Melamar menjadi menantu.

"Tolong Kamu pikirkan permintaan Ku tadi ya."

"Kasih Saya waktu Pak, Saya belum mengenal Bapak sepenuhnya. Jika masalah Aura Saya tidak keberatan namun Saya harus meyakinkan perasaan ini dulu dan Saya juga mohon Bapak juga meyakinkan perasaan Bapa kepada Saya. "

"Baiklah." Andre menatap ke depan keluar jalanan namun perasaannya sedikit lega mendapat jawaban dari Andini.

"Kita makan dulu ya, sekalian sholat maghrib."

"Iya Pak."

Andre membelokkan mobilnya menuju sebuah restoran sederhana yang menyediakan menu masakan jawa.

"Saya mau sholat dulu ya Pak."

"Baiklah, ayo Kita sholat dulu."

Mereka melangkahkan kakinya menuju sebuah mushola di dalam restoran tersebut. setelah selesai dengan melaksanakan kewajiban Mereka kemudian memesan makanan untuk makan malam.

"Kamu mau pesan apa."

"Masakan jawa ya Pak, jadi kangen masakan Bunda."

"Bunda Kamu pinter masak jawa kayak gini "

"Iya Pak, Bunda kalau bikin gudeg sama sambal krecek paling enak Pak."

"Oh ya , jadi pingin cobain." sambil melirik Andini yang serius memilih menu.

"Ya kalau Saya pulang, nanti Saya bawakan khusus buat Bapak."

"Oke, Saya tunggu."

"Saya mau coba gudeg sama sambal krecek aja, mau lihat seenak mana dengan masakan Bunda."

"Oke, 2 ya mbak sama kan saja" kata Andre pada pelayan.

"Baik Pak, Bu. Silahkan di tunggu."

Tak berapa lama pesanan Mereka datang, sudah tak sabar Andini ingin mencobanya.

"Hemm, enak juga Pak. Tapi tetap masih enakan masakan Bunda."

"Makan dulu jangan banyak bicara." kata Andre.

Setelah menyelesaikan makan malamnya Andini meminta untuk segera pulang ke kost, karena sudah semakin malam takut tiba - tiba Bunda telepon yang sudah menjadi kebiasaan jam segini telepon.

"Pulang yuk Pak, sudah malam nih."

"Kenapa tadi pesan Saya gak di balas."

"Kapan Pak."

"Tadi siang."

"Masak sih Pak, dari siang HP saya di tas." Kemudian Andini mengambil ponselnya yang masih ada di dalam tas.

"Ternyata masih silent Pak. Waduh Bunda udah telepon tadi, Kak Anang juga bisa kena ceramah ini." gumam Andini.

"Ceramah apa."

"Iya Bunda sama Kak Anang kalau gak di jawab teleponnya nanti ceramah."

Tiba-tiba ponselnya bergetar kembali panggilan video call dari Bunda.

"Haduh.. video call lagi Bunda."

"Siapa Bunda, kenapa panik gitu."

"Gimana nggak panik Pak, ini Saya masih belum ke kost."

"Angkat saja."

"Nanti aja Pak, ayo Kita pulang Pak." Andini tampak panik.

"Nggak usah panik, di angkat aja. Atau Saya yang harus bicara."

"Jangan... jangan... Pak, oke Saya angkat."

digeser lah tombol ijo di ponselnya dan di hadapkan ke wajahnya Andini dan di tutupi dengan tangannya. Andre melihat Andini mengerutkan dahinya.

"Emangnya Aku mau ngintip apa. di tutupi kayak gitu." kata Andre.

"Hust.. Diam dulu Pak." Andini dengan syarat jarinya di taruh di bibirnya. Andre hanya mengerutkan dahinya.

"Asslamualaikum Bunda."

"Waalaikumsalam, Dini dari mana aja baru angkat teleponnya."

"Hehehe, maaf Bunda HP Dini di tas masih silent lagi jadi nggak denger."

"Kamu dimana itu, sudah makan belum." teriak Bunda hingga Andre mendengarnya.

"Ini lagi makan Bunda."

"Sama siapa Kamu Dini."

Tiba-tiba hp-nya ditarik oleh Andre.

"Sama Saya Bu." jawab Andre.

"Ehh... Pak jangan." Andini memohon.

"Eh... ada laki - laki bareng sama Dini, siapa ini." kata Bunda saat melihat Andre di layar ponselnya. Membuat Ayah dan Wahyu yang berada di dekat Bunda ikut penasaran dan melihat ke ponsel Bunda.

