"Mencariku hmm" tiba tiba sebuah tangan melingkar dipinggang anna.
Deggg....
Serasa jantungnya berhenti berdegup, anna sebisa mungkin mencoba tidak gugup.
"Annu tuan , apa tuan tidak mandi??" tanya anna mengalihkan perhatian zen.
"Tentu saja mandi, kau makan lah dulu , sudah dissiapkan , aku akan mandi , jangan menungguku , makan duluan saja " ucap zen kemudian meninggalkan anna menuju kamar mandi .
Anna sedikit bisa bernafas lega.
Anna kemudian berjalan menuju meja makan, dilihatnya sudah ada berbagai menu makanan yang mengoda lidah anna.
Seharian ini memang anna belum makan, bukan tidak sempat karena memang anna sedang tidak berselera makan, tapi entah apa yang merasukinya tiba tiba nafsu makan anna meningkat, dengan cepat dia menghabiskan makanan yang ada dimeja.
Sehabis makan anna melirik jam dinding , sudah hampir setengah jam didalam kamar mandi tapi belum keluar, apa yang dilakukannya ? Batin anna kemudian berjalan kearah cermin untuk membersihkan sisa make up yang masih menempel.
Selesai membersihkan sisa make up nya anna segera berbaring diatas ranjang , dia binggung entah harus menunggu tuan zen keluar atau tidak tapi kantuknnya benar benar tak bisa diajak kompromi.
Akhirnya anna terlelap dalam tidurnya.
Dilihat zen keluar dari kamar mandi dan melihat meja makan sudah tidak ada makanan yang tersisa , zen hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya kemudian menghampiri anna yang sudah terlelap.
Dilihatnya wajah anna sejenak kemudian zen menaikan selimut ketubuh anna dan berbaring disamping anna mengikuti anna memejamkan mata dan terlelap ke alam mimpi.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Pagi hari anna membuka matanya, dilihatnya sekitar kamar, ini bukan kamarnya.
Kemudian bangun dan melihat sekitar kamar .
Ahhh iya ini kamar hotel batin anna.
Hotel ?? Hotel?? Bukan kan semalam ia sudah menikah?? apa yang terjadi semalam batin anna kemudian menyibakan selimutnya.
Dilihatnya pakaian yang ia pakai semalam masih lengkap , ya lengkap dia hanya memakai jubah mandi tanpa dalaman , tapi jubah mandinya masih utuh , belum terbuka .
Semalam mungkin belum terjadi sesuatu dengannya.
Anna mencoba menggoyang2 kan kakinya, ia tak merasakan sakit diarea kewanitaanya.
Sedikit lega karena belun terjadi apapun semalam, entah lah anna hanya merasa belum siap melakukan hubungan badan dengan tuan zen uang belum ia cintai.
Meskipun tuan zen berbeda jauh dengan ekspetasinya , yang ia pikir sudah om om tapi kenyataan nya masih cukup muda dan yang pasti tampan.
"Sudah bangun???"tanya sebuah suara yang tak lain adalah zen, yang nampak terlihat telanjang dada menampilkan tubuh kotak kotaknya.
Seketika anna menutup matanya dan kemudian mencuri curi pandang lewat jarinya yang sedikit terbuka.
Benar benar mengoda batin anna .
Zen hanya terkekeh melihat kelakuan anna dipagi hari ini .
"Mandilah , setelah ini kita sarapan bersama " ucap zen kemudian meninggalkan anna.
Anna bergegas menuju kamar mandi melakukan ritual mandinya.
Selesai mandi anna mengenakan dress warna abu abu kemudian menghampiri tuan zen yang sudah menunggunya diresto hotel.
Sesampainya diresto hotel anna celinggukan mencari zen, hingga ia menemukan zen yang sedang serius berbincang dengan asisten nya.
"Baiklah tuan , saya akan melaksanakan" ucap pang pang yang kemudian meninggalkan zen.
Kini anna sudah duduk didepan zen dan terlihat zen sudah memesankan makanan dimeja nya.
"Setelah ini kita akaan ke mansion ku dan mulai sekarang kita ttinggal disana " ucap zen .
"Baiklah tuan" ucap anna.
"Bisakah kau berhenti memanggilku tuan,??? " ucap zen dingin.
"Lalu harus kupanggil apa? " tanya anna dengan takut.
" seperti yang seorang istri panggil pada suaminya " ucap zen sambil memasukan potongan roti bakar le dalam mulutnya.
"Baiklah suamiku" ucap anna tampak ragu.
Zen hanya menggangguk tanda setuju.
Selesai sarapan anna langsung dibawa oleh asisten zen yang bernama pang pang untuk mengantarkan anna ke mansion zen karena tiba tiba zen ada urusan yang tidak bisa ia tinggalkan.
"Seperti nya mulai sekarang aku harus lebih siap diduakan dengan pekerjaan" gumam anna sambil melihat ke arah luar jendela.
Hingga mobil yang anna tumpangi sudah berhenti didepan mansion mewah yang tentunya sangat besar.
Anna berdiri cukup lama untuk melihat bangunan mansion yang sangat mewah untuknya.
"Ada yang bisa saya bantu nona" tanya pang pang pada anna.
"Ahhh bisakah anda langsung menunjukan kamar saya, karena saya ingin segera istirahat " ucap anna.
"Tentu saja nona, mari ikuti saya" ucap pang pang yang kemudian diikuti anna.
Sampailah disebuah kamar yang cukup besar , kamar bercat hijau dengan desain modern yang membuat kamar itu terasa nyaman dilihat.
"Jika nona membutuhkan sesuatu nona bisa memencet bel ini, dan akan ada pelayan yang datang" ucap pang pang sembari menunjukan bel yang terletak disamping ranjang.
"Emmm baiklah " ucap anna.
"Kalau begitu saya undur diri dulu nona" ucap pang pang kemudian meninggalkan anna dikamar nya.
Anna segera menjatuhkan tubuhnya diranjang yang cukup besar.
"Hmmm nyaman nyaa " gumam anna.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Well kali ini apa yang terjadi dengan wanitaku hingga datang menemuiku" ucap zen pada seorang wanita yang tengah duduk di sofa ruangan kerja zen.
"Jadi benar kamu memang menikah???" ucap gadis itu sambil melihat cincin pernikahan dijari zen.
"Tentu saja , apa ada masalah dengan itu sayang?? Kamu menikah dan akupun menikah, jadi kita sama sama terikat bukan???" ucap zen kemudian yen kemudian tersenyum menyerigai.
"Zen kamu tau kan alesan aku nikahin kai " ucap wanita itu tampak kesal
"Tania cukup, oke !!! Aku sudah tak ingin mendengar apapun tentang itu "ucap zen pada wanita yang bernama tania itu.
"Hmm apa dia cukup memuaskan mu semalam ??" tanya tania kemudian duduk dipangkuan zen.
"Nggak akan ada yang bisa mengimbangi aku selain kamu sayang " ucap zen kemudian mengecup bibir tania.
Tania tampak tersenyum bangga, hingga dering ponselnya membuyarkan senyum tania.
"Hmmm sepertinya wanita ku sudah dicari suaminya " ucap zen tepat ditelingga tania.
Terlihat tania mereject panggilan dari sang suami kemudian mematikan ponselnya.
"Pulanglah, aku tak ingin dia menyakitimu" ucap zen lembut.
"Tapi aku masih merindukan mu zen" renggek tania kemudian memeluk tubuh zen.
"Datanglah kapanpun kamu ingin bertemu, aku akan selalu menemui mu" ucap zen pada tania.
"Tapi kamu sudah menikah zen, aku.." ucap tania tak melanjutkan ucapanya.
"You are my woman, always. Pulanglah , jangan khawatirkan apapun " ucap zen menenangkan tania.
Tampak sebuah senyuman mengembang diwajah tania , kemudian tania menggalungkan tangan nya dileher zen dan mencium bibir zen.
"Hmm jangan menggodaku atau kau akan kumakan sekarang!!!" ucap zen yang terangsang dengan ciuman tania, apalagi tania hanya mengenakan dress pendek diatas lutut.
"Haruskan kita melakukan 1 ronde sebelum berpisah???" tanya tania mengoda.
"Hmmm tentu saja jika wanita ku ini memaksa" ucap zen menyerigai kemudian mulai menciumi setiap lekuk tubuh tania dan mereka melakukan disofa ruangan zen.
Desahan desahan terdengar didalam ruangan zen , beruntung dikantor hanya ada mereka berdua karena memang zen meliburkan seluruh karyawannya , mengingat kemarin adalah hari pernikahanya .
Yaa hari pernikahan zen dengan anna yang sekarang malah zen menikmati liburan nya dengan tania sang mantan kekasih yang sudah mempunyai suami.
Sedangkan anna ??? Mungkin dia hanya menikmati kesendirian nya dikamar mewah yang ia tempati mulai sekarang.
\*\*\*\*
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 126 Episodes
Comments
Mistin Mistin
waaah Zen bukan idola
2022-11-21
2
Risa Risa
waduhh kuciwa
2022-10-22
0
Nanda Khusuma
gak nyangka aku thor,, ternyata zen bukan lah laki2 yg baik ..
kasihan anna..
2022-08-18
0