Tidur Bersama

"Setelah kita menikah, aku pastikan semua aset kamu akan berpindah atas namaku. Dan aku akan meninggalkan kamu Lunara, m**y d**arling," ucap Rafindra pelan, sambil menarik salah satu sudut bibirnya.

"Belum dua tahun menjalin hubungan aja, aku sudah sangat muak dengan kelakuan menjijikkan kamu. Anak pemilik perusahaan ternama tapi kelakuan seperti orang rendahan," gumam Rafindra sambil membalas lambaian tangan Lunara yang sedang menghubungi ayahnya.

Setelah selesai menghubungi kedua ayahnya, Lunara pun berjalan kembali mendekati Rafindra, kekasihnya. Lunara dan Rafindra kembali melanjutkan kencan mereka yang tertunda, menyusuri mall yang bergaya arsitektur Eropa itu dan berjalan dengan saling bergandengan tangan.

Setelah puas berkeliling mall, Rafindra pun mengantarkan Lunara kembali ke apartemennya.

"Jadi manajer dong kamu begitu kembali ke Indonesia?" ucap Rafindra saat mereka baru saja tiba di apartemen Lunara.

"Iya, hehe...."

"Kira-kira kapan kamu menjadi CEO menggantikan Daddy kamu?" tanya Rafindra penasaran.

"Itu masih jauh Darl. Langsung ditempatkan sebagai manajer aja, aku sudah bersyukur banget. Daddy 'kan orangnya saklek," jelas Lunara. Rafindra pun mengangguk.

"Kalau kamu sendiri gimana? Setelah lulus kamu jadi menetap di Indonesia atau kembali ke Singapore?" tanya Lunara.

"Setelah mendapat gelar magister, aku akan menetap di Indonesia, di rumah kakek dan nenek," jawab Rafindra.

"Aku akan langsung menjadi pemimpin di perusahaan, menggantikan kakekku. Apalagi semenjak kakak perempuan ku menikah dan tidak mau mengurusi perusahaan kakek, aku satu-satunya pewaris. Mau tidak mau, aku harus memimpin di perusahaan itu," jelas Rafindra.

"Oooh gitu," ucap Lunara sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Enak ya jadi kamu, langsung diberi jabatan begitu aja. Kalau daddy tidak begitu, dia mau anak-anaknya merintis dari bawah sama seperti dia. Walaupun kelak kami disiapkan memimpin perusahaan, tapi kinerja kami harus di uji terlebih dulu oleh daddy," Jawab Lunara dengan penuh kebanggaan.

"Nanti aku akan sering mengunjungi kantor kamu, begitu menyelesaikan pendidikan magisterku di sini," ucap Rafindra sambil menggenggam tangan Lunara.

"Iya, aku tunggu ya," jawab Lunara.

Setelah perbincangan singkat di lobby apartemen, Rafindra pun berpamitan dan Lunara berjalan memasuki elevator, kembali ke kamarnya.

...*...

Setelah mendapatkan kabar dari Lunara, keesokan harinya Yohan dan Chicko langsung terbang ke Sydney, untuk mengurus kontrak Emerald Project yang sudah dimenangkan oleh Lunara.

Sehari setelah kedatangan Yohan dan Chicko ke Sydney. Sesuai kesepakatan, hari itu mereka menandatangani perjanjian kerjasama.

Dua hari setelah penandatanganan kontrak kerjasama, dan menyelesaikan administrasi yang berhubungan dengan Emerald project, Lunara dan Yohan pun kembali ke Indonesia. Sedangkan Chicko masih berada di Sydney untuk mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan Emerald project.

...* *...

Malam ini Lunara dan Yohan tiba di Jakarta. Ketika sampai di rumah keluarga Erlangga, sudah ada Mika, Gea dan Junior yang menyambutnya. Gea pun langsung berlari memeluk Lunara, karena terakhir kali Gea bertemu dengan Lunara kira-kira hampir delapan bulan yang lalu, pada saat hari kelulusan Junior. Sedangkan Mika dan Junior terakhir bertemu dengan Lunara dua bulan yang lalu, saat ceremony upacara kelulusan Lunara.

"Duh, kangen banget deh Mama," ucap Gea sambil memeluk erat Lunara, kemudian menciumi kedua pipi Lunara berulang kali.

"Gantian dong Ma," ucap Junior sambil melepaskan Lunara dari pelukan Gea.

Junior pun bergantian memeluk Lunara. Kemudian Junior mengikuti Gea yang menciumi kedua pipi Lunara berulang kali. Ketiga orang tua mereka terbelalak melihat perlakuan Junior kepada Lunara.

