Pagi-pagi buta terdengar suara ketukan pintu dari luar.
Dengan langkah yang berat Noah berjalan meuju ke arah ketukan pintu tersebut.
Noah membuka pintu, “whhoooaaammm……” Noah menguap, “ ada apa?” sambil mengucek-ngucek matanya Noah bertanya.
Perlahan dia melihat pakaian baja putih yang mengkilap dikenakan oleh seseorang yang tak lain merupakan prajurit kerajaan Prism.
“pangeran Rogue telah tiba, dan raja memanggil Elizabeth dan kapten Louis untuk datang ke istana.!”
“baiklah akan kusampaikan ke kapten,” balas Noah menutup kembali pintu markas.
Di luar markas, Elizabeth dan Kapten Louis sudah siap untuk meninggalkan markas menuju ke istana.
“ingat! Lakukan pekerjaan sehari-harimu dan makanan harus sudah siap di meja saat aku kembali nanti.!” Perintah kapten Louis meninggalkan markas menggunakan elemen apinya.
“siap kapten..!” sahut Noah dan Felix.
"emangnya disana dia tidak makan,, apaa??" tanya Felix.
“entahlah…,lakukan saja perintahnya.!”
“ehh…Felix.!”
“iyahh.. ada apa?”
“karena perjalanan ke kerajaan torus dulu, aku jadi tidak pernah berlatih,, jadi kau mau tidak melatihku.!” Pinta Noah.
“latihan??latihan apa?? kenapa pasukan Redbird masih memerlukan latihan? Bukannya kau bisa mengendalikan empat elemen?”
“nahh.. itu dia, nanti aku perlihatkan kepadamu.!”
“tapi kenapa aku?’
“lihat saja nanti.! Kau mau kan??”
“hmm…. boleh.!”
“benarkah?”
“yahh…tapi kau harus mengerjakan seluruh pekerjaan markas sendirian! Setelah itu, aku baru akan melatihmu.”
Akhirnya Noah melakukan pekerjaannya yaitu memasak, membersihkan seluruh bagian markas, mencuci pakaian, menyiram bunga-bunga dan sebagainya.
Setelah Noah selesai dengan pekerjaannya, mereka berdua segera menuju ke hutan dekat markas tempat Noah berlatih dulu, sesampainya di hutan tersebut, felix berkata,"sekarang apa? bagaimana aku akan melatihmu?."
“lihat.!!” Noah menunjukkan keempat elemennya kepada Felix.
“mmrtt…..hahahahah, kau bercandakan? ayo keluarkan lebih besar lagi, kau hanya bisa menyerang lalat dengan elemen sekecil itu,”
“yahh.. aku tidak bisa, makanya aku memintamu untuk melatihku elemen api, mumpung kau juga pengguna elemen api.!”
“hmm, apakah kau tidak bisa menggunakan tangan kananmu untuk mengeluarkan elemenmu?" tanya felix.
"aku tidak bisa, aku hanya bisa menggunakan tangan kiriku," jawab Noah.
“aneh..!! kau adalah orang teraneh yang pernah aku temui..!!”
“kenapa begitu?”
“biasanya manusia bisa menggunakan kedua tangannya untuk mengendalikan atau mengeluarkan elemennya, tapi kau tidak, kau bisa menggunakan empat elemen tapi hanya bisa mengeluarkannya di tangan kirimu" jawab Félix.
"baiklah,, pertama coba kau lontarkan apimu, seperti ini.!" Félix melontarkan sebuah api dari salah satu tangannya."
"lontarkan?????, kenapa melontarkan api? aku ingin jurus-jurus yang hebat seperti naga api atau apa saja yang lebih keren," kata Noah.
“hahh… jurus?? Kau tidak bisa mengeluarkan jurus jika kau hanya bisa mengeluarkan api yang kecil.”
Noah mengeluarkan api dalam jumlah besar di tangan kirinya.
“ohh… kau mau mempermainkan aku yahh?? Kau bilang kau tidak bisa mengeluarkan elemenmu dengan besar.”
“yahh bisa, tapi hanya satu elemenku saja, saat aku fokus ke satu elemenku, maka elemen lainnya tidak bisa aku keluarkan.”