"Siapa Bun." kata Ayah kepo.

"Wah pacarnya Mbak Dini ya."

"Saya Andre Bun."

Andini semakin ketakutan yang menggigit bibir bawahnya Mohon untuk menyudahi video call Andre dengan Bunda apalagi terdengar suara Ayah dan Wahyu.

"Pak, tolong sudah."

"Hust... diam dulu." Andre meletakkan jarinya di bibirnya.

"Kamu temannya Andini."

"Iya Bun, perkenalkan nama Saya Andre Hermawan."

"Salam kenal kembali nak Andre, Saya Bundanya Andini, ini Ayah dan ini Adiknya Andini Wahyu."

"Aduh pakai acara kenalan lagi Bunda." Andini gelisah sedangkan Andre tenang saja menikmati video call-nya.

"Ini teman Andini yang nganterin kemarin ya. Yang apa itu... Apa Yah, Bunda lupa."

"GM Bun." kata Ayah.

"Iya.. ya.. GM." kata Bunda.

"Hehehe.. Bunda sudah tau Saya." kata Andre sambil tersenyum.

"Ini senyumnya manis banget Ayah." puji Bunda.

"Bunda, Ayah cemburu."

"Hahahaha... Wis tuwo (sudah tua) cemburu." tawa Bunda.

"Aduh Bunda pakai acara bercanda lagi." Andini semakin gak tenang.

"Pak sudah ya, tolong." Andini memegang tangan Andre sambil memohon.

"Eh.. itu Dini udah pegang - pegang." Bunda melihat tangan Andini memegang tangan Andre. Membuat Andre hanya tersenyum bahagia.

"Nggak Bun, ini mau minta HP Dini."

"Jadi cewek yang jual mahal dikit dong Dini, jangan pegang - pegang gitu."

"Aduh, Bunda. Pak sudah ya." Andini memohon sedangkan Andre malah tertawa bahagia.

"Hahaha. Nanti masih mau ngobrol sama Bunda dan Ayah." kata Andre.

"Iya Dini, Bunda mau kenal Andre."

"Aduh Bunda, sudah ya Andini mau pulang."

"Nak Andre, GM itu apa ya. Bunda gak reti ( tau)."

"Apa itu artinya." Andre melihat ke Andini untum mengartikan bahasa jawa.

"Maksudnya gini Nak Andre, Bunda gak tau apa itu GM." jelas Ayah.

"Oh gitu ya Bun hehehe.. Maaf ya Bunda dan Ayah Saya gak paham bahasa jawa."

"Iya gak papa, Bunda aja ke bawa sering ngomong bahasa jawa."

"Sebelumnya maaf Bunda tau Saya darimana." sambil melirik ke Andini, sedangkan yang di lirik hanya diam saja pasrah.

"Itu kemarin, katanya Andini jatuh terus kata Anang yang kebetulan transit ke Jakarta menengok Andini ke kos kata satpam di kosnya Andini pulang diantar oleh seorang laki-laki. Ya kata Andini Dia GM di kantornya.

"Apa mungkin itu Saya Bunda."

"Ya mungkin saja, Dini kalau deket sama cowok gak pernah lebih dari satu."

"Aduh, Bunda." Andini mengusap kasar mukanya sedangkan Andre hanya tersenyum melihatnya.

"Tapi benar Kamu kan Nak Andre, Bunda gak salah orang. Awas aja kalau Andini dekat sama banyak cowok di jakarta."

"Iya Bunda itu Saya." Andre sambil tersenyum melihat keputusasaannya Andini.

"Terus apa itu GM, Nak Andre."

"Itu hanya sekedar pemimpin divisi sebuah tim Bunda." kata Andre merendah.

"Oh gitu ya hehehe, Maaf ya Nak Andre Bunda gak paham." Bunda nurut aja di bohongi Andre, sedangkan Ayah yang paham hanya tersenyum di belakang Bunda.

"Nggak Bun, Bunda Andre mau bicara serius boleh."

"Bicara saja Nak Andre."

Andini mendengar itu langsung menatap ke Andre dan memohon untuk tidak bicara.

"Pak, sudah jangan."

Andre hanya tersenyum melihat reaksi Andini.

"Begini Bun, Saya ingin melamar menjadi menantu Bunda, apa ada kesempatan untuk Saya Bun."

Andini mendengar itu hanya diam dan melongo tak percaya Andre langsung meminta kepada kedua orangtuanya.

"Ha... kalau kesempatan ada anak Andre tapi kalau untuk diterima terserah itu yang ada di sebelah Kamu." Bunda dan Ayah kaget ada seorang laki-laki yang langsung Ingin melamar menjadi menantunya.

