Setelah perginya pria bertopeng, putri dan kapten menolong para penduduk desa dan mengumpulkan mereka di hutan yang terletak tidak jauh dari desa.
Banyak penduduk desa yang terluka akibat serangan tersebut, mereka terbaring kesakitan akibat luka bakar ataupun akibat tertimpa reruntuhan rumah.
Lalu tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yang menghampiri tuan putri dan sang kapten.
"terima kasih tuan putri dan kapten karena telah menyelamatkan penduduk desa, perkenalkan saya isac pemimpin di desa ini," kata bapak-bapak itu sambil membungkuk.
"iya pak, tidak usah berterima kasih, ini merupakan kewajiban kerajaan untuk menolong rakyatnya," balas tuan putri.
Bapak itu tiba-tiba menangis dan meminta pertolongan karena dia belum menemukan anaknya, "putri.....kapten, tolong temukan anakku, dia mungkin masih ada di desa terjebak kebakaran."
"baiklah, untuk sekarang bapak harus menjaga para penduduk desa, kami akan ke desa mencari anak bapak dan melihat apakah masih ada penduduk yang terperangkap di sana,” kata tuan putri.
......Di desa......
Setelah sampai di desa, mereka berdua memutuskan untuk berpencar untuk mempermudah pencarian mereka.
Di tempat tuan putri, di tengah kobaran api dia melihat seorang pria yang tertindih kayu reruntuhan rumah penduduk.
Putri segera menyingkirkan kayu yang menindih pria tersebut menggunakan elemen kayunya.
Setelah itu, putri melihat tubuh pria tersebut yang berlumuran darah dan pria itu terlihat sudah tidak sadarkan diri lagi.
Sementara di tempat kapten, api yang meluap-luap terus membakar rumah penduduk desa.
Tak lama kemudian beberapa tenaga medis dengan pakaian lengkap berwarna putih datang dipimpin oleh prajurit yang melapor ke kapten tadi.
"kalian lama juga ya... kalian cepatlah pergi ke hutan sebelah barat dekat desa," kata kapten Louis.
"siap......kapten...." kata para tenaga medis dengan serentak.
"kau tetap disini dan cepat padamkan apinya....!!!!! kau bisakan?" tanya kapten Louis dengan tatapan tajam.
"si....siap kapten.”
Akhirnya prajurit tersebut mulai memadamkan api menggunakan elemen airnya.
"ternyata kau berguna juga yah."
"heheh...."senyum prajurit.
"sudah cepat padamkan apinya....!!"
"baik kapten."
Tak lama kemudian api yang membakar rumah para penduduk mulai padam, Putri yang berpisah dari kapten akhirnya datang sambil menggendong pria yang terluka tadi.
"tolong...!!!!.,cepat...!!!.,aku menemukan pria ini, dia terluka parah,"teriak putri.
"mungkin dia adalah anak dari pemimpin desa, kau pergilah bawa pria itu ke tempat para penduduk...!!! aku akan menysulmu nanti," perintah kapten terhadap prajurit.
"siap kapten."
Setelah api di desa padam, prajurit tersebut pergi membawa pria yang terluka ke tempat para tenaga medis berada.
"kau belum menjawab pertanyaanku tadi, kenapa kau bisa berada di sini ?" Tanya sang kapten.
"saat aku berlatih tadi pagi, aku melihat prajurit tadi datang ke markas pasukanmu lalu aku mengikutinya dan mendengar pembicaraan Kalian, jadi aku pergi kesini."
"ohhh.....jadi kau yang selalu ribut di dekat markasku setiap pagi hah??, kau lebih baik cari tempat latihan lain atau aku akan membakarmu."
"hah....siapa juga yang akan latihan di dekat markasmu lagi,” kata putri memalingkan wajahnya.
Tak lama kemudian putri bertanya ke kapten,“ oh iya apa kau percaya kalau pria tadi adalah JIN?"
"entahlah....aku tidak yakin soal itu...."
“hmmm JIN…..???” kata putri sambil melamun memikirkan JIN.
"sepertinya sudah tidak ada lagi penduduk di sini dan api yang membakar desa juga sudah padam, kalau begitu aku akan kembali ke tempat para penduduk, bagaimana denganmu?"tanya kapten Louis.
"ehhh,,,aku akan pulang, hari sudah mulai gelap," jawab tuan putri.
Akhirnya tuan putri meninggalkan desa dan kembali ke istana kerajaan.
Saat putri berjalan menuju ke kamarnya, dia bertemu dengan sang raja yang sudah menunggu kedatangannya.
