Kecemburuan Jun-2

Tidak seperti dua hari belakangan, hari ini Junior tidak ikut berhenti di rumah Lunara. Pengemudi ojek yang di tumpangi oleh Junior, hanya berjalan melewati rumah Lunara. Bahkan Junior tidak mau menatap Lunara saat itu.

Lunara hanya bisa menatap Junior yang telah menjauh dari pandangannya.

"Abang kenapa sih?" gumam Luna bingung.

Lunara langsung masuk ke dalam rumahnya sambil terus berpikir, kenapa Junior tiba-tiba mendiamkan dirinya.

Sementara itu Junior merasa kesal dengan sikap Lunara yang mengacuhkannya selama di Rumah Kaca. Bahkan Junior juga tidak menyapa, ketika berjalan melewati Gea, ibunya.

"Galau kenapa lagi tuh anak?" ucap Gea sambil menggelengkan kepalanya, karena bingung dengan sikap anaknya yang sering sekali terlihat kacau, semenjak menempuh pendidikan di bangku SMA.

...*...

Pada saat makan malam bersama, Lunara dengan antusias menceritakan pertemuannya dengan Reinaldo tadi siang di Rumah Kaca. Bahkan Lunara membawa hasil gambar sketsa itu ke ruang makan, dan menunjukkan kepada keluarganya, sebelum mereka memulai makan malam.

"Wah ... cocok tuh Kak, lu kan suka dengan cowok yang pintar melukis. Udah ... ngapain sih lu kuliah jauh-jauh ke Sydney. Lulus SMA langsung menikah aja dengan pria tua itu," cecar Keitaro sambil memerhatikan gambar sketsa Lunara.

"Asal aja lu kalau bicara! siapa yang mau menikah! gue hanya tidak menyangka aja, kalau pria tua menyebalkan itu, jago melukis," bantah Lunara.

"Kalian ini ... pria tua, pria tua, Reinaldo itu masih muda!" ucap Yohan kesal.

"Duh, yang lebih tua tersinggung, hehe ...," ucap Keitaro yang kemudian dibalas dengan tatapan tajam ayahnya.

"Udah Luna ... simpan dulu gambarnya. Kita makan dulu," ucap Mikayla. Lunara pun menyimpan gambar itu, dan mereka pun memulai makan malamnya.

"Udah Kak, gue setuju lu menikah dengan si Rein itu, biar nanti keturunan lu ada yang bisa melukis," ucap Keitaro sambil menyantap makan malamnya.

"Tuh dengar kata adik kamu," celetuk Yohan sambil menepuk pundak Keitaro. Lunara langsung melirik malas kepada ayahnya itu.

"Iya Kak, jangan sampai jadi seperti kita, yang terlahir dari daddy yang bucin dan mommy yang bawel," ucap Keitaro lagi. Yohan yang tadinya sedang menepuk pelan pundak Keitaro, langsung melayangkan pukulan yang cukup keras pada punggung Keitaro, hingga anak bungsunya itu tersedak.

"Daddy ih! parah banget," ucap Luna yang langsung memberikan minuman kepada adiknya itu.

"Kalau bercanda jangan keterlaluan Beb! Udah tau anaknya lagi makan, malah ditepuk begitu," ucap Mikayla, yang sudah beranjak dari kursinya dan mengusap lembut punggung anak lelakinya itu.

Keitaro yang merasa diperhatikan oleh kedua wanita kesayangan di keluarga Erlangga itu, langsung melirik ke arah ayahnya. Keitaro melirik kepada Yohan sambil menaikkan sebelah alisnya dan tersenyum licik.

Melihat itu, Yohan reflek menempeleng pelan kepala Keitaro.

"Awww ...," pekik Keitaro. Keitaro berpura-pura kesakitan dan langsung memeluk ibunya yang sudah berdiri di sampingnya.

"Daddy kasar banget sih!" oceh Lunara sambil melebarkan matanya, menatap Yohan dengan kesal.

"Tau ih! Sama anak sendiri begitu, sewaktu membuatnya aja ... semangat. Giliran anak sudah besar, malah melakukan kekerasan sama anaknya," ucap Mikayla menambahi.

