Prameswari duduk bersandarkan bantal
di atas ranjang tempat tidurnya. Ia memandangi sebuah kalung baja dengan
liontin berupa baja bulat yang menyerupai sebuah kompas. Ia sangat ingin
membuka kalung tersebut tapi gelandangan tadi berpesan agar ia tak sekali-kali
membuka jimat yang saat ini ada di genggamannya. Sekuat tenaga, Pram mencoba
menghentikan tangannya yang gatal dan ingin membukanya. Naas, begitu rasa
kantuk menguasai tubuhnya, tangannya yang sedang menggenggam kalung tersebut hilang
tenaga dan kalung itu pun terjatuh menghantam lantai.
Setelah menggelinding beberapa saat,
kalung itu terbuka. Ada sebuah jarum penunjuk berwarna emas di dalamnya, jarum
itu berputar-putar sejenak akibat getaran karena telah terjatuh. Begitu jarum
penunjuk mengarah ke suatu bagian di kalung, muncul sebuah pusaran angina yang semakin
lama semakin besar dan menyeret Prameswari masuk ke dalam pusaran teresebut. Prameswari
tertarik seketika. Tubuhnya berputar-putar di dalam pusara angina dan kemudian
terhempas ke suatu tempat yang mirip dengan hutan bakau.
Pram terbangun dan mendapati dirinya
telah tersangkut di akar-akar bakau yang licin dan lembab. Suasana berkabut, ia
tak tahu itu adalah subuh atau senja. Yang jelas Prameswari mulai dilanda
ketakutan, kewaspadaannya meningkat. Ia merasa diawasi oleh banyak mata, dan benar
saja, satu demi satu mereka muncul di hadapannya. Sesosok binatang yang
bertubuh seperti anak kecil, atau lebih
tepatnya mereka sangat mirip dengan monyet tapi tak memiliki bulu sehelai pun, giginya
bertaring, dan ya, pupil mereka menyala merah.
Prameswari dikepung oleh makhluk
yang tak ia ketahui namanya itu. Mereka adalah sejenis binatang di negeri
Shaman. Binatang tidak memiliki akal pikiran, mereka hanya berinsting berburu
dan membunuh demi kelangsungan hidup mereka. Beda lagi dengan jenis siluman.
Siluman merupakan binatang di negeri Shaman yang melakukan pertapaan panjang
untuk mendapat tubuh dan kemampuan seperti Jin pada umumnya. Semua siluman
memiliki akal, dan memiliki dua bentuk sekaligus. Bentuk binatang dan bentuk fleksibel
sebagaimana Jin pada umumnya: menempati ruang.
“Tunggu, jangan dimakan. Sepertinya
kita sedang mendapat rejeki nomplok.” Pemimpin kawanan binatang gaib itu
berjalan membelah kerumunan binatang lain yang mengepung Prameswari.
“Aku mencium hawa segar di sini. Bocah
Purnama Ketujuh… Oh, di sini Kau rupanya.” Pemimpin kawanan tersebut adalah
siluman ular putih. Wujudnya berbentuk ular raksasa sepanjang tiga meter, berwarna
belang hitam dan putih. Kepalanya menyerupai kepala ular kobra dan oh… begitu
mendekati Prameswari ular tersebut lansung melilitkan tubuhnya ke tubuh Pram. Ekornya
menyepak-nyepak ke kiri dan ke kanan membuat suara berisik di akar-akar bakau.
“Ingat, Pram. Hal seperti ini
tidaklah terjadi di alammu. Ini adalah mimpi, perintahkan tubuhmu untuk bangun
dengan cara apa pun!” Ada suara yang menyerupai suara Prameswari, sedang
berbisik tepat di kedua telinganya. Pram berpikir keras bagaimana caranya agar
ia terbangun, Pram membenturkan kepalanya pada siluman ular tersebut dengan
harapan jasadnya akan terkaget dan bangun. Sayang sekali tidak terjadi apa-apa
setelahnya.
“Hei…Hei… Tenanglah dulu gadis
kecil. Aku tidak akan membunuhmu karena hargamu masih mahal. Aku hanya ingin
membuatmu tak sadar diri saja.”
Prameswari mencoba berpikir jernih,
memusatkan seluruh pikirannya untuk berkonsentrasi. Ia mendapat pesan dari alam
bawah sadar untuk mencari kalung pemberian gelandangan yang mungkin terjatuh di
sekitar tubuhnya berada. Benar saja, kalung itu tergeletak terbuka beberapa
senti saja dari kakinya. Sayang sekali kakinya sudah tak bisa bergerak, ia tak
bisa meraih kalung baja tersebut. Entah untuk yang keberapa kalinya, Prameswari
berpikir bahwa ajalnya sudah semakin dekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
YeFit
somebody helps her...
2020-08-24
0
👑Bry|ᵇᵒˢˢ࿐💣
ayo Pram bangun jangan biarkan kau tertangkap ayo bangun
2020-07-20
0
Mamae Rafka Alfath
sampe g nafas bacanya.. siip thor bakalan kecanduan novel satu ini 👍👍
2020-05-01
0