" eyy....akhirnya kau pulang juga, kenapa kau terlambat pulang hari ini?" tanya raja dengan penuh semangat.
"tadi ada penduduk desa yang kesusahan jadi aku membantunya, dan sekarang aku sangat lelah, aku ingin tidur cepat malam ini," jawab tuan putri yang memperlihatkan mukanya yang kelelahan.
"baiklah, apakah kau tidak mau makan malam bersama ayah sebelum kau tidur?" tanya raja.
"mungkin tidak untuk malam ini ayah, aku ingin istirahat memulihkan tenaga,,,,, selamat malam ayah," kata tuan putri berjalan perlahan masuk ke kamarnya dengan kelelahan.
"ya selamat malam, sepertinya aku juga harus kembali ke singgasanaku."
Saat raja duduk di singgasananya yang mewah dan luas, sang kapten datang untuk melaporkan kejadian tadi.
“JIN…..????” raja terkaget mendengar nama JIN di laporan sang kapten. “bagaimana bisa….???,apakah kau melihat wajah penyerangnya?" tanyanya.
"karena dia mengenakan sebuah topeng jadi aku tidak bisa melihat wajahnya, tapi aku melihat dengan jelas matanya yang berwarna putih."
"kalau memang dia adalah JIN, kita harus memperkuat penjagaan di setiap desa, siapa tahu dia akan datang menyerang kembali,"
"bagaimana kalau kita membagi wilayah yang perlu dijaga Empat pasukan Inti berdasarkan letak Markasnya?" Tanya sang raja.
"terserah kau saja," jawab kapten.
"baiklah kalau begitu :
Utara adalah bagian kamu, yaitu Pasukan Redbird.
Selatan bagian Pasukan Bluefish.
Barat bagian pasukan Soilbottom.
Timur bagian pasukan Windflow.
Jadi seluruh pasukan kalian akan berjaga di setiap desa wilayah kalian masing-masing menggantikan para prajurit kerajaan yang ada disana, sementara kota kerajaan akan di jaga oleh seluruh prajurit kerajaan."
“baiklah aku kan menyampaikan hal ini ke pasukanku,”
"bukan hanya ke pasukanmu saja, kau harus menyampaikan hal ini ke setiap kapten pasukan inti," kata raja.
"iya….. besok, sekarang sudah malam."
......Keesokan harinya......
......Desa Liu......
Putri yang berencana pergi berlatih di sebuah hutan berjalan melewati desa Liu dan melihat Seluruh penduduk yang saling membantu satu sama lain untuk memperbaiki dan membangun kembali rumah mereka.
Melihat hal tersebut sang putri membantu pembangunan desa hingga selesai menggunakan elemen kayunya.
Pembangunan rumah berjalan dengan cepat akibat bantuan tuan putri dan selesai tepat tengah hari, lalu para penduduk desa berterima kasih kepada tuan putri dan memberikan bekal untuk latihannya nanti.
Sesampainya di hutan, putri langsung berlatih membuat tiruan makhluk hidup menggunakan elemen kayunya.
Putri terus berlatih sedikit demi sedikit berusaha meniru binatang kecil, dengan memfokuskan mananya di ujung kayu dan membuatnya mengalir berputar secara terus menerus membentuk binatang yang diinginkannya.
Meskipun berulang kali gagal, akhirnya putri sudah bisa membuat berbagai macam tiruan binatang kecil.
Sebelah berlatih tanpa disadari matahari mulai tenggelam, lalu dia beristirahat sejenak memakan bekal pemberian para penduduk desa.
"Tolong....tolong.....!!!!" teriakan yang terdengar samar-samar.
“sepertinya aku mendengar seseorang yang berteriak meminta tolong,” kata tuan putri berdiri dari tempat duduknya.
“sepertinya aku hanya salah denga……” sebelum putri menyelesaikan perkataannya dia kembali mendengar suara meminta tolong tersebut.
Mendengar suara teriakan tersebut tuk kedua kalinya , akhirnya tuan putri bergegas mencari dari mana arah teriakan tersebut, semakin dekat putri, teriakan tersebut semakin jelas terdengar.
"tolong....tolong....ahh tidak....tolong berhenti, "suara anak kecil yang ketakutan sambil menangis.
Akhirnya tuan putri berlari mendekati suara teriakan tersebut dan melihat di seberang sungai yang mengalir deras terdapat seorang anak kecil yang sedang dimakan oleh monster.
Monster itu terlihat bertubuh besar,gendut, tinggi, berambut panjang, tidak memiliki daun telinga, dan seluruh kulitnya berwarna hijau.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments