Kerlingan mata kebingungan yang saat ini tengah terlihat pada wajah Feirvy. Sesudah Key melepaskan ciumannya, Feirvy masih bingung. Ini bagaimana. Dia menyelamatkanku. Tapi dia juga ... Mencium ku. Apa yang barusan termasuk pertolongan atau pelecehan. pikir Feirvy. Di hadapan Key, Feirvy langsung sedikit menjauh.
“Aku tadi sudah minta maaf Tuan. Ada perlu apa?”
“Dompet."
“Bukannya tadi sudah saya kembalikan.”
“Dompet ku warna coklat tua. Bukannya hitam.”
Feirvy terjengit. Dompet hitam. Dompet coklat. Dompet hitam itu punyaku. Aku bodoh sekali... pikirnya.
“Tunggu,” Feirvy mengambil dompet di jaketnya. “aku tidak ambil apapun dari dompetmu dan ... eh. Itu. Aku mau keluar. Tolong beri aku jalan.”
Saat feirvy ingin keluar. Terhalang tubuh Key hanya diam tak ada gerak sama sekali.
“Namamu Feirvy?”
“Kau membacanya? Benar, itu namaku.Yang tadi itu ...."
“Yang tadi itu aku minta maaf. Aku rasa itu cara cepat agar mereka cepat pergi agar tidak mengejarmu lagi."
Tangan Feirvy reflek menggaruk pelan perutnya. “Bukan itu maksudku. Tapi aku juga tidak ingin berterima kasih. Itu ciuman pertamaku. Dan kau ambil begitu saja.”
“Wahahahahaha,” Key baru pertama kali ini setelah sekian lama bisa di buat tersenyum oleh perempuan. Dan kata katanya polos jujur begitu saja. Membuat geli di telinganya Key. Kini Key memberi jalan untuk feirvy berjalan keluar.
Feirvy sedikit malu juga heran. Kenapa di tertawa seperti itu. Mengejekku kah. Lalu Feirvy berseru keras dengan langkahnya yang perlahan menjauhi Key. “Tuan kita impas ya. Bye.”
Di posisinya tadi Key hanya bisa melihat gadis itu menjauh. Dalam pikirnya dan senyum seringai nya. Kau sangat beruntung kucing kecil. Kau bisa mendapatkan ciuman ku bukankah sebuah keberuntungan. Aku tidak pernah lakukan ini selain dengan Feirvy dahulu.
Key yang sudah kembali ke mobil. Entah pikiran dari mana masih penasaran dengan gadis tadi. Di sela sela waktunya yang lagi kosong. Key mencoba ingin bermain main menghibur hatinya yang selalu kosong tak pernah ada orang yang menempatinya. Dan kini Feirvy tengah berjalan santai ... Tapi sesekali celingukan kanan kiri. Seperti ada rasa kebingungan dalam hatinya. Tentu saja, Karena paksaan sang ayah yang ingin dirinya mendekati dan membunuh orang yang di anggap musuh besarnya sang Ayah, dan itu lah yang membuat dia harus kabur dari rumah Ayahnya.
Mana mungkin aku harus mendekati orang. Atau seseorang dan perlahan membunuh orang itu. Itu sama saja kalau mendekati pria tersebut, sama saja Keperawanan ku akan hilang ditangan orang yang tidak aku sukai dan aku tidak kenal sama sekali. Saat itu Feirvy kabur dengan membawa barang barang juga uang, tapi disaat dia mau keluar pintu gerbang para pesuruh Ayahnya menyita semua yang Feirvy bawa atas suruhan sang Ayah. Karena dengan begitu. Feirvy tidak akan bertahan di jalanan dan dipastikan sang Ayah, anaknya pasti kembali dengan waktu yang tidak lama.
Setelah sekian lama dan hari mulai agak sore. Key mengamati gadis itu seperti tidak punya arah tujuan. Sesekali berhenti duduk di trotoar dan lagi kembali berjalan tanpa arah. Kadang dari kejauhan saat gadis itu melihat makanan dia hanya mengelus perutnya yang mungkin saja telah kelaparan.
