Setelah setengah tahun Mercia belajar sihir di di lagend academy, akhirnya ada pembitahuan bahwa ujian untuk menjadi penyihir resmi tingkat pertama Crycle.
Sebelum murid yang akan mengikuti ujian ini akan di bagikan kelompok berdasarkan keseluruhan, dan belum tentu akan sekelompok dengan orang yang sekelas.
Setelah anggota dibagikan menjadi perkelompok berisi tiga orang, baru bisa menandatangani formulir ujian.
Mary yang mendengar kabar ujian crycle yang akan di selenggarakan satu bulan lagi, merasa girang dan langsung memberi tau pada teman temannya yang sedang santai di asrama Mercia. Mary yang langsung pergi ke asrama Mercia tanpa ragu lagi langsung menerobos pintu tanpa mengetuk nya lebih dulu.
"Ada apa! Apakah pengguna sihir bayangan itu menyerang lagi!?" Lucas yang terbangun dari tidurnya yang nyenyak, tiba - tiba terbangun karena terkejut oleh suara pintu yang di buka oleh Mary.
Sedangkan yang empat lainnya terdiam karena terkejut.
"Mary, apakah kamu tidak bisa membuka pintu lebih pelan? Apakah kau mau membuatku terserang jantungan hah?" Tanya Mercia dengan nada sedikit emosi sembari memelototi Mary.
"Ha.. Ha..Ha.., maaf aku hanya senang saja jadi... maaf! maaf! Aku tidak sengaja, " Mary yang terpuruk karena perkataan Mercia yang menusuk.
"Jadi ada apa? Yang membuat mu bersemangat itu Mary?" Tanya Karvein yang sambil terbaring di atas kaki Mercia dengan membaca buku yang di pegangnya.
Mary yang terlihat terpuruk itu langsung menceritakan tentang ujian Crycle dan memberitahu kapan dan tempatnya. Mereka yang mendengar kabar itu langsung beranjak. mengajak latihan untuk persiapan ujian. Mercia yang biasanya bermalas - malasan pergi latihan bersama teman temannya dengan penuh semangat.
Keesokan harinya Mercia yang tengah rajin latihan di tempat yang terbuka, tepatnya di tengah hutan yang terlihat seperti lapangan rata. Tiba - tiba dalam sesaat Mercia yang sedang latihan melihat seekor burung elang dengan warna bulu yang tidak biasa. Terlihat burung elang yang amat besar berwarna putih, yang di tunggangi oleh seorang lelaki tua dengan rambut putih.
***
Pria tua itu turun dari elangnya, dan menghampiri Mercia. Dengan tatapan penasaran Mercia yang sedang latihan terhenti, karena munculnya sang pria tua tersebut.
"Hai gadis cantik, apakah kamu tau seorang perempuan berambut hitam dengan mata berwarna biru laut safir?" Tanya sang pria tua tersebut.
"Hah? Rambut hitam? Mata biru safir? Bukankah itu seperti dewi cantik yang ada di mimpiku yang sudah lama tidak tampak lagi?" Ujar Mercia di dalam hatinya.
"Apakah kamu tau?" Tanya sekali lagi pria tua itu.
Mercia yang penasaran dengan pria tua itu langsung bertanya "Apa hubungan anda dengan nya?" Sembari memperhatikan pria tua yang entah asal usulnya itu.
Sebelum menjelaskan apa hubungannya. Pria itu memperkenalkan dirinya kepada Mercia.
Nama pria itu adalah Jishen myora. Seorang penyihir legendaris, sekaligus guru dari Claudya sebelum masuk anggota kuil suci.
Hubungan Jishen dengan Claudya bukan hanya sebagai guru dan murid. Tapi sudah seperti ayah dan anak, akan tetapi karena Jishen adalah penyihir yang berkelana ke berbagai negara. Untuk pencarian informasi dalang dari semua perang yang terjadi 20 tahun yang lalu. Akan tetapi Jishen tidak tau bahwa Claudya telah tiada.
Walaupun Jishen adalah guru yang selalu melatih Claudya, tapi ia tidak di beritahu bahwa Claudya sudah tiada. Jishen yang merasa sedih akan kepergiannya yang sudah lama tapi ia baru tau bahwa murid kesayangannya sudah tiada.
Karena Claudya sudah tiada sebagai gantinya, Jishen akan melatih Mercia sebagai penerus dari claudya. Dengan senang hati Mercia menerima ajakan sang guru ibunya yang melegenda. Dengan di latih oleh jishen Mercia kemungkinan besar bisa lulus dengan mudah. Mercia yang baru sadar bahwa burung elang putih tadi yang seharusnya ada di belakangnya sudah tidak ada, Mercia menanyakan tentang burung elang tadi dan langsung menanyakan burung elang tersebut.
Burung elang putih itu bernama elang suci. Yang merupakan hewan sihir yang hanya bisa di panggil saat sudah menandai kontrak, atau menandai hewan sihir tersebut sebagai hewan kepemilikannya baru bisa di panggil di saat di butuhkan.
Mercia yang masih penasaran dengan matanya yang bisa melihat sihir bayangan bergumam. "Mungkin sannin jishen tau sesuatu karena dia guru dari ibu, " Gumam Mercia. Mercia dengan rasa penasarannya, Mercia langsung bertanya pada Jishen tanpa ragu.
Karena jishen tidak pernah melihat bentuk mata yang dimiliki oleh Mercia. Karena mata safir milik Claudya berwarna biru laut safir. Sedangkan mata Mercia lebih mirip biru laut toska safir yaitu warna campuran dari warna mata Michelle dan warna mata Claudya.
Sedangkan warna mata Kevin berwarna hijau toska. Yang menyerupai mata sang ayah Michelle, tetapi walaupun mata Kevin berbeda warna dengan ibunya tapi kevin memiliki mata safir yang sama yang dimiliki ibunya.
Setelah menjelaskan tentang mata safir yang dimiliki klan Narita akhirnya Mercia yang penuh dengan rasa penasarannya melanjutkan latihannya. Pertama Mercia belajar cara memanggil hewan sihirnya dengan melakukan kontrak, karena mana sihir Mercia sebagian di segel makan Mercia akan susah dengan ukuran mana sihirnya yang belum bangkit sepenuhnya.
Karena susah Mercia berurutan memanggil seekor hewan sihirnya, dengan di awali anak burung. kemungkinan besar hewan sihir yang akan di panggil oleh Mercia adalah jenis hewan burung. perlahan lahan Mercia mulai memanggil burung yang lebih besar.
Beberapa minggu latihan terlewati. Akhirnya Mercia memanggil hewan sihirnya dan mana sihirnya yang selama ini ia pendam, akhirnya sedikit demi sedikit mulai bangkit, karena bantuan dari Jishen.
Sedangkan keadaan teman temannya yang di latih oleh para sannin yang memiliki sihir bertipe sama dengan mereka, Mary yang memiliki sihir bertipe sihir memanipulasi mimpi, Hyerin yang meminta bantuan kakak perempuannya yang merupakan penyihir bertipe sihir suci atau sihir medis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments