After Death

After Death

Bagian 1 : Menuju Kematian

Prolog

*Siapa sangka aku bakal dibangkitkan kembali setelah kematianku yang memilukan. Usai mengalami detik-detik pembunuhan yang tragis, kukira aku paling tidak akan dimasukkan ke surga sebagai kompensasi atas nasib buruk yang kualami menjelang ajal.

Sungguh tak kusangka aku bakal dibangkitkan kembali dalam wujud gembel gelandangan seperti ini. Petugas Registrasi Kematian (PRK) pun turut prihatin saat menjelaskan total saldo Rekening Pahalaku. Kata dia, saldo itu kemungkinan hanya bisa dipakai untuk makan lima hari saja. Setelah lima hari, jika saldoku tidak mengalami mutasi kredit, maka bisa dipastikan aku akan kelaparan dan sekarat.

Tambahnya lagi, di dunia yang kutinggali saat ini, katanya aku tak bisa mati meski sudah sekarat puluhan tahun*.

***

“Pram, ayo minum! Ini adalah hadiah terindah dari kami di ulang tahunmu yang ke-17!” Ghozie dan Candy menyuguhkan segelas minuman segar kepadaku, katanya itu adalah minuman keberuntungan yang mereka pesan khusus demi merayakan ulang tahunku kali ini.

Dengan senang hati aku menenggak segelas minuman itu, sedikit getir dan bau. Aku penasaran dan bertanya dengan bercanda ringan,

“Candy, apakah Kau yakin ini benar-benar minuman untuk manusia?”

Candy dan Ghozie tersenyum menyeringai, musik hip hop dimatikan sebentar dan seluruh tamu yang menghadiri ulang tahunku itu diminta diam sejenak oleh Ghozie, kakak kembarku.

“Halooo teman-teman, Prameswari nanya nih, ini minuman yang kita kasih beneran buat manusia gak sih? Ha ha ha, dijawab apa nih, Kawan?”

Semua hadirin bisu sejenak, saling berbisik dan menyeringai. Lalu, Candy memberiku sepucuk surat. Dia memintaku untuk membaca surat itu menggunakan pengeras suara. Sedikit penasaran, aku memicingkan mata sebentar kepada secarik kertas dengan tulisan yang sangat persis dengan tulisanku itu. Kubaca pelan-pelan sesuai dengan instruksi Candy.

**Dear Papa, Pa… Maafin aku yang dengan bodohnya melakukan hal gila ini hanya karena seorang pria. Asal Papa tahu, Pangli adalah jantung dalam tubuhku. Jantung seharusnya tak boleh lepas, bukan?

Kami telah berjalan di atas waktu dengan membuat banyak kenangan sekaligus menyusun masa depan. Sayangnya, sepertinya masa depanku akan menguap segera, Pa.

Beberapa waktu lalu jantungku lepas, melompat-lompat dan hinggap di dada seorang perempuan. Aku tak bisa untuk bersedih saja. Aku tak bisa untuk menangis saja, Pa. Jantung yang lepas bukanlah bencana remeh-temeh yang bisa lenyap setelah kita menangis. Setidaknya, aku harus mati. Dengan begitu, aku tak perlu sedih berlebihan jika air mataku habis sementara lukaku belum sirna.

Semoga Papa bahagia bersama Ghozie dan Candy. Salam puteri bungsumu, Prameswari**...

“Haha… Apaan sih ini, Candy? Semacam surat wasiat kematian saja. Siapa yang nulis ini? Mirip banget sama tulisanku?”

“Pram, itu adalah tulisanmu, paling tidak semua orang akan menganggap demikian. Dan besok, saat jasadmu ditemukan di sini, semua orang akan paham bahwa kamu bunuh diri. Bukan dibunuh… Hahaha… Bagaimana Kawan-kawan, kisah hidup Pram luar biasa indah, bukan?”

Semua tamu yang hadir bertepuk tangan dengan mimik muka yang menurutku, sedikit membingungkan. Aku masih belum mengerti candaan macam ini.

