Lisa tampak terlihat gemetar dan pucat berjalan menuju ruang kerja zen.
Saat lisa sedang ketakutan dikamar karena sindiran zen saat tengah sarapan dimeja makan tadi, lisa memang langsung masuk ke kamar, kira kira apa yang harus dia lakukan , dia benar benar takut jika sampai dipecat , bagaimana dengan nasib keluarganya dikampung ?? Itu lah yang dipikirkan lisa hingga pintu kamarnya terbuka.
"Elo dipanggil keruang kerja tuan" ucap susi sambil bersedekap tangannya.
"Iya " ucap lisa lirih kemudian berdiri dan berjalan keluar.
"Awas kalau sampai berani godain tuan" ucap susi tepat ditelingga lisa kemudian pergi meninggalkan lisa.
Apa dia sudah tak waras,??? Bagaimana mungkin aku berani menggoda tuan disaat aku sudah mendapatkan ancaman tuan zen batin lisa kesal.
Dan sekarang lisa sudah berada didepan pintu ruang kerja tuan zen.
Setelah menarik nafas dalam dalam dan mengeluarkan nya lisa mengetok pintu.
Tokk ... Tokkkk... Tokkk...
"Tuan ini saya , " ucap lisa lirih.
"Masuklah" ucap zen santai.
Lisa kemudiam memasuki ruangan dan mendekati meja kerja zen.
"Apa tuan mencari saya " tanya lisa tampak ketakutan.
" tentu saja , apa kau sudah tau jawaban dari pertanyaaan ku tadi pagi ???" tanya zen dan tetlihat tersenyum menyerigai.
Seketika lisa langsung bersimpuh dihadapan zen dan berlutut dikaki zen.
"Ampun tuan maaafkan saya tuan, tak seharusnya saya mengatakan itu pada nona anna" ucap liss sambil terisak.
"WAhhh jadi kamu sudah mengakuinya sekarang???" ucap zen.
" maafkan saya tuan, tolong jangan pecat saya" ucap lisa sambil terisak.
"Apakah kamu pantas meminta untuk tetap bekerja disini sedangkan kamu saja mengatakan apa yang seharusnya tak kamu katakan" ucap zen tampak menyerigai.
"Maafkan saya tuan, hukum apappun saya tuan, asal jangan pecat saya" ucap lisa sambil terisak.
"Ide bagus, sepertinya aku harus memikirkan hukuman apa yang pantas untuk ****** yang menginggit tuan nya " ucap zen santai.
"Tuan" ucap suara pria yang tampak masuk mendekati zen.
"Kau datang?? sepertinya kamu sedang mendapatkan informasi bagus hingga membuatmu menemui ku" ucap zen pada salah satu bodyguard mata matanya.
"Benar tuan, saya mendapatkan sesuatu " ucap pria itu.
"Lisa sekarang keluarlah,bersihkan badan mu dan pakailah pakaian terbaikmu, segera kesini lagi setelah ini, sepertinya aku mendapatkan hukuman apa yang pantas untukmu" ucap zen pada lisa.
"Bba bbaikk tuan" ucap lisa kemudian keluar dari ruangan zen.
"Jadi apa yang kamu dapatkan kali ini???" tanya zen pada roni nama mata mata kepercayaan zen.
"Ini tentang nona anna " ucap roni .
Zen tampak menaikan satu alisnya.
"Anna???" tanya zen.
"Ya tuan, tadi pagi saya melihat nona anna memasuki sebuah kedai bubur bersama seorang pria dan setelah itu saya mengikuti mereka dan mereka ke arena bermain" ucap roni kemudian memgeluarkan amplop coklat berisi foto foto anna yang terlihat bahagia dengan seorang pria.
Zen melihat satu persatu foto itu ,matanya sudah memerah, amarah sudah memburu nya hingga ia meremas semua foto ditanganya.
"Siapa pria ini" tanya zen lagi.
"Dia adalah rio mantan kekasih nona anna sebelum menikah dengan tuan " ucap roni.
"Apakah kamu sudah menyelidiki identitas pria itu??" tanya zen lagi dengan amarah yang masih menyulut.
"Rio putra aditama anak bungsu dari wisnu aditaama, dia adik dari kaisar aditama suami nona tania " ucap roni tegas.
Roni memang salah satu andalan zen karena ia selalu memberikan informasi yang akurat dan rinci pada zen.
Itulah yang membuat zen menjadikan roni tangan kanannya setelah pang pang.
"Wahhh , apakah ini takdir yang kebetulan" ucap zen tampak tersenyum sinis.
Zen tampak mengangkat ganggang teleponya.
"Kemarilah cepat" ucap zen didalam telepon.
Tak berapa lama susi memasuki ruangan zen.
"Ada yang bisa saya bantu tuan" ucap susi dengan nada genit.