Pikir Key. Aku ini sudah gila ya. Kenapa juga mengikutinya. Dia gadis yang lumayan cantik. Setidaknya pasti dia bisa kerja yang lebih layak dan bagus. Di situ Key tak ingin peduli lagi dan melajukan mobilnya dengan keras meninggalkan Feirvy. Tak ada yang menyangka. Entah rasa iba dari mana. Seorang Key tiba tiba sedikit resah dengan gadis tersebut. Dengan kecepatan penuh. Key memutar balik mobilnya. Melaju tanpa permisi langsung berjalan menuju dimana Feirvy berdiri. Di pinggiran trotoar Feirvy begitu terkejut. Tiba tiba ada mobil sport Merah mendadak berhenti di dekatnya.
Terlihat Pria yang tadi menciumnya, turun dengan gagah dan kerennya. Jalannya yang sedang menghampiri dirinya, tiba tiba langsung meraih juga dengan cepat menarik tangan gadis itu.
“Hei. Kau sedang apa.” Teriak Feirvy.
Key membuka pintu mobilnya. Memasukkan gadis itu dan langsung menutup kembali pintunya. Sementara dia masuk dari pintu lain dan duduk di sebelah Feirvy.
“Kau lapar? Kau bisa panggil aku Key.”
Masih dengan raut muka yang kebingungan juga keterkejutan pada tubuh Feirvy. Dia hanya bisa diam sedikit memberi anggukan.
"Kau ini sedang apa Tuan. Aku tidak mengenalmu.”
Di dekatnya Feirvy. Key menelfon bawahannya. “Kau siapkan banyak makanan di rumah. Juga belikan beberapa baju wanita ukuran 24. Aku akan segera pulang. Kalian siapkan semua sebelum aku sampai di rumah.
Feirvy disitu bertanya tanya, kira kira maksudnya dia itu apa. Apa mungkin yang dia minta ke bawahannya tadi semua buatku. Tak lama Key berkata.
“Kau ikut denganku. Kau bisa makan sepuasnya di rumahku dan berganti baju di tempatku. Anggap saja permintaan maafku yang telah lancang menciummu tadi.”
Di depan Key. Feirvy tampak masih meragu. Menggigit bibir bawahnya dengan kerutan di kening Feirvy. Key yang tengah melirik mimik muka Feirvy dengan tenang berseru. “Hanya makan dan berganti pakaian. Apa itu berbahaya. Aku akan jahat kalau orang itu mengusikku. Selepasnya aku orang biasa.”
Mendengar perkataan dari bibir Key, mungkin benar. Dirasa ini hanyalah makan dan di kasih pakaian. Lagi pula aku memang benar benar lapar. Baiklah ini tidak perlu di dipikirkan. Anggap saja ini keberuntungan di tengah kelaparan. Itu pikir Feirvy. Bahkan dia dan juga Key tidak akan menyangka, apa yang akan terjadi dari hanya setelah sebuah kata ‘anggap saja ini permintaan maaf'.
Melalui jalur pribadi. Dua penjaga di sisi pintu gerbang segera membukakan pintu saat sang penguasa dunia hitam datang dan akan memasuki kediamannya yang amat luas, dengan di setiap sudutnya ada beberapa anjing liar Key. Mungkin kalau seseorang memasuki rumah seorang Key adalah kata kesasar dahulu sebelum tinggal dan mengenal rumah yang megah tersebut.
Dengan bisnis kotornya hingga mempunyai pulau berdarah Red blood. Semua itu membuat Key benar benar jadi orang yang paling disegani. Dihormati dikalangannya. Dan karena bisnis bisnisnya, Key dengan cepat meraup kekayaan dan dipastikan menjulang tinggi dari pada teman temannya.
Dibukanya pintu gerbang tersebut dan dengan kedua jarinya terselipkan putung rokok sehabis dihisapnya, dan satu tangannya memutar setir mobil ke arah garasi yang amat luas, dengan beberapa mobil mobil mewah di samping mobilnya yang terparkir tadi. Pikir Key ... Sedikit heran dengan ekspresi gadis tersebut yang sama sekali tak mengekspresikan kekagumannya sama sekali. dan malah seperti hal yang familiar olehnya.
Sesudah turun dari mobil dan memasuki rumah Key.
“Kau bisa mandi terlebih dahulu di kamar tamu. Di sana sudah ada baju seukuran denganmu. Dan ruang makan sebelah sana. Kalau ada perlu apapun, kau bisa minta tolong ke setiap penjaga di rumah ini.”
Feirvy yang sedikit mengamati suasana rumah tersebut, berusaha tak berpikir buruk terdahulu dan segera membalas perkataan Key. “Baiklah. Aku pergi untuk mandi dahulu.” Lalu Feirvy pergi sambil lalu melewati Key. Key pun pergi ke kamar pribadinya.
.
.
.
.
45 menit kemudian selesai mandi juga berganti baju. Karena rasa lapar yang tak bisa di tahan lagi. Feirvy keluar kamar dengan sedikit mengamati gaya rumah Key yang kebanyakan berwarna hitam dan merah. Feirvy melihat Rumah ini begitu besar juga keren. Sembari memikirkan itu gadis itu berjalan mencari meja makan sesuai arahan yang ditunjukkan oleh Tuan rumahnya sendiri.
Pikir Feirvy ... Ini benar benar makanan mewah, apalagi hanya untuk tamu yang sama sekali dia tidak kenal. Sepertinya dia benar benar kaya raya. Feirvy semakin penasaran. Setinggi apa orang tersebut apalagi dengan segala penjagaan yang ketat dirumahnya.
Apakah dia juga seperti Ayah. Pekerjaan yang harus membutuhkan banyak perlingdungan dimana pun dia berada dan pasti banyak sekali yang mengincar dirinya. Selain aparat keamanan pastinya banyak musuh dari dunia yang sama selalu mengincarnya. Feirvy pikir. Ini kekayaan yang tak nyata juga tak ternikmati sama sekali.
Feirvy tengah duduk memakan makanan yang dia suka saja. Karena ini juga terlalu banyak. Sedikit celingukan seperti mencari Key. Pikir Feirvy. Apa pria itu tidak makan. Tapi tak lama pria yang hanya memakai kaos santai dan rambut terlihat acak acakkan dengan langkahnya bisa di pastikan kalau Key tengah menuju tempat makan di mana Feirvy sudah makan duluan.
Feirvy yang sadar Key datang. Tiba tiba memalingkan muka. Mengernyitkan muka dalam hatinya kenapa dia lebih ganteng acak acakan seperti itu. Dia sangat berbeda.
“Sesuai selera mu tidak.”
“Ah. Apa. Oh ini enak semua kok. Aku rasa ini terlalu mewah untuk orang yang baru kamu temui.”
Key sedikit tersenyum seraya memundurkan kursi dan duduk di kursi yang paling ujung.
“Itu semua aku pesan dari restaurant. Disini tidak ada pelayan perempuan.”
.
.
.
Kini tinggal perasaan canggung diantara mereka. Pikir Feirvy. Mau ngomong apalagi ini, ini suasana yang tidak enak sama sekali. Ah tidak peduli lah. Sehabis makan aku harus segera pamitan. Key memang di kenal tidak terlalu peduli juga jarang mau berkomunikasi lancar dengan para perempuan dan lebih ke ekspresi dingin setiap ada jalang jalang yang merayunya. Boro boro mereka bisa dicium Key. Berbicarapun Key akan enggan untuk wanita yang tak dia inginkan. Tapi siapalah yang tidak tergoda dengan pria beraura kejam tapi kesexyan-nya terpancar antara raut kekejamannya. Tubuh tinggi dengan dada yang bidang. Siapa pun akan di buat nya memejamkan mata, mengaliri buih rangsangan juga getaran saat tangan menyentuh halus juga sensual pada Key.
.
.
.
15 menit setelah makan dan setelah melewati kecanggungan tersebut.
“... Emm itu maaf aku sangat merepotkanmu hari ini. A-aku bisa minta tolong sekali lagi. Bisa minta tolong antar aku ke halte pinggir kota.”
“Kau cukup sopan bagi seorang pencopet.”
“Berhenti. Mencopet karena mendesak saja.”
Dengan memangdang Feirvy. “Namamu benar benar Feirvy?”
“kenapa. Itu memang namaku.”
“Nama yang bagus. Apa kau punya rumah?”
“Tentu saja punya. Lebih besar dari punyamu.”
“Hahahaha. Kau ini sedang bercanda. Jadi maksudmu mencopet itu suatu kelainan gitu," Key tersenyum senang. “tidak ada pelayan perempuan disini. Kau bisa tinggal disini. Jadi pelayan kalau kau mau. Dari pada jadi gelandangan di trotoar dan mencopet ... Kau setuju?”
Feirvy sedikit menunduk dan diam seperti memikirkan sesuatu.
“Kenapa. Kau tidak mau?” tanya Key.
Akhirnya Feirvy menggelengkan kepala. “ Aku tidak mau. Aku tidak pernah jadi seorang pelayan, bukannya tidak mau, tapi aku tidak bisa. Aku belum pernah melakukan itu semua.”
Key sampai harus menatap heran pada wajah Feirvy. Dari cara bicaranya sepertinya gadis itu tidak berbohong.
“Anggap saja kau anak orang kaya, lalu kenapa kau mencopet dan menggelandang di jalanan. Siapa nama Ayah atau ibumu.”
“... Itu ... nama keluargaku tidak boleh di sebut begitu saja. Tapi aku baru kuliah kedokteran, Kalau kau mau. Aku bisa jadi dokter yang merawat kesehatanmu untuk sementara waktu.Tapi ... aku di gaji kan?!"
Gadis ini membuat suasana Hati Key senang hari ini. “Baiklah. Perawat untuk anak buahku. Aku sudah punya dokter pribadiku sendiri. Kau boleh tinggal di paviliun sebelah rumah ini. Tidak ada yang menempati. Kau bebas menempatinya.”
Disisi lain Key begitu waswas juga penasaran bahkan tanpa sepengetahuan Feirvy. Key yang sedari bicara dengannya beberapa kali memotret Feirvy lewat handphone yang sedari tadi dia bawa. Dan dengan jelas Feirvy tak sadar akan hal itu. Key menyuruh bawahannya untuk mencari tahu informasi sedetail mungkin tentang gadis ini. Di waktu itu pula Key menanyakan 'apakah dia punya ponsel atau tidak, tidak disangka ponsel milik gadis itu malah sama satu tipe dengan milik Key dan ini adalah ponsel yang mahal' disitu Key meminta nomer ponselnya, siapa tahu ada perlu apapun dengan gadis itu.
*****
Kini malam datang. Feirvy sudah menempati tempat tinggalnya, paviliun kecil tapi masih bisa dikatakan luas hanya untuk seseorang saja. Dan Key tentu saja dia tidak betah kalau tidak keluar bersenang senang. Main casino, billiard atau bisa jadi minum minum sepuasnya bahkan mengkomsumsi obat terlarang dengan teman temannya yang sejajar dengan Key.
Musik musik bergema membuat mabuk siapapun yang mendengarnya. Key tengah berpesta minuman juga obat obat terlarang. Hingga Key benar benar mabuk berat di sana. Sampai sampai dua anjing liarnya (anak buah key) sedikit khawatir kalau bos nya lepas kendali. Kehidupan malam yang menyenangkan bagi Key saat ini. Dan di tengah mabuk beratnya, Key teringat ada perempuan di rumahnya dan yang lebih dia suka lagi namanya Feirvy nama yang selalu ada di dalam hati Key selama bertahun tahun. Sedikit takut kalau Key lepas kendali dengan nama itu. Key menelfon Feirvy. Yang mungkin saja sudah tertidur.
“Halo,” telpon Key ke Feirvy.