"Kalau serius main kesini Nak Andre, main catur dulu sama Ayah."

"Aduh... Ayah." Andini kembali mengusap kasar wajahnya.

"Di tunggu Pak, insyallah secepatnya Saya ke semarang."

"Kami tunggu Nak Andre." jawab Ayah dan Bunda.

" Maaf Bunda dan Ayah. Saya akhiri dulu, Saya minta ijin mau ngantar Andini pulang kelihatan sudah capek sekali."

"Baik Nak Andre, hati - hati di jalan."

"Baik Bunda, Ayah. Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Dan akhirnya video call pun berakhir HP dikembalikan ke Andini yang sudah terlihat pasrah.

"Ini HP nya, ayo pulang Saya antar."

" Memang harus begitu." Andini menerima ponselnya kemudian melangkah keluar dengan lemas dan tak ada daya lagi mau berdebat dengan Andre, jadi Dia memilih diam, sedangkan Andre tersenyum bahagia.

#####

Selamat membaca, Pembaca Novel Andini yanh selalu setia ☺☺☺

Jangan lupa like, koment dan votenya

Terpopuler

Comments

Hamzasa

Hamzasa

good job andre...

2021-03-09

2

resia

resia

aku suka gaya kamu andre 👍

2021-01-26

3

Siti Johariyah

Siti Johariyah

aq sukaa...wlpun kliatan to the poin.
baru knal sbntr trs ngajak nikah.
lngsng ngmong ke ortu langsung lagi😁

2020-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Pertama Kerja
2 Pantry
3 Terima Kasih !!!
4 Pecel Lele
5 Siapa Namanya...?
6 Satu Titik Terang
7 Mengintrogasi
8 Ancaman
9 Makan Siang
10 Penyelamat
11 Melindunginya
12 Aura
13 Ceramah Keluarga
14 Khawatir
15 Penyiraman
16 Mama.???
17 Bolehkah Aku menjadi Suami Mu
18 Melamar menjadi menantu.
19 Tentang Rasa
20 Doa Ku
21 Pantry GM
22 Asal Kau Bahagia
23 Calon Mertua
24 Pulkam
25 Kereta
26 Yang di Khawatirkan LUPA
27 Keinginan Mama Andre.
28 Perang dingin Aura dan Wahyu
29 Melamar ???
30 Abang..
31 Will You Marry Me
32 Jodoh
33 Kopi bikin Kangen
34 Biar Nggak Kangen
35 Satpam, waspada !!!
36 I Love You
37 Antar laki - laki
38 Hutang Penjelasan
39 PMS
40 Cafe
41 Penghuni lantai 9
42 Jaga Dia Untuk Ku
43 Bawel yang Ngangenin
44 2 Kubu saling Serang
45 Bayi Besar
46 Es Kim
47 Malam
48 Masih Butuh Waktu
49 BT
50 Mudah Merajuk
51 Damai
52 Gamsahabnida
53 Cemburu...
54 Persiapan
55 Godaan
56 Khawatir
57 Coklat pembawa Kebahagiaan
58 Apa lagi Ini
59 Penjelasan
60 Damai
61 Aurla Plincesss
62 Lihat Dosa Nggak di Lihat Mubazir
63 Pak De Anang
64 Aku menunggu Bang
65 BUCIN
66 H-1
67 Engagement Andre dan Andini
68 SAH
69 A Thousand Year
70 Sama aja Nggak Pakai, Kalau Pakai itu
71 Malam Ini Belum
72 Gadis dan Perjaka
73 Cucu Lagi
74 Remuk Redam
75 Makan malam
76 Semakin Cinta
77 Ada - ada aja
78 Terciduk
79 Home Again.
80 Keluarga Kecil Bahagia
81 Kehangatan Keluarga
82 Kami Bahagia dan akan selalu Bahagia
83 Mari saling memaafkan
84 Back To Office
85 Pulang Malam
86 Cerita Malam
87 Agenda Baru
88 Milik Mu Selamanya
89 Jangan Reuni
90 Rahasia terungkap
91 Musnahkan
92 Dia Milik Ku
93 Pujilah Istri Mu
94 Mulut Pedas... Apa kepedesan
95 Cerita atau hukuman
96 Kita yang tahu Kebahagiaan Kita
97 Welcome Bali
98 Tak biasanya
99 Kangen Aura
100 Ceramah Bunda
101 PROMO NOVEL BARU .... CUPLIKAN MENTARI
102 Aneh.. Istri Ku
103 Martabak Telur
104 Gendut ya
105 Posiitif
106 Riko Kepo
107 Istri Ku Cantik
108 2 kantung Janin
109 Sup Daging
110 PROMO YA KAK
111 Maafkan ya
112 Mobil mewah rasa angkot
113 kebahagiaan Ayah dan Bunda
114 Berbakti kepada Mertua
115 Kejutan untuk Ayah dan Bunda
116 Kebahagiaan Bersama
117 Ikut Nenek
118 Kemanjaan Andini
119 Suami Siaga
120 Kontraksi
121 Baby Twins
122 Baby Azzam dan Azzura
123 Gantengnya dari Papanya lah
124 Lihat Dedek Aura
125 Harta Yang paling berharga adalah Keluarga
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Hari Pertama Kerja
2
Pantry
3
Terima Kasih !!!
4
Pecel Lele
5
Siapa Namanya...?
6
Satu Titik Terang
7
Mengintrogasi
8
Ancaman
9
Makan Siang
10
Penyelamat
11
Melindunginya
12
Aura
13
Ceramah Keluarga
14
Khawatir
15
Penyiraman
16
Mama.???
17
Bolehkah Aku menjadi Suami Mu
18
Melamar menjadi menantu.
19
Tentang Rasa
20
Doa Ku
21
Pantry GM
22
Asal Kau Bahagia
23
Calon Mertua
24
Pulkam
25
Kereta
26
Yang di Khawatirkan LUPA
27
Keinginan Mama Andre.
28
Perang dingin Aura dan Wahyu
29
Melamar ???
30
Abang..
31
Will You Marry Me
32
Jodoh
33
Kopi bikin Kangen
34
Biar Nggak Kangen
35
Satpam, waspada !!!
36
I Love You
37
Antar laki - laki
38
Hutang Penjelasan
39
PMS
40
Cafe
41
Penghuni lantai 9
42
Jaga Dia Untuk Ku
43
Bawel yang Ngangenin
44
2 Kubu saling Serang
45
Bayi Besar
46
Es Kim
47
Malam
48
Masih Butuh Waktu
49
BT
50
Mudah Merajuk
51
Damai
52
Gamsahabnida
53
Cemburu...
54
Persiapan
55
Godaan
56
Khawatir
57
Coklat pembawa Kebahagiaan
58
Apa lagi Ini
59
Penjelasan
60
Damai
61
Aurla Plincesss
62
Lihat Dosa Nggak di Lihat Mubazir
63
Pak De Anang
64
Aku menunggu Bang
65
BUCIN
66
H-1
67
Engagement Andre dan Andini
68
SAH
69
A Thousand Year
70
Sama aja Nggak Pakai, Kalau Pakai itu
71
Malam Ini Belum
72
Gadis dan Perjaka
73
Cucu Lagi
74
Remuk Redam
75
Makan malam
76
Semakin Cinta
77
Ada - ada aja
78
Terciduk
79
Home Again.
80
Keluarga Kecil Bahagia
81
Kehangatan Keluarga
82
Kami Bahagia dan akan selalu Bahagia
83
Mari saling memaafkan
84
Back To Office
85
Pulang Malam
86
Cerita Malam
87
Agenda Baru
88
Milik Mu Selamanya
89
Jangan Reuni
90
Rahasia terungkap
91
Musnahkan
92
Dia Milik Ku
93
Pujilah Istri Mu
94
Mulut Pedas... Apa kepedesan
95
Cerita atau hukuman
96
Kita yang tahu Kebahagiaan Kita
97
Welcome Bali
98
Tak biasanya
99
Kangen Aura
100
Ceramah Bunda
101
PROMO NOVEL BARU .... CUPLIKAN MENTARI
102
Aneh.. Istri Ku
103
Martabak Telur
104
Gendut ya
105
Posiitif
106
Riko Kepo
107
Istri Ku Cantik
108
2 kantung Janin
109
Sup Daging
110
PROMO YA KAK
111
Maafkan ya
112
Mobil mewah rasa angkot
113
kebahagiaan Ayah dan Bunda
114
Berbakti kepada Mertua
115
Kejutan untuk Ayah dan Bunda
116
Kebahagiaan Bersama
117
Ikut Nenek
118
Kemanjaan Andini
119
Suami Siaga
120
Kontraksi
121
Baby Twins
122
Baby Azzam dan Azzura
123
Gantengnya dari Papanya lah
124
Lihat Dedek Aura
125
Harta Yang paling berharga adalah Keluarga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!