LUNARA

LUNARA

Reinaldo

Hai ... Hai...

Terimakasih, karena sudah mau meluangkan waktu membaca novel ini.

Cerita ini sudah tamat. Walaupun begitu, tetap jangan lupa yaa ... untuk memberikan KOMENTAR dan tekan LIKE di setiap episode-nya!

Novel ini merupakan lanjutan dari kisah PAMAN YOO. Yang belum membaca, mungkin bisa baca kisah awal Lunara, pada 15 - 20 episode terakhir novel saya sebelumnya (Paman Yoo). Atau kalau mau, bisa baca PAMAN YOO dari episode awal 🙊

Semoga suka ya, dengan kisah Lunara 💝

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Reinaldo (20 tahun) saat ini adalah seorang mahasiswa tingkat tiga di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Reinaldo yang biasa dipanggil dengan nama Rein, merupakan salah satu mahasiswa terbaik di kampusnya.

Selain terkenal akan kepintarannya di bidang akademik, Rein juga sangat piawai dalam melukis. Hal ini sejalan dengan terpilihnya Rein menjadi ketua Klub Melukis di kampusnya, padahal Rein adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis.

Saat ini adalah masa orientasi universitas, setiap klub memperkenalkan diri mereka pada mahasiswa baru yang hadir. Termasuk Klub Melukis. Tentu saja anggota yang mendaftar di Klub Melukis ini banyak diisi oleh mahasiswa dari Fakultas Seni.

"Tahun ini kita harus banyak merekrut mahasiswa dari Fakultas lain. Seperti yang kita tau, setiap tahun, mahasiswa yang mendaftarkan diri menjadi anggota Klub Melukis, mayoritas berasal dari Fakultas Seni.

"Bahkan sejak didirikan, anggota klub di luar Fakultas Seni, hanya ada sepuluh orang," ucap Rein di tengah rapat bersama para anggota klub yang hanya terdiri dari lima belas orang itu.

Untuk itulah Reinaldo giat sekali mempromosikan Klub Melukis di fakultasnya, Fakultas Ekonomi Bisnis.

...*...

Saat penerimaan mahasiswa baru, umumnya setiap Fakultas mengadakan acara inaugurasi, untuk menambah keakraban di antara teman satu angkatan ataupun menjalin keakraban dengan para senior di kampus.

Reinaldo pun mengikuti acara inaugurasi itu. Reinaldo datang terlalu pagi, dan dia memutuskan untuk menaiki bus yang sudah disiapkan oleh panitia inaugurasi. Saat kakinya melangkah menuju bus itu, dia melewati seorang wanita yang tengah duduk dan menunduk tetapi terlihat sibuk dengan pekerjaannya. Reinaldo terperanjat, manik matanya langsung terpusat pada apa yang sedang dikerjakan oleh mahasiswi baru itu.

"Nama saya Reinaldo, kamu bisa panggil saya Rein," ucap Reinaldo tiba-tiba, hingga membuat mahasiswi baru itu terperanjat.

"Maaf, apa saya mengagetkan kamu? Saya mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis, semester lima," ucap Rein memperkenalkan dirinya, sambil mengulurkan tangannya kepada mahasiswi itu.

"Saya Hana Adelia, Kak. Saya juga Jurusan Manajemen Bisnis," ucap mahasiswi baru itu membalas uluran tangan Reinaldo.

"Gambar buatan kamu bagus, kamu mau bergabung di Klub Melukis?" tanya Reinaldo tanpa ragu.

Hana terdiam sesaat, dirinya mencerna terlebih dahulu pertanyaan yang dilontarkan oleh seniornya itu.

"Saya kan bukan anak Jurusan Seni Rupa, apa boleh ikut bergabung di Klub Melukis?" tanya Hana tanpa berani menatap wajah Reinaldo.

"Seluruh mahasiswa, dari jurusan apapun boleh ikut Klub Melukis. Saya contohnya," ucap Reinaldo sambil mengulurkan kembali tangannya, hingga membuat dahi Hana berkerut, menatap bingung melihat uluran tangan yang sekali lagi dilakukan pria itu.

"Saya Reinaldo, mahasiswa Jurusan Manajemen Bisnis, ketua Klub Melukis," ucap Reinaldo.

"Ka - kak ketua Klub Melukis?" tanya Hana kaget, hingga dia menatap dalam netra Reinaldo.

Cantik, gumam Reinaldo dalam hati, tatkala tatapan mereka terkunci selama beberapa detik.

Hana langsung menurunkan kembali pandangannya.

Oh ... dia pemalu, gumam Reinaldo dalam hati sambil memperhatikan gerak-gerik Hana.

Reinaldo mengeluarkan beberapa lukisan yang sudah diaplikasikan menjadi pembatas buku, hasil karya anggota Klub Melukis, dan memberikannya kepada Hana.

"Cantik," ucap Hana pelan. Netra kecoklatan miliknya terlihat berbinar, saat melihat pembatas buku yang diberikan Reinaldo itu.

Ketika Hana sibuk memperhatikan pembatas buku hasil karya Klub Melukis, para peserta dan panitia inaugurasi satu per satu menaiki bus itu. Hingga seluruh peserta sudah diminta untuk menaiki bus inaugurasi.

"Kabari kalau kamu tertarik menjadi anggota Klub Melukis ya, Hana." Ucapan Reinaldo itu mengakhiri pembicaraan di antara mereka.

...* *...

Ketika masa inaugurasi, Reinaldo pun memperkenalkan Klub Melukis kepada para mahasiswa baru. Namun Reinaldo tidak berhasil mendapatkan satu anggota pun, hingga beberapa saat kemudian, Hana mendaftarkan dirinya menjadi anggota Klub Melukis.

"Terimakasih Hana sudah mau mendaftar menjadi anggota Klub Melukis. Kamu satu-satunya yang mendaftar loh," ucap Reinaldo.

"Menurut Hana, mahasiswa yang lain tidak mau bergabung ke Klub Melukis, karena mereka pikir melukis itu susah Kak," jelas Hana.

Reinaldo pun menatap Hana, melipat kedua tangannya di atas dada, bersiap untuk mendengarkan penjelasan gadis itu lebih jauh lagi.

"Daripada membagikan pembatas buku hasil karya anak Klub Melukis yang mayoritas dari Fakultas Seni, mungkin kita bisa memulai dengan hal yang lebih mudah dan menyenangkan untuk dilakukan oleh semua orang," jelas Hana kembali.

"Terus terang aku belum ada ide Han, pembatas buku ini adalah ideku. Kamu ada ide mengenai kegiatan itu?" tanya Reinaldo, Hana pun mengangguk pelan tanda dia masih ragu dengan idenya itu.

"Tidak apa-apa Han, ungkapkan saja ide kamu. Nanti aku akan lempar ke forum di klub," ucap Reinaldo ketika menangkap keraguan Hana.

"Mungkin kita bisa membuat aktivitas menggambar doodle Kak, menggambar doodle kan lagi hits sekarang. Atau kita membuat kegiatan menggambar sketsa bersama, mungkin bisa dimulai dari menggambar sketsa sederhana. Menggambar sketsa dalam waktu tiga menit. Kalau mereka merasa kegiatan ini menyenangkan, mereka pasti akan merasa antusias ikut bergabung di klub," ucap Hana.

Reinaldo terdiam sejenak, dengan kedua tangan yang masih terlipat di atas dadanya, Reinaldo terus menatap tajam kepada Hana.

Wanita cerdas, pikiran Reinaldo terus dipenuhi oleh dua kata itu. Reinaldo terus menatap Hana.

Hana yang ditatap tajam seperti itu, langsung menundukkan kepalanya. "Ma - maaf Kak, saya gak bermaksud menggurui, kalau kakak gak setuju —"

"Okey, aku akan siapkan bahannya. Bantu aku untuk merealisasikannya besok lusa. Gimana, kamu mau bantu aku, kan?" desak Reinaldo.

Hana langsung mengangkat kepalanya yang tertunduk dari tadi. Matanya mengerjap-ngerjap sambil mencerna setiap kata yang dilontarkan oleh Reinaldo.

Itu artinya Kak Rein setuju dengan ideku, kan? Hana terus saja berkutat dengan pikirannya sendiri.

"Gimana Han?" tanya Reinaldo, memastikan kembali.

"Saya siap membantu semua kegiatan Klub Melukis, Kak" jawab Hana. Mendengar pernyataan Hana, bibir Reinaldo pun melengkung membentuk sebuah senyuman.

Reinaldo kemudian bertukar nomor ponsel dengan Hana. Dan sejak saat itu, Reinaldo dan Hana sering berdiskusi mengenai kegiatan di Klub Melukis.

Sehari setelah inaugurasi, Reinaldo memperkenalkan Hana dan mendiskusikan saran dari Hana, dengan para anggota Klub Melukis lainnya. Mereka semua pun setuju dan sangat antusias dengan saran dari Hana itu. Dari kedua saran yang diberikan oleh Hana, para anggota Klub Melukis, lebih memilih untuk melakukan kegiatan menggambar sketsa.

...* * *...

Hari yang dinantikan pun tiba, hari ini banyak mahasiswa yang ikut mencoba menggambar sketsa selama tiga menit, sehingga booth Klub Melukis terlihat ramai pengunjung.

Sebagai penutup kegiatan promosi klub hari itu, Hana pun menggambar sketsa dalam waktu tiga menit, dengan salah satu anggota Klub Melukis yang menjadi modelnya. Aksi Hana yang sedang menggambar, menarik perhatian lebih banyak orang.

Dalam waktu tiga menit, Hana pun mampu menggambar sketsa dengan baik. Reinaldo memperlihatkan hasil gambar sketsa Hana, kepada para mahasiswa yang sedang berkerumun di depan Hana. Ketika Reinaldo memperlihatkan gambar sketsa milik Hana, tentu saja gadis pemalu itu terus menunduk di samping Reinaldo.

Berkat saran dari Hana, banyak mahasiswa dan mahasiswi di luar Jurusan Seni yang bergabung di Klub Melukis. Salah satunya adalah Dylan, mahasiswa Jurusan Teknik Industri. Dylan terkesima saat melihat aksi Hana yang bisa menggambar sketsa dengan sangat bagus, dalam waktu tiga menit saja.

...* * * *...

Hari ini adalah, hari pertama, para anggota baru Klub Melukis berkumpul.

"Karena ini adalah hari pertama kita berkumpul di tahun ini, mari kita saling memperkenalkan diri," ucap Reinaldo.

Setelah dimulai dari Reinaldo, selanjutnya setiap anggota memperkenalkan diri masing-masing. Kemudian memulai kegiatan pertama mereka.

"Silahkan kalian menggambar apa saja yang ingin kalian gambar. Santai saja, tidak ada benar dan salah dalam seni lukis. Kalian bebas mau membuat apa saja," ucap Reinaldo memulai aktivitas pertama di klubnya.

Setelah selesai dengan kegiatan pertama di Klub Melukis, Dylan mendekati Hana. Dylan meminta Hana untuk mengajarinya menggambar sketsa. Hana pun menyanggupinya walaupun dia menjawab dengan gugup.

Meskipun Hana termasuk gadis yang cantik, akan tetapi dia mempunyai sifat pemalu. Wajah cantiknya itu selalu disembunyikan lewat tundukan kepalanya. Hana selalu merasa tidak percaya diri dan merasa gugup jika ada seorang pria yang mendekati dirinya. Terlebih lagi pria setampan Dylan.

Reinaldo yang melihat kegugupan Hana, kemudian berusaha membantu Hana untuk mengajari teknik dasar menggambar sketsa kepada Dylan.

"Tidak boleh ada keraguan dalam menggambar sketsa, perhatikan objek, dan tarik garis dengan berani." Reinaldo menjelaskan sambil mempraktekkan menggambar sketsa sebuah mug yang sedang ada di atas meja. Hana pun terkesima melihat teknik dasar yang diajarkan Reinaldo, sangat mudah untuk dimengerti.

"Selanjutnya hanya tinggal banyak berlatih saja. Kalau gitu kalian lanjut saja ya, saya tinggal dulu," ucap Reinaldo, kemudian meninggalkan Hana dan Dylan ruangan Klub Melukis.

...* * * * *...

Karena Reinaldo dan Hana satu jurusan, mereka jadi lebih sering membicarakan banyak hal, seperti kegiatan klub, seputar perkuliahan dan membicarakan hal remeh lainnya, seperti saat ini.

"Sepertinya Dylan juga menyukai kamu," ucap Reinaldo saat dia dan Hana tengah makan siang bersama di kantin fakultas.

"Kakak ngeledek Hana, ya? Mana mungkin cowok populer seperti Dylan menyukai aku," ucap Hana malu.

"Memangnya kamu kenapa, kamu cerdas dan juga ... cantik." Ucapan Reinaldo itu membuat Hana menghentikan aktivitasnya dan menatap Reinaldo yang sedang duduk di sampingnya.

"Kak Rein ... jangan mengerjai Hana terus! Hana sadar diri Kak. Anak cupu seperti Hana mana cocok dengan Dylan," ucap Hana kembali menunduk.

"Aku itu pria Han, aku tau mana wanita yang cantik, mana yang tidak. Kamu itu cantik, hanya kurang percaya diri saja," ucap Reinaldo sambil merubah arah duduknya.

Reinaldo kini duduk menghadap Hana, kemudian memegang dagunya, hingga gadis itu kini menatap dirinya. Netra mereka saling bertaut beberapa detik, hingga Hana ingin kembali tertunduk. Namun terhalang karena jari-jari Reinaldo masih memegang dagunya.

"Karena kamu menunduk terus, jadi tidak ada orang yang tau kalau kamu itu cantik. Sama satu lagi, nih," ucap Reinaldo kini menyibak poni Hana yang selalu menutupi mata gadis itu.

"Rambutnya coba dirapikan, sehingga wajah kamu itu terlihat jelas," ucap Reinaldo kembali. Hana mengangguk kecil, Reinaldo pun melepaskan jarinya pada dagu Hana.

"Dylan bergabung di Klub Melukis, itu karena dia terpesona saat kamu sedang demonstrasi menggambar sketsa," ucap Reinaldo.

"Iya Kak, Dylan juga pernah bilang begitu ke Hana," ucap Hana tersipu.

Hana mengikuti saran dari Reinaldo. Sehabis berkumpul di Klub Melukis, gadis itu pun pergi ke salon dan merubah tatanan rambutnya.

Seiring berjalannya waktu, Dylan dan Hana menjadi sangat dekat. Hal ini membuat Reinaldo menjadi cemas. Setiap melihat interaksi yang dilakukan Hana dan Dylan, Reinaldo sering merasakan nafasnya tiba-tiba terasa sesak.

Hingga akhirnya Reinaldo menyadari kalau Hana telah mengisi ruang kosong di hatinya. Ruang kosong yang belum pernah disinggahi oleh siapapun.

Namun Reinaldo sadar diri, siapa dirinya? dia bukan siapa-siapa dan juga belum mempunyai apa-apa untuk dibanggakannya. Rein hanya bisa menata hati setiap melihat kedekatan Hana dan Dylan.

...* * * * * *...

Setahun berlalu ....

Dylan sudah resmi menjadi kekasih Hana. Mereka mengumumkan hubungan baru itu, sesaat setelah kegiatan klub selesai.

"Selamat ya buat kalian berdua, semoga langgeng," ucap Reinaldo sambil mengulurkan tangan kepada Hana dan Dylan bergantian.

"Aku juga mau mengucapkan terimakasih, karena berkat bantuan Kakak, kita berdua jadi menyadari perasaan kita masing-masing. Terimakasih ya Kak Rein," ucap Hana dengan senyum khasnya.

Dua orang yang sedang memadu kasih ini, sebenarnya adalah sepasang manusia pemalu. Sehingga butuh waktu hampir satu tahun untuk mereka melakukan pendekatan.

Bahkan Reinaldo sering merasa jengkel dengan tingkah tarik ulur mereka. Rasanya Reinaldo ingin sekali mengutarakan perasaannya terhadap Hana. Tetapi, saat melihat Hana terlihat lebih bahagia ketika bersama Dylan, Reinaldo mengurungkan niatnya itu.

...* * * * * * *...

Kini Reinaldo sudah memasuki semester tujuh, dan sedang bersiap untuk berangkat ke auditorium kampus untuk menghadiri ceremony kelulusannya. Di mana Reinaldo lulus dengan predikat Summa Cum Laude.

Reinaldo menempuh pendidikan strata-1nya hanya selama 3,5 tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK 3,85. Hal ini membuat dia juga mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan strata-2 nya, di Universitas yang sama.

Reinaldo pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia mengambil beasiswa strata-2 itu dengan mengikuti kelas khusus dengan waktu kuliah mulai jam 16:00 - 20:00 WIB. Karena Reinaldo sudah diterima magang bekerja di salah satu perusahaan dibawah naungan Yohan Corp.

 

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....

Terpopuler

Comments

Mamahnya Rifda Maharani

Mamahnya Rifda Maharani

lanjutt

2021-06-07

1

Harmida Syahril

Harmida Syahril

thor koq part awalnya ada tokoh baru sihh...gak langsung ngebahas tentang kisah lunara dan junior

2021-04-28

3

Mei

Mei

baca ulang 🥰

2021-04-28

2

lihat semua
Episodes
1 Reinaldo
2 Bertemu Lunara
3 Latihan Kemandirian
4 Keresahan Jun
5 Asisten Rumah Tangga Baru
6 Rencana Perjodohan Luna
7 Berdebar Gak Sih?
8 Penolakan Rein
9 Luna Takut, Bang
10 Kecemburuan Jun
11 Kecemburuan Jun-2
12 Ingkar Janji
13 Gak Lebih Berarti
14 Sydney
15 Persahabatan
16 Bertemu Hana Kembali
17 Pria Tua?
18 Emerald Project
19 Tidur Bersama
20 Pelakor Kecil
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps. 47
48 Eps 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps.81
82 eps. 82
83 Eps.83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps.88
89 Eps.89
90 Eps.90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps. 96
97 Eps. 97
98 Eps. 98
99 Eps. 99
100 Eps. 100
101 eps. 101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 Eps. 104
105 Eps. 105
106 Eps. 106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps. 109
110 LUNARA
111 PENGUMUMAN
112 KARYAKU YANG LAIN
113 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Reinaldo
2
Bertemu Lunara
3
Latihan Kemandirian
4
Keresahan Jun
5
Asisten Rumah Tangga Baru
6
Rencana Perjodohan Luna
7
Berdebar Gak Sih?
8
Penolakan Rein
9
Luna Takut, Bang
10
Kecemburuan Jun
11
Kecemburuan Jun-2
12
Ingkar Janji
13
Gak Lebih Berarti
14
Sydney
15
Persahabatan
16
Bertemu Hana Kembali
17
Pria Tua?
18
Emerald Project
19
Tidur Bersama
20
Pelakor Kecil
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps. 47
48
Eps 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps.81
82
eps. 82
83
Eps.83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps.88
89
Eps.89
90
Eps.90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps. 96
97
Eps. 97
98
Eps. 98
99
Eps. 99
100
Eps. 100
101
eps. 101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
Eps. 104
105
Eps. 105
106
Eps. 106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps. 109
110
LUNARA
111
PENGUMUMAN
112
KARYAKU YANG LAIN
113
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!