Junior hanya bisa menghela kasar nafasnya, dan berharap Lunara tidak bisa menjawab tantangan yang diberikan oleh ayahnya.
Kedua orang tua Junior, saling melirik saat mendengar dengusan dan ekspresi resah anak tunggal mereka.
"Buat apa sih menyiksa Luna begini? sekeras-kerasnya Luna ingin ke Sydney, kalau tidak diizinkan daddy, Luna pasti nurut kok!" cecar Junior, yang kemudian beranjak meninggalkan meja makan dengan wajah cemas.
"Iya Yank, aku juga kasihan melihat Luna begini. Lagian, kemarin bukannya sudah diputuskan kalau Luna akan berkuliah di Jakarta aja?" ucap Gea, ibunya Junior, ketika anaknya itu sudah beranjak meninggalkan meja makan.
"Luna-nya masih ngotot ingin ke Sydney. Jadi Yoo hanya memberikan gambaran aja, kalau hidup sendirian di negeri orang itu gak seindah yang dibayangkan Luna," ucap Chicko. Gea pun hanya bisa menghela nafas mendengar jawaban dari suaminya itu.
...*...
Waktu berjalan dengan cepat. Tidak terasa sudah satu bulan berlalu. Sudah satu bulan juga Lunara mulai belajar mandiri.
Selain sudah terbiasa bepergian dengan menggunakan ojek, Lunara juga sudah mulai mencuci pakaiannya sendiri, bahkan membersihkan kamar sendiri juga sudah terbiasa dilakukannya. Walau hasil kerjanya tidak terlalu bersih dan rapi.
Yohan dan Mika, tentu saja bangga dengan putri sulung kesayangan mereka. Mereka juga tidak menyangka kalau tekad putrinya sekuat itu.
...* *...
Saat ini Lunara sedang berada di sebuah supermarket yang tidak jauh dari rumahnya. Tentu saja Lunara bisa sampai ke sana dengan menggunakan jasa ojek online. Tidak hanya ketika pergi sekolah, saat hendak pergi ke mana pun, Lunara selalu memakai jasa ojek online.
Setelah membayar jasa ojek online itu, Lunara pun bergegas masuk ke dalam mall dan berjalan menuju supermarket yang memang berada di dalam mall tersebut. Saat Lunara sedang asyik memilih barang-barang yang dibutuhkannya, tiba-tiba ada sebuah lengan merangkul pundaknya. Spontan Lunara langsung melepaskan tangan yang merangkulnya itu dan mendorong dengan sekuat tenaga.
Junior yang tidak siap dengan hal itu, jatuh tergelincir. Hingga sekarang dirinya sedang terduduk di lantai sambil meringis. Lunara yang hendak kabur meninggalkan lelaki yang didorongnya tadi, langsung berbalik karena menangkap suara seseorang yang familiar di indranya.
"Abang!" Mata Lunara melebar melihat Junior yang sedang meringis dilantai supermarket.
"Abang tadi yang merangkul Luna ya?" ucap Lunara yang kini telah berjongkok di depan Junior.
"Tega lu, Dek," ucap Junior dengan bibir mengerut. Kini dia telah duduk tegak dengan kaki ditekuk ke atas, sambil merangkul kedua lututnya dan bertatapan dengan Lunara yang tengah berjongkok di depannya.
"Luna pikir cowok mesum tadi! makanya Luna dorong aja sekuat tenaga. Gimana, lumayan kan tenaga Luna?" ujarnya bangga.
"Yaaa ... lumayan lah, reflek lu bagus. Udah bisa lah merantau sendirian." Mendengar pernyataan Junior, Lunara yang terlalu senang langsung bertepuk tangan dan melompat kecil seraya berjongkok.
"Lu umur berapa sih Dek, kelakuan seperti anak TK," ujar Junior sambil tertawa kecil melihat tingkah Lunara, yang menurutnya tidak berubah dari semenjak mereka masih di taman kanak-kanak.
"Mana ada anak TK belanja sendirian!" ucap Lunara kesal. Lunara mengulurkan tangannya dan membantu Junior untuk berdiri. Setelah itu, dengan sambil merangkul pundak Lunara, Junior menemaninya berbelanja.
Setelah selesai berbelanja, Lunara melewati etalase sebuah toko yang menjual aksesori ponsel. Lunara pun mampir ke toko itu dengan ditemani Junior.
"Lucu ya Bang?" tanya Lunara sambil menunjukkan sebuah case ponsel dengan motif strawberry.
"Mau beli, Dek?"
"Iya, nanti pengen beli," jawab Lunara sambil terus menatap case ponsel tersebut, kemudian meletakkannya kembali.
Lunara kemudian mengajak Junior untuk keluar dari toko itu. Dahi Junior berkerut dengan tingkah Lunara.
Dasar perempuan! pasti lagi cari perbandingan harga dengan toko lain deh, ujung-ujungnya nanti balik lagi ke toko yang pertama. Haaah ... Lunara-ku sudah dewasa, gaya belanjanya sudah seperti mama. Gumam Junior dalam hati.
Tapi ketika melewati beberapa toko aksesori ponsel, Lunara hanya berjalan melewatinya saja. Hal itu membuat Junior penasaran. Karena biasanya, jika Lunara menginginkan suatu barang, pasti dia harus mendapatkannya.
"Loh gak jadi beli case, Dek?"
"Tabungan Luna selama satu bulan ini belum cukup Bang." Jawaban Lunara ini menghentikan langkah kaki Junior. Lunara yang menyadari itu, ikut menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Junior dengan heran.
"Kenapa Bang?"
"Uang jajan juga di jatah daddy?" tanya Junior menyelidik.
"Iya, sekarang Luna 'kan diberi uang bulanan Bang, buat ongkos dan keperluan bulanan."
Mendengar itu, Junior ternganga dan menatap iba kepada Lunara. Bagaimana mungkin, daddy yang selama ini begitu memanjakan Lunara, bisa berbuat setega itu? batin Junior.
"Gue ke toilet dulu ya, lu tunggu di sini aja Dek," ucap Junior sambil memberikan dua buah tas yang berisi barang-barang belanjaan Lunara tadi.
Selesai dari toilet, Lunara pun mengajak Junior untuk kembali ke rumah, padahal Junior ingin mengajak Lunara makan terlebih dulu.
"Loh, diantar Jun? Berarti nilainya dikurangi ya?" ucap Yohan Erlangga ketika melihat putrinya kembali bersama Junior yang sedang membawa dua buah tas belanjaan.
"Iya, iya," jawab Lunara dengan bibir berkerut.
Sedangkan Junior yang merasa kesal dengan pernyataan ayahnya Lunara itu, hanya berani untuk menatap Yohan dengan tajam. Merasa ditatap, Yohan pun memperhatikan Junior yang kini berdiri disampingnya.
"Kenapa Babang Yuyun?" tanya Yohan dengan mengangkat sebelah alisnya disertai senyuman mengejek. Yohan tau persis kalau Junior tengah kesal dengan tindakannya, yang pasti dianggap sedang menyiksa Lunara.
Malas menanggapi ucapan Yohan, Junior pun berlalu melewatinya, dan berjalan cepat mengikuti Lunara. Setelah sampai di depan kamar Lunara, Junior memberikan tas belanjaan itu dan menunggu Lunara di ruang keluarga yang berada di antara kamar Lunara dan Keitaro.
Setelah hampir setengah jam Junior menunggu, bau strawberry pun menyerbak. Junior tau, bahwa Lunara sudah keluar dari kamarnya.
"Yuk ke dapur Bang. Luna mau masakin sesuatu buat Abang. Lu belum tau 'kan Bang kalau Luna udah bisa masak," cecar Lunara.
Tidak merespon pernyataan Lunara, Junior hanya menatap datar wajah gadis imut itu. Lunara menyadari kalau Junior pasti tidak percaya dengan ucapannya.
"Babang Yuyun mau makan apa? Soto mie atau kari ayam?" Junior pun semakin tertegun mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Lunara. Pasalnya, memasak air saja Lunara tidak pernah, sekarang dia bahkan bisa memasak kari ayam, begitulah yang dipikirkan oleh Junior.
Melihat Junior hanya diam saja, Lunara lantas menarik tangan pria itu menuju dapur. Lunara pun menuruni tangga sambil bergelayut manja kepada Junior. Dan Junior masih terus menatap Lunara di sepanjang jalan menuju dapur. Bukan pandangan cinta, tapi pandangan kagum dan sedikit tidak percaya.
Rasa kagum itupun surut dari pandangan Junior, tatkala Lunara menjejerkan empat bungkus mie instan di hadapannya. Junior kini hanya bisa menahan rasa menggelitik diperutnya sekuat tenaga.
"Mau rasa apa Bang? Luna beneran udah bisa masak kok, ayo buruan pilih."
"Kari ayam aja," jawab Junior yang masih menahan tawanya.
Lunara langsung memasak mie instan rasa kari ayam itu, dengan bahan pelengkap telur dan juga sawi.
"Udah, udah, sini biar abang yang bawa, nanti Luna ketumpahan kuah panas," ucap Junior ketika Lunara hendak menghidangkan mie instan yang telah matang itu.
Mereka berdua tidak menyadari kalau ada tiga pasang mata yang menatap dengan senyuman terkembang.
"Jun itu dari kecil selalu begitu, memperlakukan Luna seperti tuan putri. Sedangkan Rein, mendidik Luna menjadi dewasa. Menurut kamu, siapa yang cocok jadi menantu kita?" tanya Yohan kepada Mikayla, istrinya.
"Siapa yang duluan melamar aja," ucap Mikayla sambil tertawa pelan.
"Pertanyaan dan jawaban macam apa itu? Dasar orang tua aneh!" ucap Keitaro, kemudian meninggalkan kedua orangtuanya yang sedang melirik kesal kepadanya. Yohan dan Mikayla kembali menatap dan mencuri dengar obrolan Lunara dan Junior.
"Wuih enak loh, udah bisa nih nanti di Sydney jualan mie instan. Laris pasti nih," ucap Junior sambil makan dengan lahap. Lunara pun tersenyum senang mendengar pernyataan Junior.
"Hebat Lunara Erlangga," puji Junior sambil mengacak kecil rambut Lunara, setelah selesai menyantap habis makanannya.
Junior pun pamit pulang setelah selesai menghabiskan makan malamnya. Saat Lunara mengantarkan Junior ke halaman rumahnya, Junior memberikan sebuah bungkusan kepada gadis itu.
Lunara pun membuka bungkusan itu, dan isinya ternyata case ponsel dengan motif strawberry yang diinginkannya tadi. Lunara pun berjingkrang girang mendapatkan case itu, hingga kemudian memeluk erat Junior. "Terimakasih Babang Yuyun," ucapnya.
Junior pun membalasnya dengan tersenyum dan mengacak kecil rambut Lunara.
Lunara melambaikan tangan dengan case ponsel ditangannya, dia melambai kepada Junior yang sudah duduk di atas sepeda motornya yang menyala dan akan segera meninggalkan halaman rumahnya.
...* * *...
Sementara itu, satu minggu setelahnya, di ruangan CEO PT. Putra Erl, Yohan Erlangga memanggil Reinaldo ke ruangannya. Dengan bangga, Yohan memberitahukan pasal putri sulungnya yang sedikit demi sedikit sudah menjadi lebih mandiri.
Yohan juga meminta pendapat Reinaldo, tentang hal apa lagi yang sekiranya harus bisa dilakukan Lunara agar menjadi lebih mandiri.
"Mungkin Lunara sudah bisa untuk mulai mencoba naik Bus Trans Jakarta atau MRT, Pak."
Mata Yohan langsung melebar, bahkan mulutnya hampir menganga, mendengar saran dari karyawan kebanggaannya itu. Mana mungkin dirinya bisa setega itu melihat Lunara si anak manja, harus berdesakan dengan penumpang lain di bus atau MRT.
Melihat kegundahan pada mimik Yohan, Reinaldo pun mengungkapkan sarannya kembali.
"Karena Lunara belum terbiasa, mungkin bisa dimulai dengan pulang sekolah dulu Pak, karena biasanya kalau siang hari, Bus Trans Jakarta, ataupun MRT tidak seramai seperti pagi hari."
Mendengar saran lanjutan dari Reinaldo, senyum Yohan kembali terulas, Yohan pun berterima kasih atas semua saran Reinaldo.
...* * * *...
Akhir pekan ini, Yohan dan Mika mengundang Chicko, Gea dan Junior untuk makan siang bersama di rumahnya. Apalagi dua bulan lagi, Junior akan berangkat ke Inggris. Bisa jadi, ini adalah terakhir kalinya mereka berkumpul sebelum Junior berangkat ke Inggris.
Para asisten rumah tangga di kediaman keluarga Erlangga, sudah menyiapkan banyak makanan untuk jamuan makan siang bersama keluarga Faresta. Namun karena laporan dari Junior tempo hari, Chicko dan Gea, orang tua Junior, malah minta dibuatkan mie instan oleh Lunara.
Dengan hati riang, Lunara pun membuatkan mie instan untuk Chicko dan Gea yang sudah dianggapnya sebagai orang tuanya sendiri. Bahkan Junior juga minta dibuatkan.
"Eleeeh ... baru bisa masak mie instan aja bangga lu. Perasaan, gue dari SD udah bisa masak mie instan sendiri," tutur Keitaro. Lunara hanya menjulurkan lidahnya, menanggapi pernyataan adiknya itu.
"Bilang aja kalau kamu juga mau dibuatkan mie instan sama Luna," ucap Gea membela Lunara.
"Aduh Ma ... asal Mama dan papa tau, sewaktu pertama kali Luna bisa masak mie instan itu, selama tiga hari berturut-turut, kita dipaksa makan mie instan buatannya. Bahkan saat weekend kita ke rumah nenek, di sana pun Luna yang mengambil alih dapur dan memasak mie instan. Kei sekarang alergi melihat mie instan," cecar Keitaro, yang membuat semua orang terkekeh mendengarnya.
Saat Luna sudah selesai memasak tiga bungkus mie instan, Junior membantunya untuk membawakan nampan yang berisi tiga mangkuk mie instan rebus.
Mereka pun makan siang bersama saat itu.
Selesai makan siang, Yohan Erlangga mengajak mereka semua untuk berbincang di ruang keluarga.
...Terimakasih sudah membaca 💕...
...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ......
...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...
...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
"SAYANGKU"😘
masih ingin tertawa saja aku bambang Yuyun.
2022-12-04
2
🍧AkuNita🍄
hahaa... auto ngakak bacanya.. selera humor othor memang okey..
2021-01-04
1
@azma@
next
2021-01-01
1