Terlihat tim 8 dan tim 12 yang baru kembali dari misi khusus yang di berikan Raiya. Kevin sebagai pemimpin melaporkan misi kepada Raiya, sedangkan anggota lainnya di perintahkan untuk istirahat.
Kamar Mercia
Mercia yang terlihat kelelahan langsung terbaring di kasurnya yang luas.
"Kenapa hari ini terasa sangat melelahkan sekali, aku harap aku di liburkan selama sebulan, " Keluh Mercia yang tengah berbaring di tempat tidurnya itu.
Mercia yang kelelahan pun langsung tertidur pulas tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu.
"Mercia! Mercia! Bangunlah kita di beri misi lagi oleh ketua Raiya! " Seru Hyerin membangunkan Mercia dari tidurnya yang pulas itu.
"Hah... aku belum membersihkan tubuhku, aku pergi mandi dulu nanti aku akan menyusul, " Ucap Mercia yang masih setengah tertidur itu.
"Aku akan menunggumu jadi cepatlah bangun dari tidurmu itu, " Sekali lagi Hyerin yang membangunkan Mercia dari tidurnya.
Mercia langsung bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar mandi.
Beberapa menit kemudian...
Terlihat Mercia yang sudah terlihat segar dan wangi.
"Baiklah ayo pergi, ngomong - ngomong dimana Mary? " Tanya Mercia sambil mengunci pintu kamarnya.
"Mary sudah menunggu di tempat biasa, " jawab Hyerin dengan singkat.
Hembusan angin petang yang terasa dingin, langit yang sudah mulai gelap di penuhi dengan warna kemerahan itulah ciri langit petang.
Markas khusus tim 8 dan tim 12
Terlihat Mary dan Marvin yang masih menunggu di kursi sofa markas. Datang Mercia dan Hyerin yang sedikit terlambat, Marvin dengan singkat langsung mengatakan inti dari misi ini.
"Jadi misi kita hari ini ada di daerah desa merah yang terletak di sebrang perbatasan wilayah Kekaisaran Arino. Kita akan mengawal pemimpin Klan Nyoraboku. Yang merupakan Klan terelite di desa merah. Karena Klan Nyoraboku memiliki wilayah yang di penuhi tanaman obat. Pemimpin Klan Nyoraboku akan mengikuti festival perayaan desa merah. Karena banyak Klan lain yang merasa iri kepada kesuksesan Klan Nyoraboku, dengan penjualan tanaman obatnya yang banyak menghasilkan uang berlimpah. Misi kita hanya perlu mengawalnya dan melindunginya saat ada pberontakan. " Ucap Marvin jelas dan panjang.
"Jadi kita hanya perlu mengawalnya dan menyerang saat berbahaya begitu? " Ucap Mercia dengan singkat.
"Iya begitulah, jadi kalian istirahatlah besok berkumpul di markas pagi pagi. Bubar, " Kata Marvin dengan tegas.
Malam harinya di kamar Mercia.
Terlihat Mercia yang sedang terguling di kursi sofa nya sembari membaca buku tentang Klan Nyoraboku.
"Akhir - akhir ini terasa tenang sekali, biasanya selalu ada keributan. Tidak ada tanda tanda dari Juuri atau pun Iriano. Juuri dan Iriano bukankah mereka satu Klan? Tapi kenapa melihat Juuri setiap menyebut nama Iriano, pasti akan terdengar seakan akan Juuri membenci Iriano, dan sengaja memberikan informasi kepada kami yang merupakan musuhnya. Apakah itu tipu muslihat nya, atau memang kenyataan Juuri membenci Iriano? Masih banyak rahasia tentang Klan Tsuna ini. Aku harus mulai berhati - hati dengan setiap Klan. " Ucap Mercia yang perlahan lahan menutup matanya.
***
"Eve... Eve... bangunlah! ada sesuatu yang harusku beritahu padamu, " Ucap ratu bulan yang muncul di dalam mimpi Mercia.
"Dengar Eve, saat pergi ke desa merah kamu harus sedikit waspada, jangan sampai menurunkan kewaspadaanmu hanya karena ini sebuah misi yang tidak ada sangkut pautnya dengan Iriano. Kau harus tetap berhati hati ingat itu! " Ucap sang ratu bulan yang langsung menghilang.
Keesokan harinya... Di markas.
Terlihat Mercia yang masih menunggu di markas sendirian. Mercia yang menunggu lama itu karena bosan pergi ke arah rak buku, dan mencari apakah ada yang bisa di baca.
Judul buku : kisah cinta sang ahli pedang
Di terbitkan : 603 Masehi
"Hm... cinta yah... " Gumam Mercia sembari membuka buku kisah cinta sang ahli pedang.
Mercia membaca beberapa halaman kisah cinta sang ahli pedang dengan serius.
"Ciachi..? apa kamu sedang membaca buku? apakah isinya seru? " Tanya Mary yang tiba tiba muncul.
"M-Mary... kamu sudah datang? kau membuatku terkejut, kukira tadi siapa, " Kata Mercia dengan ekspresi canggung.
....
"Hm... apakah kau membaca buku Ecchi? " Tanya Mary dengan nada menggoda sambil mengangkat alisnya.
"Mary! pikiranmu ini sebenarnya isi dengan apa saja!? Aku hanya membaca buku kisah cinta sang ahli pedang, " jawab Mercia sembari menunjukkan buku itu kepada Mary.
Mary yang merupakan orang paling tergila gila pada kisah cinta langsung membaca buku itu bersama Mercia, Mercia yang sudah membaca di halaman 3 terpaksa membaca ulang halaman satu, karena buku kisah cinta sang ahli pedang hanya ada satu di markas.
Sambil menunggu Mercia dan Mary terlihat sangat dekat bagaikan teman yang sudah di takdirkan dari lahir.
Beberapa menit kemudian....
Hyerin datang bersama Marvin dan langsung mengajak Mercia dan Mary pergi ke desa merah. Mercia yang tengah membaca itu langsung berhenti membaca dan tidak sengaja memasukkan buku kisah cinta sang ahli pedang kedalam tas yang dibawanya.
Di gerbang utama perbatasan desa merah terjadi sedikit hambatan. Karena tim 12 tidak mempunyai surat undangan dari Klan Nyoraboku sehingga di larang masuk tanpa alasan yang tepat. Untungnya pelayan pribadi pemimpin klan Nyoraboku datang, dan memberi alasan bahwa pemimpin klan Nyoraboku lah yang mengundang mereka tanpa memberikan undangan.
"Apakah kalian semua tidak apa apa? " Tanya sang pelayan dengan sopan.
"Iya kami tidak apa apa. Terima kasih tuan telah menyelamatkan kami, " Ucap Terima kasih Marvin dengan sopan.
"Tidak, tidak, jangan panggil aku tuan aku hanyalah pelayan pribadi, panggil saja aku Kou, "
"Baiklah, Terima kasih Kou, " Ucap Terima kasih Marvin lagi.
Kenapa kapten Marvin seperti sangat menghormati Kou ini seperti bawahannya saja, padahal derajat kapten sendiri lebih tinggi dari pada pemimpin klan.
"Sepertinya Kou ini orang yang baik yah... " Bisik Mary kepada Mercia.
"Jangan menilai orang dari sifat luarnya saja lihat sifat yang ada di balik penampilannya! " jawab Mercia dengan singkat.
Di kediaman utama klan Nyoraboku
Terlihat seorang pria tua bertubuh besar sedang duduk di tengah tengah ruangan, menyambut kedatangan tim 12 .
pemimpin klan Nyoraboku adalah orang yang sangat dermawan dan baik mau dari penampilan atau sikap. Karena dulunya klan Nyoraboku hanyalah rakyat jelata. Setelah tau bahwa tanaman yang ada di wilayahnya itu adalah tanaman obat klan Nyoraboku mulai menjadi salah satu klan elit di desa merah.
Pemimpin klan Nyoraboku menyajikan makanan. Untuk tamunya itu dan memanggil kedua anaknya yang memiliki sifat yang sangat berbeda jauh. Putra pertamanya bernama Hans Nyoraboku, yang hanya berpikir untuk menjadi penerus selanjutnya klan Nyoraboku. Sedangkan anak yang satunya adalah seorang putri yang cantik jelita bernama Sunny.
"Aku akan melakukan apa pun untuk menjadi penerus selanjutnya, dan melindungi kawasan kami dari si perdana menteri sialan itu! " Ucap Hans dengan nada yang tidak menyenangkan.
"Kou! kurung Tuan Muda di dalam kamarnya jangan biarkan dia pergi! " perintah Eary ( pemimpin klan Nyoraboku)
Mercia merasa ada yang salah dengan tuan muda hans, yang bersi keras menjadi pemimpin klan dengan sifatnya yang seperti itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments