"Sombong amat, untung cakep." batin Andini saat meninggalkan ruangan Andre.
Dini kini sudah berada di ruang kerjanya, dan masih ada rasa dongkol di hatinya.
" udah dibilang pegawai pantry ketemu orang sombong amat."
"Hai, ngelamun aja gimana setelah dari lantai sembilan." Miss Lina buyarkan lamunan Andini.
"Dia siapa sih Miaa, sombong sekali ada orang masuk lihat aja gak."
"Kamu masih enggak tahu siapa dia."
"Gak." jawab Dini singkat.
"Aduh Dini, lihat cowok secakep Dia masih nggak tahu siapa. Kamu nggak lihat tuh tulisan di ruangannya."
"Gak. Emang siapa Miss."
" Aduh punya temen kok lemot gini ya."
" Dia orang penting ya Miss."
"Jelas pentinglah Dini, kalau bukan orang penting gak mungkin di lantai itu. Itu kan khusus GM."
"GM. jadi orang tadi di GM disini."
"Heem, baru ngeh sekarang."
"Tapi sombong Dia Miss." Andini sambil berbisik-bisik.
"Wajarlah pimpinan, biasa kayak gitu. Awas jangan naksir Dia, banyak netizen di sini bisa - bisa Kamu di kroyok sama mereka."
"Ihh, Serem."
"Hahahaha, tapi kamu beruntung bisa buatin kopi Dia."
"Beruntung apanya Miss, Apes iya masak aku dibilang pegawai pantry."
"Hahahaha, cocok kayaknya." tawa Miss Lina.
"Puasin ketawanya Miss."
"Kamu lucu Andini, semoga berjodoh sama dia hahaha."
"Miss Lina apaan sih."
~Andini PoV~
"Bisa buatkan Saya kopi."
Suara laki-laki itu membuyarkan pikiranku saat menikmati minum di tanganku.
"Sepertinya aku pernah melihatnya." batin Ku.
Ah..benar aja dia laki-laki yang waktu itu bawa mobil sportnya Bos di sini sepertinya.
Ya karena karyawan baru di sini dan tak mau ada masalah akhirnya ku buatkan lah kopi dan Ku antarkan ke lantai 9.
Kedatangan Miss Lina ke pantry membuatku kaget dan dia bertanya "buatin kopi untuk siapa."
Akuu jawab saja "Seorang Bapak bapak masih muda dan suruh nganterin ke lantai 9."
Aku kaget saat melihat reaksinya. siapa dia sebenarnya sepertinya lantai 9 tempat yang angker pikirku.
Aku semakin penasaran tapi juga ada rasa takut haruskah aku antar ke sana. Dengan keberanian yang tersisa akhirnya tetap kuantar kopi itu ke lantai 9.
Sampai di lantai 9 yang kelihatannya ada dua ruang dan seorang wanita cantik yang duduk di meja depan di ruang yang terbuka.
Aku bertanya kemana kopi ini Ku antar ternyata harus masuk ke ruang apa Andre.
"Mimpi apa Aku semalam, Pagi - pagi dapat jabatan baru pegawai pantry." batinku setelah mendengar jawaban dari cewek cantik itu.
Aku masuk ke ruangan Pak Andre dan sampai saat itupun aku belum tahu siapa itu pak Andre aku. Tanpa Dia melihatku hanya berkata " taruh aja di meja." dengan masih memandangi laptopnya.
"Tidak bisa berterima kasih apa itu orang." batinku.
Setelah meletakkan kopi itu di atas meja aku permisi dari ruangannya dan lagi Dia hanya berkata "Heem." tanpa melihatku.
"Ya sudahlah nasib karyawan bawahan." batin ku sambil meninggalkan ruangannya dan menuju tempat kerjaku.
Setelah sampai di tempat kerjaku Miss Lina bertanya lagi dan setelah itu baru aku tahu ternyata pak Andre itu adalah GM di perusahaan ini.
"Masih muda sudah jabatan GM. Pantas aja banyak yang mengincar kayak cerita Miss Lina." pikirku.
Kemudian Ku lanjutkan lagi pekerjaanku dengan fokus tak perlu pikirkan apa yang sudah terjadi tadi.
~Andre PoV.~
Pagi ini terasa sibuk sekali.
Aku harus berangkat pagi untuk menyelesaikan dokumen yang digunakan untuk meeting nanti siang.
Setelah sampai di perusahaan Ku lihat seorang gadis yang sedang membeli nasi bungkus dari seorang ibu paruh baya.
"Tak seperti biasanya ada karyawan di sini yang mau membeli penjual yang ada di pinggir jalan." batin Ku sambil memandanginya dari dalam mobil.
Setelah selesai dia masuk ke dalam perusahaan ternyata memang benar dia karyawan di sini mungkin karyawan baru karena aku belum pernah melihatnya.
Karena terburu-buru di pagi hari ini belum sempat aku minum kopi dan terasa mata ini sangat mengantuk tadi malam juga tidur larut malam.
Aku putuskan untuk ke ruang pantry dan kopi, karena sepagi ini pasti pegawainya juga belum datang.
Ku langkahkan kakiku menuju pantry dan kulihat gadis tadi yang ada di depan sedang duduk dan minum 1 gelas air putih.
"Bisa buatkan Aku kopi." kataku kepadanya.
Ya seperti kaget dan tersentak melihat ku datang tiba-tiba.
Kemudian Dia dengan sigap terus berdiri dan memberi hormat kepada Ku. Mungkin dia tahu kalau aku pemimpin di perusahaan ini.
Katanya dia bukan pakai pantai dia ke sini juga hanya untuk minum.
Tapi aku tak berpikir panjang gak mungkin Aku buat kopi sendiri hanya ku terima tawaran dia untuk membuatkannya untukku dan menyuruhnya untuk mengantarkan lantai 9.
Kemudian aku segera naik ke lantai 9 karena ingin segera menyelesaikan pekerjaan yang harus segera untuk meeting siang ini.
Ku titip pesan kepada sekertaris Ku Lusi Jika ada yang mengantar kopi suruh masuk saja.
Tak begitu lama dia datang dengan membawa segelas kopi yang aku minta tadi. Karena begitu pentingnya pekerjaannya hingga aku tak menyapanya hanya memintanya menaruh di meja saja.
Mungkin dia juga merasa tidak enak dan kesal kepadaku yang tanpa bilang terima kasih atau sekedar bertanya namanya dan dia akhirnya pamit dan keluar dari ruangan ku dan hanya kulihat bagian belakang tubuhnya meninggalkan ruangan Ku.
Mata ini terasa semakin mengantuk akhirnya Ku minum kopi yang telah dia buatkan yang ditaruh di meja tadi.
"Enak sekali kopinya." ucap Ku setelah Aku coba kopi itu.
Ada penyesalan sedikit dalam hatiku karena tak menyapanya dan lebih parahnya tanpa ucapan terima kasih karena dengan kopi ini Saya menjadi lebih semangat untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
~Author PoV~
Hari ini memberikan pengalaman baru bagi Andini. Masih ada rasa kesal dalam diri Andini apakah seorang pemimpin itu harus sombong seperti dia.
Tapi apa daya Andini hanya karyawan biasa, dan masih baru juga. Dia juga berharap semoga kopi yang dibuatkan tidak mengecewakannya walaupun tanpa ucapan terima kasih Ikhlaskan lah.
"Amal Andini." batin Dia.
Sore ini Dia pulang dengan menggunakan ojek online kembali, Dia menunggu pesanan ojeknya di depan kantor.
Saat menunggu melintas sebuah mobil sport yang dikendarai oleh Andre.
" Sepertinya itu mobil Pak Andre." pikir Andini.
Saat melintas di depan Andini mobil itu hanya berlalu.
"Ya Bos biasalah." Ucap Andini.
Tak begitu lama datanglah ojek online pesanannya. Dilakukannya ojek online tersebut menuju kosan sederhana dimana Andini tinggal.
"Terima kasih Pak, ini ongkosnya."
"Baik Mbak, terima kasih kembali."
Sebelum masuk ke dalam kosan Andini mampir di warung pecel lele langganannya untuk membeli makan malam karena jika sudah di dalam kosan Dia malas sekali untuk keluar.
Tanpa sadar ada sebuah mobil yang mengamati Andini dari jauh.
#####
Hai pembaca semua,, jangan lupa dukungannya ☺☺☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
resia
awas jth cinta ntar di intip trs
2021-01-26
1
tinny suartini
maksud nya apa coba bpk GM ngintip2 andini
2021-01-03
2
Chairani Fatimah
lanjut aza
2020-11-06
1