~Andre PoV.~
Pagi ini Aku buru - buru sekali karena mendapat telepon dari direksi kalau ada masalah dengan cabang.
Saat sampai di kantor ternyata lift yang biasa di gunakan sedang perbaikan terpaksa harus memakai lift bersama karyawan lainnya.
Aku melihat pintu lift akan menutup kemudian dengan cepat Ku pencet kembali tombolnya hingga membuat pintu lift terbuka kembali.
Saat terbuka Ku lihat Dia. Iya Dia perempuan yang Ku suka kopi buatannya, namun Dia sedang asyik ngobrol dengan seorang pria yang kelihatannya sangat akrab.
Begitu Aku ikut satu lift dengan mereka tak ada lagi obrolan antara Mereka mungkin sungkan karena ada Aku.
Lift terbuka saat sampai di lantai 4, laki-laki itu permisi kepada Ku untuk keluar. Sebenarnya aku mendengar kalau dia bilang "Kami permisi, keluar di sini Pak." Namun Aku sengaja bergeser ke depan Perempuan itu hingga akhirnya Dia bersuara .
"Maaf Pak, Saya permisi untuk keluar."
Ku geser guna untuk memberi jalan kepada Nya jalan keluar.
Saat Ia ingin melangkah refleks Aku bertanya. "Siapa Namamu."
Mungkin kedengarannya sedikit kaku di telinganya karena melihat ekspresinya yang begitu datar menatap Ku.
"Andini." singkat saja jawaban dari Dia.
Namun membuat senyum Ku berkembang dan Ku amati dirinya hingga pintu lift tertutup kembali.
"Kenapa dengan Ku ini, rasanya bahagia sekali kalau lihat Dia." pikir Ku hingga tak sadar pintu lift sudah terbuka di lantai 9.
"Pak Andre, kenapa melamun." Suara Bu Ayuk membuyarkan lamunan Ku tanpa Aku menjawab langsung saja masuk ruangan.
Bu Ayuk merupakan Manager di perusahaan yang posisinya kuat karena Ayahnya direksi di sini. Dia selalu saja menampakkan perhatiannya kepada Ku namun tak sedikitpun Aku tergoda olehnya.
Aku tak suka perempuan yang hanya mengandalkan kecantikannya untuk mendapatkan segala sesuatu yang di inginkan nya.
~Author PoV.~
Andre hari ini disibukkan dengan permasalahan yang ada di cabang sehingga dia harus selalu mengecek email yang masuk.
Andre tampak sibuk sekali membaca setiap email yang masuk untuk mencari sumber permasalahannya.
Tanpa Dia sadari ternyata Bu Ayuk sudah masuk ke dalam ruangannya dan duduk di sofa.
"Sibuk sekali Pak sepertinya, sudah waktunya makan siang ini. Mari kita makan siang dulu."
"Sejak kapan Bu Ayuk di situ." tanya Andre.
"Sekitar 15 menit yang lalu Pak Andre Anda sampai tidak memperhatikan saya duduk disini." goda Bu Ayuk dengan sikap manjanya dan pakaian seksi.
" Maaf Bu Ayuk saya harus menyelesaikan ini. Jadi silakan Anda keluar makan siang dahulu."
Akhirnya Bu Ayu pun keluar dengan muka kesal karena mendapat penolakan dari Andre.
" Awas aja kamu ngantri takkan pernah ku lepaskan." gerutu Bu Ayuk saat meninggalkan ruangan Andre.
Andre masih saja serius dengan pekerjaannya sehingga waktu menunjukkan hampir pukul 1 siang.
"Aku belum sholat Dhuhur." gumamnya.
Akhirnya Andre pun memutuskan untuk pergi ke masjid yang ada di kantornya sekalian untuk mencari makan siang karena perutnya sudah meronta-ronta.
Memang perusahaan ini menyediakan fasilitas yang sangat lengkap dari tempat ibadah, kafetaria ,kantin hingga pantry yang lengkap dengan semua perlengkapan itu juga yang membuat Salah satu alasan Andini Kenapa masih kerja di sini.
Andre melangkahkan kakinya masuk ke masjid untuk menunaikan salat Dhuhur. Setelah selesai Dia keluar dan berencana untuk mencari makan siang.
Saat ingin melangkahkan kakinya Dia melihat sosok perempuan yang tadi pagi ia lihat. ya siapa lagi kalau bukan Andini yang baru saja keluar dari dalam masjid.
"Andini." sapa Andre.
Andini menoleh mencari sumber suara yang memanggilnya, ternyata seorang aki-laki yang sedang berdiri di depannya.
"Saya Pak." jawab Andini.
"Iya.. Kamu kan namanya Andini. Lagian di sini cuman ada kamu ada yang lain." ucap Andre.
"Oh Iya ya Pak. Ada apa Pak."
"Ikut Saya."
"Kemana Pak, Maaf ya nggak bisa ikut dengan orang Kalau tidak ada tujuan yang jelas."
"Ikut saya makan siang."
"Nggak mau Pak Saya takut nanti netizen di sini keroyok Saya lagi "
"Netizen. Apa.!"
"Ya netizen para penggemar Bapak. Masak Bapak gak tau." Andini nerocos saja lupa bicara sama siapa Dia.
Sedangkan Andre merasa bingung dengan apa yang diucapkan Andini.
"Saya tidak menerima penolakan, ayo ikut. Urusan netizen atau apa itu urusan Saya. Kalau masih mau bekerja di sini Mereka harus Diam."
Andini mendengar ucapan Andre hanya diam terpaku, betapa tidak suaranya tegas dan menakutkan belum lagi cara Andre bicara sedingin Kutub Utara.
"Kenapa melamun, ayo ikut Saya."
"Tapi ini jam kerja Pak, nanti Saya di marahi Bu Ira."
"Bu Ira urusan Saya dan Saya tidak akan menerima penolakan dari Kamu lagi kalau masih mau bekerja di sini." terpaksa Andre mengeluarkan senjatanya mengancam.
"Ba.. Baik Pak, tapi Kita mau kemana."
"Ikut Saya saja gak mungkin Saya nyulik Kamu."
Andini mengikuti langkah Andre dari belakang menuju parkiran mobil Andre di basement.
"Ayo masuk."
"Ta..ta..tapi Pak. Maaf ini ya, Saya bukan cewek yang gampang di ajak kemana saja."
"Saya tau, dan Saya gak mungkin ngajak Kamu macam - macam. Ayo masuk sebelum di lihat orang."
Andini dengan perasan ragu akhirnya mengikuti kemauan Bos Nya karena ancamannya kerjaan yang Dia impikan.
"Baik Pak." Andini masuk mobil.
Kemudian Andre melajukan mobilnya menuju sebuah restoran untuk makan siang bersama Andini. tapi tanpa mereka berdua sadari ada sepasang mata yang mengamati dan mengambil foto kebersamaan mereka.
"Rasakan besok kamu dasar cewek murahan."
ancam wanita tersebut.
#####
Ayo para netizen Andini segera tinggalkan jejaknya. ☺☺☺☺☺...
Dukung Author biar tambah semangat UP terus 😁😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
tinny suartini
lanjut deh...
2021-01-03
1
Chairani Fatimah
lanjut aza lah
2020-11-07
1
Siti Johariyah
bacanya sambil was" niih...
jngn buat dini sediih donk pliiiss..
2020-11-06
1