Pintu gerbang rumah Key perlahan terbuka. Semua bodyguard rumahnya tunduk saat Key datang. Semua harus siap siaga. Apalagi mereka mengetahui Key dalam suasana hati yang suram.
Masih memakai baju pengantin yang begitu mewah. Key kembali menarik tangan Feirvy untuk keluar mobil. Kembali diseretnya memasuki rumah Key. Kini bukan paviliun lagi tempat tinggal Feirvy, melainkan kini Feirvy harus satu rumah dengan suaminya yang kejam.
Makanan sudah siap. Key sudah memesannya saat dia masih di butik. Feirvy di tuntun untuk duduk di kursi makan dekat tempat Key. Sedangkan Key balik kekamarnya dulu berganti pakaian santai. Disitu Verru langsung cuci tangan dan kembali ke meja makan. Feirvy masih diam saja di tempatnya. Tak lama Key datang.
Di meja makan begitu banyak hidangan. Mereka tinggal pilih mana saja yang mereka mau. Key duduk di kursi yang paling ujung. Sementara Feirvy masih terdiam duduk di samping Key.
“Ayo makan ....!” ajak Verru.
Key sudah mulai mengambil makanannya. Sedangkan Verru sudah mulai makan. Feirvy hanya diam saja manatap makanan di depannya.
“Kau beneran tidak makan?” tanya Key.
“Tidak.”
“Yasudah. Kalau kau pingsan jangan salahkan aku.”
Feirvy tak menjawab hanya cemberut saja. Selang beberapa menit Feirvy yang terdiam. Sedikit mengamati dua orang yang begitu lahapnya makan makanan yang begitu terlihat enak saat ini Dimata Feirvy. Apalagi dari pagi Feirvy belum makan sama sekali. Setengah menelan ludahnya. Feirvy mulai keroncongan. Dimana Key dan Verru lahap lahap nya makan. Krucuk krucuk krucuk bunyi perut Feirvy. Sontak Key dan Verru berpaling muka ke muka Feirvy yang sudah memerah karena malu.
Feirvy beranjak pergi dari kursinya.
Mau kemana dia. “Hei. Mau kemana kau.” Seru Key
Ternyata Feirvy tengah cuci tangan dan kembali lagi ke tempat duduknya. Mengambil nasi, 1 ikan dan supitnya akan mengambil lauk lainnya. Tak disangka tiba tiba ada Supit menghadang Supit Feirvy yang mau mengambil daging. Ternyata itu Supit milik Key. Key senyum menyeringai kehadapan Feirvy.
“Kau bukan nyonya disini. Kau cukup makan yang kau ambil itu saja. Lagi pula kau bilang tadi tidak lapar. Itu saja sudah cukup. Tidak ada makanan enak untukmu.”
“Tap. Tapi ini sangat banyak sekali. Kalian tak mungkin bisa habiskan makanan ini.”
“Itu urusanku. Masih banyak anjingku yang butuh makan enak.”
Pria kurang ajar ... nasibku buruk sekali. Kenapa juga harus bertemu dia. Dia lebih peduli anjingnya dari pada istri yang baru dinikahinya. Cih tapi mending gini. Dari pada mengakui dia sebagai suamiku.
Dengan wajah yang cemberut. Akhirnya Feirvy makan seadanya. Makanan kering garing. Nasi sama ikan goreng satu saja.
Verru yang merasa capek. Berpikir terserah mereka lah. Tenaga mereka masih banyak kayaknya.
.
.
.
Beberapa menit berlalu. Hari sudah sore. Sesudah makan Feirvy bingung juga mau kemana. Key bilang tidak boleh keluar rumah sama sekali. Sudah ada penjagaan ketat di luar sana. Feirvy masih sama duduk di kursi meja makan. Sedangkan makanan sudah di bereskan anak buah Key.
Tak lama dari arah kamar utama Key. Key berjalan ke arah Feirvy. Kembali menarik tangan Feirvy untuk ikut dengannya. Key kini membawa Feirvy ke kamar keduanya. Yang tak kalah luas juga mewah dengan kamar utama. Tapi tidak ada hal yang disembunyikan di kamar kedua tersebut. Beda dengan kamar utama yang banyak sekali hal hal yang Key rahasiakan.
Key memasukkan Feirvy dalam kamar. Membanting keras tubuh Feirvy hingga Feirvy tertidur. Key langsung merangkak ke atas tubuh mungil Feirvy yang masih mengenakan gaun pernikahan. Tak ada rasa sungkan atau menghormati diri Feirvy lagi. Key menciumi bibir Feirvy setengah kasar dan memaksa.
“Kau berhenti.” Pinta Feirvy.
Tapi Key terus menerus menciumi kasar Feirvy. Feirvy tak terima di perlakukan semena Nena lagi oleh Key. Berusaha melawan tapi tak bisa mengalahkan Key. Ciuman terus berlanjut. Sampai Key berhenti. Tubuhnya yang masih di atas Feirvy. Kini mata Key memicingkan tajam menusuk penglihatan seorang Feirvy.
“Kau sekarang adalah budakku juga tawananku. Apa ya aku mau. Kau harus bisa menurutinya. Dan ingat setiap sentuhan ku. Adalah pelecehan untukmu. Tidak ada rasa suka ku terhadapmu. Kau sekarang hanya alat pemuas nafsuku. Tentang pekerjaanmu akan aku pikirkan nanti.”
Geramnya Feirvy dengar perkataan pelecehan dari Key. Membuat tangannya yang tak sabar lagi menampar pipi Key. Tapi Key segera menangkisnya. “Kalau kau semakin berani lagi. Aku akan siksa kamu lebih kejam lagi,” Key kembali duduk di kasur. “aku mau keluar. Jangan coba coba keluar dari rumah ini. Jangan tidur sebelum aku pulang nanti malam.”
Feirvy hanya bisa diam penuh amarah yang membara bara. Tak mau menjawab apapun yang Key ucapkan. Sampai Key keluar dari kamar tersebut. Feirvy masih dalam posisi tidur. Dan kini meringkuk. Antara sedih juga kekesalan.
.
.
.Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Lestari Lestari
sabar falervy ..buat bucin key donk thor
2021-11-20
0
Kris Wanti
jadi nyesek thor 😭
2020-08-22
3
Siti pandu
huuuuhhhh......
2020-07-30
0