“begitu yahh…,tapi apakah kau pikir jika elemenmu sama dengan orang lain, kau bisa mempelajari jurus seseorang sesuka hatimu."
“jadi kau tidak bisa mengajariku sesuatu yang keren?” tanya Noah.
“yahh, begitulah..,, tapi dengarkan aku dulu! Sepertinya kau belum tahu apa-apa mengenai jurus dari pengguna elemen.!”
“yah baiklah.!”
“jadi., jurus yang dikeluarkan seseorang biasanya tergantung mana mereka, semakin besar kekuatan jurusnya maka semakain banyak mana yang digunakan, dan kulihat kau hanya memiliki sedikit mana di tubuhmu."
"bukan hanya itu, keahlian setiap orang berbeda-beda, meskipun memiliki elemen yang sama belum tentu jurus yang dikeluarkan sama, seperti yang aku katakana tadi.”
"dan biasanya jika seseorang ingin mengeluarkan jurusnya, mereka menggunakan sebuah kata kunci, bisa melalui mulut atapun tangan.”
“tapi kebanyakan orang menggunakan mulut untuk mempermudah pengeluaran jurusnya, karena jika menggunakan tangan maka kau membutuhkan gerakan berbeda untuk tiap jurus dan basanya jika jurusmu terlalu kuat maka kata kunci tangan yang kau butuhkan akan sangat panjang, tapi kunci tangan juga memiliki keuntungan yaitu orang yang kau lawan tidak akan tahu jurus apa yang akan kau kelauarkan.”
“dan kata kunci digunakan agar jurus yang ingin kau keluarkan sesuai dengan keinginanmu. bukan hanya itu, kata kunci juga digunakan untuk membedakan antara Jurus dan pengeluaran elemen,” penjelasan Felix.
"lihat ini.!!" Félix melontarkan api dari tangannya
"aku tidak menyebutkan kata kunci apapun untuk ini, dan ini disebut pengeluaran elemen,"
"Elemen Api : tangan dewa," tangan kiri Félix di selimuti oleh api.
"ini disebut jurus, aku harus mengucapkan kata kunci untuk mengeluarkan jurus ini,” penjelasan Felix.
Setelah Noah mendengarkan penjelasan Felix, Noah bertanya "terus bagaimana aku menemukan jurusku sendiri?"
"cari tahu sendiri!! yang akan aku ajarkan kepadamu hanya dasar-dasar dari penggunaan elemen, tapi jika kau sudah bisa dasarnya,, maka aku tidak bisa melatihmu.!!" jawab Félix.
“dasar-dasar??”
“kelihatannya kau tidak tahu, baiklah aku akan membritahumu dulu! apa saja dasar-dasar tersebut.!”
“pertama : menciptakan.”
“aku yakin kau sudah bisa melakukan hal ini, kau hanya perluh mengeluarkan elemenmu dari ketidakadaan menjadi ada.”
“kedua : Melontarkan.”
“kau hanya perluh melontarkan elemenmu dengan menghilangkan mana yang ada di dalamnya, ini yang akan aku ajarkan padamu nanti.”
“ketiga : Mengendalikan.”
“kau akan mengendalikan arah pergerakan dari elemenmu.”
“keempat : Membentuk.”
“kau akan membentuk tiruan apapun menggunakan elemenmu.”
“kelima : Menggerakkan.”
“berbeda dengan mengendalikan, kau akan menggerakkan seluruh tubuh dari tiruan elemenmu layaknya makhluk yang kau tiru, jadi kau akan belajar untuk Membentuk terlebih dahulu sebelum latihan ini.”
“terakhir : Memanipulasi Alam.”
“ini akan sengat membantumu karena kau hanya memiliki sedikit mana.”
“darimana kau tahu semua itu?? Kau sudah bisa menjadi seorang guru dengan pengetahuan seperti itu?” tanya Noah.
“aku diajari oleh ayahku sejak kecil…,, tapi ini hanya hal biasa, pasti kapten juga tahu mengenai hal ini.”
"baiklah akan kucoba untuk melontarkannya..!!!" kata Noah mengarahkan tangan kirinya kedepan.
“yahh silahkan..!!”
Noah menyemburkan elemen apinya dan berkata dengan bangga, "hahahhh...ini hal yang sangat mudah.”
"aku tidak menyuruhmu menyemburkannya seperti itu.!"
"terus bagaimana??tapi bukankah ini lebih keren.!"
"iyah...tapi itu akan menghisap seluruh manamu yang sedikit itu dengan cepat, berbeda kalau kau melontarkannya."
"kalau kau melontarkan apimu, jaraknya bisa lebih jauh, tentu menyemburkannya juga bisa jauh tapi kau memerlukan mana yang besar untuk itu."
"begini, saat kau melontarkan apimu maka pengeluaran manamu sudah terhenti saat apimu sudah terlontarkan dari tanganmu, berbeda dengan menyemburkannya, dengan menyemburkan api maka manamu akan terus mengalir untuk menyemburkan api tersebut."
"paham..??"
"hal dasar seperti ini saja kau tidak bisa."
“lihat ini..!!” Felix melontarkan apinya, "kau hanya perluh mendorongnya dengan manamu dan melepaskan manamu dari elemen apimu saat kau ingin melontarkannya.”
“jadi yang kau lontarkan hanya api tanpa mana, dan manamu bisa hemat saat melakukan ini.”
"iyaa...baiklah..,akan kucoba sekali lagi..!!"
Noah mencoba mengeluarkan api di tangan kirinya, tapi tidak keluar api sama sekali.
"apa yang kau lakukan? cepat keluarkan apimu!" perintah Félix.
"aku tidak bisa.”
"lihatkan manamu sekarang sudah habis!”
“ternyata ada juga orang yang hanya memiliki secuil mana di muka bumi ini," kata Félix dengan pelan.
"ayoolahh....ayolhaa....ayollaahh.....keluar...keluar...keluar....." Noah terlihat tetap berusaha untuk mengeluarkan apinya.
Tiba-tiba api Noah keluar kembali dan dia berkata,"wahhh...hahaha...lihat aku masih bisa."
"hahhh....sebenarnya apa yang terjadi?" dalam hati Félix.
"bagus,, sekarang coba lontarkan apimu.! ingat jangan menyemburkannya.!"
“siapp..!!” teriak Noah dengan penuh semangat.
Noah berlatih sampai sore dan akhirnya dia berhasil melontarkan elemen apinya.
"kau cepat juga menguasai sesuatu," kata Félix menghampiri Noah.
"tentu saja, aku ini berbakat.”
"yasudah, ayo kita kembali ke markas dan menyiapkan makanan untuk kapten!" kata Félix berjalan duluan menuju ke markas dan di belakang dia, Noah mengikutinya sambil melontar-lontarkan apinya ke langit.
Tak lama kemudian saat Noah dan Felix telah selesai memasak, kapten Louis datang di susul oleh Elizabeth.
Kapten Louis membuka markas dan pergi melihat ke ruang makan bersama Elizabeth, dia melihat di atas meja makan sudah tersedia banyak makanan untuknya.
"wahh....mantap...!! kalian sudah menyiapkan makanan sebelum aku datang, kerja bagus.!”
“kalau begitu, aku makan dulu!" kata kapten Louis segera duduk di kursi meja makan.
"hahh...bukankah kapten sudah makan di istana tadi?" tanya Elizabeth.
"iya aku lapar setelah perjalanan tadi, ayo kalian bergabung denganku!" kapten Louis mengajak Noah Félix dan Elizabeth untuk makan bersamanya.
“Elizabeth bagaimana lamarannya?” tanya Felix saat mereka makan bersama.
Saat mendengar pertanyaan Félix, Noah berhenti mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.
"Aku menolaknya," jawab singkat Elizabeth.
Jawaban tersebut membuat perasaan Noah terasa legah, dan membuatnya melanjutkan kunyahan makanan yang terasa lebih nikmat daripada saat dia mengunyahnya di awal, "hmm enaknya masakanku..!!!"
"yahh...., pada akhirnya dia juga mengaku kalau dia hanya dipaksa oleh ayahnya, dia sebenarnya sudah memiliki pasangan."
"begitu yahh..,,jadi, dia sudah pulang sekarang??" tanya Félix.
......Di perjalanan pulang pangeran Rogue......
Saat mereka melewati markas Windflow, pangeran Rogue diserang oleh seseorang yang tak dikenal dan penyerang tersebut mengakibatkan pangeran Rogue meninggal dunia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments