"Taa tadii" ucap anna berbata bata.
"Tadi kenapa hmm???" tanya zen lagi melembut.
"Tadi aku terpleset di kamar mandi sewaktu dikampus dan tanganku terbentur kran air, jadi gini deh" ucap anna gugup , pasalnya baru pertama kali zen mempertanyakan seserius ini .
"Benarkah??? Apa kamu tak sedang membohongiku???" tanya zen menatap curiga.
"Tentu saja tuan" ucap anna gugup.
"Yasudah , selesai makan akan kuobati lukamu" ucap zen santai .
"Ahhb iyaa " ucap anna sedikit terkejut dengan ucapan zen, mengobati lukanya ???apa dia juga akan menyentuhku??? Batin anna terlihat tersenyum gembira.
Benar kata zen, selesai makan zen bergegas menuju kotak penyimpanan obat dan mengambil salep.
Dengan penuh hati hati zen mengoleskan salep dengan lembut.
Anna terus saja memperhatikan perlakuan zen.
Tampan sekali batin anna terus memandangi wajah zen.
"Selesai" ucap zen kemudian memandang wajah anna, anna segera memalingkan wajahnya , takut zen tahu kalau anna sedari tadi memperhatikan.
"WAhh iya terima kasih, maaf merepotkan" ucap anna gugup.
"Tak masalah, lain kali berhati hati lah " ucap zen kemudian berdiri.
"Aku ingin ke ruang kerjaku" ucap zen lagi.
"Mau kubuatkan kopi???" tanya anna .
"Boleh" ucap zen manggut manggut.
"Baiklah , masuk lah dulu nanti aku antarkan kesana " ucap anna yang dibalas anggukan oleh zen.
Anna segera kedapur untuk membuatkan kopi.
"Nona , kenapa disini , mau dibuatkan sesuatu???" tanya susi yang tiba tiba datang.
"Aku ingin membuatkan tuan zen kopi, dimana kopinya???" tanya anna.
"Biar saya saja nona yang membuatkan, biasanya saya yang selalu membuatkan kopi tuan" ucap susi nampak sombong.
"Tak perlu, mulai sekarang biar aku saja yang membuatkan, kan juga kewajiban seorang istri membuatkan minum suami?!!" ucap anna tegas dan terlihat raut tak suka dari wajah susi.
"Baiklah nona, kopinya ada di dalam sini dan susunya ada dikulkas" ucap susi dingin.
"Iya terimakasih , istirahat lah , sudah malam , setelah ini aku ingin menemani suamiku diruang kerjanya " ucap anna pamer sambil tersenyum.
"Baik nona" balas susi kemudian berbalik dan terlihat menggepalkan tangan nya.
Anna tampan tersenyum puas akhirnya bisa membuat susi kesal.
Mau bagaimana pun anna merasa cemburu dengan kedekatan susi dan suaminya itu.
Entahlah mungkin anna sudah mulai menyukai zen.
Setelah menghangatkan susu, anna kemudian menyeduh kopinya dengan susu dan tak lupa ditambah gula.
Semoga tuan zen suka batin anna yang tampak girang.
Pasalnya baru pertama kali anna melayani suaminya.
Anna berjalan memasuki ruang kerja zen dengan membawa nampan berisi secangkir kopi.
Terlihat zen sedang membolak balik kan berkas berkas yang ada dimeja nya.
Anna meletakan kopi dimeja zen.
"Minumlah selagi hangat, aku tak tau tuan suka atau tidak dengan kopi buatanku" ucap anna.
Tampak zen melepaskan kaca mata nya kemudian memandang wajah anna dan tersenyum.
"Berhentilah memanggilku tuan, kamu itu istriku bukan pembantu ku" ucap zen kemudian menarik pinggang anna hingga membuat anna jatuh dipangkuan zen.
Anna tampak gugup dan jantungnya berdetak kencang, baru kali ini dia merasa sedekat ini dengan zen bahkan dia duduk dipangkuan zen.
Anna hanya diam ketika zen mulai memeluknya dari belakang dan menghirum aroma lavender ditubuh anna.
"Berhentilah memanggilku tuan dan mulailah memanggilku sayang" ucap zen sambik terus memeluk anna.
"aa aappa????" tanya anna gugup .
Zen kemudian membalik kan tubuh anna hingga membuat anna berhadapan dengan zen.
"Panggil aku sayang mulai sekarang hmmm??!!" ucap zen pada anna yang masih saja menunduk .
"Emm baiklah ... Sa sayang" ucap anna yang masih saja gugup hingga membuat zen tertawa.
Zen membelai lembut rambut anna kemudian memajukan bibirnya dan ******* bibir anna.
Anna tampak terkejut dengan perlakuan zen dan akhirnya dia pun ikut menikmati lumatan bibir zen.
Cukup lama mereka beradu lidah hingga suara ponsel zen menghentikan kegiatan mereka.
"Arghhhhh" ucap zen kesal karena aktifitasnya diganggu, kemudian mengambil ponselnya .
Setelah melihat nama dari si penelepon zen menggurungkan niatnya untuk kesal.
"Aku ingin mengangkat telepon dulu" ucap zen meninggalkan anna, kemudian zen berdiri didepan pintu luar ruangan itu.
Anna masih memandangi zen dari kaca, terlihat zen tampak khawatir dengan si penelepon.
Zen tampak mematikan panggilan kemudian memasuki ruanganya lagi.
Dia nampak terburu buru.
Mengambil kunci mobil yang ada dimeja.
"Aku pergi dulu , ada urusan mendadak, kamu jangan menungguku" ucap zen kemudian berlalu pergi meninggalkan anna diruangan nya.
Urusan mendadak dengan seorang wanita??? Siapa tania sampai ia lebih memetingkan wanita padahal ini juga sudah malam, batin anna tampak kecewa.
Bukan kah tania wanita yang pernah disebutkan zen dalam tidurnya??? Apa dia pacarnya?? Ahh entah lah batin anna menebak nebak sendiri.
Anna berdiri dan keluar dari ruangan zen , sepertinya ia harus tidur lebih awal.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Zen tampak berjalan terburu buru setelah keluar dari lift sebuah apartemen mewah.
Setelah itu zen menekan password pintu sebuah apartemen dan memasuki apartemen itu.
Dilihatnya gadis cantik dengan pakaian seksi sedang duduk disofa dengan memegang segelas wine di tangan kanan nya.
"Berhentilah minum dan berhentilah membuatku khawatir tania!!!" ucap zen tegas kemudian mengambil wine yang dibawa tania.
"Wahhh kau sudah datang??? Duduklah disini sayang, aku ingin memelukmu" ucap tania sambil menepuk nepuk sofa disampingnya.
Zen kemudian menuruti tania dan duduk disamping tania, dan benar saja tania langsung memeluk zen.
"Kamu bertengkar lagi dengan kai??" tanya zen pada tania.
Tania hanya menggelengkan kepalanya.
"Entahlah , aku merasa tiba tiba kau akan pergi meninggalkan ku dan itu membuatku takut" ucap tania mempererat pelukanya.
"Bahkan setelah kau menghubungi ku saja ,aku segera kesini, bagaimana mungkin kau berfikir aku akan meninggalkan mu hmm"ucap zen lembut sambil mengelus rambut tania.
"Entahlah aku hanya takut kamu mencintai istrimu dan melupakan ku" ucap tania manja.
"Sudahlah , istirahat lah , kau pasti lelah, aku akan menemanimu!." ucap zen kemudian mengangkat tubuh tania dan menidurkan dirannjang.
Tania mendekati bibir zen berusaha mencium zen tapi zen malah berpaling wajah.
"Tidurlah hmm , aku akan menemanimu" ucap zen .
"Apa kau tak inginn bercinta dengan ku???"tanya tania kemudian menggalungkan kedua tangan nya dileher zen.
"Aku sedikit lelah dan aku juga tak menyukai sex dengan wanita yang tengah mabuk" jelas zen kemudian melepaskan pelukan tania.
Terlihat raut wajah tania kecewa , tapi dia juga tak ingin memaksa zen , tania cukup tau sifat zen yang tak ingin dipaksa dalam hal apapun.
"Ya sudah , tidurlah disampingku dan jangan pergi selagi aku tidur" ucap tania.
"Tentu saja nona" ucap zen terkekeh.
Tania segera berbaring kemudian memejamkan mata nya hingga tertidur.
Berbeda dengan zen yang masih saja tak memejamkan mata.
Zen masih teringat ciumannya dengan anna , bibir anna manis dan tipis membuat rasa nikmat yang berbeda menurut zen.
Membuat zen ingin melakukan lagi lagi dan lagi.
Haruskah kita teruskan besok batin zen kemudian tersenyum membayangkan bercinta dengan anna.
Sedangkan tania yang ternyata belum tidur merasa heran melihat zen teersenyum sendiri didepan nya.
"Kamu mikirin apa sih zen???" tanya tania yang membuat zen terkejut.
🦌🦌🦌🦌🦌🦌🦌🦌🦌
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Nanda Khusuma
semoga anna tahu siapa zen..
dan pergi ninggalin zen agar ia sadar .. dan aku ingin zen jadi galau plus bucin sama anna..
2022-08-19
2
Rubah Merah
astaga laki oerempuan gk ada yg bener
2022-08-04
0
Sukma Supriatna
rumah tangga yg membagong kn
2022-07-26
0