“Ini gulungan apa?”
“ehh.. ini adalah gulungan dari raja untuk kapten pasukan Redbird nanti,” jawab Elizabeth menaruh kembali gulungan tersebut di balik rompinya.
“ohh…, kelihatannya ikannya sudah matang,” balas Felix yang tidak terlalu peduli dengan gulungan tersebut.
“yahh… akhirnya,…..,,ayo makan.!” kata Noah yang tak sabar ingin mengisi perutnya dengan ikan bakar yang terlihat begitu menggiurkan.
Mereka bertiga memakan ikan hasil pancingan Felix di pinggir sungai. api bekas bakaran ikan mereka, menghangatkan tubuh mereka dari dinginnya malam. gelak tawa mereka pecah saat melihat Noah yang menjulurkan lidahnya akibat panasnya ikan yang dia makan.
......Markas RedBird......
Di depan markas RedBird terlihat kapten Louis yang sedang duduk santai.
"dia siapa? kenapa kau membawa orang asing ke markas RedBird..hahhh???" tanya kapten Louis sambil menikmati sinar matahari pagi.
"ehh...anu...ini felix, kami bertemu dia di wilayah kerajaan Torus dan dia meminta kami untuk membawanya ke sini," jawab Noah.
"dari kerajaan Torus..???, hhmmmm aku tidak peduli, tapi untuk apa kau datang kesini ??"
"aku ingin bergabung dengan pasukan RedBird," jawab Félix dengan lantang dan tidak tahu kalau orang yang ada di depannya adalah kapten pasukan Redbird.
“hahahah…… orang beruban sepertimu ingin masuk di pasukan Redbird?”
“apa kau bilang?? Pria aneh yang berjenggot tipis.!! Ini adalah pewarna rambut..!! lihat rambutmu yang hitam dan sangat tua itu,” Felix mengacak-acak rambut kapten Louis, “kau sama saja dengan orang ini,” Felix berbalik menunjuk Noah.
“ada apa dengan rambutku hah??”
“lihat rambut kami berdua yang keren..,, kau juga mewarnai rambutmu kan Elizabeth??”
“eh..heheh,”
“dia adalah kapten kami.!” Bisik Elizabeth ke Felix.
“ohh…heheheh, suatu kehormatan bisa bertemu dengan kapp……” Felix berbalik dan melihat kapten Louis yang sangat marah.
Kapten Louis berdiri di hadapan Felix dengan muka yang sangat menyeramkan.
“heheh.. kapten salam kenal aku Felix…” Felix mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Kapten Louis tidak mempedulika Felix dan tetap menatap Felix dengan tajam.
“lihat aku membawakan kapten sebuah ikan bakar, heheh…, Noah bilang kalau kapten suka dengan ikan bakar,” kata felix memberikan ikan bakar sisa kemarin malam ke kapten Louis.
“haah?? aku tidak pernah bilang.!” kata Noah.
Meskipun ikan tersebut sudah dingin, kapten Louis mengambil ikan tersebut dan menikmatinya.
“hahahah kau tahu saja kalau aku sedang lapar.”
“yap… semua orang suka dengan ikan bakar.”
“kau mau apa tadi kesini??” kapten Louis bertanya kembalu sambil memakan ikan tersebut dengan lahap.
“aku ingin bergabung dengan pasukan RedBird,” jawab Felix.
"hnmm...aku memang membutuhkan pasukan tambahan setelah Celio meninggal dunia,"dalam hati kapten Louis.
"baiklah karena ikan yang kau bawa sangat enak, aku menerimamu."
“ahhha.. lihat aku masuk dengan mudah,” kata Felix menyombongkan dirinya ke Noah.
“hah..?? kenapa kapten menerimanya dengan mudah?” tanya Noah.
“kenapa hahh?? Kau mau protes?? aku adalah kapten disini.!!” Menatap Noah.
“heheh.. tidak kapten, selamat Felix… hoo..reehh, naggota baru.,,, heheh.” Noah menjabat tangan Felix.
“tapi kau bisakan menggunakan Elemen?” tanya kapten Louis.
"tentu..,aku bisa menggunakan elemen api," jawab Félix.
"baguss..!”
“besok, kau akan pergi ke kota kerajaan untuk memesan rompi khususmu sendiri!" perintah kapten Louis.
“siap kapten..!!”
"ehh...anu..kapten, bagaimana kalau aku saja yang dibuatkan jubah merah dengan logo RedBird, sementara Félix memakai rompi ku saja....heheh," kata Noah.
"ehhhh......apa kau bilang???,, aku tidak mau memakai rompi bekasmu!" kata Félix.
"ayolah......kan sekarang aku adalah seniormu, jadi berbuat baik kepdaku merupakan niali plus untukmu,”
“nilai plus apaan?..tidak.. tidak…!!!”
“ohh kau ingin berkelahi dengan seniormu yahh…!!!” kata Noah mengangkat tangan kirinya mengarahkannya ke wajah Felix.
"ohh..,,jadi dia menggunakan sebuah jubah untuk menyembunyikan tangannya, makanya dari kemarin aku hanya melihat dia menggunakan tangan kanannya saja,"dalam hati Félix melihat tangan Noah yang dibalut perban.
"yasudah, tapi kau berhutang kepadaku," kata Félix.
"iyahhh...iyaahh tenang saja."
"yasudah aku akan memesangkan sebuah jubah untukmu, tapi gajimu akan aku potong," kata kapten Louis.
"gajii...gaji....jadi kami menerima gaji disini ?" tanya Noah.
"iya lahh...kalau tidak,, mana mau aku menjadi kapten pasukan inti," jawab kapten Louis.
“sekarang, kalian ajak Felix meilhat isi markas, sekalian kalian jelaskan tugas-tugas kalian.!” Perintah kapten Louis.
Tak lama kemudian setelah mereka masuk ke dalam markas mereka kembali ke luar menghampiri kapten Louis.
“kenapa kami harus membersihkan segalanya di markas ini?? Tanya Felix.
“supaya markasnya bersih,” jawab kapten Louis.
“haahh…..” Felix mengeluh.
“sudah kapten jangan dihiraukan.! dia memang orang yang sangat malas, rumahnya saja di kerajaan torus sanagt tidak terurus,” kata Noah.
“kau mau tidak bergabung dengan pasukanku??”
“iyaa.., tapi aku pikir kami akan memberantas kejahatan, membunuh monster dan sebagainya.”
“iyah itu juga tugas kalian, tapi membersihkan markas tidak kalah penting dari itu.., kalau kau masih mengeluh kau akan kukeluarkan dari pasukanku..!!!”
“siap..!! tidak kapten.”
“kapten,, kami ingin pergi menjenguk makam senior kami.!” pinta Elizabeth.
“yasudah.., ayo aku antar.”
Setelah mereka sampai, mereka melihat batu nisan yang berjejeran di bawah pohon teduh.
"kenapa banyak sekali makam di sini?" tanya Noah.
"bukan hanya Celio yang dikubur di sini, tapi setiap pasukan RedBird yang meninggal dunia akan dikubur di sini,” jawab kapten Louis.
Setelah berkunjung di makam Celio, mereka berempat segera kembali ke markas RedBird.
“shhtt…selain senior Celio, siapa lagi seniorku yang perlu aku ketahui?” bisik Felix ke Noah saat berjalan kembali ke markas.
“banyak.,, ada zeline, adelard, cassie, Ezra, Elizabeth dan yang paling penting dan harus kau ingat adalah Noah.”
“aku serius bertanya.”
“yahh.. aku juga serius menjawab,” kata noah berjalan meninggalkan Felix.
Lalu Noah perlahan berjalan mendekati kapten Louis, “kapten, apakah kau tahu sesuatu tentang misi rahasia yang dijalankan ayah kapten Feng dulu?" tanya Noah.
"misi.......??? misi apa yang kau maksud?” tanya kapten kebingungan.
“ehh.. lupakan saja.”
“ngomong-ngomong bagaimana perjalanan kalian kemarin?" tanya kepten Louis.
"kemarin kami di serang oleh monster wujud ke tiga tapi dengan mudah kapten Feng mengalahkannya dengan petir berbentuk naga yang keluar dari langit," jawab Noah.
"cihhh....apa kau pikir aku tidak bisa mengalahkan monster wujud ke tiga dengan mudah..??"
"tidak, bukan begitu! bagaimana bisa kapten Feng mengeluarkan Naga sekuat itu tanpa kelelahan sama sekali?" tanya Noah.
"hmm.. dengarkan baik-baik ini bagus untuk pembelajaranmu!”
“manusia bisa memiliki bermacam-macam elemen karena menyesuaikan diri dengan benda mati yang ada di bumi ini, seperti Air, api, tanah, angin, petir, batu, pasir, logam dan satu satunya elemen yang bukan berasal dari benda mati, yaitu elemen kayu."
"jadi kau bisa memunculkan semua elemen itu sesuai kemampuanmu dari ketidakadaan ataupun kau bisa memanipulasi alam,"
"jika kau memanipulasi alam, maka mana yang kau gunakan hanya sedikit karen elemen yang kau manipulasi sudah disediakan oleh alam itu sendiri, kau tidak perluh munculkannya dari tanganmu lagi."
“alam yang menyediakan, kita yang mengendalikannya.”
"nahh…seperti yang kapten Feng lakukan, aku rasa dia memanipulasi awan mendung saat itu untuk memunculkan petir berbentuk naga atau apalah, sehingga membuat dia hanya mengeluarkan sedikit mana dan membuatnya tidak kelelahan," penjelasan kapten Louis.
“yahh…. meskipun kapten Feng tetap tidak akan kelelahan meskipun dia menggunakan jurusnya tanpa memanipulasi alam,” kata kapten Louis dengan pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments