~Andini PoV.~
Siang ini Aku istirahat terlambat karena pekerjaan lumayan menguras waktu. Ku lihat jam sudah menunjukkan pukul 13.00.
"Aku belum sholat dhuhur, aduh lapar juga. Sholat dulu aja terus makan." kata Ku sambil mematikan komputer Ku.
Ku lihat Miss Lina dan Kak Ari belum kembali ke ruangan lalu aku putuskan saja untuk ke masjid melaksanakan salat dhuhur.
Setelah selesai melaksanakan salat Dhuhur aku bermaksud untuk ke kantin mencari makan siang.
Tetapi saat aku ingin mengambil sepatu dan memakainya ada seseorang yang memanggilku.
"Andini."
Aku mencari sumber suara yang memanggilku ternyata ada seorang laki-laki yang sedang berdiri di hadapanku.
"Pak Andre." batin Ku.
"Ya Pak, Saya."
Jawab Ku berlagak membodohi seakan tidak tahu. Lalu dia berkata lagi,
"Siapa lagi kalau bukan Kamu, di sini cuma ada Kamu."
Aku pun celingak-celinguk lihat kanan-kiri siapa tahu ada orang lain yang bernama Andini di sekitarku. Tetapi memang ternyata aku yang dimaksud oleh Pak Andre.
"Ayo ikut Saya." kata Pak Andre.
Dalam hatiku mau diajak kemana aku ini jangan cari masalah Andini.
Tetapi Andre malah mengajak aku makan siang.
"Ikut Saya, makan siang." katanya.
Aku hanya diam dalam hatiku haruskah senang atau sedih. Tetapi kemudian keluar begitu saja dari mulut ku sebuah penolakan.
"Nggak mau Pak Saya takut nanti netizen di sini keroyok Saya lagi ". Dia heran mendengar alasan Ku.
" Netizen apa." katanya.
Dalam hatiku Aduh Bapak satu ini kurang gaul, " cakep tapi gak gaul sih Pak atau memang cuek padahal banyak cewek cantik di sini yang memperhatikannya."
Kemudian Aku jelaskan kalau netizen itu adalah penggemar Pak Andre di kantor ini bisa-bisa nanti Saya di keroyok gara-gara terciduk makan siang bersama Pak Andre.
Tetapi pak Andre tidak mengurungkan niatnya sama sekali malah membuat ancaman kepada Ku kalau masih ingin bekerja disini ikut saya makan siang.
"Aduh, taruhannya impian Ku ini." batin Ku.
Akhirnya dengan terpaksa Saya mengikuti Pak Andre untuk makan siang. Dengan berjalan sambil melihat kanan kiri takut ada yang diam-diam memotret bisa habis saya besok jadi bahan gosip.
"Wao, mobilnya bagus banget. Yakin nih Aku naik ini." batin Ku diam sambil memandangi mobil sport itu.
Kemudian suaranya mengagetkanku.
"Ayo masuk."
Aku hanya bisa menjawab, "Iya Pak."
Aku masuk kedalam mobilnya Ternyata enak juga naik mobil mahal. Pak Andre melajukan mobilnya entah menuju kemana Aku hanya berdoa di dalam hati semoga tidak terjadi apa-apa.
Kemudian mobilnya berhenti di sebuah restoran yang terbilang cukup bagus dan mewah. Aku mengikuti langkahnya dari belakang Dia, Kita berdua hanya saling diam tak berkata apapun semenjak di dalam mobil.
Tiba-tiba saja langkah pak Andre berhenti mendadak dan itu membuatku menubruk punggungnya dan jidatku terasa sakit sekali.
Ku lihat raut mukanya seperti menahan tertawa, Namun bukan Pak Andre namanya jika tidak bisa menyembunyikannya dengan tatapan mata tajamnya.
Ku usap jidatku yang terasa sakit karena menubruk punggung Pak Andre. Melihat saya kesakitan Dia malah menyalahkan saya, Kenapa saya tidak berjalan disampingnya.
"Hello, eang aku pacarnya harus bersampingan dengan dia." pikir ku.
Dia terus menatapku dengan tajam dan tiba-tiba menarik tanganku untuk berjalan di sampingnya. Refleks aja aku hempaskan tangannya emang Akj cewek apaan main tarik aja kasar lagi."
Kemudian Dia minta maaf dan dengan lembut bicara jika aku berjalan saja di sampingnya. Ku ikuti saja lah daripada makin panjang urusannya gak selesai-selesai.
Kami berdua sudah duduk di dalam restoran Aku tak tahu entah apa yang sudah dipesan olehnya, tiba-tiba saja ada beberapa menu yang sebenarnya menurutku terlalu banyak untuk porsi dua orang sudah terhidang di atas meja.
Aku tanya." Siapa yang akan menghabiskan ini."
"Kamulah" katanya.
"Emang Aku serakus itu." batin Ku ya walaupun perut Ku terasa lapar sekali.
Kemudian Ku lihat ia melahap makanannya ternyata porsi makannya banyak juga atau mungkin karena beban kerja.
Kita selama makan hanya diam tak ada bicara hanya suara sendok dan garpu yang sekali terdengar.
Setelah selesai makan dia mengatakan
"Ini sebagai ucapan terima kasih Saya karena kamu sudah dua kali membuatkan saya kopi dan memberi sarapan Saya roti."
Mendengar ucapan itu hatiku seperti berbunga - bunga. Cuma gara-gara kopi dan roti satu bungkus aku diajak makan siang sama Bos mimpi apa semalam.
Kemudian ku jawab "saya ikhlas membuatkan kopi Bapak."
Namun dia juga menjawab "Saya juga ikhlas ngajak kamu makan siang."
Wah seperti diguyur air bunga di atas kepalaku.
Setelah selesai makan Aku mau meminta nya untuk segera kembali ke kantor, karena Aku nggak mau jadi bahan gosip seluruh karyawan yang ada di kantor.
Tetapi dia malah menolak keinginanku untuk segera kembali ke kantor. Katanya "siapa yang berani menggosipkan diri bukan berhadapan dengannya."
"What, Aku siapanya Dia." pikir Ku makin tak normal ini otak.
Dia juga mulai kepo tentang asal-usul diriku dia bertanya saya dari mana asalnya. Ya bukan Andini kalau tidak bisa melucu padahal baru bicara dengan Bosnya.
Aku jawab semua pertanyaan dia kemudian Aku berpikir ini bagaimana agar segera kembali ke kantor akhirnya aku keluarkan drama.
"Ahh, susah ngomong sama Bapak. Sekarang balik Pak saya mohon. Saya di Jakarta ini sendirian keluarga saya jauh tujuan pertama Saya kerja di kantor saya ingin membahagiakan kedua orang tua Saya. Dan Saya nggak mau cari masalah." Drama yang Aku buat cukup menyentuh hatinya.
Pak Andre menatap Ku dengan lekat seperti tak tega dengan apa yang sudah Ku ucapkan.
Namun diluar dugaan Ku, Pak Andre malah mengucapkan sesuatu yang membuat saya bingung
" Kalau begitu kamu hanya butuh selalu di samping Saya, maka Mereka semua tidak akan mencari masalah dengan Mu."
Aku hanya melongo dan mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh Pak Andre
" Apa dia mau nembak aku. Aduh sadar Dini." pikir Ku.
Kemudian ku jawab dengan basa-basi saja "Maksud Pak Andre. Saya nggak paham."
Setelah mendengar jawaban saya, Pak Andre seperti salah tingkah kemudian berdiri dan mengajak Ku meninggalkan restoran itu.
Kemudian Ku ikuti langkah kakinya dari belakang namun tiba-tiba dia berhenti kembali. Untung saja aku sudah mengantisipasinya dengan menjaga jarak.
Ternyata dia berhenti untuk meminta ku berjalan disampingnya kembali seperti tadi waktu datang.Ku ikuti saja lah daripada lama dan aku ingin segera kembali ke kantor.
Sesampainya mobil parkir di basement aku segera membuka pintu mobil dan melangkahkan kakiku masuk ke dalam kantor.
Pak Andre memanggilku dan memintanya untuk masuk ke dalam bersama Dia. Jelas aku tolak mentah-mentah dan Aku tak melihat Dia ke belakang lagi terus saja langkahku menuju ruangan ku.
Masalah ternyata belum selesai setelah sampai kantor aku harus menghadapi integrasi dari Miss Lina.
Saat aku bingung harus menjawab apa pertanyaan Miss Lina untuk saja Bu Ira datang dari belakangku dan memberikan alasan kalau Aku tadi disuruh mengantar dokumen olehnya.
Terima kasih Bu Ira ku tatap wajahnya dan berkembang senyum di bibirnya. Seperti ingin kupeluk Bu Ira sudah menyelamatkanku..
#####
Netizennya Andini siap - siap ya...
Kasih dukungan dong, biar Author semangat UP ini. ☺☺☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
HIN Aviation
malah jadi hilang feelnya mba.... kalo diulang2 terus
2024-08-20
0
Nur Widowati
iya saja setuju ...jangan diulang2...malah gak fokus bacanya
2021-09-28
3
Syafur Ramdhani
maaf Thor kalau bisa jangan di ulang" Thor nulisnya jadi kehabisan Kouta yang bacanya Thor bagus banget ini novelnya
tp,ya itu kalau bisa jangan di ulang" terus jadi pusing bacanya,🤦🤦🤦🤦🙏🙏🙏🙏
2021-07-09
1