Nayla datang ke kantor Andrian tanpa sepengetahuan siapa pun. Nayla segera ke ruang di mana kontrol CCTV kantor Andrian berada karena dia sungguh mencurigai apa yang terjadi di antara Andrian dan Salsa pada hari Salsa menghilang tidak jelas kemana.
“Maaf Mbak, tapi Bapak tidak bilang sama sekali kalau Mbak akan datang. Kami tidak bisa mengizinkan siapa pun tanpa izin Bapak.”
Nayla menghela nafasnya. “Kalian tahu kalau saya adiknya Pak Andrian?”
Mereka semua menganggukkan kepala karena sejak tadi Nayla tertahan oleh semua penjaga ruangan yang katanya sangat terjaga kerahasiaannya. Mereka punya tanggungan yang sangat besar ketika bekerja di ruangan yang penuh CCTV itu.
“Ayah saya pemilik perusahaan ini bukan Kakak saya. Kakak saya hanya jadi penerus saja dan saya datang ke sini atas perintah Ayah saya! Sudah! Kalian semua minggir atau mau saya laporkan ke Ayah saya?” kata Nayla dan mereka semua pun takut atas ancaman Nayla.
Mereka semua mengikuti langkah Nayla dari belakang dan kepala ruang kontrol tersebut memberanikan diri untuk bertanya apa yang ingin Nayla lihat.
“Kalau begitu ada yang perlu saya bantu, Mbak?”
“CCTV ruangan Pak Andrian yang mana?” tanya Nayla.
“Ini Mbak,” kata Feri sang kepala ruangan.
“Oke kalau begitu kalian bisa keluar semua. Biarkan saya sendiri di ruangan ini.” kata Nayla dan mereka semua menuruti perintah Nayla karena Feri pun mendorong tubuh anak buahnya agar keluar.
Setelah memastikan semuanya keluar. Nayla langsung memeriksa apa yang terjadi dua hari yang lalu. Tepat pada jam makan siang Nayla melihat ada seoang wanita yang nampaknya tidak pernah dia kenal.
“Siapa dia?” batin Nayla. Dia tidak begitu suka dengan pakaian sang wanita yang begitu ketat lalu wanita itu memijat punggung kakaknya dan sebagai perempuan pun Nayla tahu kalau tatapan wanita lebih pantas seperti tengah menggoda. Anehnya, Andrian pun tidak menolak pijatan punggung itu membuat Nayla semakin heran dan tiba-tiba saja video itu langsung loncat di mana Andrian sedang merapikan laptopnya dengan kemeja yang agak berantakan tanpa mengenakan jas.
Nayla mengepalkan tangannya. Jelas sekali ada yang memotong video itu. Apa benar-benar ada sesuatu yang ditutupi oleh Andrian. Lalu, siapa wanita tadi yang bersama Andrian. Andrian tidak pernah mengatakan apapun tentang wanita itu. Nayla pun segera keluar dari ruang kontrol CCTV tanpa bicara apapun. Dia tahu kalau orang-orang ruangan pun pasti sudah tutup mulut tentang video yang dihapus itu. Jadi, percuma saja jika dia bertanya tentang apa isi potongan video itu sampai harus dihapus.
……………………………………………………………..
Yoga melihat Salsa yang sedang memasukkan baju ke dalam tas.
“Kenapa kau memasukkan baju ke dalam tas? Kau mau kemana?”
Salsa merasa tertangkap basah dengan Yoga padahal tadi dia sudah memastikan bahwa orang rumah sudah pergi semua.
“Aku…,”
Yoga menarik tas yang Salsa pegang. “Kau akan kemana?!”
“Aku sudah tidak berhak tinggal di sini Yoga. Mas Andrian tidak menyukai keberadaanku dan Nayla sangat mencintaimu Yoga. Aku tidak mau menjadi sesuatu yang tidak diinginkan di sini.”
Yoga tahu pengakuan cintanya setahun yang lalu pastinya menjadi beban tersendiri untuk Salsa, tapi sampai sekarang pun Yoga tidak bisa berhenti mencintai wanita seperti Salsa.
“Aku ikut,” kata Yoga menaruh tas Salsa di atas ranjang lalu pergi keluar dari kamar Salsa membuat Salsa segera mengikutinya dari belakang.
“Yoga! Aku mohon! Tolong jangan seperti ini! Biar aku saja yang pergi!”
………………………………………………………..
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
Septy Cweet
bagus.......minggat aj.....aq dukung sa
2020-07-05
2
Maya Mawardi
kasian pembantunya akibat perbuatan tuannya
2020-06-23
1
Hajiah
kasian banget su salsa
2020-05-23
1