Mengenalmu Lebih Dalam

"Nduk.. dimakan aja semuanya. Biar bayi kamu sehat." Umi mengelus-elus perut rata gue sementara gue masih bingung dengan keadaan ini.

 

 

"Mi.." Kai mendekat pelan. "Ini bukan mbak Kanya. Ini Krystal istri Kai"

 

 

Wanita itu berhenti sejenak. Kemudian menoleh ke Kai.

 

 

Kai mengenggam tangan ibunya "Umi, inget kan sama thole. Anak lanangnya Umi. Yang suka bandel kalau di suruh mandi. Yang suka Umi cubitin idungnya kalau nggak mau ngerjain PR. Yang suka banget Umi masakin ayam goreng. Inget kan Mi"

 

 

Ada perubahan dalam ekpsresi Umi. Pandangan matanya berkelana, mencoba mencari sisa-sisa memori di otaknya. Kemudian dia terperangah, seakan teringat sesuatu, "Thole? ini thole? Anak lanangnya Umi, ya Allah... anak Umi sudah segedhe ini." ucap Umi girang sambil menepuk-nepuk pipi Kai.

 

 

Kai tersenyum lega, kemudian memeluk Uminya erat. "Maafin Kai Mi, maafin Kai.." gumamnya sangat lirih.

 

 

Setelah acara peluk-memeluk Kai mengenalkan gue.

 

 

"Mi, ini istri Kai. Krystal"

 

 

Umi menatap gue teduh dengan senyum kecil di ujung bibirnya. "Ayu men bojomu le.." pujinya.

 

 

Tiba-tiba ekspresi Umi berubah lagi, "Cucu Umi... Le cucu umi... " seperti orang kebingungan Umi bertanya pada Kai.

 

 

Dengan tenang Kai meraih tangan ibunya dan meletakkannya di perut gue, "Iya Mi. Cucu Umi di sini. Doain ya Mi semoga cucu Umi lahir dengan sehat dan selamat"

 

 

Senyum merekah menghias wajah Umi. Dielusnya perut gue dengan penuh kasih sayang. "Tumbuh yang sehat ya nak. Jadi anak yang sholeh, nurut sama orang tua. Semoga kamu selalu di beri kecukupan." Doa Umi untuk anak yang bahkan tidak ada di rahim gue. Gue lihat Kai bersusah payah menahan air matanya. Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Apa karena ini Kai ngebet bangen pengen punya anak. Siapa itu Kanya? Kenapa keadaan Umi seperti ini? Ada apa sebenarnya dengan keluarga Kai? Begitu banyak pertanyaan yang ada di kepala gue, tapi gue tahu sekarang bukan saat yang tepat untuk bertanya.

"Alzheimer" jawab Kai singkat setelah kita tiba di hotel untuk istirahat, "diagnosa dokter Umi terkena Alzheimer"

Mulut gue ternganga mendengar jawaban Kai.

"Sel-sel otak Umi mengalami kemunduran. Sekarang Umi bahkan nggak ingat Mas. Yang masih sering Umi inget cuma mbak Kanya. Kakaknya Mas" jelas Kai lebih lanjut.

"Terus sekarang mbak Kanya dimana?"

Kai berhenti sebentar, dia menundukkan kepalanya menghapus sesuatu dari sudut matanya. "Mbak Kanya meninggal. Waktu meninggal mbak Kanya sedang hamil muda"

"Jadi karena itu Umi tadi nyariin cucunya?" tebak gue.

Kai mengangguk. Kepalanya masih menunduk. Sayup-sayup gue denger isak tangis suami gue. Kedua telapak tangannya digunakan untuk menutupi mukanya.

"Ini semua salah Mas. Semuanya salah Mas.. Kalau aja waktu itu...waktu itu..." Tangis Kai semakin menjadi-jadi, ia tak sanggup menyelesaikan kata-katanya. "Tuhan sedang menghukum Mas... apa yang terjadi sama Umi... sama Abi... sama mbak Kanya dan bayinya... sama kam-..." dia berhenti dan memandang gue penuh luka. Wajahnya berurai air mata, tatapannya sembab, matanya memerah, sungguh pemandangan yang memilukan. Kai yang selama ini gue lihat sangat cool dan bersahaja tiba-tiba berubah menjadi sangat rapuh dan terluka. Dia mengingatkan pada... pada diri gue sendiri... beberapa tahun lalu setelah kematian kedua orang tua gue. Begitu rapuh dan hilang arah.

Gue nggak tega. Gue peluk dia seerat-eratnya. Mungkin pelukan ini nggak bisa menghapus luka di hatinya, tapi setidaknya gue pengen dia tahu ada gue disini, yang siap menjadi tempat dia bersandar. Ada gue disini, yang dengan segala kekurangan dan kelemahan gue siap merengkuh segala ketakutan dan luka yang tertoreh dalam kehidupannya.

Dan saat itu gue tersadar, betapa pedulinya gue dengan laki-laki yang kini tenggelam di antara lengan gue, seperti bayi yang mencari perlindungan ibunya. Dia terus menangis, dan gue hanya bisa mengelus lembut rambutnya mencoba memberikan setitik ketenangan.

Setelah tangisnya reda, gue angkat kepalanya dengan kedua tangan gue menangkup kedua belah pipinya. Kita saling menatap sendu. Gue udah yakin, ada satu hal yang ingin gue kasih untuk laki-laki ini.

"Mas, kita kasih Umi cucu ya.." itulah kalimat terakhir gue sebelum gue kecup lembut bibirnya. Malam itu, gue serahkan diri gue sepenuhnya untuk lelaki malang yang menyimpan sebuah luka besar di relung hatinya.

***

Thole / Le : panggilan jawa untuk anak laki-laki

Gendhuk / Nduk : panggilan jawa untuk anak perempuan

Ayu men bojomu le : cantik sekali istrimu, nak

 

 

Terpopuler

Comments

Tania Indah Purnama

Tania Indah Purnama

huhu sedih 😭

2022-06-29

2

S

S

aku tau dan hapal betul bhsa jawa thor..karena aku orng jawa asli

2021-04-19

2

Ga_Nang

Ga_Nang

semoga klo jadi ank nya g jadi ank yg malang...

2020-08-14

0

lihat semua
Episodes
1 Punya Suami?
2 Satu Ranjang
3 Pesona
4 Alasan
5 Deal
6 Bussy Working Days 1
7 Bussy Working Days 2
8 Let Out the Tension 1
9 Let Out the Tension 2
10 Sebuah Hadiah 1
11 Sebuah Hadiah 2
12 Akal dan Perasaan 1
13 Akal dan Perasaan 2
14 Going Further
15 Public Display
16 Malang
17 Mengenalmu Lebih Dalam
18 Kesempatan Baru
19 Hilang Kabar
20 Kangen
21 Prasangka
22 Pulang
23 Tetangga Sebelah
24 Balada Rumah Tangga 1
25 Balada Rumah Tangga 2
26 Balada Rumah Tangga 3
27 Kabur 1
28 Kabur 2
29 Kabar Buruk
30 The Worst Idea
31 Lubang Hitam
32 Terjebak
33 Help Me, Please
34 After Effect
35 Rekonsiliasi 1
36 Rekonsiliasi 2
37 Dari Kai untuk Krystal
38 Kejutan Kecil 1
39 Kejutan Kecil 2
40 Milan with Love 1
41 Milan with Love 2
42 Cassanova Yang Dipertanyakan 1
43 Cassanova Yang Dipertanyakan 2
44 This is Chelsea 1
45 This is Chelsea 2
46 This is Chelsea 3
47 Roman Picisan 1
48 Roman Picisan 2
49 Roman Picisan 3
50 Ada Apa dengan Kai 1
51 Ada Apa dengan Kai 2
52 Me + You
53 Surprise or Surprised?
54 A Phase to Pass
55 In Between
56 What Baby Wants 1
57 What Baby Wants 2
58 What Baby Wants 3
59 Langkah Pertama 1
60 Langkah Pertama 2
61 Darkness and the Night
62 I Don't Wanna Love You
63 His Despair
64 I will be Beside You
65 Beberapa Tahun Kemudian
66 Si Pengacau Kecil
67 Bonus: Mama Vs Kakak 1
68 Bonus: Mama Vs Kakak 2
69 Bonus: Mama Vs Kakak 3
70 Episode 72
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Punya Suami?
2
Satu Ranjang
3
Pesona
4
Alasan
5
Deal
6
Bussy Working Days 1
7
Bussy Working Days 2
8
Let Out the Tension 1
9
Let Out the Tension 2
10
Sebuah Hadiah 1
11
Sebuah Hadiah 2
12
Akal dan Perasaan 1
13
Akal dan Perasaan 2
14
Going Further
15
Public Display
16
Malang
17
Mengenalmu Lebih Dalam
18
Kesempatan Baru
19
Hilang Kabar
20
Kangen
21
Prasangka
22
Pulang
23
Tetangga Sebelah
24
Balada Rumah Tangga 1
25
Balada Rumah Tangga 2
26
Balada Rumah Tangga 3
27
Kabur 1
28
Kabur 2
29
Kabar Buruk
30
The Worst Idea
31
Lubang Hitam
32
Terjebak
33
Help Me, Please
34
After Effect
35
Rekonsiliasi 1
36
Rekonsiliasi 2
37
Dari Kai untuk Krystal
38
Kejutan Kecil 1
39
Kejutan Kecil 2
40
Milan with Love 1
41
Milan with Love 2
42
Cassanova Yang Dipertanyakan 1
43
Cassanova Yang Dipertanyakan 2
44
This is Chelsea 1
45
This is Chelsea 2
46
This is Chelsea 3
47
Roman Picisan 1
48
Roman Picisan 2
49
Roman Picisan 3
50
Ada Apa dengan Kai 1
51
Ada Apa dengan Kai 2
52
Me + You
53
Surprise or Surprised?
54
A Phase to Pass
55
In Between
56
What Baby Wants 1
57
What Baby Wants 2
58
What Baby Wants 3
59
Langkah Pertama 1
60
Langkah Pertama 2
61
Darkness and the Night
62
I Don't Wanna Love You
63
His Despair
64
I will be Beside You
65
Beberapa Tahun Kemudian
66
Si Pengacau Kecil
67
Bonus: Mama Vs Kakak 1
68
Bonus: Mama Vs Kakak 2
69
Bonus: Mama Vs Kakak 3
70
Episode 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!