Ingkar Janji

Sejak kejadian di Rumah Kaca kemarin, Junior selalu menghindari Lunara. Jika berpapasan di sekolah, Junior tidak mau menyapa Lunara. Jangankan menyapa, bahkan untuk sekedar tersenyum kepada gadis itu pun tidak.

"Abang kenapa sih, sudah dua hari ini seperti mengabaikan Luna," gumam Lunara pelan, sambil menatap sendu punggung Junior yang tadi berjalan melewati dirinya tanpa menoleh sama sekali.

Bahkan hingga kini, sudah hampir satu minggu Junior terus mengabaikan dan menghindari Lunara. Kabar perihal Junior yang mengabaikan Lunara ini pun, sampai ke telinga Yohan dan Chicko.

"Gimana sih Bro, si Jun malah semakin menjauhi Luna. Ide lu kacau!" ucap Yohan kepada Chicko, yang ketika itu sedang berkunjung ke kantor Yohan.

"Gue juga gak ngerti itu anak maunya apa," jawab Chicko sambil menghela nafas. Mereka berdua pun terdiam sesaat.

"Yasudah lah, yang penting kita sudah berusaha menyatukan mereka. Sekarang hanya tinggal menunggu nasib saja, akan membawa hubungan mereka ke mana," ucap Yohan, sambil menghela nafas berat. Chicko terpaksa mengangguk setuju dengan pernyataan sahabatnya sejak kecil itu.

...*...

Sudah dua minggu berlalu, Junior masih tetap mengabaikan Lunara. Hingga kini, sepulang sekolah Lunara menghampiri Junior yang tengah libur sekolah, karena akan menghadapi Ujian Nasional yang akan berlangsung minggu depan.

"Eh, Luna sayang ... calon mantu mama. Habis dari sekolah ya? Kamu tadi naik bus?" ucap Gea, begitu melihat Lunara yang baru saja memasuki gerbang rumah mereka.

"Iya Ma, dari sekolah naik Bus Trans Jakarta, setelah itu dari taman naik ojek ke sini," jawab Lunara tersenyum.

"Duh kasihannya calon mantu mama, capek ya? Makan dulu yuk," ucap Gea sambil merapikan rambut Lunara yang berantakan terkena tiupan angin, karena tidak memakai helm saat tadi menaiki ojek.

"Abang ada Ma?"

"Ada tuh di kamar, tapi sepertinya mau pergi sih," jawab Gea. Lunara meminta izin kepada Gea untuk menghampiri Junior di kamarnya, dan Gea pun memberikan izin.

Lunara berjalan menuju kamar Junior, dan mengetuk pintu kamar itu. Junior terhenyak, ketika dia membuka pintu kamar dan melihat Lunara tengah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Eh Lun," ucap Junior datar, kemudian hendak berjalan melewati Lunara.

"Luna salah apa lagi sih, Bang?" ucapan Lunara ini berhasil menghentikan langkah kaki Junior.

Junior pun menghela nafasnya yang terasa berat. "Kalau Luna ada salah, bilang Bang. Jangan mendiamkan Luna. Jangan mengabaikan Luna."

Sebenarnya Junior merasakan nyeri di hatinya, ketika mendengar pernyataan Lunara. Namun sejak kejadian di Rumah Kaca tempo hari, Junior sudah memutuskan untuk menjauh dari Lunara.

Junior berbalik badan dan menatap Lunara.

"Sebentar lagi kan gue ke Inggris, jadi biar lu terbiasa aja tanpa gue. Lagian lu sekarang kan sudah mandiri. Sudah gak membutuhkan gue lagi," ucap Junior sedatar mungkin. Lunara tercekat mendengar pernyataan Junior itu.

"Kata Abang, nanti kalau Abang sudah di Inggris, Abang gak akan sombong, dan kita akan berkomunikasi setiap hari. Tapi sekarang aja Abang udah mengabaikan Luna. Gimana nanti kalau sudah di luar negeri? Kenapa sih, Abang terus ingkar janji?" ucap Lunara, sambil berusaha sekuat hati, menahan bulir-bulir air yang sudah hampir menetes dari sudut-sudut matanya.

Lunara hanya menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong.

"Sudah ya, gue ada janji dengan Cecilia," Junior pun berbalik arah dan berjalan meninggalkan Lunara yang sekarang sudah tidak bisa menahan air matanya.

"Loh Jun, Luna kan baru datang, kamu sudah pergi aja," ucap Gea.

Junior tidak mengindahkan ucapan ibunya itu, dan terus berjalan menuju garasi dan mengeluarkan sepeda motor. Kemudian bergegas menyalakan sepeda motornya itu.

Gea pun berinisiatif menuju kamar Junior, kemudian didapatinya Lunara yang sedang berdiri mematung di dekat pintu kamar Junior.

"Sayang ...," ucap Gea, hingga membuat Lunara tersadar dari lamunan dan menghapus air matanya. Gea pun menghampiri Lunara.

"Kenapa sayang? Abang menyakiti Luna?" tanya Gea sambil menatap dan mengelus kepala Lunara.

"Ma, bisa tolong antarkan Luna pulang gak? Luna lagi tidak ingin naik ojek," ucap Lunara sambil tersenyum tipis.

Entah kenapa, ekspresi Lunara saat ini, membuat Gea terenyuh dan merasa kesal dengan Junior. Gea pun mengantarkan Lunara kembali ke rumahnya.

"Ma, Luna langsung masuk gak apa-apa ya?" ucap Lunara, begitu mobil yang dikendarai oleh Gea, memasuki halaman rumah keluarga Erlangga.

"Iya sayang," jawab Gea.

Lunara pun langsung masuk ke dalam rumahnya, dan berjalan menuju kamar. Dirinya hanya tersenyum tipis kepada Mikayla, ibunya, ketika mereka berpapasan.

"Mik."

Mikayla pun kaget karena tiba-tiba Gea, telah berdiri di belakangnya.

"Gue tadi yang antar Luna," ucap Gea.

"Ketemu di mana? Atau jangan-jangan lu menjemput Luna ke sekolah ya?" cecar Mikayla.

"Luna pulang sekolah langsung ke rumah tadi, sepertinya habis bertengkar dengan Jun," ucap Gea sendu.

"Bisa juga mereka bertengkar," canda Mikayla.

"Sepertinya bertengkar serius deh, gue gak pernah melihat ekspresi Luna seperti tadi. Dia berdiri mematung dengan pandangan kosong, dan sepertinya menangis ...," ucap Gea.

"Jun membuat Luna menangis?" ucap Mikayla dengan mata membulat. Mika berusaha untuk tidak percaya dengan apa yang di dengarnya. Namun anggukan Gea, membuat dia mau tidak mau memercayai hal itu.

"Brengs*k Jun!" ucap Keitaro yang memang sedari awal mendengarkan pembicaraan Mikayla dan Gea, tanpa diketahui oleh kedua ibunya.

Mikayla dan Gea merasa kaget dengan ungkapan kekesalan yang dilontarkan oleh Keitaro.

Keitaro yang baru saja tiba di rumah sepulang dari sekolah itu, langsung berlari menuju kamar Lunara. Keitaro pun mengetuk pintu kamar kakaknya, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar itu.

"Luna ... gue masuk ya Lun," ucap Keitaro, kemudian membuka pintu kamar Lunara yang memang jarang dikunci itu.

Lunara yang mendengar suara pintu kamar terbuka, langsung menatap sendu ke arah adiknya. Keitaro pun langsung menghampiri dan memeluk Lunara.

"Abang pembohong Kei! abang pembohong!" ucap Lunara di tengah tangisannya. Keitaro terus mengelus punggung Lunara hingga tangisnya sedikit mereda.

"Kenapa Lun? abang berbohong soal apa?" tanya Keitaro, yang sudah melepaskan pelukannya.

"Kata Abang, karena sebentar lagi dia akan ke Inggris, jadi dia sengaja menjauhi gue, mengabaikan gue selama dua minggu ini. Katanya biar gue terbiasa tanpa dia," jawab Lunara dengan sedikit terisak.

"Abang mengabaikan lu?" tanya Keitaro, Lunara pun mengangguk.

"Sudah dua minggu?" tanya Keitaro dengan ekspresi kesal.

"Iya ... sejak terakhir kali abang menemani gue pulang sekolah naik bus," jawab Lunara.

"Sejak lu dilukis oleh kak Rein?" Lunara mengangguk menjawab pertanyaan Keitaro.

"Katanya gue udah mandiri, jadi gak membutuhkan abang lagi," ucap Lunara.

Lu cemburu kan bang? Lu cemburu karena Luna mengagumi kak Rein. Dasar pengecut lu bang! Lu yang gak berani menyatakan perasaan lu, tapi Luna yang lu hukum. gumam Keitaro dalam hati.

"Yasudah, mulai besok lu juga harus mengabaikan abang. Mengerti?" ucap Keitaro, namun Lunara hanya diam.

"Lun!" desak Keitaro.

Akhirnya Lunara pun mengangguk, menyetujui usul dari adiknya itu. Keitaro pun meninggalkan kamar Lunara, karena Luna beralasan kalau dia sangat lelah dan ingin segera istirahat.

...* *...

Sementara itu, Junior baru saja tiba di sebuah mall untuk bertemu dengan Cecilia yang sedang menunggunya di kedai ice cream.

"Kamu habis menangis ya, Honey?" tanya Cecilia, begitu menghampiri Junior, dan menatap mata kemerahannya.

"Bukan, tadi aku lupa menutup kaca helm, sepertinya kemasukan debu," elak Junior.

"Hidung kamu juga merah," ucap Cecilia kembali.

"Iya, kena debu jadi bersin-bersin tadi, makanya agak lama sampainya," jawab Junior sekenanya. Cecilia pun berusaha memercayai ucapan kekasihnya itu.

"Yuk kita makan ice cream-nya," ucap Cecilia yang berusaha membuat keceriaan, karena sedari tadi, Junior terlihat sendu dan hanya terdiam.

Junior hanya tersenyum tipis menatap kekasihnya itu, dan kemudian memakan ice cream-nya dengan enggan.

"Minggu depan setelah Ujian Nasional, kita ke kedutaan ya, mengurus residence permit," ajak Cecilia.

Junior pun hanya mengangguk kecil dan menjawab, "iya," dengan pelan.

Pikiran Junior terus tertuju kepada Lunara. Ekspresi Lunara yang sedang berusaha menahan tangis tadi terus terbayang di benaknya. Junior Faresta yang selalu hadir di saat Lunara menangis, kali ini menjadi penyebab tangisan Lunara.

Bahkan perkataannya kepada Lunara tadi, bukan hanya menyakiti hati Lunara. Tetapi juga menyakiti hatinya sendiri.

Selesai makan ice cream, Cecilia mengajak Junior untuk menonton sebuah film yang memang sudah mereka nantikan sejak lama. Namun saat pemutaran film itu berlangsung, Junior sama sekali tidak fokus menonton. Karena dia hanya melihat wajah sedih Lunara tadi, pada layar bioskop itu.

Bahkan setelah selesai menonton, Junior terus mengabaikan Cecilia, tidak mendengarkan setiap ucapan Cecilia hingga membuat Cecilia menjadi kesal dan meminta untuk segera diantarkan pulang.

...* * *...

Sementara itu, di rumah keluarga Erlangga ....

Saat makan malam tiba, sebelum turun ke ruang makan, Keitaro menghampiri Lunara terlebih dulu, lalu mereka turun bersama ke ruang makan. Di meja makan itu sudah ada Yohan, Mikayla, Chicko dan Gea yang sudah menunggu mereka.

"Kok makannya sedikit banget Lun?" tanya Yohan sambil menatap mata Lunara yang terlihat bengkak.

"Iya," jawab Lunara datar.

"Pura-pura bahagia kan butuh tenaga ekstra Lun. Makan yang banyak," ucap Keitaro yang berusaha membujuk Luna agar makan lebih banyak lagi.

"Gue juga berharap masih bisa berpura-pura bahagia Kei, tapi sepertinya gak bisa," jawab Lunara sambil tersenyum tipis menatap Keitaro, adiknya.

Mereka hanya bisa menghela nafas dan menatap iba kepada Lunara, yang saat ini tengah terlihat redup.

Lunara pun makan dengan enggan. Namun dia berusaha menghabiskan makanannya dengan cepat, agar dia bisa segera kembali ke kamarnya. Mereka semua yang sedang berkumpul di meja makan pun, mendadak kehilangan selera makannya karena melihat sikap Lunara saat ini.

"Luna kembali ke kamar duluan ya," ucap Lunara ketika dia sudah menyelesaikan makan malamnya. Lunara pun langsung meninggalkan meja makan itu menuju kamarnya.

