Sebuah Hadiah 1

"Senang bekerjasama dengan Anda, bu Krystal" ucap client keempat yang berhasil gue kontrak.

"Terimakasih Pak Anderson." balas gue.

"Baru kali ini saya bekerjasama dengan perusahaan real estate yang kinerjanya sangat cepat. Semua dokumen notaris dan perbankan bisa selesai hanya dalam waktu dua hari. Tolong sampaikan ucapan terimakasih saya pada pengacara Anda, bu." lanjutnya membuat gue mengerutkan kening.

"Pengacara saya?"

"Iya, tolong sampaikan pada pak Kai saya sangat berterimakasih. Rumah ini rencananya akan saya hadiahkan pada istri saya di hari ulang tahunnya, jika bukan karena kinerja cepat pak Kai mungkin saya tidak bisa memberikan rumah ini tepat di hari ulang tahun istri saya. Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih."

Kai? Gue bertanya-tanya. Jadi selama dua hari ini Kai pulang larut malam dan berangkat pagi-pagi banget cuma buat ngurusin ini? Pantesan waktu gue minta legal division di perusahaan buat ngurusin dokumen client gue ini katanya sedang diproses.

"Kalau begitu saya mohon diri. Selamat siang." pamit client gue sambil menjabat tangan gue.

 

 

Gue menyerutup kembali ice americano pesenan gue, sementara otak gue masih mencerna perkataan client gue tadi. Sejak kapan Kai bantuin gue? Kenapa gue nggak tahu kalau selama ini dia bantuin gue? Gue pun mengambil ponsel di pouch dan menelpon Reni, legal officer manager di kantor gue. Setelah menunggu beberapa saat panggilan gue diangkat.

"Halo Ren, ini bu Krystal"

"Iya bu, ada yang bisa saya bantu?" gue mendengar suaranya di kejauhan.

"Ren, dokumen-dokumen yang saya minta buat kamu kerjain itu siapa yang handle?" tanya gue tegas.

"Eh.. itu bu, anu... eh" jawabnya gagap.

"Anu anu apaan sih. Yang jelas ngomongnya"

"Itu bu, dokumennya bukan kami yang handle"

"Hah? Bukan kalian? Lalu siapa?"

"Kami juga nggak tahu bu, tapi itu perintah langsung dari atasan. Jadi kami langsung serahkan semuanya ke atasan. Katanya akan di serahkan ke firma hukum lain."

"Jadi sejak awal dokumen saya bukan kalian yang handle?"

"Bukan bu. Apa ada masalah, bu?" tanyanya takut-takut.

"Nggak pa pa. Ya udah, saya tutup teleponnya." ucap gue sebelum mengakhiri panggilan.

 

 

Baru saja gue masukin ponsel gue ke dalem pouch, Galvin, asisten gue, dateng dengan segala kehebohannya.

"Yes.. yes.. yes... dapet kontrak lagi dong bu. Aseeekk.. traktir saya makan kalau gitu lah bu" ocehnya.

"Ya udah kamu mau makan apa sana pesen" perintah gue.

"Yah kalau sekarang saya udah kenyang, kan barusan makan. Nanti makan malem aja gimana bu?" tanya dia masih sambil cengengesan.

"Ntar malem ya gue pulang lah. Kan udah beres, nggak ada lembur lagi."

"Yah ibu, ya itung-itung buat ngrayain gitu loh bu"

"Emang ulang tahun, pakai dirayain.

Raut muka Galvin berubah masam. Ya abis, mumpung kerjaan beres dan bisa pulang lebih awal,  kan mending langsung pulang.

"Eh lo udah nggak ada kerjaan kan sekarang?" tanya gue yang langsung ditanggapi Galvin.

"Udah enggak bu. Kenapa?"

"Lo ikut gue yuk."

"Kemana, bu?"

"Udah ikut aja" tegas gue sambil menyeret asisten gue itu pergi.

 

 

Dan di sini kita sekarang, di pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta. Karena suami gue udah repot-repot bantuin kerjaan gue, sebagai ungkapan terima kasih gue mau beliin dia setelan jas kerja baru. Kalau diinget-inget, suami gue ini selera fashionnya norak banget. Gue sampe pusing lihat isi lemari pakaiannya yang serba itu-itu aja. Apalagi dia nggak jago mix and match. Kalau nggak gue pilihin, bener-bener acak adul deh penampilannya. Nggak banget dong gue yang udah cetar membahana dari ujung kaki sampai ujung rambut gini tapi gandengannya acak kadul kayak beruang habis hibernasi. Makanya, at least gue harus permaks penampilannya. Baik kan gue..

"Vin, menurut lo bagus yang navy apa yang grey?" tanya Gue menunjukkan dua setelan jas yang gue pegang di tangan kanan dan kiri gue.

"Aduh bu, nggak usah repot-repot. Kan saya jadi enak. He.. he.. he... ibu traktir saya makan aja sudah cukup kok bu. Malem ini ya..? Ayok lah bu... he he" cengir Galvin mulai usil.

"Yeee ge-er banget sih lo. Siapa juga yang mau beliin buat lo.." bantah gue

"Lah buat siapa bu? Ini kan jas cowok? Masak buat ibu?" tanya Galvin heran. "Buat pacar ibu ya?" lanjutnya mengintrogasi gue.

"Bukan" jawab gue simple.

"Oh bukan, terus buat siapa?" ada nada lega yang gue tangkap dari penuturan Galvin, tapi gue juga ga paham kenapa.

"Suami" jawab gue lagi sambil menimbang-nimbang jas mana yang lebih bagus untuk gue beli.

"HAH? SUAMI?" Galvin hampir setengah berteriak.

Gue mengalihkan pandangan dari dua jas yang gue pegang dan menatap Galvin.

"Lo ngapain histeris sendiri?"

"Suami? Suami siapa bu? Ibu sudah nikah?" lanjutnya tanpa jeda

"Suami gue lah, masak suami orang. Buru ini bagusan yang mana? Yang grey apa yang navy?" ucap gue sedikit memerintah.

Gue lihat perubahan ekspresi di wajah Galvin, mungkin dia bete kali dari tadi gue ajak muter-muter. Biasalah kalo cewek belanja kan liat-liatnya sejam, milihnya dua jam, nentuin jadi beli apa enggaknya tiga jam. Salah deh gue ngajak dia. Harusnya gue ngajak cewek biar bisa berbagi opini.

Setelah gue pelototi, baru deh Galvin nunjuk salah jas yang ada di tangan kanan gue.

"Yang grey? Menurut lo bagusan yang ini?" Gue memastikan sementara Galvin cuma ngangguk-angguk. "Gue juga suka ini sih, simple tapi berkelas. Cocok buat suami gue. Ya udah gue ambil ini aja" lanjut gue.

"Jadi dari tadi saya diajakin mondar mandir cuma buat milihin doang?" tanya Galvin sedikit sakartis.

"Ya udah besok saya traktir kamu makan siang deh" jawab gue sambil berjalan ke kasir.

"Nggak mau ah"

"Lha kok nggak mau? Tadi katanya minta ditraktir?"

"Nggak jadi."

"Terus maunya apa?"

"Itu aja" katanya sambil menunjuk jas biru navy yang ada di tangan kanan gue.

Dari pada gue pusing sama anak buah gue yang dari tadi minta ini itu, mending gue iyain aja. Itung-itung buat balas jasa karena dia udah banyak banget bantuin gue sejak masuk perusahaan.

"Ya udah gue bilang ke pramuniaganya dulu biar ngambilin satu lagu buat kamu. Puas?" komentar gue yang disambut cengiran Galvin.

Terpopuler

Comments

Tania Indah Purnama

Tania Indah Purnama

curiga sama Galvin kayanya suka sama Krystal dech, tapi seru nii kalo kai tau pasti cemburu 🌝

2022-06-29

0

HNF G

HNF G

itu galvin palingan naksir klee 😄😄😄😄😄

2021-06-14

0

Siska Feranika

Siska Feranika

Lucuuuu

2020-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Punya Suami?
2 Satu Ranjang
3 Pesona
4 Alasan
5 Deal
6 Bussy Working Days 1
7 Bussy Working Days 2
8 Let Out the Tension 1
9 Let Out the Tension 2
10 Sebuah Hadiah 1
11 Sebuah Hadiah 2
12 Akal dan Perasaan 1
13 Akal dan Perasaan 2
14 Going Further
15 Public Display
16 Malang
17 Mengenalmu Lebih Dalam
18 Kesempatan Baru
19 Hilang Kabar
20 Kangen
21 Prasangka
22 Pulang
23 Tetangga Sebelah
24 Balada Rumah Tangga 1
25 Balada Rumah Tangga 2
26 Balada Rumah Tangga 3
27 Kabur 1
28 Kabur 2
29 Kabar Buruk
30 The Worst Idea
31 Lubang Hitam
32 Terjebak
33 Help Me, Please
34 After Effect
35 Rekonsiliasi 1
36 Rekonsiliasi 2
37 Dari Kai untuk Krystal
38 Kejutan Kecil 1
39 Kejutan Kecil 2
40 Milan with Love 1
41 Milan with Love 2
42 Cassanova Yang Dipertanyakan 1
43 Cassanova Yang Dipertanyakan 2
44 This is Chelsea 1
45 This is Chelsea 2
46 This is Chelsea 3
47 Roman Picisan 1
48 Roman Picisan 2
49 Roman Picisan 3
50 Ada Apa dengan Kai 1
51 Ada Apa dengan Kai 2
52 Me + You
53 Surprise or Surprised?
54 A Phase to Pass
55 In Between
56 What Baby Wants 1
57 What Baby Wants 2
58 What Baby Wants 3
59 Langkah Pertama 1
60 Langkah Pertama 2
61 Darkness and the Night
62 I Don't Wanna Love You
63 His Despair
64 I will be Beside You
65 Beberapa Tahun Kemudian
66 Si Pengacau Kecil
67 Bonus: Mama Vs Kakak 1
68 Bonus: Mama Vs Kakak 2
69 Bonus: Mama Vs Kakak 3
70 Episode 72
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Punya Suami?
2
Satu Ranjang
3
Pesona
4
Alasan
5
Deal
6
Bussy Working Days 1
7
Bussy Working Days 2
8
Let Out the Tension 1
9
Let Out the Tension 2
10
Sebuah Hadiah 1
11
Sebuah Hadiah 2
12
Akal dan Perasaan 1
13
Akal dan Perasaan 2
14
Going Further
15
Public Display
16
Malang
17
Mengenalmu Lebih Dalam
18
Kesempatan Baru
19
Hilang Kabar
20
Kangen
21
Prasangka
22
Pulang
23
Tetangga Sebelah
24
Balada Rumah Tangga 1
25
Balada Rumah Tangga 2
26
Balada Rumah Tangga 3
27
Kabur 1
28
Kabur 2
29
Kabar Buruk
30
The Worst Idea
31
Lubang Hitam
32
Terjebak
33
Help Me, Please
34
After Effect
35
Rekonsiliasi 1
36
Rekonsiliasi 2
37
Dari Kai untuk Krystal
38
Kejutan Kecil 1
39
Kejutan Kecil 2
40
Milan with Love 1
41
Milan with Love 2
42
Cassanova Yang Dipertanyakan 1
43
Cassanova Yang Dipertanyakan 2
44
This is Chelsea 1
45
This is Chelsea 2
46
This is Chelsea 3
47
Roman Picisan 1
48
Roman Picisan 2
49
Roman Picisan 3
50
Ada Apa dengan Kai 1
51
Ada Apa dengan Kai 2
52
Me + You
53
Surprise or Surprised?
54
A Phase to Pass
55
In Between
56
What Baby Wants 1
57
What Baby Wants 2
58
What Baby Wants 3
59
Langkah Pertama 1
60
Langkah Pertama 2
61
Darkness and the Night
62
I Don't Wanna Love You
63
His Despair
64
I will be Beside You
65
Beberapa Tahun Kemudian
66
Si Pengacau Kecil
67
Bonus: Mama Vs Kakak 1
68
Bonus: Mama Vs Kakak 2
69
Bonus: Mama Vs Kakak 3
70
Episode 72

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!