“Oh, jadi kalian menyiapkan sebuah prank untukku? Seolah-olah aku mati dan kemudian Papa akan bingung dan menangis untukku? Oh Ghozie, Candy, kalian kakak-kakak yang brillian, ha ha ha.”

Aku berbicara dengan setengah gemetar, aneh sekali, tiba-tiba betisku bergetar dan telapak tanganku dingin.

“Bukan seolah-olah, Sayangku. Kau akan benar-benar mati dalam hitungan menit. Masa jayamu sudah berakhir. Minuman yang Kau minum itu adalah racun yang telah dipesan langsung oleh Pangli, Kau tahu, pacar tampanmu itu adalah salah satu orang yang paling bersemangat menanti kematianmu. Benar kan, Pangli?”

“Benar, Pram. Kau tahu, setelah kematianmu, aku bakal mampu membeli apa pun yang kuinginkan. Aku bakal bisa traveling ke luar negeri sebegaimana itu cita-citaku sejak dulu. Bahkan, Ghozie dan Candy telah menguruskan Paspor dan Visa untuk liburanku. Maafkan aku, Pram, tapi memang benar aku menanti saat-saat ini!”

Hatiku mencelos, aku tak ingin percaya tapi setiap hembus napasku, semakin aku merasa sesak dan pusing. Aku ingin mengambil napas sebanyak-banyaknya tapi seolah ada bongkahan batu menyumbat paruku. Dan di bagian ulu hati, aku merasa ada peluru yang berjalan naik turun membelah daging-daging di tubuhku.

“Candy, katakan bahwa ini semua hanya sebuah Prank, iya kan? Cepat katakan padaku kalian semua menipuku!”

“DJ, ayo mulai lagi pestanya. Mari menyambut kematian tuan puteri dengan riang gembira, ha ha ha!” Ghozie berteriak mengaja pesta dimulai kembali.

Aku tersungkur, musik bising memenuhi ruangan dan semua orang saling berdansa bahagia. Menertawaiku yang berkali-kali mencoba merangkak bangun. Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku berdoa kepada Tuhan, meski aku tak tahu Tuhan yang mana yang kumaksud sebab nyatanya aku tak beragama.

Berkali-kali aku menyebut Tuhan, meminta tolong padanya untuk menjelaskan bahwa ini semua adalah sebuah prank dan segalanya akan segera baik-baik saja.

Sebelum mataku benar-benar tertutup rapat, aku menjerit sekeras yang kubisa, menahan nyeri dan ngilu yang menusuk-nusuk di perut dan kepala. Aku menjerit meminta tolong, kulihat Ghozie dan Pangli mendekatiku. Kukira mereka akan membopongku, ternyata mereka mengambil ponsel di saku dan merekam diriku yang kejang-kejang dan mulai berbusa. Mereka tertawa terbahak-bahak menikmati pemandangan seseorang yang meregang nyawa.

Terpopuler

Comments

nowhere🌱

nowhere🌱

permulaan yg cukup mencengangkan, Kak ><✊✨ apalagi pake sudut pandang pertama

2022-06-23

0

faisa

faisa

apa cm aq yg baru nemu nich novel d thn 2022 ?
ketinggalan banget aq...

2022-05-13

0

Annisa lie

Annisa lie

hmm aku tau siapa nama Petugas Registrasi Kematian (PRK) dia adalah izroil

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Menuju Kematian
2 Bagian 2 : Registrasi Pasca Kematian
3 Bagian 3 : Sehari Sebelum Kemarin
4 Bagian 4 : Dia Muncul di Mana-Mana
5 Bagian 5 : Petugas Kematian Berdarah Dingin
6 Bagian 6 : Candy dan Mimpi Buruknya
7 Bagian 7 : Jatuh Hati pada Petugas Kematian
8 Bagian 8 : Pembelajaran Dunia Baru
9 Bagian 9: Negeri Shaman
10 Bagian 10 : Mengapa Dante Berusia 30 Tahun
11 Bagian 11 : Mencari Keberadaan Ibu
12 Bab 12 : Jiwa-Jiwa yang tersesat
13 Bagian 13 : Indigo, dan Petualangan Pun Dimulai
14 Bagian 14 : Insting Prameswari
15 Bab 15 : Jimat Pemberian Gelandangan
16 Bagian 16 : Jimat Keramat yang Terbuka
17 Bagian 17 : Siluman Peliharaan Sang Penolong
18 Bagian 18 : Hutan Krisan
19 Bagian 19 : Hutan Krisan Bagian ke Dua
20 Bagian 20 : Sementara itu Di Anastasia Cato
21 Bagian 21 : Thalassa Dewi Lembah Namea
22 Bagian 22 : Kalung Teleportasi
23 Bagian 23 : Bemius Ketua Jin Hitam
24 ​Bagian 24 : Percakapan – Percakapan
25 Bagian 25 : Penyusup
26 Bagian 26 : Sudah Saatnya Siluman Harimau Pergi
27 Bagian 27 : Upaya Pelarian
28 Bagian 28 : Rencana-Rencana
29 Episode 29 : Pelajaran Pertama Teknik Self Healing
30 Bagian 30 : Istilah-Istilah yang Mungkin diperlukan
31 Bagian 31. Kecurigaan Kharon pada Dante
32 Bagian 32: Perjalanan Menuju Pulau Terdekat
33 Bagian 33: Hutan Białowieża
34 Pengumuman
35 Bagian 34: Diadem Naga Perak I
36 Bagian 35: Diadem Naga Perak II
37 Bagian 36: Berburu Elk Hutan
38 Bagian 37: Bertemu Sahabat Lama
39 Bagian 38: Pelajaran Pertama: Ilmu Ilusi
40 Bagian 39: Jalan Menuju Cahaya
41 Bagian 40: Pohon Amarah I
42 Bagian 41: Pohon Amarah II
43 Bagian 42: Pesan Dewi Thalassa
44 Bagian 43: Bola Api di Hutan Białowieża
45 Bagian 44: Kembali Ke Anastasia Cato
46 Bagian 45: Rahasia Peri Merah
47 Bagian 46: Kehancuran Hutan Białowieża
48 Bagian 47: Pilihan Eliztanu
49 Bagian 48 : Padma Raksasa
50 Bagian 49: Mengenal Cakra
51 Bagian 50: Mengaktifkan Cakra I
52 Bagian 51: Pengaktifan Cakra II
53 Bagian 52: Pengaktifan Cakra III
54 Bagian 53: Ayam Hutan Hujan Tropis
55 Bab 54: Biji Emas Ajaib
56 Bab 55: Karma Hidup Ghozie I
57 Bab 56: Karma Hidup Ghozie II
58 Bab 57: Waktunya untuk Pergi
59 Bab 58: Perjalanan Menuju Lembah Namea
60 Bab 59: Menemui Dewi Thalassa
61 Bab 60: Dukungan dari Dewi Thalassa
62 Bab 61: Keinginan Menjenguk Dante
63 Bab 62: Kesialan-kesialan Dante
64 Bab 63: Bocornya Suatu Rahasia
65 Bab 64: Gerbang Dimensi Lain
66 Bab 65: Roh Yurei
67 Bab 66: Kesempurnaan Cakra Sahasrara Prameswari
68 Bab 67: Prasangka-prasangka Kharon
69 Bab 68: Ketulusan Kasih Sang Khodam
70 Bab 69: Kasak-kusuk di Kerajaan Anathemus
71 Bab 70: Raja Ramadhana dan Firasat Buruknya Malam itu adalah malam purnama ke
72 Bab 71: Kharisma Sang Bemius Kecil
73 Bab 72: Kematian Chanayang Kerajaan
74 Bab 73: Upaya Pembunuhan yang Gagal
75 Bab 74: Awal Mula Terpecahnya Sebuah Keluarga
76 Bab 75: Hukuman Pengasingan Seumur Hidup
77 Bab 76: Kematian Ratu Tri Laksmini
78 Bab 77: Jaisalmer the Golden City
79 Bab 78: Menjelajahi Gyan Bhandar
80 Bab 79: Berburu Buku Anak Purnama Ketujuh
81 Bab 80: Curahan Hati Prameswari
82 Bab 81: Tangisan Prameswari
83 Bab 82: Penolong Misterius
84 Bab 83: Menemukan Buku Anak Purnama Ketujuh
85 Bab 84: Penyerangan yang Tertunda
86 Bab 85: Kegaduhan Negeri Shaman
87 Bab 86: Pertemuan Dua Hati
88 Bab 87: Pertemuan Dua Hati
89 Bab 88: Terbukanya Segel Buku Anak Purnama Ketujuh
90 Bab 89: Mempelajari Buku Anak Purnama Ketujuh
91 Bab 90: Penjara Kematian
92 Bab 91: Ilmu Teleportasi
93 Bab 92: Sebuah Oleh-oleh
94 Bab 93: Berteleportasi ke Kepulauan Tuvalu
95 Bab 94: Tamu dari Shaman
96 Bab 95: Sebuah Jalinan Rahasia
97 Bab 96: Gagak Jadi-jadian
98 Bab 97: Latar Belakang Keluarga Prameswari
99 Bab 98: Tumbal Pesugihan
100 Bab 99: Dilema Philemon
101 Bab 100: Kebohongan Philemon
102 Bab 101: Mayat Hidup
103 Bab 102: Roh yang Terkurung
104 Bab 103: Melukis Ayah
105 Bab 104: Sebuah Penawaran
106 Bab 105: Tamu dari Anastasia Cato
107 Bab 106: Tamu dari Anastasia Cato II
108 Bab 107: Sebenarnya Cinta I
109 Bab 108: Sebenarnya Cinta II
110 Bab 109: Kebohongan yang Terungkap
111 Bab 110: Mantra Mayat Tidur
112 Bab 111: Siluman yang Tertanam
113 Bab 112: Mengantar Dante Pulang I
114 Bab 113: Mengantar Dante Pulang II
115 Bab 114: Memiliki Kehilangan
116 Bab 115: Merindu Pelukan
117 Bab 116: Pulau Amsleng Sufir Matdrakab
118 Bab 117: Memasak Macaron
119 Bab 118: Kematian Candy
120 Bab 119: Kemalangan Demi Kemalangan
121 Bab 120: Kemalangan Demi Kemalangan II
122 Bab 121: Kemalangan Demi Kemalangan III
123 Bab 122: Sepasang Burung
124 Bab 123: Buket Bunga
125 Bab 124: Lelaki Receh
126 Bab 125: Ciuman Pertama Kharon
127 Bab 126: Memungut Hadiah yang Terbuang
128 Bab 127: Percakapan Dini Hari
129 Bab 128: Pengakuan Ghozie
130 Bab 129: Pengakuan Ghozie II
131 Bab 130: Pengakuan Suwignyo
132 Bab 131: Pengakuan Suwignyo II
133 Bab 132: Sebatang Kara
134 Bab 133: Hadiah untuk Pram
135 Bab 134: Pusaka Panah Naga Api
136 Bab 135: Niat Mundur
137 Bab 136: Secangkir Teh
138 Bab 137: Secangkir Teh II
139 Bab 138: Secangkir Teh III
140 Bab 139: Sepotong Pisang Karamel Keju
141 Bab 140: Tamu di Pagi Hari
142 Bab 141: Tamu di Pagi Hari II
143 Bab 142: Permintaan Raja Ramadhana
144 Bab 143: Mencari Tersangka
145 Bab 144: Jurus Pemanggil Roh Dewi Pencabut Nyawa
146 Bab 145: Sebuah Hantaran
147 Bab 146: Menjenguk Philemon
148 Bab 147: Jago Putih Langka
149 Bab 148: Jago Putih Langka II
150 Bab 149: Melihat Keluarga
151 Bab 150: Melihat Keluarga II
152 Bab 151: Aroma Luka
153 Bab 152: Malam Kelabu
154 Bab 153: Putus Asa
155 Bab 154: Izin Membunuh
156 Bab 155: Melihat Shaman
157 Bab 156: Memotong Kuku
158 Bab 157: Niat Sang Raja
159 Bab 158: Rencana Penyerangan
160 Bab 159: Menjadi Buronan
161 Bab 160: Hadiah dari Dewi Thalassa
162 Bab 161: Penangkapan Pram
163 Bab 162: Hukuman Mati
164 Bab 163: Menemui Kepala Distrik Cato
165 Bab 164: Kebenaran yang Mengejutkan
166 Bab 165: Pembebasan Pram
167 Bab 166: Misi Penyelamatan I
168 Bab 167: Misi Penyelamatan II
169 Bab 168_ Misi Penyelamatan III
170 Bab 169: Misi Penyelamatan IV
171 Bab 170: Misi Penyelamatan V
172 Pengumuman
173 Bab 171: Misi Penyelamatan VI
174 Bab 172: Misi Penyelamatan VII
175 Bab 173: Misi Penyelamatan VIII
176 Bab 174: Misi Penyelamatan IX
177 Bab 175: Misi Penyelamatan X
178 Bab 176: Menjemput Kemenangan
179 Bab 177: Racun yang Tertanam
180 Bab 178: Ingatan yang Hilang
181 179_Penggemar Sejati
182 Bab 180_ Memilih Jalan Kesedihan
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bagian 1 : Menuju Kematian
2
Bagian 2 : Registrasi Pasca Kematian
3
Bagian 3 : Sehari Sebelum Kemarin
4
Bagian 4 : Dia Muncul di Mana-Mana
5
Bagian 5 : Petugas Kematian Berdarah Dingin
6
Bagian 6 : Candy dan Mimpi Buruknya
7
Bagian 7 : Jatuh Hati pada Petugas Kematian
8
Bagian 8 : Pembelajaran Dunia Baru
9
Bagian 9: Negeri Shaman
10
Bagian 10 : Mengapa Dante Berusia 30 Tahun
11
Bagian 11 : Mencari Keberadaan Ibu
12
Bab 12 : Jiwa-Jiwa yang tersesat
13
Bagian 13 : Indigo, dan Petualangan Pun Dimulai
14
Bagian 14 : Insting Prameswari
15
Bab 15 : Jimat Pemberian Gelandangan
16
Bagian 16 : Jimat Keramat yang Terbuka
17
Bagian 17 : Siluman Peliharaan Sang Penolong
18
Bagian 18 : Hutan Krisan
19
Bagian 19 : Hutan Krisan Bagian ke Dua
20
Bagian 20 : Sementara itu Di Anastasia Cato
21
Bagian 21 : Thalassa Dewi Lembah Namea
22
Bagian 22 : Kalung Teleportasi
23
Bagian 23 : Bemius Ketua Jin Hitam
24
​Bagian 24 : Percakapan – Percakapan
25
Bagian 25 : Penyusup
26
Bagian 26 : Sudah Saatnya Siluman Harimau Pergi
27
Bagian 27 : Upaya Pelarian
28
Bagian 28 : Rencana-Rencana
29
Episode 29 : Pelajaran Pertama Teknik Self Healing
30
Bagian 30 : Istilah-Istilah yang Mungkin diperlukan
31
Bagian 31. Kecurigaan Kharon pada Dante
32
Bagian 32: Perjalanan Menuju Pulau Terdekat
33
Bagian 33: Hutan Białowieża
34
Pengumuman
35
Bagian 34: Diadem Naga Perak I
36
Bagian 35: Diadem Naga Perak II
37
Bagian 36: Berburu Elk Hutan
38
Bagian 37: Bertemu Sahabat Lama
39
Bagian 38: Pelajaran Pertama: Ilmu Ilusi
40
Bagian 39: Jalan Menuju Cahaya
41
Bagian 40: Pohon Amarah I
42
Bagian 41: Pohon Amarah II
43
Bagian 42: Pesan Dewi Thalassa
44
Bagian 43: Bola Api di Hutan Białowieża
45
Bagian 44: Kembali Ke Anastasia Cato
46
Bagian 45: Rahasia Peri Merah
47
Bagian 46: Kehancuran Hutan Białowieża
48
Bagian 47: Pilihan Eliztanu
49
Bagian 48 : Padma Raksasa
50
Bagian 49: Mengenal Cakra
51
Bagian 50: Mengaktifkan Cakra I
52
Bagian 51: Pengaktifan Cakra II
53
Bagian 52: Pengaktifan Cakra III
54
Bagian 53: Ayam Hutan Hujan Tropis
55
Bab 54: Biji Emas Ajaib
56
Bab 55: Karma Hidup Ghozie I
57
Bab 56: Karma Hidup Ghozie II
58
Bab 57: Waktunya untuk Pergi
59
Bab 58: Perjalanan Menuju Lembah Namea
60
Bab 59: Menemui Dewi Thalassa
61
Bab 60: Dukungan dari Dewi Thalassa
62
Bab 61: Keinginan Menjenguk Dante
63
Bab 62: Kesialan-kesialan Dante
64
Bab 63: Bocornya Suatu Rahasia
65
Bab 64: Gerbang Dimensi Lain
66
Bab 65: Roh Yurei
67
Bab 66: Kesempurnaan Cakra Sahasrara Prameswari
68
Bab 67: Prasangka-prasangka Kharon
69
Bab 68: Ketulusan Kasih Sang Khodam
70
Bab 69: Kasak-kusuk di Kerajaan Anathemus
71
Bab 70: Raja Ramadhana dan Firasat Buruknya Malam itu adalah malam purnama ke
72
Bab 71: Kharisma Sang Bemius Kecil
73
Bab 72: Kematian Chanayang Kerajaan
74
Bab 73: Upaya Pembunuhan yang Gagal
75
Bab 74: Awal Mula Terpecahnya Sebuah Keluarga
76
Bab 75: Hukuman Pengasingan Seumur Hidup
77
Bab 76: Kematian Ratu Tri Laksmini
78
Bab 77: Jaisalmer the Golden City
79
Bab 78: Menjelajahi Gyan Bhandar
80
Bab 79: Berburu Buku Anak Purnama Ketujuh
81
Bab 80: Curahan Hati Prameswari
82
Bab 81: Tangisan Prameswari
83
Bab 82: Penolong Misterius
84
Bab 83: Menemukan Buku Anak Purnama Ketujuh
85
Bab 84: Penyerangan yang Tertunda
86
Bab 85: Kegaduhan Negeri Shaman
87
Bab 86: Pertemuan Dua Hati
88
Bab 87: Pertemuan Dua Hati
89
Bab 88: Terbukanya Segel Buku Anak Purnama Ketujuh
90
Bab 89: Mempelajari Buku Anak Purnama Ketujuh
91
Bab 90: Penjara Kematian
92
Bab 91: Ilmu Teleportasi
93
Bab 92: Sebuah Oleh-oleh
94
Bab 93: Berteleportasi ke Kepulauan Tuvalu
95
Bab 94: Tamu dari Shaman
96
Bab 95: Sebuah Jalinan Rahasia
97
Bab 96: Gagak Jadi-jadian
98
Bab 97: Latar Belakang Keluarga Prameswari
99
Bab 98: Tumbal Pesugihan
100
Bab 99: Dilema Philemon
101
Bab 100: Kebohongan Philemon
102
Bab 101: Mayat Hidup
103
Bab 102: Roh yang Terkurung
104
Bab 103: Melukis Ayah
105
Bab 104: Sebuah Penawaran
106
Bab 105: Tamu dari Anastasia Cato
107
Bab 106: Tamu dari Anastasia Cato II
108
Bab 107: Sebenarnya Cinta I
109
Bab 108: Sebenarnya Cinta II
110
Bab 109: Kebohongan yang Terungkap
111
Bab 110: Mantra Mayat Tidur
112
Bab 111: Siluman yang Tertanam
113
Bab 112: Mengantar Dante Pulang I
114
Bab 113: Mengantar Dante Pulang II
115
Bab 114: Memiliki Kehilangan
116
Bab 115: Merindu Pelukan
117
Bab 116: Pulau Amsleng Sufir Matdrakab
118
Bab 117: Memasak Macaron
119
Bab 118: Kematian Candy
120
Bab 119: Kemalangan Demi Kemalangan
121
Bab 120: Kemalangan Demi Kemalangan II
122
Bab 121: Kemalangan Demi Kemalangan III
123
Bab 122: Sepasang Burung
124
Bab 123: Buket Bunga
125
Bab 124: Lelaki Receh
126
Bab 125: Ciuman Pertama Kharon
127
Bab 126: Memungut Hadiah yang Terbuang
128
Bab 127: Percakapan Dini Hari
129
Bab 128: Pengakuan Ghozie
130
Bab 129: Pengakuan Ghozie II
131
Bab 130: Pengakuan Suwignyo
132
Bab 131: Pengakuan Suwignyo II
133
Bab 132: Sebatang Kara
134
Bab 133: Hadiah untuk Pram
135
Bab 134: Pusaka Panah Naga Api
136
Bab 135: Niat Mundur
137
Bab 136: Secangkir Teh
138
Bab 137: Secangkir Teh II
139
Bab 138: Secangkir Teh III
140
Bab 139: Sepotong Pisang Karamel Keju
141
Bab 140: Tamu di Pagi Hari
142
Bab 141: Tamu di Pagi Hari II
143
Bab 142: Permintaan Raja Ramadhana
144
Bab 143: Mencari Tersangka
145
Bab 144: Jurus Pemanggil Roh Dewi Pencabut Nyawa
146
Bab 145: Sebuah Hantaran
147
Bab 146: Menjenguk Philemon
148
Bab 147: Jago Putih Langka
149
Bab 148: Jago Putih Langka II
150
Bab 149: Melihat Keluarga
151
Bab 150: Melihat Keluarga II
152
Bab 151: Aroma Luka
153
Bab 152: Malam Kelabu
154
Bab 153: Putus Asa
155
Bab 154: Izin Membunuh
156
Bab 155: Melihat Shaman
157
Bab 156: Memotong Kuku
158
Bab 157: Niat Sang Raja
159
Bab 158: Rencana Penyerangan
160
Bab 159: Menjadi Buronan
161
Bab 160: Hadiah dari Dewi Thalassa
162
Bab 161: Penangkapan Pram
163
Bab 162: Hukuman Mati
164
Bab 163: Menemui Kepala Distrik Cato
165
Bab 164: Kebenaran yang Mengejutkan
166
Bab 165: Pembebasan Pram
167
Bab 166: Misi Penyelamatan I
168
Bab 167: Misi Penyelamatan II
169
Bab 168_ Misi Penyelamatan III
170
Bab 169: Misi Penyelamatan IV
171
Bab 170: Misi Penyelamatan V
172
Pengumuman
173
Bab 171: Misi Penyelamatan VI
174
Bab 172: Misi Penyelamatan VII
175
Bab 173: Misi Penyelamatan VIII
176
Bab 174: Misi Penyelamatan IX
177
Bab 175: Misi Penyelamatan X
178
Bab 176: Menjemput Kemenangan
179
Bab 177: Racun yang Tertanam
180
Bab 178: Ingatan yang Hilang
181
179_Penggemar Sejati
182
Bab 180_ Memilih Jalan Kesedihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!