"Pakaikan baju itu untuk lisa dan dandani dia secantik mungkin" ucap zen sambil menunjuk bungkusan yang didalam nya terdapat gaun.
"Untuk apa lisa memakai ini tuan??" tanya susi penasaran.
"Apa kamu masih ingin bekerja disini ??" tanya zen.
"Ten tentu saja tuan" ucap susi lirih.
"segera kerjakan jika kamu masih ingin tetap disini!!!!" ucap zen sedkkit membentak.
"Bba bbaikk tuan" ucap susi kemudian meninggalkan ruangan zen.
Susi segera memasuki kamar lisa , tampak lisa sudah habis mandi dan duduk diranjangnya sedang menangis.
Susi kemudian melemparkan baju yangbia bawa dari ruangan zen kearah lisa.
"Pakai ini dan jangan terus menangis , bukankah harusnya kamu senang bisa dilirik tuan zen" ucap susi ketus.
Lisa segera mengambil baju yang dilemparkan susi dan dilihatnya baju itu tampak sangat sangat seksi.
Apa tuan tak salah menyuruhnya memakai baju ini??? Untuk apa dia memakai baju seperti ini batin lisa .
"Cepatlah , apa kamu tau tuan zen tidak suka menunggu !!!" ucap susi membentak.
"Bba baiklah ," ucap lisa lirih.
"Dan juga jangan memakai dalaman" ucap lisa lagi.
"Ap apaaa ??" tanya lisa tak percaya.
"Sudah sana pakai jangan banyak protes " ucap susi kesal.
Lisa hanya mengangguk dan memasuki kamar gantinya, setelah dirasa cukup lisa keluar.
"Wahh kau memang terlihat seperti ******, pantas saja tuan menyukaimu" ucap susi menggeleng tak percaya melihat bentuk tubuh lisa yang sedikit beriisi .
Memakai rok span diatas lutut dan tanpa lengan serta belahan dada yang memperlihatkan sedikit dada lisa yang montok.
Jujur lisa masih binggung, hukuman apa yang tuan berikan hingga membuatnya harus memakai baju kekurangan bahan seperti ini.
Selesai berganti pakaian susi langsung merias wajah lisa, sedkit make up dan lipstik warna merah yang membuat lisa terlihat nakal. Kemudian rambut lisa di blow rapi.
Setelah dirasa cukup susi membawa lisa memasuki ruangan zen , awalnya lisa malu karena untuk pertama kalinya ia memakai pakaian kurang bahan dan berdandan seperti ini tapi demi mempertahankam pekerjaanya ia harus rela melakukan ini , karena lisa juga sadar sejak awal memang salahnya sudah membocorkan rahasia tuan nya pada nona anna.
Yang bisa lisa lakukan hanyalah pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti .
Lisa memasuki ruangan zen dan dilihatnya roni sang asisten tampak tak berkedip melihat lisa membuat zen tersenyum puas.
"Apakah kau menyukainya roni???" tanya zen yang seketika membuat roni menunduk.
"Wahhh tampaknya aku memang tak salah memilih hukuman , kamu memang terlihat sempurna " ucap zen pada lisa , lisa hanya menunduk.
"Karena kamu telah memberikan informasi yang berharga jadi aku akan memberikan hadiah spesial untukmu malam ini, gadis cantik ini milikmu malam ini , lakukan apapun yang kamu mau , dan pakai salah satu kamar divilla yang sudah aku pesan kan khusus untukmu" ucap zen santai tampak roni berbinar tak percaya sedangkan lisa terkejut dan membuatnya tersimpuh menangis.
"Ampun tuan, jangan lakukan itu pada saya " ucap lisa sambil menangis.
"Pilihan mu hanya ada dua, dipecat atau kamu menikmati hukuman ini!!!" ucap zen.
Lisa sungguh benar benar binggung, apa dia harus merelakan keperawanan nya untuk laki laki seperti roni agar bisa tetap bekerja atau dia menolak dan akhirnya harus dipecat.
Jika dipecat apa yang harus ia lakukan , bagaimana dengan masib keluarganya.
Akhirnya lisa pun berdiri .
"Baik tuan saya akan menerima hukuman dari tuan" ucap lisa lantang yang membuat roni tampak berbinar bahagia.
🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾🐾
Bersambung....
Abis ini kayak nya bakalan ada adegan ++ nya ...
Gimana nih pada setuju engga????
Jangan lupa like , vote dan komen nya yaaa guysss.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Mistin Mistin
apa ya reaksi Anna pas tau hukuman lisa
2022-11-23
2
Risa Risa
kok zen kayak gitu sih ilfil nok
2022-10-23
0
Nanda Khusuma
lisa jangan mau donk..
bagus kamu mempertahankan hal yg berharga lagi
2022-08-19
0