"Sudahlah, gue menyerah mengenai perjodohan yang sudah kita impikan, sejak mereka bayi. Gue sudah tidak mengharapkan lagi Junior menjadi calon menantu gue," ucap Yohan yang merasa sangat kecewa dengan sikap Junior, yang telah membuat Lunara sampai sesedih ini.

Gea dan Chicko merasa kaget dan terlihat kecewa dengan ucapan Yohan. Namun mereka bisa mengerti dengan sikap Yohan itu. Bahkan mereka berdua lebih merasa kecewa dengan sikap Junior.

...* * * *...

Saat tiba di rumah, Gea dan Chicko mendapati Junior, tengah makan sendirian di meja makan. Gea langsung menghampiri anaknya itu.

"Kamu apakan Luna sih Jun, hingga dia seperti kehilangan semangat begitu!" ucap Gea meluapkan amarahnya. Sedangkan Junior tidak menjawab dan hanya terdiam.

"Kalau kamu memang tidak suka Luna ada di sekitar kamu, jauhi Luna!" ucap Gea kembali, Chicko berusaha meredakan amarah Gea dengan mengusap-usap pundak istrinya itu.

Junior meneguk air minumnya terlebih dulu, kemudian berbicara "itu yang Jun lakukan dan Jun sampaikan kepada Luna, Ma. Menjauhi dia ... menjauhi Lunara."

"Dan Lunara kehilangan semangatnya, karena kamu menjauhinya," ucap Chicko lembut, namun Junior malah merasa terluka dengan ucapan lembut ayahnya itu.

Chicko dan Gea pun berjalan meninggalkan anaknya yang sedang terpaku di meja makan.

"Maafkan abang, Dek."

 

Besok sepertinya episode terakhir yang menceritakan kegalauan si Junaedi ✌

Besok batas akhir Jun mengambil keputusan 😁

.

.

.

...Terimakasih sudah membaca 💕...

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan...

Terpopuler

Comments

Kurniaty Balfas Haruna

Kurniaty Balfas Haruna

duh saya aja yg sudah jelita ikutan mewek sm kek Luna ragara si Jun 😁

2021-01-05

1

Rina Triwinnarni

Rina Triwinnarni

terserah mamak mo apa😏

2021-01-02

1

Faizah Zack's

Faizah Zack's

tau rasa tuh junaedi... udah luna sama reina ajah wes....

2020-12-15

2

lihat semua
Episodes
1 Reinaldo
2 Bertemu Lunara
3 Latihan Kemandirian
4 Keresahan Jun
5 Asisten Rumah Tangga Baru
6 Rencana Perjodohan Luna
7 Berdebar Gak Sih?
8 Penolakan Rein
9 Luna Takut, Bang
10 Kecemburuan Jun
11 Kecemburuan Jun-2
12 Ingkar Janji
13 Gak Lebih Berarti
14 Sydney
15 Persahabatan
16 Bertemu Hana Kembali
17 Pria Tua?
18 Emerald Project
19 Tidur Bersama
20 Pelakor Kecil
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps. 47
48 Eps 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps.81
82 eps. 82
83 Eps.83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps.88
89 Eps.89
90 Eps.90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps. 96
97 Eps. 97
98 Eps. 98
99 Eps. 99
100 Eps. 100
101 eps. 101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 Eps. 104
105 Eps. 105
106 Eps. 106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps. 109
110 LUNARA
111 PENGUMUMAN
112 KARYAKU YANG LAIN
113 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Reinaldo
2
Bertemu Lunara
3
Latihan Kemandirian
4
Keresahan Jun
5
Asisten Rumah Tangga Baru
6
Rencana Perjodohan Luna
7
Berdebar Gak Sih?
8
Penolakan Rein
9
Luna Takut, Bang
10
Kecemburuan Jun
11
Kecemburuan Jun-2
12
Ingkar Janji
13
Gak Lebih Berarti
14
Sydney
15
Persahabatan
16
Bertemu Hana Kembali
17
Pria Tua?
18
Emerald Project
19
Tidur Bersama
20
Pelakor Kecil
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps. 47
48
Eps 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps.81
82
eps. 82
83
Eps.83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps.88
89
Eps.89
90
Eps.90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps. 96
97
Eps. 97
98
Eps. 98
99
Eps. 99
100
Eps. 100
101
eps. 101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
Eps. 104
105
Eps. 105
106
Eps. 106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps. 109
110
LUNARA
111
PENGUMUMAN
112
KARYAKU YANG LAIN
113
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!