Keesokan pagi, Junior pun mengetuk pintu kamar Lunara. "Cepat banget datangnya Bang? Luna aja belum mulai masak," ucap Lunara dengan mulut mengerucut.
"Iya sengaja, abang mau bantuin Luna masak. Boleh 'kan?" ucap Junior. Lunara mengangguk dengan semangat.
Mereka pun akhirnya memasak bersama di kamar Lunara.
Sedangkan pada siang harinya, Junior mengajak Lunara berkeliling di sekitar apartemen yang juga termasuk ke dalam kawasan dari University of Sydney itu.
Junior juga selalu menghabiskan waktu bersama Lunara, ketika mereka sedang tidak ada kelas.
Seperti saat ini, Lunara yang baru saja menyelesaikan kelasnya, menghampiri Junior yang katanya sedang berada di sekitar taman yang tidak jauh dari ruang kelas Lunara.
Sesampainya di sana, Junior ternyata sedang berkumpul bersama dengan kekasihnya dan juga beberapa orang temannya. Junior pun memperkenalkan teman-temannya kepada Lunara, termasuk juga kekasihnya yang bernama Azumi.
...*...
Beberapa hari kemudian, Lunara dengan beberapa orang temannya berencana untuk makan di cafe yang tidak jauh dari lingkungan universitas. Sesampainya di cafe itu, Lunara bertemu dengan Junior.
Saat itu Junior tengah makan berdua bersama dengan seorang wanita. Terlihat wanita itu bergelayut manja dengan Junior, dan sesekali menggesekkan hidungnya pada leher Junior.
"Itu abang dengan Azumi ya? Tapi kelihatannya wajahnya berbeda dengan Azumi yang kemarin dikenalkan oleh abang," ucap Lunara pelan.
Tiba-tiba pandangan mereka bertemu. Junior melambaikan tangan kepada Lunara. Lunara dan teman-temannya pun menghampiri dan bergabung di meja yang sama dengan Junior. Junior kemudian memperkenalkan Lunara dengan kekasihnya yang kali ini bernama Elaine.
Mereka berbincang cukup lama, hingga tidak terasa hari telah malam. Setelah selesai makan, Junior tidak mengantarkan kekasihnya itu, melainkan ikut pulang bersama Lunara.
Di dalam perjalanan pulang, Lunara yang penasaran pun bertanya kepada Junior.
"Abang sama Azumi sudah putus? Perasaan beberapa hari lalu masih baik-baik aja, sewaktu di taman?" tanya Lunara.
"Belum putus kok Lun," jawab Junior santai.
"Hah! Belum putus? Jadi Abang selingkuh? Pacar Abang ada dua?" cecar Lunara.
"Tiga Lun, hehe...," jawab Junior santai. Mendengar pernyataan Junior, Lunara langsung menghentikan langkahnya.
"Tiga!" ucap Lunara histeris. Junior hanya tersenyum menanggapinya.
"Pacar Abang ada tiga? Serius?" tanya Lunara dengan mata melebar.
"Iya, hehe ... Azumi yang kemarin kamu temui di taman, Eliane yang tadi, dan Patricia, nanti Abang kenalkan juga. Keren kan?" ucap Junior tersenyum, sambil menaikkan sebelah alisnya.
Ya, semenjak menjadi mahasiswa di Sydney, Junior memutuskan untuk meneruskan bakat sang ayah dalam hal memikat wanita. Sehingga dia sekarang menjalin hubungan dengan banyak wanita dalam satu waktu.
"Di mana letak kerennya pria yang gak setia?" ucap Lunara kesal, kemudian langsung berjalan cepat meninggalkan Junior. Sedangkan Junior hanya tersenyum menatap Lunara yang telah berjalan meninggalkannya.
Setelah pembicaraan itu, Junior dan Lunara hanya diam di sepanjang perjalanan menuju kamar apartemen mereka. Hingga saat Lunara membuka pintu kamarnya. Junior menahan tangan gadis itu.
"Abang sengaja berkencan dengan banyak wanita Lun, biar cepat move on dari seseorang," ucap Junior sambil menatap lembut netra kecoklatan milik Lunara.
Lunara terdiam dan mereka saling tatap beberapa detik. Lunara hanya mengangguk kecil sebagai balasan dari pernyataan Junior tadi. Hingga kini mereka berdua pun, masuk kedalam kamar masing-masing.
Segitu susahnya melupakan Cecilia ya Bang? gumam Lunara dalam hati, saat dia baru saja menutup pintu kamarnya.
...* *...
Setelah selesai membersihkan diri, Lunara langsung merebahkan badannya. Sambil menatap langit-langit kamarnya. Lunara teringat ucapan Junior yang memiliki tiga orang kekasih dalam satu waktu.
"Abang jadi begini berarti karena Luna ya Bang," gumam Luna pada dirinya sendiri.
Lunara pun mengingat satu kejadian pada saat acara pelepasan siswa kelas tiga di sekolahnya. Pada waktu itu, sekolah Lunara mengadakan acara perpisahan sekolah di sebuah ballroom mewah di salah satu gedung yang tidak jauh dari sekolah mereka. Lunara dengan tiga orang temannya, keluar ballroom menuju toilet yang memang ada di luar ruangan itu.
Ketika mereka baru saja keluar dari toilet, mereka memergoki Junior yang sedang bertengkar dengan Cecilia.
.......
...Flashback on...
"Aku ini gak pernah berarti apa-apa dalam hidup kamu, iya 'kan Jun? " ujar Cecilia berang.
"Maaf Sil." Junior hanya bisa meminta maaf sambil menggenggam kedua tangan Cecilia.
"Sejak dulu selalu aja ada yang jadi kerikil di hubungan kita. Kerikil itu bernama Lunara Erlangga. Kalau begitu kita putus aja Jun," ucap Cecilia geram.
"Sil, kita masih bisa menjalin hubungan jarak jauh. Banyak kok pasangan yang berhasil menjalin hubungan jarak jauh. Long distance relationship. Mungkin sesekali kita bisa saling mengunjungi. Aku akan mengusahakan untuk bisa mengunjungi kamu ke Inggris," ucap Junior meyakinkan Cecilia.
"Sorry Jun, aku gak bisa menjalani hubungan jarak jauh. Apalagi kamu akan berkuliah bersama Lunara," ucap Cecilia kemudian menarik paksa tangannya yang sedari tadi di genggam oleh Junior.
"Kalau gitu ... aku akan menunggu kamu, Sil. Aku akan menunggu kamu kembali. Setelah kita sama-sama kembali ke Jakarta, kita bisa memulai semuanya lagi," ucap Junior memelas.
Lunara yang diam-diam sedang mendengarkan pertengkaran Junior dengan Cecilia, hanya bisa tertunduk sedih. Sedangkan ketiga orang temannya, mulai memandang Lunara dengan tatapan sinis.
"Aku gak bisa meramalkan masa depan Jun. Yang jelas, sekarang hubungan kita sudah berakhir. Begitu kamu menghubungi aku dan mengatakan kalau kamu akan berkuliah ke Sydney bersama Luna, bagi aku, saat itu juga hubungan kita udah berakhir," cecar Cecilia yang kemudian berjalan meninggalkan Junior.
Saat Cecilia hendak kembali kedalam ballroom, dia berpapasan dengan Lunara dan ketiga orang temannya. Cecilia menyakini, kalau Lunara dan teman-temannya itu mendengar pembicaraannya dengan Junior tadi. Cecilia pun menghampiri Lunara dengan wajah kesal.
"Sekarang lu bahagia dong Lun, bisa merebut Jun dari gue," ucap Cecilia dengan tangan bersidekap sambil menatap tajam Lunara yang sekarang tengah menunduk.
"Sil, ini gak ada hubungannya dengan Luna," ucap Junior yang sekarang juga ada di sana.
"Maafin Luna kak," ucap Luna sambil tertunduk.
Cecilia memandang jijik ke arah Lunara, kemudian beranjak pergi meninggalkan Lunara dan teman-temannya.
"Hei, Lunara ... ini bukan salah kamu. Jangan merasa bersalah, okey," ucap Junior sambil mengelus rambut Lunara. Lunara pun mengangguk. Setelah itu, Junior pun berlari kecil mengejar Cecilia.
"Ternyata mereka putus gara-gara lu ya Lun. Gak disangka, kelakuan lu sok polos, taunya ... pelakor!" ucap Lydia, salah satu teman Lunara, yang juga mencuri dengar pembicaraan Cecilia dengan Junior tadi.
Semenjak hari itu, seluruh wanita di sekolah seakan memusuhi Lunara. Mereka selalu memanggil Lunara dengan sebutan pelakor kecil. Dan Lunara menjalani hari-hari di tahun terakhir sekolahnya, tanpa seorang teman. Hanya Rika teman satu bangkunya, yang mau sesekali mengajak Lunara berbicara, itu pun jika sedang tidak ada orang yang melihatnya.
...Flashback off....
.......
"Seandainya Luna gak meminta abang menemani Luna ke Sydney, abang gak akan berpisah dengan wanita yang abang cintai. Abang gak akan menjadi pria brengs*k seperti sekarang, yang mengencani banyak wanita dalam satu waktu," gumam Lunara.
Sejak menyadari hal itu, menyadari jika Junior sangat mencintai Cecilia, dan akan setia menunggu Cecilia pulang dari Inggris. Lunara mengubur dalam-dalam rasa cintanya terhadap Junior.
Sementara itu, Junior yang saat ini juga tengah berbaring di ranjangnya, mengingat ucapan Lunara kepadanya saat di perjalanan tadi.
Dimana letak kerennya pria yang gak setia?
Junior tersenyum tipis saat mengingatnya.
"Abang memang pria brengs*k dan pengecut, dek. Abang hanya takut saat kamu mengetahui perasaan abang yang sebenarnya, kamu akan merasa tidak nyaman dan menjauhi abang," ucap Junior pada guling yang kini sedang dipeluk dan ditatapnya.
"Bahkan setelah menjalin hubungan dengan tiga wanita sekaligus, abang masih belum mampu menghapus kamu dari pikiran dan pandangan abang," ucap Junior sambil berusaha memejamkan matanya hingga dia terlelap.
Begitulah Lunara dan Junior, masing-masing berusaha mengubur perasaan yang mereka miliki. Mereka berdua memutuskan untuk melabeli hubungan mereka dengan nama persahabatan.
Karena menurut pemikiran Junior dan Lunara, hanya sahabat yang akan selalu setia berada di samping mereka, yang selalu siap menerima mereka dalam kondisi apapun.
Kisah masa-masa kuliah Lunara dan Junior di Sydney, mungkin hanya ditulis dalam tiga atau empat episode saja. Karena Author-nya sudah kangen dengan Daddy Yoo, eh ... Kak Rein maksudnya.
Karena hari ini sudah UP dua episode, sepertinya besok UP nya akan telat ya, hehe ....
Episode selanjutnya mungkin akan UP sore atau malam hari ✌
.
.
.
...Terimakasih sudah membaca 💕...
...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE, tuliskan KOMENTAR kamu dan beri VOTE yaaa ......
...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...
...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Itin
kamu Luuuuun.... kamu. Bukan Cecil..
2021-12-03
0
Daratullaila🍒
Hai author aku mampir lagi membawa like, semangat up nya💪
Jangan lupa baca episode baru CIC
Salam dari Calon Istri Ceo☺💖
2020-12-29
1
Linda Plincesna Rajagoekgoek
nikahin luna dengan jun dong. jangan suka buat galau mulu
2020-11-06
3