Sesampainya dirumah anna langsung mengunci diri dikamarnya dan mengabaikan dering ponselnya.
Anna tau mungkin itu teman temannya yang sudah menunggunya diclub.
Anna memejamkan matanya walaupun matanya tak ingin dipejamkan , rasanya hanya ingin menangis dan tak terasa ia sudah berjalan jalan ke alam mimpinya yang indah.
Pagi hari anna terbangun dari tidurnya , dia ingat ada kelas pagi hari ini, walaupun sebenarnya ia malas sekali berangkat kuliah tapi dia memaksa karena dosen anna pagi ini sangat killer dari pada ia mendapatkan hukuman lusa lebih baik dia berangkat sekarang.
Setelah mandi dan berpakaian rapi anna bergegas keluar kamar.
Dilihatnya ryan sang adik kecilnya sedang menikmati roti bakar dan segelas susu dimeja makan sendiri, iya sendiri.
Apa mama masih belum mau keluar?? Batin anna.
"Mama belum keluar kamar bik???" tanya anna pada bik inah yang sedang meletakan sepiring nasi goreng telur ceplok dimeja anna.
"Belum non, mau bibik panggilkan nyonya non?" tanya bik inah.
" biar aku aja bik, bibik nemenin ryan makan aja " ucap anna kemudian berjalan menuju kamar mama nya.
"Maaa " panggil anna yang memasuki kamar mamanya.
Dilihatnya mama masih memejamkan matanya, entah masih tidur atau hanya pura pura tidur.
Anna menggurungkan niatnya untuk membangunkan sang mama, ia keluar dari kamar sang mama dan kembali duduk dimeja makan.
"Bik nanti kalau mama udah bangun bawain aja sarapan mama kekamar" intruksi anna pada bik inah.
"Iya non , nyonya masih shock ya non" ucap bik inah ikut sedih.
" mungkin bik, ohh iya ryan nanti maen dulu ya sama bik inah , mama biar istrahat , mama lagi sakit sayang" ucap anna lembut pada adik kecilnya itu.
"Yahhhh, padahal ryan mau ngajakin mama maen sepeda ditaman" ucap ryan kemudian cemberut.
"Nanti maennya sama bibik aja ya, kasian mama nanti kalau tambah sakit gimana" ucap anna lagi.
"Iyaa deh kak, nanti kakak pulangnya cepet ya biar bisa nemenin ryan maen" ucap ryan.
"Iya iyaa nanti kakak langsung pulang kalau udah selesai"Ucap anna kemudian mengelus kepala sang adik.
Selesai sarapan anna bergegas menuju kampusnya, salah satu yang membuat anna malas ke kampus adalah bertemu dengan rio mantan kekasihnya yang adalah senior dikampus anna.
Setelah mengikuti jam pagi dengan dosen killernya anna bergegas untuk ke kantin menemui teman temannya yang ternyata sudah menunggunya.
"Nihh bocah kamprett nonggol juga akhirnya!!" ucap chika terlihat kesal.
Anna hanya nyengir aja melihat temannya kesal denganya , pasalnya memang dia bersalah karena tidak menemui teman teman nya diclub padahal yang mengajak juga anna sendiri.
"Emang bener bener elo ya!!" ucap intan tak kalah kesal.
"Sori deh sori gue emang salah, tapi gue udah kesana nyari elo pada tapi nggak ketemu malah liat..." ucap anna tak melanjutkan obrolannya karena matanya menangkap sesosok laki laki yang udah menyakitinya semalam, siapa lagi kalau bukan rio.
"Na bukanya itu rio ya , cowok elo kan kok malah ngrangkul cewek gitu sih!!" tanya chika menangkap apa yang dlihat anna.
"Ee brengsek iya loo dia kan rio sama eh itu bukanya kakak senior juga ya eh namanya siapa sih , dita ya itu iya itu kak dita, ayam kampus itu kan" ucap intan menebak nebak .
"Brengsek banget cowok lo an, ayok samperin kita gampar bareng bareng" ucap chika tak terima.
"Udahlah ngapain sih , gue udah putus sama dia " ucap anna menunduk sedih.
" gilaa loo,??? seriusan !!!, kapan emang, kok nggak cerita sama kita " tanya chika dan intan secara bersama.
Anna menghela nafas kemudian menceritakan kejadiam semalam dengan chika dan intan.