"Abaang!" teriak Lunara.

"Hei ... hei ... Junior Faresta!" ucap Yohan panik.

Gea langsung menarik rambut Junior, hingga dia merasa kesakitan kemudian melepaskan tangannya dari wajah Lunara.

"Ma, Ma, sakit Ma. Maa ... lepas dong Ma," rengek Junior yang berusaha melepaskan rambutnya dari genggaman Gea.

"Rasain tuh, dasar playboy cap badak!" ucap Lunara sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Junior yang tengah mengusap-usap rambutnya yang terasa sakit akibat dijambak oleh ibunya tadi.

"Kamu ini seenaknya aja sama Luna!" ucap Gea yang sudah melepaskan rambut Junior dari genggamannya.

"Iya tuh Ma. Semenjak di Sydney Abang jadi mesum. Suka cium-cium Luna sembarangan," ucap Lunara santai. Mata Yohan langsung melebar mendengarkan ucapan Lunara.

"Cium? Cium apa hah! Cium apa kamu Jun!" ujar Yohan sambil bertolak pinggang menatap Junior dengan mata melebar.

"Cium pipi doang, Dad. Di luar negeri itu hal yang lumrah kali Dad," ucap Junior santai.

"Bahkan kita sudah pernah tidur bersama di kamar Luna," ucap Junior menambahi.

"Apa!" ucap Yohan pelan. Yohan menatap Lunara dan Junior bergantian kemudian membelakangi mereka sambil meremas rambut dengan kedua tangannya.

Gea pun tidak kalah shock mendengar ucapan Junior. Ibunya Junior itu menutup mulutnya yang menganga dengan kedua telapak tangannya. Namun Mika terus memperhatikan Lunara yang tertunduk, karena dia merasa curiga dengan tingkah Lunara dan Junior saat ini.

Kedua anak ini pasti sedang mengerjai daddy-nya. gumam Mikayla dalam hati, sambil terus memperhatikan Lunara dan Junior bergantian.

"Luna benar tidur berdua dengan Abang?" tanya Mikayla sambil memperhatikan gelagat Lunara dan Junior.

"Iya Mom," jawab Lunara yang masih tetap tertunduk. Yohan pun menghela nafasnya yang terasa sangat berat.

"Haaah ... menyesal daddy mengirim kalian kuliah di luar negeri," ucap Yohan pelan. Lunara dan Junior berusaha sekuat tenaga menahan tawa mereka, mendengar ucapan dan melihat tingkah ayah mereka itu.

"Luna tidur di kasur?" tanya Mikayla.

"Iya Mom,"

"Abang tidur di mana?" tanya Mikayla lagi.

"Di lantai Ma," jawab Lunara santai.

Mendengar jawaban Lunara Yohan langsung berbalik badan dan berjalan mendekati anaknya itu.

"Di mana!" tanya Yohan yang kini sudah memegang pundak anaknya.

"Luna tidur di kasur, Abang tidur di lantai pakai bedcover, hehe...," jelas Lunara sambil menarik kedua sudut bibirnya kesamping, hingga menampakkan deretan gigi putihnya.

Yohan langsung memukul lengan Lunara, "aaww ... sakit Dad," ucap Lunara sambil mengusap-usap lengannya.

"Haaah! Kalian ini mau membuat daddy terkena serangan jantung ya! Becandaan kalian gak lucu sama sekali," ucap Yohan berang.

"Siapa yang bercanda sih Dad? Kan benar, kalau kita tidur bersama," ucap Junior sambil menahan tawanya.

"Ya ... daddy pikir 'kan, kalau tidur bersama itu—" ucap Yohan menjadi salah tingkah.

"Ya enggak lah Dad. Luna kan punya pacar," ucap Lunara.

"Apalagi Jun. Jun punya banyak pacar," ucap Junior sambil menatap angkuh kepada Lunara.

"Kamu sama pacar kamu ... hubungan kalian, gak sampai sejauh itu 'kan Luna?" tanya Yohan cemas.

"Astaga Daddy! Ya enggak lah!"

"Mending Luna melakukannya dengan abang dari pada sama pacar Luna," ucap Lunara santai.

"Hah!"

Yohan, Mika, Gea, bahkan Junior, sangat shock mendengar ungkapan Lunara. Sedangkan Lunara menatap heran kepada Junior yang ikut terkejut dengan ucapannya.

Kok abang malah ikutan kaget sih, bukannya kita lagi godain daddy ya? Apa becandaan gue keterlaluan? gumam Lunara resah.

"Iya gak Bang?" tanya Lunara sambil menatap Junior yang sedang terpaku dengan mulut menganga menatap Lunara.

"Hah, i - iya, iya ayo," ucap Junior gugup sambil terus menatap Lunara.

"Iya ayo, apa kamu, Jun!" teriak Yohan.

"Hahahaha ...." Lunara pun terkekeh mendengar teriakan Yohan. Dan Mikayla langsung menarik telinga Lunara saking kesalnya mendengar becandaan anaknya itu.

Sedangkan Junior hanya menatap Lunara sambil tersenyum miris, buat baper aja sih. Jantung abang mau copot mendengarnya, dek. Gumam Junior dalam hati sambil mengusap-usap pangkal lehernya.

"Udah ah, Luna capek mau istirahat. Yuk Ma," ucap Luna kemudian berjalan masuk kedalam rumah, menuju kamarnya bersama Gea, yang rencananya malam ini akan menginap di kamar Lunara.

Sedangkan Junior mengikuti Lunara dan Gea sambil membawakan koper pakaian Luna.

"Ngarep kamu tadi ya, hah?" bisik Yohan kepada Junior.

"Apa sih Dad," jawab Junior sambil melirik malas kepada Yohan.

"Ingat ya Jun, jangan macam-macam kamu," ucap Yohan memperingati.

"Jun sama wanita lain aja gak seperti itu Dad, apalagi sama Luna," ucap Junior kemudian berjalan cepat menyusul Lunara dan Gea, ibunya. Yohan pun tersenyum mendengarkan jawaban dari Junior.

Yohan dan Mikayla kini berjalan mengikuti Lunara dan yang lainnya, masuk ke dalam rumah mereka.

"Luna masih kecil kenapa bercandanya begitu ya?" tanya Yohan, sambil menggelengkan kepalanya.

"Sudah dewasa dia, usianya sudah dua puluh satu tahun. Mungkin pergaulan di sana begitu kali. Seharusnya kamu lebih tau pergaulan di sana," ucap Mikayla yang kini sudah berada di kamarnya bersama Yohan.

"Aku dulu tidak begitu. Tapi tadi aku benar-benar shock loh sayang, saat mendengar candaan mereka itu. Terlebih saat Luna bilang, kalau dia lebih ingin melakukannya dengan Jun dari pada dengan pacarnya," ucap Yohan, sambil sesekali menggelengkan kepalanya.

"Yang penting kan dia gak macam-macam di sana," ucap Mikayla. Yohan pun mengangguk setuju.

"Lunara, anak kita sudah bukan gadis yang lugu dan polos lagi ternyata," ucap Yohan sambil menghela nafas.

...* * *...

"Dek, ini kopernya" ucap Junior begitu masuk ke dalam kamar Lunara dan meletakkan koper itu disisi ranjang Lunara.

"Abang ikutan tidur di sini ya, sama kamu dan mama," ucap Junior, sambil mendudukkan dirinya di samping Lunara dan merangkul pundaknya.

"Eh ... gak, gak bisa," ucap Gea, sambil menarik lengan Junior agar tidak merangkul Lunara.

"Jun tidur di sofa itu kok, Ma," bujuk Junior.

"Sana, kamu tidur di kamarnya Kei," usir Gea.

"Sepi Ma ... Kei-nya gak ada. Boleh ya Dek?" ucap Junior. Karena saat ini Keitaro sedang berkuliah jurusan Pastry Art di Bali.

Lunara pun melirik ke arah Gea, menanyakan persetujuan Gea.

"Gak boleh," ucap Gea kepada Lunara yang sedang meliriknya.

"Gak boleh," ucap Lunara menirukan gaya berbicara Gea.

Junior pun mendengus kesal, kemudian melangkah meninggalkan kamar Lunara menuju kamarnya Keitaro.

 

Terimakasih sudah membaca 💕

Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ...

Jangan lupa juga untuk memberikan RATE

⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan

Terpopuler

Comments

Fryy Sweet

Fryy Sweet

Aah, jahat banget si lu thor kenapa Bang Jun dan Luna ceritanya harus mutar2 pacaran dengan orang lain kenapa gak satuin aja cinta mereka 😥😥

2020-11-15

5

Siti AR

Siti AR

jd penasaran Thor sm jodohnya Luna siapa ya🤔🤔

2020-10-27

5

"SAYANGKU"😘

"SAYANGKU"😘

hehehe lucunya mereka mengerjai sayangnya akuh.