“... Emm ya halo. Siapa...” Feirvy yang setengah tidak sadar karena tertidur dengan mengangkat telfonnya.
“Kau sudah tidur ....” suara key yang sudah melemah juga parau.
“Sudah ....”
“Kunci pintu kamarmu.”
“hah ... Iya.” Jawaban Feirvy yang tengah tidak sadar dan benar benar mengantuk tak bisa dia tahan lagi. Setelah ada perintah Key tadi, bukannya Feirvy mengunci pintu kamarnya. Malah kembali tertidur pulas.
Cukup waswas memang seorang Key. Apalagi dia adalah raja mafia besar. Bukan masalah di dunia hitam seperti itu, meniduri ratusan perempuan bahkan memperkosa, itu adalah hal yang wajar di dunia hitam.Tapi itu tidak pernah Key lakukan sebelum bertemu Feirvy yang baru. Dan kini hal meniduri perempuan seakan dia sendiri sedikit takut dan hanya karena nama yang sama. Dia bisa lepas kendali lagi seperti saat dia menciumnya siang tadi.
Pikir Key dia harus benar benar mabuk biar pulang sekalian langsung tidur, tapi Key lupa dia sudah mengkomsumsi narkotika dan efek obat tersebut bisa memulihkan gairah saat hasrat timbul dalam pikiran seseorang. Dan lebih parahnya lagi obat itu malah bisa bekerja 10x lipat sebagai obat penguat biasa.
Lewat jam tengah malam. Key benar benar mabuk sempoyongan dan setengah sudah tidak sadar lagi siapa dia. Saat ini Key tengah di depan rumahnya di papah kedua bodyguarnya. Tapi Key yang tengah lupa diri malah setengah mengamuk tidak mau di papah. Dan membuat anak buahnya takut juga kebingungan. Saat tubuhnya sempoyongan. Tiba Key berucap 'dimana Feirvyku' yang Key maksud adalah Feirvy yang dia cintai dulu. Tapi anak buah Key menyangka kalau Feirvy tamu tuan Key yang tadi sore. Dan segera anak buahnya menjawab 'di paviliun Tuan'.
Key langsung senyum menyeringai tajam. Dengan tatapan tajamnya dia memicingkan sorot matanya pada paviliun yang tak jauh dari rumahnya. Dengan sempoyongan dan menolak untuk di papah. Key perlahan berjalan dan membuka pintu paviliun tersebut menggunakan kunci cadangan yang dibawa anak buahnya. Langkahnya yang mabuk sempoyongan dan sesekali memegang kursi atau apa sajalah yang bisa membuatnya kembali berdiri.
Disitu Key tak mau diikuti siapapun. Pertama tama Key mengetuk pintu kamar milik Feirvy dan hanya ada satu kamar. Tidak ada jawaban. Karena Feirvy memang tengah tertidur lelap. Key tersenyum lalu tangannya yang sembarang membuka pintu. Ternyata pintunya tidak di kunci. Feirvy tengah lupa juga tidak paham saat Key tadi menelfonnya, untuk mengunci pintu kamarnya.
Tentu Key tambah senang lagi. Bisa masuk lalu perlahan menghampiri tidurnya Feirvy yang tengah tengkurap dengan memakai rok. Key tak bisa menahannya lagi melihat gadis yang dia kira Feirvy sungguhan. Perlahan Key merangkak diatas Feirvy yang tengah tengkurap. Jemari Key perlahan menyibak rambut hitam gadis tersebut kesamping sampai terlihat leher jenjang Feirvy. Mulailah Key mencumbui leher Feirvy yang masih tertidur dan tangan satunya menyusup kebawah tubuh Feirvy. Perlahan meraih benda di dada Feirvy dan sedikit memijat nya. Di situlah Feirvy yang merasa sangat aneh. Berat. Sentuhan. Suara desahan Feirvy rasakan. Dan perlahan jiwanya tersadar ada tangan yang menjamahi dadanya. Ada bibir yang menciumi lehernya dan punggung Feirvy begitu terasa berat ada yang menindih nya.