"Bener bener minta digampar tuh rio!!!" ucap intan tak terima.
"Udahlah , gue udah ikhlas kok, mungkin rio bukan yang terbaik buat gue" ucap anna tegar.
"Iyalah ngapain juga elo galauin cowok brengsek kayak dia "ucap chika.
Anna hanya menganggguk dan dia merasakan ponselnya berdering.
Ternyata panggilan dari rumahnya.
"Iya bik, kenapa bik??" ucap anna.
"Apaaa???? Iya bik anna pulang sekarang" ucap anna kemudian dia membereskan barang barangnya.
"Kenapa ann???"tanya chika.
"Gue balik duluan ya ada urusan genting" ucap anna kemudian bergegas pergi.
"Aneh banget sih tuh bocah " ucap intan yang kemudian diangguki oleh chika.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Sesampainya dirumah anna langsung berlari kekamar mamanya.
Terlihat disana ryan tengah menangis didepan kamar mamanya dan bik inah yang mencoba menenangkan riana yang sedang memegang pisau.
Ya riana sedang memegang pisau dan mencoba untuk bunuh diri.
"Ma setop ma, jangan lakuin ini ma, udah ma, jangan tinggalin anna sama ryan ma" ucap anna yang kemudian menangis.
"Mama takut anna, temen temen arisan mama pasti bakalan ngejahuin mama kalau tau papa kamu korupsi , mama nggak kuat lagi ngejalanin ini" ucap riana yang nampak frustasi.
"Enggak ma, papa enggak korupsi, anna bakalan buktiin ke mama kalau papa bakalan bebas , enggak korupsi " ucap anna.
Terlihat riana tampak luluh dan menjatuhkan pisaunya.
Anna mendekati mamanya kemudian memeluk sang mama yang juga menangis.
"Mama sabar ya , jangan lakuin ini, anna bakalan bebasin papa, kita bakalan bareng bareng lagi" ucap anna Sambil memeluk mamanya.
"Kamu janji kan anna ???" tanya mamanya yang masih terisak.
"Iya ma anna janji"ucap anna.
Ryan adik anna pun langsung memghampiri sang mama dan ikut memeluk mamanya.
"Mama jangan tinggalin ryan ma, ryan janji nggak bandel lagi, enggak nakal lagi, ryan janji bakalan nurut sama mama " ucap rian sesengukan.
"Iya ryan maafin mama ya" ucap riana kemudian memeluk putranya.
Setelah keadaan tenang, mama lnya sudah tertidur disamping ryan.
Anna keluar dari kamar mama nya , terlihat bik inah dengan raut khawatir.
"Udah bibik tenang aja , mama udah nggak apa apa kok" ucap anna pada bik inah.
"Iya non, untung tadi den ryan ngliat nyonya bawa pisau , coba kalau sampai nggak ada yang liat " ucaap bik inah sedih.
Anna tampak sedih memdengar penjelasan bik inah.
Tanpa sepatah kata pun anna masuk ke kamarnya dan mengunci diri dikamar.
Dilihatnya ponsel , anna mendapatkan satu notifikasi dari asisten ayahnya.
'Non tuan muda zen bilang jika hari ini non anna tidak memberi kepastian , tuan akan menyebarkan berita ini'
Begitulah isi pesan dari andi asisten ayahnya.
Tanpa berfikir lagi akhirnya anna memutuskan untuk menyetujui pernikahan itu.
"Mau om om perut buncit gue udah nggak peduli selama bisa ngebebasin papa" batin anna kemudian menekan panggilan pada andi.
"Iya pak, saya mau menikah dengan tuan zen" ucap anna didalam telepon
"Iya nanti saya akan menemui disana , terima kasih pak sudah membantu keluarga saya sejauh ini" ucap anna kemudian mematikan panggilannya.
"Entahlah kehidupan apa yang bakal gue jalanin nanti selama bisa ngebuat keluarga gue utuh lagi gue bakal ngelakuin apapun" ucap anna menyakinkan dirinya.
💐💐💐💐💐
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Siauphin Tanali
mama yg egois,gede bgt gengsi nya
2024-07-08
0
Dee Na
emakny cm inget kesenengannya sendiri ga mikir anak apLagi suami
2022-11-13
2
cahaya
nyawa lebih mahal lhoook
2022-06-20
0