BAB 11

Nayla melihat ada sesuatu yang aneh dengan Salsa.

"Matamu kenapa?" tanya Nayla begitu Salsa membawa nasi goreng ke meja makan untuk sarapan pagi ini.

Salsa berusaha tersenyum.  "Seharian kemarin aku di luar. Mungkin mataku iritasi dan tidak sengaja aku kucek-kucek dengan tangan kotor." Kata Salsa berkilah. Lalu dia kembali ke dapur untuk mengambil minum untuk majikannya.

Kemarin, Salsa pulang ke rumah pukul 9 malam.  Semua orang rumah terlihat sangat khawatir karena Salsa mematikan HP-nya sehingga sulit sekali menghubungi Salsa.

Kemarin Salsa harus berbohong pada semua orang bahwa dirinya tidak sengaja bertemu dengan seorang nenek yang bekerja sebagai OG (Office Girl) di kantor Andrian.  Nenek itu nampak sedang sakit dan Salsa membawanya ke rumah sakit. Ketika ditanya, Nenek itu sama sekali tidak punya keluarga sehingga Salsa harus menunggunya sampai pukul 8 malam.

Yoga sempat bertanya mengapa baju Salsa tidak sama seperti yang tadi siang dia pakai. Salsa pun bilang kalau bajunya sempat terkena muntahan sang nenek. Jadi, Salsa terpaksa membeli baju baru. Setelah itu orang rumah tidak lagi membahas apapun dan Salsa diperbolehkan istirahat.

 Meski akhirnya Salsa sempat ketahuan dengan Yoga sedang menangis di taman.  Namun Salsa mengatakan bahwa alasannya menangis karena setelah menolong si nenek, dia jadi mengingat mendiang ibunya dan semua itu hanyalah karangan Salsa karena Salsa tidak ingin mengungkapkan apa yang terjadi sebenarnya kemarin.

"Sementara Andrian yang baru saja turun dari kamarnya mengambil posisinya untuk sarapan pagi. Lina sedikit merasa terganggu dengan pakaian anaknya yang berantakan.

"Kemana dasi kamu Andrian?" tanya Lina.

Andrian pun melirik ke arah dadanya.  Benar,  dia belum memakai dasi.  Kenapa dia lupa?

"Ketinggalan di atas.  Nanti aku ambil. "

Wicaksono yang baru saja mengambil korannya di teras depan pun bergabung bersama mereka.  Dia melihat raut wajah anaknya yang sangat berantakan.

"Ada apa dengan wajahmu??  Apakah sedang sangat banyak pekerjaan? " tanya Wicaksono berbarengan dengan kehadiran Salsa yang membawa cangkir kaca.

Salsa sempat melirik ke arah Andrian dan Andrian pun melirik ke arah Salsa sehingga mereka saling tatap sekilas.  Tanpa mereka sadar,  Nayla memperhatikan gelagat aneh mereka ber dua.  Nayla tahu ada yang tidak beres di antara mereka ber dua.

"Yaa begitulah." Jawab Andrian seadanya.  Lalu dia mencoba menyuap nasi goreng buatan Salsa ke mulutnya.

"Salsa,  tolong ambilkan dasi untuk Andrian ya,  Sayang." Ucap Lina pada Salsa.

"Iya, Bu. " Ucap Salsa setelah dia menuangkan air satu persatu ke majikannya.  Salsa segera berjalan menuju kamar Andrian.

"Tidak biasanya Salsa sangat diam dan terlihat murung seperti itu. " Ucap Wicaksono merasakan keganjalan yang ada.

"Iya betul,  Pa.  Mama juga ngerasainnya begitu.  Nayla apa kamu punya masalah sama Salsa? "

Nayla memggelengkan kepalanya.  "Nanti coba Nay tanya Salsa. Kayanya dia punya masalah sama orang lain." Ucap Nay sedikit berbisik di akhir kalimatnya ketika Salsa kembali membawa dasi di tangannya.

"Tolong sekalian pakaikan ya,  Sayang.  Andrian suka gak rapi pakainya.  Mama risih banget liatnya.  Masih mending kamu yang pakaikan. " Kata Lina pada Salsa.

Namun Andrian langsung membantah.  Dia menarik dasi yang Salsa pegang.  "Nggak!  Aku bisa sendiri, Ma." Ungkap Andrian lalu dengan cepat sekali.  Pria itu memakai dasinya sendiri.

"Aku berangkat," Ucap Andrian terlihat sekali sedang menghindari Salsa dan Nayla semakin yakin kalau ada sesuatu yang terjadi di antara mereka.

"Lahh Andrian!  Makananmu kan belum selesai." kata Lina, tapi Andrian tidak menanggapinya.

Dia langsung pergi begitu saja membuat ke dua orangtuanya menggelengkan kepala.

Salsa pun menghela nafasnya sejenak.  Nayla masih memandangi gerak-gerik Salsa tanpa Salsa ketahui.  Begitu Salsa akan berjalan menuju dapur.  Nayla menyadari sesuatu yang tidak begitu kentara jika tidak dilihat dengan teliti.

"Sa, kenapa cara jalanmu aneh?" tanya Nayla tiba-tiba membuat Salsa mematung. Dia membalikkan tubuhnya perlahan seraya tersenyum.

"Kakiku terkilir kemarin.  Aku jatuh di tangga." Bohongnya dan Nayla tahu sekali kalau Salsa tidak pintar membohongi dirinya.  Nayla tahu sejak kemarin Salsa sedang mengarang cerita.

Lihat saja!  Dia akan mencari apa yang terjadi kemarin sendiri.

........................................

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA^^

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***