Kesadaran itu tiba tiba sontak menjadi keterkejutan yang luar biasa. Feirvy mendapati Key ternyata sudah mencumbu inya dan menikmatinya dengan suara suara sensual yang Key keluarkan seraya terus melum*ti leher Feirvy.
“Berhenti!! Ka-kau... Tolong hentikan ini.”
Key malah seakan menguulum lidahnya sendiri. “Aku sudah tidak tahan lagi. Sudah lama aku menahannya.”
Kini Feirvy tengah terpojokkan disandaran ranjang. Terpojokkan oleh Key yang kini malah meraup tubuh Feirvy ke dalam dekapan Key yang begitu hangat juga memanas. Gadis itu sekarang tengah tidak bisa berkutik apalagi tubuh Key yang bidang juga berotot tak akan bisa di lawan gadis kecil seperti Feirvy.
Kini malah Feirvy terus menerus mendapatkan lumatan, yang seakan Key menyatukan lidahnya pada rahang mulut Feirvy. Terus dan terus sampai Feirvy beberapa kali harus mendesah berusaha bernafas. Ketika tangan Key mulai meraba dan memasuki celana dalam Feirvy. Feirvy langsung terhenyak kuat. Tapi di tahan dekapan Key dengan kuat. Tangan Feirvy berusaha mendorong dada Key. Berusaha ingin terjeda dari ciuman seorang Key dan berusaha bersuara.
“To. Tolong jangan yang itu.”
Key kini malah menatap sayu pada Feirvy. Dengan nafasnya yang yang masih tak beraturan kembali Key menciumi, melumaat bibir Feirvy. Kini Key mencoba memasukkan jemarinya pada gadis yang masih perawan itu. Kembali membuat tubuh Feirvy kelonjatan saat jemari Key sudah mulai bermain dan malah leluasa sangat terasa dengan permainan bin*lnya.
Permainan terus dimainkan dan terus menerus Key keluar masukkan secara liar. Kedua tangan Feirvy mengerat. Memegang kuat baju Key.
“Tolong berhenti,” suara lirihnya Feirvy yang sudah setengah ter*ngs*ng. “sakit ... Itu sakit sekali.”
Tangan key seakan mencubit dagu Feirvy dan lanjut memandanginya “Hah ... kau benar benar menggodaku Feirvy. Aku sangat rindu denganmu. Aku tak bisa menahan diriku lagi. Apa kau tau ini sangat enak. Tak lama lagi kau juga menikmatinya. Bertahanlah dulu.”
Feirvy yang mendengarkan perkataan Key hanya bisa menggelengkan kepala. Di saat bersamaan Key melepas baju yang Feirvy kenakan. Mencabik kasar rok Feirvy hingga terkoyak. Disitu juga Key tak tahan lagi untuk tak melepas apa yang dia pakai saat ini.
Hah... Pertempuran yang luar biasa Key lakukan. Key benar benar menyiksa tubuh gadis itu. Bukan ciuman biasa yang Feirvy terima tapi malah gigitan hingga berdarah. Kebringasan memang sangat melekat pada sifat Key. Memainkan benda miliknya dengan sangat kuat. Hingga benda miliknya berlumuran darah keperawanan. Tak sampai di situ tangan Key berganti bermain di milik gadis itu. Darah yang masih mengalir seakan mengaliri juga tangan Key yang bermain brutal di sana. Teriakan. Jeritan. Kesakitan. Hingga desakan yang kuat begitu mereka rasakan bahkan para penjaga harus dibuat malu sampai bisa mendengar permainan mereka. Betapa mirisnya pikir mereka. Betapa brutalnya Bos besar mereka saat bercinta.
Pikir Feirvy. Kau tidak bercinta Key, tapi kau ingin membunuhku. Kau menyakitiku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Kris Wanti
berarti ada 2 Feirvy
2020-08-22
0
Siti pandu
hareudang hareudang hareudang..... panas panas panas...... hahahahaha kejamnya c key ini
2020-07-30
3
Aily Nursehati
baru baca
tp kayanya menarik deh
2020-07-03
1