Semua orang rumah terlihat kebingungan bahkan Yoga yang tadinya percaya dengan kata-kata Salsa terlihat kecewa karena nomer adik sepupunya itu tidak bisa dihubungi.
“Aku tidak tahu harus bagaimana lagi,” kata Nayla pada Yoga karena dia pun benar-benar merasa frustasi dengan masalah Salsa dan Andrian. “Aku yakin sekali kalau di antara mereka ber dua ada sesuatu yang terjadi. Kalau tidak kenapa Salsa harus pergi dari rumah?” kata Nayla pada Yoga yang sedang berulang kali menghubungi nomer Salsa.
“Ini salahku juga kenapa malah membiarkannya dia pergi.”
Nayla pun menatap Yoga. Benar juga kenapa Yoga membiarkan Salsa pergi. Kalaupun Yoga membiarkan Salsa pergi, pastinya Yoga akan ikut dengan Salsa tapi kenapa Yoga tidak melakukannya? Apa itu semua karena Yoga masih memikirkan perasaan Nayla?
“Ahhhh nomernya aktif,” kata Yoga langsung beranjak pergi menjauh dari Nayla yang tidak dia sadari sedang menatapnya.
Nayla memperhatikan kepergian Yoga dari kamarnya dengan bibir tersenyum. “Terima kasih Salsa, aku tahu kau juga peduli denganku, dengan perasaanku.” Ucap Nayla dalam hati.
Jika ini adalah kesempatannya untuk mendekat dengan Yoga. Maka Nayla sungguh tidak akan membuang waktunya untuk terus memikat hati Yoga. Apapun yang terjadi, Nayla akan melakukannya.
...........................
Salsa menghabisi bubur yang orang tadi beli. Dia merasa bersyukur sekali karena bertemu dengan orang yang baik meskipun dari penampilan orang itu bisa membuat siapa saja berpikir kalau dia orang jahat.
“Jadi siapa namamu?” tanya Salsa pada pria bertato naga itu.
“Oka,” kata pria itu merapikan bekas makanan Salsa dan dirinya. Kemudian membuangnya ke tong sampah di dalam ruangan.
“Oke, Mas Oka. Terima kasih banyak sudah membantuku. Sekarang apa aku sudah bisa keluar?”
“Bagaimana kalau kau istirahat semalaman ini di Rumah Sakit? Bukankah kau tidak tahu harus kemana kau pergi?”
Salsa terhenyak. Kenapa orang ini bisa tahu kalau Salsa tidak tahu harus pergi kemana. Salsa belum punya tempat tinggal.
“Ini nomerku, kau bisa menghubungiku jika Dokter sudah menyatakan kalau kau boleh keluar.”
“Ta..., tapi,” Salsa sudah lebih dulu ditinggal keluar oleh Oka dan Salsa menatap kertas yang tadi Oka berikan padanya.
“Padahal Oka bilang sebelumnya kalau dia tidak punya uang untuk membayar rumah sakit jika dia tinggal lama di sini, tapi kenapa dia malah memberikan nomernya pada Salsa.
Salsa pun menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. Orang-orang di Jakarta memang sedikit aneh, pikirnya. Salsa pun langsung meraih tasnya untuk mengambil HP. Begitu Salsa menemukan HP-nya ternyata HP-nya mati. Dia pun segera men-charge HP-nya dan mengaktifkannya kembali. Begitu HP Salsa aktif. Dia pun menemukan 12 panggilan tidak terjawab dan 5 pesan dari Yoga.
“Halo,” baru saja dia akan memeriksa pesan. Yoga kembali menghubunginya.
“Ahhh, akhirnya kau mengangkatnya juga. Kau di mana? Aku akan segera kesana.”
Salsa tersenyum. “Aku sedang istirahat Yoga. Kau bisa menemuiku. Sementara, aku tidak ingin diganggu dulu, kumohon!” pinta Salsa, tapi tidak serta merta marah pada Yoga yang sudah begitu posesif padanya.
“Tapi..., apa kau baik-baik saja? Aku sangat khawatir, kau tahu?”
“Iya aku tahu, aku baik-baik saja. Tenang saja, kalau lelahku sudah hilang. Aku akan memperbolehkanmu menemuiku dan aku akan segera menghubungimu, sampai nanti,” kata Salsa segera mematikan sambungannya dan menyimpan nomer Oka di kontak HP-nya.
Lalu kembali mematikan ponselnya agar istirahatnya tidak terganggu.
...........................
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
sherly
yoga sepupuan ama salsa.. tp menyimpan cinta.. hadew
2021-02-06
0
Desi Asfia
mudah2 salsa gak knp2 karna ketemu sm oka
2020-10-25
0
Kustri
yaelah napa hrs oka see
2020-08-25
0