Salsa pun mengangguk dan mengaduk bubur yang tadi Nayla berikan untuknya.
“Biar aku saja,” kata Yoga merebut sendok yang Salsa pegang dan Salsa tidak bisa menolak karena keadaannya pun masih lemah. Sementara Nayla yang sebenarnya bersembunyi di balik dinding kamar Salsa pun lagi-lagi harus menguatkan hatinya. Dia tahu, mungkin ini bukan saatnya merebut pria yang dia cintai dari orang yang membuatnya candu. Namun, Nayla berjanji pada dirinya sendiri akan mendapatkan apa yang dia mau.
…………………………………
Andrian menutup pintu mobilnya dan segera masuk ke dalam rumah. Entah kenapa kepalanya terasa berdenyut sakit sekali. Dia pun segera berjalan ke arah dapur untuk mengambil air supaya nanti dia langsung meminum obatnya di kamar.
“Mas,” belum Andrian masuk ke dalam dapur. Dia mendengar suara yang tak asing lagi di telinganya. Dia pun melirik ke arah sumber suara yang sedang menyiapkan makanan.
“Aku sudah memasaknya, makanlah.” Pinta Salsa karena tadi siang dia tidak mengantarkan makanan seperti biasanya. Sementara mamanya selalu mengingatkan Salsa agar selalu mengantar makan siang ke kantor Andrian karena Andrian tipe orang yang malas keluar hanya untuk makan sehingga dia asyik dengan pekerjaannya.
“Aku sudah makan dengan client.” Kata Andrian singkat lalu mengambil gelas dan mengisinya dengan air tanpa memperhatikan Salsa yang sedang sakit pun masih mengingat Andrian.
“Aku tahu Mas tidak lupa apa yang sudah terjadi di antara kita ber-dua kemarin. Aku akan melupakannya dan aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun.”
Andrian berbalik dan menatap Salsa degan senyuman yang dia singgungkan. “Bagus-lah kalau begitu. Kalau perlu jangan lagi muncul di hadapanku karena aku muak padamu.” Kata Andrian lalu meninggalkan Salsa yang seakan dihunus dengan pedang sangat tajam.
Apa yang Andrian katakan? Bahkan pria itu sama sekali tidak meminta maaf padanya. Dia malah mengusir Salsa agar pergi dari rumah ini?! Andrian sungguh brengsek!
Tidak terasa air mata Salsa turun. Dia menarik kursi dan duduk di atasnya. Entah kenapa kata-kata Andrian tadi sungguh membuatnya merasa tesakiti. Salsa tidak pernah merasa sesakit ini. Kenapa Andrian dengan mudahnya mengatakan seperti itu. Sementara kejadian kemarin benar-benar terus melekat di otaknya.
Tanpa Salsa sadari Nayla dan Yoga pun bersembunyi memperhatikan pembicaraan singkat tadi. Meski mereka berdiri di tempat yang berbeda, tapi Nayla akan segera mencari tahu apa yang terjadi. Sementara Yoga akan memastikan kalau Salsa nangis kembali karena Andrian. Dia akan memukul tuannya hingga babak belur.
…………………………………………………
Andrian pun membanting pintu kamarnya. Lalu dia mencari obat di dalam laci nakasnya dan segera meminumnya. Dia menaruh gelas di atas nakas dan berbaring di ranjang dengan mata terpejam.
“Aku tahu Mas tidak lupa apa yang sudah terjadi di antara kita ber-dua kemarin. Aku akan melupakannya dan aku tidak akan mengatakannya pada siapa pun.”
“AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!” teriak Andrian menarik bantal dan melemparnya dengan asal. Dia sangat membenci kata-kata itu.
Kenapa Salsa dengan mudahnya mengatakan itu?? Andrian sendiri tidak bisa melupakan dosa apa yang sudah mereka perbuat kemarin. Apa sebegitu tidak pentingnya Andrian di mata Salsa hingga kejadian yang tidak pernah mereka lakukan sebelumnya membuat Salsa mudah melupakannya.
“Kau memang tidak punya hati!” ucap Andrian dan tak terasa Andrian menitihkan air matanya. Kenapa dia menangis? Apa yang sedang dia tangisi? Andrian sungguh tidak tahu apa yang terjadi dengannya karena seharusnya dia senang ketika Salsa mengatakan itu padanya. Dia akan segera menikah dan jika kejadian kemarin Aurel tahu. Pernikahan mereka bisa saja batal.
……………………………………
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
AlfieYa
Pusing sma ceritanya gk tau letak kesalahanya dmn😂😂😂😂
2021-02-13
0
Itha D'angell
pergi aja dan jgn kmbaliii nnti nyesell belakangann
2020-12-02
1
Juhria Mirza
ya ampunnnn emang ada yaa lk2 kayak githu ...
2020-07-11
4