Bab 12 : Jiwa-Jiwa yang tersesat

            Dante sudah memeriksa semua database di Negeri Bagian Cato, dia tak menemukan informasi keberadaan ibunya Prameswari. Begitu juga, dia telah menghubungi teman-temannya sesama Petugas Kematian, mereka semua juga tak memiliki informasi tentang keberadaan ibunya Prameswari. Itu artinya, Arimbi tidak

berada di alam Anastasia baik di negeri bagian mana pun. Dan itu artinya juga,

bahwa ada kemungkinan Arimbi masih ada di bumi.

            Jika Prameswari benar-benar mengatakan sejujurnya bahwa ia melihat ibunya meninggal, itu artinya Arimbi juga tak sedang di Bumi. Maka, bisa jadi Arimbi saat ini tengah berada di Negeri Shaman. Negeri para Jin dan mahluk astral. Jika

demikian, kemungkinannya ada dua: Arimbi dengan sengaja memasuki negeri Shaman

dan terjebak di sana, atau dia ditarik oleh makhluk halus di negeri Shaman dan jiwanya terjebak di sana. Maka, pasti ada yang tidak beres dengan kehidupan keluarga Prameswari.

            Makhluk dari golongan Jin dari negeri Shaman memang memiliki kemampuan untuk menjebak ruh

manusia agar terpisah dari jasadnya kemudian membawa ruh itu masuk ke negeri Shaman, dan mengurung mereka dalam waktu yang sangat lama. Dante pernah mendengar banyak cerita tentang seorang yang telah mati kemudian mencari

kerabat mereka di Cato. Ternyata kerabat mereka belum mati, usut punya usut

kerabat mereka masih tersesat di negeri Shaman. Biasanya mereka ini adalah yang

membuat perjanjian-perjanjian dengan mahkluk ghaib atau mereka yang secara

sengaja maupun tak sengaja telah mengusik makhluk di negeri Shaman dan membuat ruh mereka diseret ke sana.

            ***

            “Pram, maaf harus kusampaikan, tapi kurasa ibumu sedang tersesat di suatu tempat. Namanya belum pernah ter-registrasi di sini, dan di Negara bagian lain pun demikian. Itu artinya, ruhnya masih tersesat, sepertinya dia tersesat di negeri Shaman.” Dante segera memberi tahu Prameswari ketika ia sudah tiba di Rumah Sakit. Prameswari melotot

memandangi Dante,

            “Memangnya ada berapa dimensi alam semesta ini?”

            “Banyak. Dan kita tak perlu mengetahui segalanya. Masing-masing dunia memiliki rute mereka masing-masing. Manusia penghuni Bumi akan otomatis melewati Cato setelah mereka mati di sana. Tapi Bumi merupakan salah satu tempat yang unik, di mana, Bumi memiliki letak geografis yang sama persis dengan negeri Shaman. Negeri para Jin. Sementara itu, kehidupan kedua bagi penghuni Shaman bukanlah di sini. Aku tak paham, ruh manusia yang tersesat di Shaman apakah akan dikembalikan di sini atau mengikuti rute mereka.”

            Prameswari berpikir keras. Diam-diam ia memiliki sebuah rencana. Luka di dadanya masih belum cukup kering, tetapi dia sudah memaksa Dokter Musa untuk mengakhiri proses penyembuhan. Pram yakin lukanya bisa sembuh dengan sendirinya. Ia pun

keluar dari Rumah Sakit dan mengurus administrasi untuk mengikuti kelas

Pengenalan Dunia Pasca Kematian. Dengan demikian ia bisa menghemat tabungannya dan tak perlu terburu-buru membayar penginapan.

            Keesokan harinya saat Prameswari memulai Kelas Pasca Kematian, ia mendapat kabar gembira dari Dante. Dante mengecek saldo Prameswari secara berkala, dan ia dikagetkan dengan sebuah mutasi kredit yang masuk ke rekening Prameswari, jumlahnya sangat besar dan setara untuk hidup mewah di negeri Cato selama berpuluh-puluh tahun. Dante

mengatakan, ada sebuah yayasan yang dibangun di Bumi menggunakan uang

Prameswari.

            Prameswari menolak saran Dante untuk membeli rumah di perumahan mewah di Cato. Pram memiliki rencana lain. Pram meminta Dante untuk mengantarnya ke Loket Penukaran Kesialan. Pram sadar, jika ia hidup mewah pun pastinya ia tak akan bahagia sebab aneka kesialan pasti akan menghantuinya sepanjang hari. Maka, sore menjelang malam, Pram diantar Dante ke sebuah gedung yang tak begitu jauh

dengan gedung Registrasi Kematian.

            Sayang sekali, Loket Penukaran Kesialan sedang sangat ramai dan antrian mengular hingga diperkirakan 3 hari baru Pram akan mendapat giliran. Maka Pram dan Dante hanya mengambil nomor antrian kemudian mereka keluar gedung.

            “Dante, apakah di sini ada taman kota?”

            “Tentu. Kau mau ke sana?”

            “Ya, jika Kau mau menemani.”

            “Dengan senang hati.”

            “Ngomong-ngomong

kenapa Kau selalu mengiyakan ajakanku? Apakah kau tak memiliki kesibukanmu

sendiri?”

            “Aku punya kehidupan, tapi aku tidak hidup. Kurasa berjalan bersama dan mengobrol denganmu akan lebih menyenangkan ketimbang rebahan sendirian di rumah.”

            “Apa itu artinya, Kau menyukaiku?”

            “Kurasa tidak. Seseorang berkata padaku, tanda-tanda jatuh cinta adalah sensasi berdebar-debar di jantung, dan perasaan bahagia yang berbunga-bunga saat berjumpa dengan seseorang yang kita sukai. Sedang kurasa, aku tak merasakan apa pun.”

            “Bagaimana jika aku yang berdebar-debar dan berbunga-bunga saat bertemu denganmu?” Prameswari

yang terbiasa blak-blakkan mencoba berkata jujur kepada Dante.

            “Hem… Aku tak tahu bagaimana semestinya pria dewasa menjawabnya. Katamu Kau akan mengajariku menjadi pria dewasa?”

            Prameswari memandangi Dante yang diam termangu. Sepertinya Dante memang tak merasakan apa-apa di hatinya. Berbeda dengan Dante, Prameswari tampak sangat tertarik dengan

pria lugu di hadapannya. Pram pun berjinjit dan mencoba mengecup pipi Dante. Lalu,

Pram berucap sambil berbisik di telinga Dante,

            “Ini pelajaran pertama untuk menjadi pria dewasa.”

Terpopuler

Comments

Chernobog

Chernobog

Next
Mangats

2021-02-03

0

ঔৣ ۝ 😎𝕽𝕳'𝖘⚔ÐâřҟŦ ﺂℜ ê۝ ঔৣ

ঔৣ ۝ 😎𝕽𝕳'𝖘⚔ÐâřҟŦ ﺂℜ ê۝ ঔৣ

pram agresif juga

2020-09-24

2

YeFit

YeFit

dunia lainnya ternyata banyak 🤓

2020-08-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : Menuju Kematian
2 Bagian 2 : Registrasi Pasca Kematian
3 Bagian 3 : Sehari Sebelum Kemarin
4 Bagian 4 : Dia Muncul di Mana-Mana
5 Bagian 5 : Petugas Kematian Berdarah Dingin
6 Bagian 6 : Candy dan Mimpi Buruknya
7 Bagian 7 : Jatuh Hati pada Petugas Kematian
8 Bagian 8 : Pembelajaran Dunia Baru
9 Bagian 9: Negeri Shaman
10 Bagian 10 : Mengapa Dante Berusia 30 Tahun
11 Bagian 11 : Mencari Keberadaan Ibu
12 Bab 12 : Jiwa-Jiwa yang tersesat
13 Bagian 13 : Indigo, dan Petualangan Pun Dimulai
14 Bagian 14 : Insting Prameswari
15 Bab 15 : Jimat Pemberian Gelandangan
16 Bagian 16 : Jimat Keramat yang Terbuka
17 Bagian 17 : Siluman Peliharaan Sang Penolong
18 Bagian 18 : Hutan Krisan
19 Bagian 19 : Hutan Krisan Bagian ke Dua
20 Bagian 20 : Sementara itu Di Anastasia Cato
21 Bagian 21 : Thalassa Dewi Lembah Namea
22 Bagian 22 : Kalung Teleportasi
23 Bagian 23 : Bemius Ketua Jin Hitam
24 ​Bagian 24 : Percakapan – Percakapan
25 Bagian 25 : Penyusup
26 Bagian 26 : Sudah Saatnya Siluman Harimau Pergi
27 Bagian 27 : Upaya Pelarian
28 Bagian 28 : Rencana-Rencana
29 Episode 29 : Pelajaran Pertama Teknik Self Healing
30 Bagian 30 : Istilah-Istilah yang Mungkin diperlukan
31 Bagian 31. Kecurigaan Kharon pada Dante
32 Bagian 32: Perjalanan Menuju Pulau Terdekat
33 Bagian 33: Hutan Białowieża
34 Pengumuman
35 Bagian 34: Diadem Naga Perak I
36 Bagian 35: Diadem Naga Perak II
37 Bagian 36: Berburu Elk Hutan
38 Bagian 37: Bertemu Sahabat Lama
39 Bagian 38: Pelajaran Pertama: Ilmu Ilusi
40 Bagian 39: Jalan Menuju Cahaya
41 Bagian 40: Pohon Amarah I
42 Bagian 41: Pohon Amarah II
43 Bagian 42: Pesan Dewi Thalassa
44 Bagian 43: Bola Api di Hutan Białowieża
45 Bagian 44: Kembali Ke Anastasia Cato
46 Bagian 45: Rahasia Peri Merah
47 Bagian 46: Kehancuran Hutan Białowieża
48 Bagian 47: Pilihan Eliztanu
49 Bagian 48 : Padma Raksasa
50 Bagian 49: Mengenal Cakra
51 Bagian 50: Mengaktifkan Cakra I
52 Bagian 51: Pengaktifan Cakra II
53 Bagian 52: Pengaktifan Cakra III
