Gadis ini,

Seorang petugas IT tengah sibuk melacak keberadaan Nona Mereka, Nona Feirvy lewat GPS handphone Feirvy. Dan juga ada dua orang tengah berdiri menunggu tidak sabar hasil pelacakan keberadaan Feirvy.

“Maaf Tuan. Saya sudah beberapa kali meneliti dan mengecek ulang. Saya terkejut! mendapati Nona Feirvy ada di zona merah peta kita, Tuan.”

“Zona merah! pastikan titiknya. Feirvy sedang di mana.” Seru Tuan Arthur, Ayah dari Feirvy. Sedang cemas dengan anaknya.

Kembali petugas IT. Memastikan titik tepat keberadaan Feirvy.

“Astaga Tuan!!!"

“Ada apa!!" sahut asisten Arthur dan Arthur.

“Nona di rumah Tuan Key, Tuan!"

“Yang benar saja kau ini! Kalau salah, aku pecat dirimu!” Tuan Arthur.

“Serius Tuan.”

“Ini gila! Bagaimana bisa Feirvy malah ada disana.” Ayah Arthur sedang kebingungan.

“... Emm tunggu Tuan. Bukannya malah bagus ada Nona disana. Sebelum Nona tahu siapa itu Key. Tapi malah Nona bisa secara alami dekat dengan Key. Terlihat alami tanpa di buat buat. Tinggal kita pancing saja Feirvy keluar, dan kita bisa mengecek keadaan Nona disana.” Sahut asisten si tua bangka Arthur.

“Bagus juga kata katamu. Besok sedikit buat kekacauan di markas utamanya. Sisakan beberapa orang untuk mereka tangkap, supaya mendapatkan informasi sekecil apapun tentang putriku.”

“Siap Tuan Arthur.”

******

Di rumah Key.

“Tuan Key. Sekarang ada jadwal balap mobil di sirkuit kota A. Anda mau berangkat sekarang?” Tanya salah satu anak buah Key, pengganti asisten Verru; asistennya Key yang lagi ambil cuti, sekalian mempersiapkan balap mobil untuk dirinya bersama Key. Karena di dunia hitam seperti ini. Bagi Key dia hanya percaya dengan Ayah, Ibu, Adiknya dan Verru teman baiknya.

Tampak berpikir dan lama menjawab. Key terpikirkan Feirvy yang mungkin saja sudah selesai perawatan.

“Wanita itu masih perawatan ya.”

“Sepertinya sudah hampir selesai Tuan. Mau saya tanyakan ke petugas spa dahulu, Tuan?"

“... Tidak tidak. Aku akan kesana sendiri. Siapkan sarapan, juga 2 bodyguard di belakang mobilku dan siapkan satu mobil buatku sendiri.”

“Baik Tuan.”

Entah apa yang membuat Key merasa kasihan kalau gadis ini sendiri di rumah tanpa hiburan. Dari rasa itu Key berniat mengajak Feirvy melihat Key yang akan adu balap dengan salah satu temannya.

******

Feirvy sedang mandi susu, bunga dan rempah rempah di dalam bak besar yang di dampingi ketiga perawat salon. Di situ tiba tiba Key nyelonong masuk begitu saja tanpa permisi. Jelas saja Feirvy yang setengah telanjang dalam air begitu gugup menenggelamkan diri setelah melihat Key masuk begitu saja.

“Kau gila?!!” teriak Feirvy tak terima.

Key tersenyum senang. “Masih lama?” tanya Key pada perawat.

“Hampir selesai Tuan. Tinggal perawatan kesehatan saja.”

“Setelah pengobatan. Segera makan lalu ikut dengan ku. Ucapan Key untuk Feirvy.

“Kemana?”

Key hanya melirik dan memberi senyum lalu pergi keluar dari tempat Feirvy.

Laki laki aneh. Pikir Feirvy.

Setelah selesai pengobatan dan sarapan. Feirvy berjalan setengah berlari ke garasi mobil. Disana Key sudah menunggu dengan kedua bodyguard. Dipikir Feirvy, dia satu mobil dengan kedua bodyguard nya Key dan langsung masuk begitu saja, karena Key bilang suruh cepat cepat.

“Heh, Nona naik sini!" Seru Key.

“Oh, Sama kamu ya.”

Feirvy segera turun mobil dan tak sengaja melihat sandalnya... Eh. Ternyata sandalnya keliru! Satunya merah satunya kuning. Aduh ... Suruh cepet cepet, malah salah pakai sandal lagi. Kampret bener! bentar. kenapa juga aku nurut sama pria aneh itu. pikir Feirvy.

Di depan Key. Feirvy tersenyum meringis.

"Kau kenapa? cepat."

"Iya. Iya." Feirvy berlari ke paviliunnya.

“HEI. Kau mau kemana? Sudah telat ini.” teriak Key.

"Bentar Key...!! Sandalku keliru.” Teriak Feirvy.

Hah ... Gadis itu benar benar. Boleh enggak aku iket saja dia?

Akhirnya berangkat juga ke sirkuit balap mobil. Mobil Key di depan mobil bodyguarnya. Memang lumayan jauh juga sich.1 jam dari rumah Key. Key juga mau gunakan waktu ini untuk bertanya langsung ke Feirvy tentang alamat rumahnya.

“Rumah mu dimana? orang tuamu tidak mencarimu?”

“Em ... Emm ... Itu, rumahku pakai atap.”

“Feirvy!!”

“Hehe, iya iya aku jawab. Rumahku di pemukiman pinggiran kota. Aku mau di jodohkan sama ayahku, jadi aku kabur.”

Key sedikit ragu dengan perkataan Feirvy, tapi dia lebih ingin sabar lagi. Key tidak ingin beranggapan jelek dulu dengan gadis di depannya saat ini.

“Bukannya bagus, tidak susah susah cari pacar terus langsung nikah gitu saja.”

“Hah, apa kau bilang! Kenapa mulutmu enak sekali ngomongnya.”

Key sedikit melototi Feirvy yang bicara tidak sopan dengannya.

“Hehe. Maksudku lidahmu.”

Key melotot lagi

“Iya iya. Maksudku bibirmu.”

Key masih melotot lagi.

“Hyah!!! Terus aku suruh sebut mulutmu itu apa!! Apa aku suruh sebut itu tutup botol!! Feirvy cemberut.

Key tersenyum kegirangan, telah berhasil mengerjai gadis disampingnya saat ini. Sangking senangnya Key saat ini. Dia tidak fokus dengan apa yang ada di depannya. Ada seekor kucing kecil tengah menyebrangi jalan. Key hampir saja menabrak kucing kecil tersebut.

“AWAAAAAASSSS” teriak keras Feirvy.

Key begitu terkejut dan membanting keras setir ke samping. Membuat Feirvy yang lupa memakai sabuk pengaman, langsung setengah tubuh Feirvy melenting dengan wajah jatuh ke paha Key yang duduk. Ini sebuah kebetulan atau kesenangan. Kedua tangan Feirvy tak sengaja berpegangan, mencengkeram kuat apa saja yang dia bisa pegang. Karena kerasnya Key membating setir mobilnya. Key segera sadar. Kuping dan wajah Key seketika langsung memerah.

“Nona ... Bisakah kau lepaskan tanganmu.”

Key begitu malu. Barangnya di cengkeram kuat oleh Feirvy.

“UWAAAAAA!!!” secepat kilat Feirvy, melepas tangannya dan kembali ke posisinya semula.

“Maaf, Aku tidak sengaja. Aku pikir itu tadi pegangan.” Kata gugub Feirvy.

Key setengah membuang nafasnya dalam. Huuff Pegangan apa yang kau pikir.

Dari belakang kedua bodyguard Key langsung berlari ke mobil Key.

“Tuan tidak apa.”

“Tidak.”

“Kau buang jauh jauh kucing kecil itu!” suruh anak buah Key ke teman satunya.

“Sudah sudah biarkan saja. Aku yang salah. Tak melihat kucing itu.”

“Ah. Baik Tuan.”

Lanjut chapter selanjutnya...