"Ini punyamu, Sayang." kata Oka, pria bertato ular di lengannya itu memberikan vodka pada Aurel dan mereka menyesap bersama.
“Kau sangat cantik sekali.” Puji Oka dengan dress Aurel yang sangat seksi.
“Tentu saja, aku harus berdandan cantik karena akan bertemu dengan Andrian. Aku harus membuatnya mau melakukannya denganku.”
PRANG!! Oka nampak marah sampai-sampai melempar gelas vodkanya.
"Kau bilang hanya ingin menggodanya dan membujuknya untuk menikahimu. Mengapa kau memutuskannya sendiri?!” Marah Oka. Dia melempar gelas yang tadi dia pegang ke dinding hingga hancur lembur.
"Ya Tuhan, nikmati saja permainannya, Bodoh. Lagi pula, aku masih milikmu, Sayang," ucap Aurel pada Oka. Dia membelai wajah kekasihnya itu lalu menarik bibir Oka agar bisa menenangkan amarahnya.
Aurel tahu kalau dirinya salah menyembunyikan rencananya yang satu ini, tapi mau bagaimana pun juga. Inilah yang seharusnya membuat Andrian semakin yakin kalau Aurel mau menerimanya meski Andrian mandul.
"Apa kau janji akan terus bersamaku?"
"Tentu, kau tahu, tidak ada seorang pun yang kucintai kecuali dirimu." Ucap Aurel "Dan si bodoh itu tentu saja hanya boneka kita menuju kaya raya,ha ha ha."
Aurel tertawa puas kembali dengan segelas vodka yang kembali dia sesap.
"Awas saja kau yang membodohiku. Kau akan tahu konsekuensinya, Honey. " Ungkap Oka seraya memgangkat tubuh Aurel dan membawanya ke kamar.
Aurel pun masih tertawa-tawa ketika dia diturunkan di atas kasur. "No! Promise! " Aurel mengacungkan jari kelingkingnya pada Oka dan tak menanggapinya melainkan menarik wajah Aurel kembali untuk dia nikmati pagi ini.
Tidak peduli dandanan Aurel berantakan. Oka hanya ingin wanitanya merasakan keresahannya.
...................................
Andrian memperhatikan laptopnya sejak tadi dia rapat dengan client-nya. Pagi-pagi sekali dia harus rapat dan otaknya tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Bahkan setelah rapatnya selesai beberapa jam yang lalu. Andrian belum juga bisa fokus dengan semua pekerjaannya yang telah menumpuk.
Andrian pun menutup laptopnya dengan nafas yang dia buang dari mulutnya. Lalu dia mengangkat gagang telepon dan menekan nomer yang ingin dia hubungi.
"Jane, ke ruangan saya sekarang." Perintahnya pada sekretarisnya.
Tak butuh lama. Seseorang bule bernama Jane itu muncul di balik pintu ruangamnya.
"Permisi, Pak. Butuh bantuan?"
"Tolong buatkan cokelat hangat dan belikan saya sandwich tuna."
"Baik, Pak." ucap Jane dan segera melakukan perintah bos-nya.
Andrian pun menyandarkan punggungnya di kursi kebesarannya. Dia mulai memijit kepalanya yang sangat pusing.
Dia tahu, sekarang baru jam 10, tapi dia butuh coklat hangat dan sandwich untuk siap-siap menolak makan siang dari Salsa yang akan datang membawa makan siangnya nanti.
Andrian pun mengeluarkan HP-nya dan mengirim pesan pada Lina agar Salsa tidak perlu ke kantornya karena dia akan makan siang di luar.
To: Mom
Ma, tolong bilangin ke Salsa. Dia tidak perlu ke kantor antar makan siang. Aku makan di luar sama client.
SEND
Andrian tahu semakin lama. Dia terlihat semakin menjauhi Salsa, tapi memang ini yang terbaik untuknya.
From: Mom
Dia baru aja jalan sama Yoga. Dia mau ada janji sama Nayla. Jadi, nganter makanan kamu lebih cepat dari biasanya.
Andrian menghela nafasnya pasrah. Yasudahlah, dia juga harus bagaimana lagi menghindar dari Salsa kalau Tuhan memang ingin selalu mempertemukannya. Dia memang tidak bisa menolak kehendak Tuhan.
.....................................
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Hesty Mokorimban
hmm.. apaa iya???
2020-05-26
1
Siti Asmaulhusna
mncintai seorang ank pembantu berat rasa nyabu/di izinkan tdk mungkin
2020-05-01
3
Lidwina Ananinggar
bener tu.... kalo udah jodoh...mau ditolak kaya apa juga bakal ketemu
2020-04-30
14