54 Bagian 53: Ayam Hutan Hujan Tropis
55 Bab 54: Biji Emas Ajaib
56 Bab 55: Karma Hidup Ghozie I
57 Bab 56: Karma Hidup Ghozie II
58 Bab 57: Waktunya untuk Pergi
59 Bab 58: Perjalanan Menuju Lembah Namea
60 Bab 59: Menemui Dewi Thalassa
61 Bab 60: Dukungan dari Dewi Thalassa
62 Bab 61: Keinginan Menjenguk Dante
63 Bab 62: Kesialan-kesialan Dante
64 Bab 63: Bocornya Suatu Rahasia
65 Bab 64: Gerbang Dimensi Lain
66 Bab 65: Roh Yurei
67 Bab 66: Kesempurnaan Cakra Sahasrara Prameswari
68 Bab 67: Prasangka-prasangka Kharon
69 Bab 68: Ketulusan Kasih Sang Khodam
70 Bab 69: Kasak-kusuk di Kerajaan Anathemus
71 Bab 70: Raja Ramadhana dan Firasat Buruknya Malam itu adalah malam purnama ke
72 Bab 71: Kharisma Sang Bemius Kecil
73 Bab 72: Kematian Chanayang Kerajaan
74 Bab 73: Upaya Pembunuhan yang Gagal
75 Bab 74: Awal Mula Terpecahnya Sebuah Keluarga
76 Bab 75: Hukuman Pengasingan Seumur Hidup
77 Bab 76: Kematian Ratu Tri Laksmini
78 Bab 77: Jaisalmer the Golden City
79 Bab 78: Menjelajahi Gyan Bhandar
80 Bab 79: Berburu Buku Anak Purnama Ketujuh
81 Bab 80: Curahan Hati Prameswari
82 Bab 81: Tangisan Prameswari
83 Bab 82: Penolong Misterius
84 Bab 83: Menemukan Buku Anak Purnama Ketujuh
85 Bab 84: Penyerangan yang Tertunda
86 Bab 85: Kegaduhan Negeri Shaman
87 Bab 86: Pertemuan Dua Hati
88 Bab 87: Pertemuan Dua Hati
89 Bab 88: Terbukanya Segel Buku Anak Purnama Ketujuh
90 Bab 89: Mempelajari Buku Anak Purnama Ketujuh
91 Bab 90: Penjara Kematian
92 Bab 91: Ilmu Teleportasi
93 Bab 92: Sebuah Oleh-oleh
94 Bab 93: Berteleportasi ke Kepulauan Tuvalu
95 Bab 94: Tamu dari Shaman
96 Bab 95: Sebuah Jalinan Rahasia
97 Bab 96: Gagak Jadi-jadian
98 Bab 97: Latar Belakang Keluarga Prameswari
99 Bab 98: Tumbal Pesugihan
100 Bab 99: Dilema Philemon
101 Bab 100: Kebohongan Philemon
102 Bab 101: Mayat Hidup
103 Bab 102: Roh yang Terkurung
104 Bab 103: Melukis Ayah
105 Bab 104: Sebuah Penawaran
106 Bab 105: Tamu dari Anastasia Cato
107 Bab 106: Tamu dari Anastasia Cato II
108 Bab 107: Sebenarnya Cinta I
109 Bab 108: Sebenarnya Cinta II
110 Bab 109: Kebohongan yang Terungkap
111 Bab 110: Mantra Mayat Tidur
112 Bab 111: Siluman yang Tertanam
113 Bab 112: Mengantar Dante Pulang I
114 Bab 113: Mengantar Dante Pulang II
115 Bab 114: Memiliki Kehilangan
116 Bab 115: Merindu Pelukan
117 Bab 116: Pulau Amsleng Sufir Matdrakab
118 Bab 117: Memasak Macaron
119 Bab 118: Kematian Candy
120 Bab 119: Kemalangan Demi Kemalangan
121 Bab 120: Kemalangan Demi Kemalangan II
122 Bab 121: Kemalangan Demi Kemalangan III
123 Bab 122: Sepasang Burung
124 Bab 123: Buket Bunga
125 Bab 124: Lelaki Receh
126 Bab 125: Ciuman Pertama Kharon
127 Bab 126: Memungut Hadiah yang Terbuang
128 Bab 127: Percakapan Dini Hari
129 Bab 128: Pengakuan Ghozie
130 Bab 129: Pengakuan Ghozie II
131 Bab 130: Pengakuan Suwignyo
132 Bab 131: Pengakuan Suwignyo II
133 Bab 132: Sebatang Kara
134 Bab 133: Hadiah untuk Pram
135 Bab 134: Pusaka Panah Naga Api
136 Bab 135: Niat Mundur
137 Bab 136: Secangkir Teh
138 Bab 137: Secangkir Teh II
139 Bab 138: Secangkir Teh III
140 Bab 139: Sepotong Pisang Karamel Keju
141 Bab 140: Tamu di Pagi Hari
142 Bab 141: Tamu di Pagi Hari II
143 Bab 142: Permintaan Raja Ramadhana
144 Bab 143: Mencari Tersangka
145 Bab 144: Jurus Pemanggil Roh Dewi Pencabut Nyawa
146 Bab 145: Sebuah Hantaran
147 Bab 146: Menjenguk Philemon
148 Bab 147: Jago Putih Langka
149 Bab 148: Jago Putih Langka II
150 Bab 149: Melihat Keluarga
151 Bab 150: Melihat Keluarga II
152 Bab 151: Aroma Luka
153 Bab 152: Malam Kelabu
154 Bab 153: Putus Asa
155 Bab 154: Izin Membunuh
156 Bab 155: Melihat Shaman
157 Bab 156: Memotong Kuku
158 Bab 157: Niat Sang Raja
159 Bab 158: Rencana Penyerangan
160 Bab 159: Menjadi Buronan
161 Bab 160: Hadiah dari Dewi Thalassa
162 Bab 161: Penangkapan Pram
163 Bab 162: Hukuman Mati
164 Bab 163: Menemui Kepala Distrik Cato
165 Bab 164: Kebenaran yang Mengejutkan
166 Bab 165: Pembebasan Pram
167 Bab 166: Misi Penyelamatan I
168 Bab 167: Misi Penyelamatan II
169 Bab 168_ Misi Penyelamatan III
170 Bab 169: Misi Penyelamatan IV
171 Bab 170: Misi Penyelamatan V
172 Pengumuman
173 Bab 171: Misi Penyelamatan VI
174 Bab 172: Misi Penyelamatan VII
175 Bab 173: Misi Penyelamatan VIII
176 Bab 174: Misi Penyelamatan IX
177 Bab 175: Misi Penyelamatan X
178 Bab 176: Menjemput Kemenangan
179 Bab 177: Racun yang Tertanam
180 Bab 178: Ingatan yang Hilang
181 179_Penggemar Sejati
182 Bab 180_ Memilih Jalan Kesedihan
Episodes