2020-10-27

2

lihat semua
Episodes
1 Reinaldo
2 Bertemu Lunara
3 Latihan Kemandirian
4 Keresahan Jun
5 Asisten Rumah Tangga Baru
6 Rencana Perjodohan Luna
7 Berdebar Gak Sih?
8 Penolakan Rein
9 Luna Takut, Bang
10 Kecemburuan Jun
11 Kecemburuan Jun-2
12 Ingkar Janji
13 Gak Lebih Berarti
14 Sydney
15 Persahabatan
16 Bertemu Hana Kembali
17 Pria Tua?
18 Emerald Project
19 Tidur Bersama
20 Pelakor Kecil
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps. 29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 Eps. 33
34 Eps. 34
35 Eps. 35
36 Eps. 36
37 Eps. 37
38 Eps. 38
39 Eps. 39
40 Eps. 40
41 Eps. 41
42 Eps. 42
43 Eps. 43
44 Eps. 44
45 Eps. 45
46 Eps. 46
47 Eps. 47
48 Eps 48
49 Eps. 49
50 Eps. 50
51 Eps. 51
52 Eps. 52
53 Eps. 53
54 Eps. 54
55 Eps. 55
56 Eps. 56
57 Eps. 57
58 Eps 58
59 Eps. 59
60 Eps. 60
61 Eps. 61
62 Eps. 62
63 Eps. 63
64 Eps. 64
65 Eps. 65
66 Eps. 66
67 Eps. 67
68 Eps. 68
69 Eps. 69
70 Eps. 70
71 Eps. 71
72 Eps. 72
73 Eps. 73
74 Eps. 74
75 Eps. 75
76 Eps. 76
77 Eps. 77
78 Eps. 78
79 Eps. 79
80 Eps. 80
81 Eps.81
82 eps. 82
83 Eps.83
84 Eps. 84
85 Eps. 85
86 Eps. 86
87 Eps. 87
88 Eps.88
89 Eps.89
90 Eps.90
91 Eps. 91
92 Eps. 92
93 Eps. 93
94 Eps. 94
95 Eps. 95
96 Eps. 96
97 Eps. 97
98 Eps. 98
99 Eps. 99
100 Eps. 100
101 eps. 101
102 Eps.102
103 Eps.103
104 Eps. 104
105 Eps. 105
106 Eps. 106
107 Eps. 107
108 Eps. 108
109 Eps. 109
110 LUNARA
111 PENGUMUMAN
112 KARYAKU YANG LAIN
113 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Reinaldo
2
Bertemu Lunara
3
Latihan Kemandirian
4
Keresahan Jun
5
Asisten Rumah Tangga Baru
6
Rencana Perjodohan Luna
7
Berdebar Gak Sih?
8
Penolakan Rein
9
Luna Takut, Bang
10
Kecemburuan Jun
11
Kecemburuan Jun-2
12
Ingkar Janji
13
Gak Lebih Berarti
14
Sydney
15
Persahabatan
16
Bertemu Hana Kembali
17
Pria Tua?
18
Emerald Project
19
Tidur Bersama
20
Pelakor Kecil
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps. 29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
Eps. 33
34
Eps. 34
35
Eps. 35
36
Eps. 36
37
Eps. 37
38
Eps. 38
39
Eps. 39
40
Eps. 40
41
Eps. 41
42
Eps. 42
43
Eps. 43
44
Eps. 44
45
Eps. 45
46
Eps. 46
47
Eps. 47
48
Eps 48
49
Eps. 49
50
Eps. 50
51
Eps. 51
52
Eps. 52
53
Eps. 53
54
Eps. 54
55
Eps. 55
56
Eps. 56
57
Eps. 57
58
Eps 58
59
Eps. 59
60
Eps. 60
61
Eps. 61
62
Eps. 62
63
Eps. 63
64
Eps. 64
65
Eps. 65
66
Eps. 66
67
Eps. 67
68
Eps. 68
69
Eps. 69
70
Eps. 70
71
Eps. 71
72
Eps. 72
73
Eps. 73
74
Eps. 74
75
Eps. 75
76
Eps. 76
77
Eps. 77
78
Eps. 78
79
Eps. 79
80
Eps. 80
81
Eps.81
82
eps. 82
83
Eps.83
84
Eps. 84
85
Eps. 85
86
Eps. 86
87
Eps. 87
88
Eps.88
89
Eps.89
90
Eps.90
91
Eps. 91
92
Eps. 92
93
Eps. 93
94
Eps. 94
95
Eps. 95
96
Eps. 96
97
Eps. 97
98
Eps. 98
99
Eps. 99
100
Eps. 100
101
eps. 101
102
Eps.102
103
Eps.103
104
Eps. 104
105
Eps. 105
106
Eps. 106
107
Eps. 107
108
Eps. 108
109
Eps. 109
110
LUNARA
111
PENGUMUMAN
112
KARYAKU YANG LAIN
113
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!