu. Apa sih yang aku pikirin. Batin Alya.

...

Di kantor Abimanyu.

Abimanyu sedang duduk di kursi kebesarannya. Ia teringat pada Alya, dan penasaran dengan pekerjaan Alya juga makanan yang dibelinya tadi. Ia bertanya dalam hatinya untuk siapa Alya membeli makanan itu?.

Abimanyu tersadar dari lamunannya, saat hpnya bergetar.

"Hallo!!

....................

"Jadi lah. Aku sudah kangen sama kamu. Kita sudah lama nggak ketemu dan ngopi bareng."

..........................

"Oke. Sampai jumpa besok."

lalu Abimanyu menutup teleponnya.

.

.

.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Hai readers tersayang😘😘😘

Jangan lupa vote,like dan komentarnya ya😉

Jangan lupa juga jadiin novel ini favorit ya..ya😁😘

Terpopuler

Comments

Fransiska Widyanti

Fransiska Widyanti

author aku gak rela kalo Alya nerima Abi tanpa Abi di berikan hukuman yg pedih

2024-06-30

0

Jumadin Adin

Jumadin Adin

ratu ular kpn terbongkar oleh abimanyu

2022-04-08

1

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Rama udah sadar blom ya klo Alya itu istrinya Abimanyu 🤔🤔

2022-02-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!