Updated 182 Episodes

1
Bagian 1 : Menuju Kematian
2
Bagian 2 : Registrasi Pasca Kematian
3
Bagian 3 : Sehari Sebelum Kemarin
4
Bagian 4 : Dia Muncul di Mana-Mana
5
Bagian 5 : Petugas Kematian Berdarah Dingin
6
Bagian 6 : Candy dan Mimpi Buruknya
7
Bagian 7 : Jatuh Hati pada Petugas Kematian
8
Bagian 8 : Pembelajaran Dunia Baru
9
Bagian 9: Negeri Shaman
10
Bagian 10 : Mengapa Dante Berusia 30 Tahun
11
Bagian 11 : Mencari Keberadaan Ibu
12
Bab 12 : Jiwa-Jiwa yang tersesat
13
Bagian 13 : Indigo, dan Petualangan Pun Dimulai
14
Bagian 14 : Insting Prameswari
15
Bab 15 : Jimat Pemberian Gelandangan
16
Bagian 16 : Jimat Keramat yang Terbuka
17
Bagian 17 : Siluman Peliharaan Sang Penolong
18
Bagian 18 : Hutan Krisan
19
Bagian 19 : Hutan Krisan Bagian ke Dua
20
Bagian 20 : Sementara itu Di Anastasia Cato
21
Bagian 21 : Thalassa Dewi Lembah Namea
22
Bagian 22 : Kalung Teleportasi
23
Bagian 23 : Bemius Ketua Jin Hitam
24
​Bagian 24 : Percakapan – Percakapan
25
Bagian 25 : Penyusup
26
Bagian 26 : Sudah Saatnya Siluman Harimau Pergi
27
Bagian 27 : Upaya Pelarian
28
Bagian 28 : Rencana-Rencana
29
Episode 29 : Pelajaran Pertama Teknik Self Healing
30
Bagian 30 : Istilah-Istilah yang Mungkin diperlukan
31
Bagian 31. Kecurigaan Kharon pada Dante
32
Bagian 32: Perjalanan Menuju Pulau Terdekat
33
Bagian 33: Hutan Białowieża
34
Pengumuman
35
Bagian 34: Diadem Naga Perak I
36
Bagian 35: Diadem Naga Perak II
37
Bagian 36: Berburu Elk Hutan
38
Bagian 37: Bertemu Sahabat Lama
39
Bagian 38: Pelajaran Pertama: Ilmu Ilusi
40
Bagian 39: Jalan Menuju Cahaya
41
Bagian 40: Pohon Amarah I
42
Bagian 41: Pohon Amarah II
43
Bagian 42: Pesan Dewi Thalassa
44
Bagian 43: Bola Api di Hutan Białowieża
45
Bagian 44: Kembali Ke Anastasia Cato
46
Bagian 45: Rahasia Peri Merah
47
Bagian 46: Kehancuran Hutan Białowieża
48
Bagian 47: Pilihan Eliztanu
49
Bagian 48 : Padma Raksasa
50
Bagian 49: Mengenal Cakra
51
Bagian 50: Mengaktifkan Cakra I
52
Bagian 51: Pengaktifan Cakra II
53
Bagian 52: Pengaktifan Cakra III
54
Bagian 53: Ayam Hutan Hujan Tropis
55
Bab 54: Biji Emas Ajaib
56
Bab 55: Karma Hidup Ghozie I
57
Bab 56: Karma Hidup Ghozie II
58
Bab 57: Waktunya untuk Pergi
59
Bab 58: Perjalanan Menuju Lembah Namea
60
Bab 59: Menemui Dewi Thalassa
61
Bab 60: Dukungan dari Dewi Thalassa
62
Bab 61: Keinginan Menjenguk Dante
63
Bab 62: Kesialan-kesialan Dante
64
Bab 63: Bocornya Suatu Rahasia
65
Bab 64: Gerbang Dimensi Lain
66
Bab 65: Roh Yurei
67
Bab 66: Kesempurnaan Cakra Sahasrara Prameswari
68
Bab 67: Prasangka-prasangka Kharon
69
Bab 68: Ketulusan Kasih Sang Khodam
70
Bab 69: Kasak-kusuk di Kerajaan Anathemus
71
Bab 70: Raja Ramadhana dan Firasat Buruknya Malam itu adalah malam purnama ke
72
Bab 71: Kharisma Sang Bemius Kecil
73
Bab 72: Kematian Chanayang Kerajaan
74
Bab 73: Upaya Pembunuhan yang Gagal
75
Bab 74: Awal Mula Terpecahnya Sebuah Keluarga
76
Bab 75: Hukuman Pengasingan Seumur Hidup
77
Bab 76: Kematian Ratu Tri Laksmini
78
Bab 77: Jaisalmer the Golden City
79
Bab 78: Menjelajahi Gyan Bhandar
80
Bab 79: Berburu Buku Anak Purnama Ketujuh
81
Bab 80: Curahan Hati Prameswari
82
Bab 81: Tangisan Prameswari
83
Bab 82: Penolong Misterius
84
Bab 83: Menemukan Buku Anak Purnama Ketujuh
85
Bab 84: Penyerangan yang Tertunda
86
Bab 85: Kegaduhan Negeri Shaman
87
Bab 86: Pertemuan Dua Hati
88
Bab 87: Pertemuan Dua Hati
89
Bab 88: Terbukanya Segel Buku Anak Purnama Ketujuh
90
Bab 89: Mempelajari Buku Anak Purnama Ketujuh
91
Bab 90: Penjara Kematian
92
Bab 91: Ilmu Teleportasi
93
Bab 92: Sebuah Oleh-oleh
94
Bab 93: Berteleportasi ke Kepulauan Tuvalu
95
Bab 94: Tamu dari Shaman
96
Bab 95: Sebuah Jalinan Rahasia
97
Bab 96: Gagak Jadi-jadian
98
Bab 97: Latar Belakang Keluarga Prameswari
99
Bab 98: Tumbal Pesugihan
100
Bab 99: Dilema Philemon
101
Bab 100: Kebohongan Philemon
102
Bab 101: Mayat Hidup
103
Bab 102: Roh yang Terkurung
104
Bab 103: Melukis Ayah
105
Bab 104: Sebuah Penawaran
106
Bab 105: Tamu dari Anastasia Cato
107
Bab 106: Tamu dari Anastasia Cato II
108
Bab 107: Sebenarnya Cinta I
109
Bab 108: Sebenarnya Cinta II
110
Bab 109: Kebohongan yang Terungkap
111
Bab 110: Mantra Mayat Tidur
112
Bab 111: Siluman yang Tertanam
113
Bab 112: Mengantar Dante Pulang I
114
Bab 113: Mengantar Dante Pulang II
115
Bab 114: Memiliki Kehilangan
116
Bab 115: Merindu Pelukan
117
Bab 116: Pulau Amsleng Sufir Matdrakab
118
Bab 117: Memasak Macaron
119
Bab 118: Kematian Candy
120
Bab 119: Kemalangan Demi Kemalangan
121
Bab 120: Kemalangan Demi Kemalangan II
122
Bab 121: Kemalangan Demi Kemalangan III
123
Bab 122: Sepasang Burung
124
Bab 123: Buket Bunga
125
Bab 124: Lelaki Receh
126
Bab 125: Ciuman Pertama Kharon
127
Bab 126: Memungut Hadiah yang Terbuang
128
Bab 127: Percakapan Dini Hari
129
Bab 128: Pengakuan Ghozie
130
Bab 129: Pengakuan Ghozie II
131
Bab 130: Pengakuan Suwignyo
132
Bab 131: Pengakuan Suwignyo II
133
Bab 132: Sebatang Kara
134
Bab 133: Hadiah untuk Pram
135
Bab 134: Pusaka Panah Naga Api
136
Bab 135: Niat Mundur
137
Bab 136: Secangkir Teh
138
Bab 137: Secangkir Teh II
139
Bab 138: Secangkir Teh III
140
Bab 139: Sepotong Pisang Karamel Keju
141
Bab 140: Tamu di Pagi Hari
142
Bab 141: Tamu di Pagi Hari II
143
Bab 142: Permintaan Raja Ramadhana
144
Bab 143: Mencari Tersangka
145
Bab 144: Jurus Pemanggil Roh Dewi Pencabut Nyawa
146
Bab 145: Sebuah Hantaran
147
Bab 146: Menjenguk Philemon
148
Bab 147: Jago Putih Langka
149
Bab 148: Jago Putih Langka II
150
Bab 149: Melihat Keluarga
151
Bab 150: Melihat Keluarga II
152
Bab 151: Aroma Luka
153
Bab 152: Malam Kelabu
154
Bab 153: Putus Asa
155
Bab 154: Izin Membunuh
156
Bab 155: Melihat Shaman
157
Bab 156: Memotong Kuku
158
Bab 157: Niat Sang Raja
159
Bab 158: Rencana Penyerangan
160
Bab 159: Menjadi Buronan
161
Bab 160: Hadiah dari Dewi Thalassa
162
Bab 161: Penangkapan Pram
163
Bab 162: Hukuman Mati
164
Bab 163: Menemui Kepala Distrik Cato
165
Bab 164: Kebenaran yang Mengejutkan
166
Bab 165: Pembebasan Pram
167
Bab 166: Misi Penyelamatan I
168
Bab 167: Misi Penyelamatan II
169
Bab 168_ Misi Penyelamatan III
170
Bab 169: Misi Penyelamatan IV
171
Bab 170: Misi Penyelamatan V
172
Pengumuman
173
Bab 171: Misi Penyelamatan VI
174
Bab 172: Misi Penyelamatan VII
175
Bab 173: Misi Penyelamatan VIII
176
Bab 174: Misi Penyelamatan IX
177
Bab 175: Misi Penyelamatan X
178
Bab 176: Menjemput Kemenangan
179
Bab 177: Racun yang Tertanam
180
Bab 178: Ingatan yang Hilang
181
179_Penggemar Sejati
182
Bab 180_ Memilih Jalan Kesedihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!