"Hei ... hei ... kalian berdua tidak melihat itu, ekspresinya Kei, dia berbohong! Daddy juga menempeleng pelan doang tadi," ucap Yohan tak terima.

"Lihat saja kamu Kei, nanti kalau punya adik lagi, mereka berdua juga akan melupakan kamu!" ucap Yohan lagi.

"Dih! Siapa juga yang mau nambah anak," ucap Mikayla. Yohan pun menatap kecewa kepada istrinya dan melanjutkan makannya.

"Sudah ... ayo habiskan makanan kalian, jangan mubazir," ucap Mikayla kepada Lunara dan Keitaro, kemudian kembali duduk di kursi, dan melanjutkan makan malamnya.

"Lihat saja kamu Kei, Daddy sumpahi kamu akan jadi pria yang lebih bucin dari Daddy!" ucap Yohan ketika melihat istrinya sudah kembali menyantap makan malamnya.

"Orang tua kok malah menyumpahi anaknya! lagian itu tidak mungkin terjadi, Dad!" ucap Keitaro angkuh.

"Kenapa tidak mungkin, daddy aja yang dulu dingin dengan wanita, ternyata bisa menjadi bucin setelah bertemu mommy kalian," jawab Yohan tidak mau kalah.

"Kei itu tidak seperti Daddy, yang baru mengenal wanita di usia tua. Kei sudah mulai pacaran dari SMP, tapi gak bucin seperti Daddy tuh," sahut Keitaro sambil menatap angkuh kepada ayahnya yang masih kekanakan, di usianya yang sudah setengah abad.

"Itu karena kamu belum menemukan wanita yang tepat. Kamu tuh masih bocah," jawab Yohan yang lagi-lagi tidak mau kalah dengan anak lelakinya.

"Kalian ini ... sudah, sudah, jangan berdebat lagi," ucap Mika sambil menggelengkan kepalanya.

"Kalau Luna udah di Sydney, Luna pasti bakal kangen banget dengan suasana makan malam keluarga kita yang selalu heboh ini," ucap Lunara sambil menatap anggota keluarganya satu per satu.

"Gue juga bakalan kangen buat menganiaya lu, Luna." Keitaro pun memeluk Lunara yang duduk di sampingnya.

"Tuh lihat aja, sama Luna aja kamu udah bucin," ejek Yohan ketika melihat anak lelakinya sedang memeluk Lunara.

"Bucin sama kakak sendiri itu diharuskan Dad," jawab Keitaro kemudian melepaskan pelukannya. Mereka pun melanjutkan kembali makan malamnya.

...* *...

Setelah selesai makan malam, dan berbincang sebentar di ruang keluarga, mereka semua masuk ke kamar masing-masing. Yohan terlihat sedang menghubungi sahabatnya, di sebelah Mikayla, istrinya, yang sedang membaca buku.

"Kenapa Yoo?" ucap Chicko begitu menerima panggilan dari Yohan. Yohan pun mengutarakan maksudnya yang ingin berbicara dengan Junior. Karena sedari tadi Junior tidak mau menerima panggilan telepon dari Yohan.

Chicko pun mendatangi kamar anaknya dan memberikan ponsel itu kepada Junior.

"Kenapa Dad?" ucap Junior enggan.

"Tadi kamu bertemu dengan Rein, ya?" tanya Yohan dengan antusias.

"Iya, tadi bertemu di Rumah Kaca," jawab Junior dengan malas.

"Bagaimana menurut kamu, Jun? Rein cocok gak dengan Luna?" tanya Yohan, dengan nada bicara yang sangat bersemangat.

"Gak cocok! sama sekali gak cocok dengan Luna. Luna pasti akan menderita kalau bersama dengan pria itu!" cecar Junior. Sedangkan Yohan dan Mikayla di ujung sana, tengah mendengarkan sambil menahan tawa mereka.

"Ah, masa sih Jun. Menurut daddy mereka cocok kok," pancing Yohan.

"Cocok dari mana sih? Pria itu angkuh banget! dia selalu mengabaikan Luna. Luna meminta untuk dilukis satu kali lagi aja, dia gak mau. Egois, tidak cocok dengan Luna yang berhati lembut. Sepertinya dia juga tidak cinta dengan Luna!" ucap Junior dengan penuh amarah.

"Kok kamu marah-marah sih Jun, daddy kan hanya bertanya pendapat kamu," goda Yohan.

Junior pun terperanjat mendengar ucapan Yohan, setelah itu terdiam beberapa detik, "siapa yang marah-marah, Jun biasa aja kok," jawabnya.

"Luna tadi antusias banget loh Jun, saat menceritakan tentang Rein yang melukis dia. Luna kan suka banget sama pria yang pintar melukis. Daddy yakin, seiring berjalannya waktu, Luna akan menyukai Rein. Menurut kamu bagaimana, Jun?" tanya Yohan. Namun Jun hanya diam saja dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan oleh ayahnya Lunara itu.

Iya benar. Luna pasti akan menyukainya. Bahkan mungkin sudah mulai menyukainya. Gumam Junior yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Junior bahkan tidak mengindahkan Yohan yang terus memanggil namanya.

"Jun!" panggil Yohan berkali-kali.

Bukannya menjawab, Junior malah langsung memutuskan panggilan telepon dari Yohan. Kemudian mengembalikan ponsel itu kepada ayahnya dengan wajah kesal.

"Kamu bertemu dengan Rein, tadi?" tanya Chicko yang memang mendengar pembicaraan Junior dengan sahabatnya itu.

"Iya, kenapa? Papa juga mau tanya pendapat Jun soal Reinaldo itu?" tanya Junior sinis, sambil menatap tajam ayahnya.

"Bukan ... lagian tadi papa juga sudah mendengar percakapan kamu dengan daddy Yoo," jawab Chicko kemudian menghampiri Junior, dan duduk di sebelah anaknya itu.

"Kamu cemburu ya Jun?" telisik Chicko. Junior terhenyak mendengar pertanyaan dari ayahnya itu.

"Sudahlah Pa, jangan membuat Jun bertambah bingung!" ucap Junior yang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan dari ayahnya itu.

"Oalah, Jun ... Jun ... kamu itu pria, tapi kok mencla-mencle sih, Jun. Jadi siapa yang sebenarnya kamu cintai, Lunara atau Cecilia?" tanya Chicko yang mulai jenuh dengan sikap anaknya yang terkesan plintat-plintut itu.

"Yang jelas sekarang pacar Jun itu Cecilia, Pa!" tegas Junior kemudian merebahkan dirinya.

"Pernyataan kamu itu tidak menjawab pertanyaan papa, Jun," ucap Chicko kemudian berjalan keluar dari kamar Junior.

Junior kembali terngiang pertanyaan ayahnya, Jadi siapa yang sebenarnya kamu cintai, Lunara atau Cecilia?

"Wanita yang gue cintai jelas-jelas tidak pernah menganggap gue lebih dari seorang abang. Buat apa memikirkannya. Lebih baik fokus dengan wanita yang mencintai gue. Lagian gue juga gak bisa melukis!" ucap Junior sambil melempar bantalnya ke sembarang arah, karena masih merasa kesal dengan sikap Lunara yang mengacuhkannya tadi.

...* * *...

Sementara itu, di ujung sana, Yohan dan Mikayla sedang menertawakan sikap Junior yang menurut mereka sedang mencemburui Reinaldo.

"Jauh di lubuk hati aku, sebenernya aku masih menginginkan Jun yang menjadi menantu kita, sayang," ucap Yohan kepada istrinya.

"Aku pun juga begitu Beb, bahkan sejak Lunara dalam kandungan, kita sudah mendoakan agar kelak mereka berjodoh, hehe ...," ucap Mika sambil terkenang masa lalu mereka.

"Tapi hari ini kebetulan banget Jun bisa bertemu Rein. Rencanaku jadi berjalan lebih mulus karena peristiwa hari ini," ungkap Yohan.

Ya, perjodohan Lunara dan Reinaldo adalah rencana yang dibuat oleh Yohan dan Chicko, agar Junior bisa lebih jujur dengan perasaannya terhadap Lunara.

Berawal dari rasa kagum Yohan terhadap Reinaldo yang sangat cerdas dan sederhana, Chicko pun menyampaikan ide konyol itu. Ide untuk berpura-pura menjodohkan Lunara dengan Reinaldo. Terlebih lagi semenjak Lunara meminta agar mereka menyetujui keinginan Junior untuk melanjutkan pendidikannya ke Inggris.

Mereka jadi semakin bersemangat untuk membuat Junior merasa cemburu kepada Lunara, dan Junior bisa membatalkan rencana pendidikannya ke Inggris. Sehingga bisa menemani Lunara menempuh pendidikannya bersama-sama di Sydney.

"Tapi Reinaldo juga oke sih. Kalau kata Nico dan Chicko, sikap dan tingkah Rein itu mirip dengan aku sebelum jadi bucin-nya kamu, hehe ...," ucap Yohan Erlangga.

"Mirip kamu? wah ... kapan-kapan aku mampir ke kantor ah, pengen kenalan sama si Reinaldo itu. Lumayan kan cuci mata, melihat berondong tampan yang katanya mirip dengan suamiku sewaktu muda!" ucap Mikayla antusias. Yohan langsung menatap tajam kepada istrinya itu.

"Ingat ya Mikayla, kamu itu sudah punya suami. Anak juga sudah ada dua, sudah pada besar juga. Jadi jangan macam-macam," ucap Yohan.

Mikayla hanya terkekeh menanggapi kecemburuan suaminya yang masih tetap sama seperti dulu.

 

...Terimakasih sudah membaca 💕...

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan...

Terpopuler

Comments

Kurniaty Balfas Haruna

Kurniaty Balfas Haruna

Author yang baik hati dan tidak sombong, Jun jadiin sama Luna aja ya? ya? ya? 😁

2021-01-05

1

Okta Dhyktha NA

Okta Dhyktha NA

sama rein aja luna 😁

2020-11-29

4

Me Shien

Me Shien

Paman Yoo. bucin nya gak hilang ya.

2020-11-20

1

lihat semua
Episodes
1 Reinaldo
2 Bertemu Lunara
3 Latihan Kemandirian
4 Keresahan Jun
5 Asisten Rumah Tangga Baru
6 Rencana Perjodohan Luna
7 Berdebar Gak Sih?
8 Penolakan Rein
9 Luna Takut, Bang
10 Kecemburuan Jun
11 Kecemburuan Jun-2
12 Ingkar Janji
13 Gak Lebih Berarti
14 Sydney
15 Persahabatan
16 Bertemu Hana Kembali
17 Pria Tua?
18 Emerald Project
19 Tidur Bersama
20 Pelakor Kecil
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps. 47
48 Eps 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps.81
82 eps. 82
83 Eps.83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps.88
89 Eps.89
90 Eps.90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps. 96
97 Eps. 97
98 Eps. 98
99 Eps. 99
100 Eps. 100
101 eps. 101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 Eps. 104
105 Eps. 105
106 Eps. 106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps. 109
110 LUNARA
111 PENGUMUMAN
112 KARYAKU YANG LAIN
113 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Reinaldo
2
Bertemu Lunara
3
Latihan Kemandirian
4
Keresahan Jun
5
Asisten Rumah Tangga Baru
6
Rencana Perjodohan Luna
7
Berdebar Gak Sih?
8
Penolakan Rein
9
Luna Takut, Bang
10
Kecemburuan Jun
11
Kecemburuan Jun-2
12
Ingkar Janji
13
Gak Lebih Berarti
14
Sydney
15
Persahabatan
16
Bertemu Hana Kembali
17
Pria Tua?
18
Emerald Project
19
Tidur Bersama
20
Pelakor Kecil
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps. 47
48
Eps 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps.81
82
eps. 82
83
Eps.83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps.88
89
Eps.89
90
Eps.90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps. 96
97
Eps. 97
98
Eps. 98
99
Eps. 99
100
Eps. 100
101
eps. 101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
Eps. 104
105
Eps. 105
106
Eps. 106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps. 109
110
LUNARA
111
PENGUMUMAN
112
KARYAKU YANG LAIN
113
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!